Apoteker UNJANI 26
Desember, 2018
Osteoarthritis
Kerusakan persendian
yang kronik
Terdapat perlunakan
cartilago sendi yang
progresif dan mudah
rusak.
Pertumbuhan
cartilago dan tulang
baru pada tepi
persendian (osteofit)
dan capsula fibrosa
yang menimbulkan
rasa sakit dan
hilangnya
kemampuan gerak.
World Health Organization (WHO) tahun 2004, diketahui bahwa
osteoarthritis diderita oleh 151 juta jiwa di seluruh dunia dan
mencapai 24 juta jiwa di kawasan Asia
Di Inggris, sekitar 1,3-1,75 juta mengalami gejala osteoarthritis
sementara di Amerika Syarikat, 1 dari 7 orang dewasa menderita
osteoarthritis. Osteoarthritis menempati tempat urutan kedua
setelah penyakit kardiovaskular sebagai akibat dari
ketidakmampuan fisik di dunia barat. Secara keseluruhan, sekitar 10
sampai 15% orang dewasa yang berusia di atas 60 tahun menderita
osteoarthritis (Reginster, 2002)
Prevalensi osteoarthritis total di Indonesia 34,3 juta orang pada
tahun 2002 dan mencapai 36,5 juta orang pada tahun 2007.
Diperkirakan 40% dari populasi usia diatas 70 tahun menderita
osteoarthritis, dan 80% pasien osteoarthritis mempunyai
keterbatasan gerak dalam berbagai derajat dari ringan sampai
berat yang berakibat mengurangi kualitas hidupnya karena
prevalensi yang cukup tinggi
Prevalensi osteoarthritis lutut pada pasien wanita berumur 75 tahun
ke atas dapat mencapai 35% dari jumlah kasus yang ada.
Pada awal osteoatritis, kandungan air pada kartilago meningkat,
kemungkian sebagai akibat kerusakan jaringan kolagen yang tidak
mampu untuk mendesak proteoglikan, dan selajutnya memperoleh
air. Seiring perkembangan osteoarthritis, kandungan proteoglikan
menurun, kemungkinan melalui kerja metalloproteinase.
Perubahan dalam komposisi glikosaminoglikan juga terjadi, dengan
peningkatan keratin sulfat dan penurunan rasio kondroitin 4-sulfat
terhadap kondroitin 6 –sulfat. Perubahan ini dapat mengganggu
interaksi kolagen-proteoglikan pada kartilago. Kandungan kolagen
tidak berubah sampai penyakit menjadi parah. Peningkatan dalam
sintesis kolagen dan perubahan distribusi dan diameter serat dapat
terlihat
Peningkatan aktivitas metabolik yang ditandai dengan peningkatan
sintesis matriks yang dikontrol oleh kondrosit, dianggap merupakan
suatu respon perbaikan terhadap kerusakan.
Tulang subkondral yang berdekatan dengan kartilago artikular juga
mengalami pergantian tulang yang lebih cepat, dengan peningkatan aktivitas
asteoklast dan osteoblast. Terdapat hubungan antara pelepasan peptide
vasoaktif dan matrix metallpproteinase, neovaskularisasi dan peningkatan
permeabilitas kartilago yang berdekatan.Peristiwa ini selanjutnya
mengakibatkan degradasi kartilago dan pada akhirnya hilangnya kartilago,
berakibat pada rasa sakit dan deformitas sendi.
Fibrilasi, robeknya kartilago yang tidak mengandung kalsium, mengekspos
bagian dalam tulang sehingga dapat menyebabkan mikrofraktur pada tulang
subkondral. Selanjutnya, kartilago tererosi, meninggalkan tulang subkondral
yang gundul dan menjadi padat, halus dan berkilau.
Mikrofraktur berakibat pada produksi callus dan osteoid. Tulang baru
(osteofit) terbentuk pada tepi sendi, jau dari area destrksi kartilago.Osteofit
dapat merupakan suatu usaha untuk menstabilkan sendi daripada suatu aspek
yang destruktif dari osteoarthritis.
Inflamasi diakibatkan dari pelepasan mediator inflamasi seperti
prostaglandin dari kondrosit.
