Anda di halaman 1dari 15

OSTEOATHRITIS

NAMA KELOMPOK :
1.ALEX FERIANTO
2. RAHMAT GUSVI REFANGGA
3. JULISTIA HARTINA
4. TEZA DIARYZTA
5. MARYANI ALLDIAH
OSTEOATHRITIS
Osteoathritis atau yang dikenal dengan istilah OA
merupakan penyakit yang berkembang dengan lambat,
terutama mempengaruhi sendi diartrodial perifer dan rangka
aksial. Penyakit ini ditandai dengan kerusakan kartilago
articular yang berakibat pada pembentukan osteotir, rasa
sakit, pergerakan yang terbatas, deformitas dan distabilitas
progresif. Inflamasi dapat terjadi atau tidak pada sendi yang
dipengaruhi (Sukandar dkk, 2008)

2
PATOFISIOLOGI

Kelebihan Cairan pada Perubahan komposisi Peningkatan Degradasi Kartilago


Kartilago Glikosaminoglikan aktivitas metabolik Fibrilasi
Menyebabkan kerusakan Sehingga mengganggu Terjadi peningkatan Kartilago menghilang Kondisi dimana kartilago
pada kolagen sehingga interaksi kolagen- sintesis matriks dikontrol karena degradasi mengalami perobekan yang
menurunkan proteoglikan proteoglikan pada kartilago. oleh kondrosit, jika terjadi mengalami peningkatan tidak mengandung kalsium
kartilago. Kandungan kolagen tidak terus menerus dapat premabilitas kartilago sehingga menyebabkan
berubah sampai menjadi mengalami kehilangan dan tulang subkondral mikrofraktur pada tulang
parah. Hal tersebut proteoglikan sehingga mengalami pergantian subkondral
mendorong terjadinya terjadi degradasi lebih dengan cepat disertai
sintesis kolagen dan cepat dari pada peningkatan osteoblast
diameter serat terlihat. sintesisnya dan osteoklas.

3
LANJUTAN PATOFISIOLOGI

Kartilago tererosi Mikrofraktur Inflamasi

Meninggalkan tulang Tulang baru (osteofit) Sinovitis terjadi akibat dari


subkondral yang gundul dan terbentuk ditepi sendi, jauh pelepasan mediator
menjadi padat halus dan dari destruksi kartilago. inflamasi seperti
berkilau. Osteofit dapat merupakan prostaglandin dari
usaha untuk menstabilkan kondrosit hal ini dapat
sendi daripada aspek yang menyebabkan rasa nyeri.
mendestruktif dari OA

4
MANIFESTASI
KLINIK
.
Nyeri pada Mengalami Sendi terasa
tulang dan sendi pembengkakan/ kaku
terutama saat inflamasi
melakukan
aktivitas fisik,
saat pagi hari
ataupun saat
duduk
5
PENATALAKSANAAN OSTEOATRITIS
A. Non Farmakologi

Berdasarkan Guideline ACR 2020


1. Edukasi Pasien

2. Modifikasi gaya hidup


Jika pasien obesitas, maka lakukan penurunan berat badan agar seimbang.
3.

4. Mengikuti program aerobic


Terapi fisik meliputi perbaikan lingkup gerak sendi, penguatan otot- otot
5. (quadrisep/pangkal paha) dan alat bantu gerak sendi (assistive devices for
ambulation): pakai tongkat pada sisi yang sehat.
Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi, menggunakan
6. splint dan alat bantu gerak sendi untuk aktivitas fisik sehari-hari.

6
PENATALAKSANAAN OSTEOATRITIS
B. Farmakologi
Golongan Obat Nama Obat Dosis
1. Aspirin 1. 2,6- 5,2 g ( 4 kali sehari)
2. Celexobic 2. 200 – 400 mg (1-2 kali sehari)
3. Diklofenak 3. 150 mg-200mg ( 3-4 kali perhari)
NSAID (Nonsteroidal anti- 4. Naproksen 4. 0,5-1 g (2 kali perhari)
inflammatory) 5. Oksaprozin 5. 0,6-1,8 g (1-3 kali perhari).
6. Piroksikam 6. 10-20 mg ( sekali perhari)
7. Meloksikam 7. 7,5-15 mg (Sekali perhari).
8. Indometasin 8. 50-200 mg, 2-4 kali perhari.

1. 25 mg
1. Hidrokortison
2. Prednison 2. 5 mg
Kortikosteroid
3. Metilprednisolon 3. 4 mg
4. Deksametason
4.0,75 mg
7
LANJUTAN

Analgesik non narkotik 1. Acetaminopen 1. 325-650 mg tiap 4-6 jam/ 1


g 3- 4 kali perhari.
   
1. 15-60 mg tiap 4 jam / sesuai
1. Kodein kebutuhan
Analgesik Narkotik 2. Oksikodon 2. 25-10 mg tiap 6 jam / sesuai
3. Tramadol kebutuhan.
3. 50 – 100 mg tiap 4-6 jam

Analgesik Topikal Capsaicin 0,025% atau 0,075% Diaplikasikan di tempat yang


saki 3-4 kali/hari.
1. Glucosamin 1. 500 mg, 3 kali sehari
Suplemen tambahan
2. Kondroitin 2. 400 mg, 3 kali sehari
Lainnya Injeksi Hialuronat Intraartikular, Hyluronat 30
mg/2 ml.