(Elin Yulinah S.,dkk, 2009)
Kartilago sendi adalah jaringan konektif putih yang padat (yang berpori-pori
dan permeabel = cairan dapat keluar masuk) dan memberikan proteksi
lubrikasi (pelumas), tersusun atas serabut collagen (60%), interfibrillar
proteoglycan gel (40%)) yang mempunyai daya tarik menarik yang tinggi
terhadap air, dan sel-sel chondrosit (2%).
Kartilago artikular adalah jaringan yang meliputi ujung tulang dan
memungkinkan distribusi beban tekanan terhadap penampang tulang,
menyediakan permukaan gesekan dan penahan gesekan untuk gerakan
sendi.
Proteoglikan mempunyai daya tarik menarik yang tinggi terhadap air.
Kondrosit adalah sel tulang rawan terdiri dari cartilage.
Osteotomi adalah prosedur dimana dokter bedah menghilangkan, atau
kadang menambahkan, irisan tulang dekat sendi yang rusak.
Osteofit adalah tulang yang tumbuh menonjol kearah luar tubuh yang
muncul ditempat pertemuan kedua tulang atau persendian.
Sinovitis adalah inflamasi dari sinovuim yang terjadi akibat proses sekunder
degenerasi dan fragmentasi.
Kondrosit adalah sel tulang rawan terdiri dari cartilage.
Artoplasti adalah prosedur bedah untuk memperbaiki atau mengganti sendi
yang sakit dan rusak.
Umur : osteoartritis meningkat sesudah umur 40 tahun
pada wanita dan 50 tahun pada pria. Osteoartritis
dialami sekitar 50 % orang berusia 65 tahun ke
atas dan prevalensinya meningkat menjadi 85 %
pada kelompok usia 75 tahun ke atas.
Gender
Ras
Genetik
Obesitas
Kelemahan Otot
Trauma
Pekerjaan dan aktivitas fisik berat
Diet
• 1 OA PRIMER (IDIOPATIK)
Terjadi tanpa kejadian atau penyakit
sebelumnya, dan sangat berhubungan dengan
bertambahnya usia.
• 2 OA SEKUNDER
Dapat disebabkan akibat trauma, infeksi,
obesitas, dan pernah fraktur
Nyeri sendi
Hambatan gerakan sendi
Kaku pagi
Krepitasi
Pembesaran sendi (deformitas)
Pembengkakan sendi yang asimetris
Tanda-tanda peradangan
Perubahan gaya berjalan
Gejala/keluhan utama
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Gambaran radiologi
› Plain radiography
› Computed tomography (CT) scanning
› Magnetic resonance imaging (MRI)
› Ultrasonography
› Bone Scanning
› Arthrocentesis
Mengurangi/mengendalikan nyeri
Mengoptimalkan fungsi gerak sendi
Mengurangi keterbatasan aktivitas
fisik sehari hari
(ketergantungankepada orang lain)
dan meningkatkan kualitas hidup
Menghambat progresivitas penyakit
Mencegah terjadinya komplikasi
Edukasi pasien
Terapi Fisik, aplikasi dingin/panas
Latihan Fisik
Istirahat dan merawat persendian
Penurunan berat badan
Teknik relaksasi (yoga dan meditasi) dll
Bedah (pilihan terakhir)
Golongan Contoh obat Dosis Indikasi
obat
NSAID Indometasin 25 mg 2-3 Antiinflamasii dan
kali/hari analgesik
Diklofenak 100-150mg/hari
Ibuprofen 1200-3200mg/hr
dlm 3-4 dosis
terbagi
Ketoprofen 150-300mg/hr
dlm 3-4 dosis
terbagi
Kortikosteroid Prednison 1-2 mg/kg/hari Kontrol untuk
po atau ekivalen penyakit parah.
Metilprednisol dengan Kontrol untuk
on 500-1000 penyakit ringan
mg/hari iv (3-6 atau pemeliharaan
Analgesik Paracetamol 200-400mg/hari Gejala ringan seperti
nonnarkoti po arthritis, ruam kulit,
k 250-500mg/hari serositis.
po