8
INTERAKSI OBAT
Golongan Obat Interaksi Obat
NSAID 1. ACE Inhibitor : meningkatkan resiko kerusakan ginjeksial dan
meningkatkan resiko hiperkalemia
2. Analgetik lain : menambah efek samping.
3. Antasid : Menurunkan absorpsi obat
4. Kortikosteroid : menambah risiko pendarahan dan ulserasi saluran cerna
5. Litium : menurunkan eksreksi Lithium.
Kortikosteroid 1. Analgetik : dengan acetosal dan NSAID resiko pendarahan dan ulserasi
saluran cerna
2. Antibakteri : Rifampisin mempercepat metabolisme kortikosteroid.
3. Antidabetika : Antagonisme efek hipotensif
4. Antihipertensi : Menghambat efek penurunan darah
Analgesik narkotika 1. Alcohol : menaikan efek sedative
2. Antiaritmia : menunda absorpsi meksilen
3. Antipsikotik : menambah efek sedative
4. Metoklopramid : antagonisme efek saluran cerna
5. Antiepilepsi : dapat menurunkan efek dari tramadol
6. Simetidin : menghambat metabolisme analgesic narkotik.

9
STUDY KASUS OSTEOATHRITIS
Ny. S, 53 tahun , datang ke puskesmas untuk kedua kalinya dengan keluhan nyeri
pada kedua lututnya sejak 2 bulan terakhir ini. Keluhan sudah dirasakan sejak 1 tahun
yang lalu, namun makin lama makin terasa nyeri terutama bila banyak aktivitas atau
bekerja. Nyeri paling dirasakan saat pasien mencuci pakaian dan melakukan gerakan
dari jongkok kemudian berdiri. Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan dapat
berkurang bila pasien beristirahat. Nyeri tidak dipengaruhi cuaca maupun makanan
yang dikonsumsi. Pasien masih dapat berjalan tetapi berjalan pelan-pelan karena
menahan nyeri lututnya. Pasien juga sering merasakan kaku pada lututnya di pagi hari
terutama saat bangun tidur, namun rasa kaku tersebut berlangsung kurang dari 30 menit
dan lama kelamaan akan hilang dengan sendirinya. Pasien juga mengeluhkan tengkuk
terasa berat sejak ±1 hari yang lalu disertai kepala pusing. Pasien juga menyangkal
pernah mengalami nyeri dada, sesak nafas, kaki bengkak maupun pandangan kabur,
kaku dan kesemutan pada sebelah anggota badan.

10
LANJUTAN
LANJUTAN

Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, kambuh saat pasien sedang banyak pikiran, kelelahan beraktivitas,

2 bulan yang lalu pasien memeriksakan diri ke puskesmas pasien menderita darah tinggi dan tensi mencapai 210/100

mmHg. Pasien diberikan obat dibawah lidah. Pola makan dalam keseharian tidak teratur, pasien gemar mengkonsumsi

makanan asin. Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum

pasien tampak sakit ringan. Tensi 180/110 mmHg, nadi 81 x/menit, frekuensi napas 21 x/menit, suhu 36,7ºC, IMT 24,99

kg/m2. Mata, telinga, hidung dan mulut dalam batas normal. Diagnosis pasien osteoathritis genu bilateral dengan

hipertensi grade II. Terapi yang diberikan pada pasien yaitu medikamentosa berupa asam mefenamat 500 mg (jika

nyeri), amlodipin 1x5 mg. Diet rendah garam.

11
֍Pembahasan
Metode SOAP

Subjektif 0bjektif
• Nyeri lutut selama 2 bulan terakhir
• tekanan darah 180/110 mmHg, frekuensi
terasa saat melakukan aktivitas
menjongkok kemudian berdiri, dan napas 21 X/menit, nadi 81 X/ menit, suhu
nyeri berkurang ketika pasien
beristirahat dan Kepala terasa pusing tubuh 36,7ºC, IMT 24,99 kg/m2
disertai tengkuk terasa berat. Pasien
memiliki riwayat hieprtensi sejak 1
tahun yang lalu.

12
Assesment
• Berdasarkan gambaran klinis bila didapatkan nyeri lutut dan terdapat 3 dari 6 kriteria berikut; umur ≥50 tahun, kaku

pagi ≤30 menit, krepitus, nyeri tekan, pembesaran tulang, tidak hangat pada perabaan. Dimana pasien ini terdapat 4

dari 6 kriteria. Untuk terapi obat, pasien sudah diberikan asam mefenamat yang bekerja sebagai penghilang rasa

nyeri. Asam mefenamat yang merupakan golongan NSAIDs merupakan obat yang direkomendasikan untuk

pengobatan osteoathritis, selain NSAIDs, acetaminophen juga merupakan lini pertama untuk pengobatan

osteoathritis. Untuk darah tinggi diberikan amlodipin, pasien juga dianjurkan berupa diet rendah garam, melakukan

pemeriksaan kesehatan rutin ke pelayanan kesehatan.

Diagnosis pasien : Hipertensi stage 2 dan Osteoathritis


13
Plan
1. Untuk pengobatan hipertensi stage II diberikan amlodipin 5 mg diminum 1 kali sehari,

1 jam sebelum makan.

2. Untuk pengobatan osteoathritis diberikan terapi asam mefenamat 500 mg. diminum 3

kali sehari 1 tablet (jika nyeri) dan diminum setelah makan

14
THANK YOU

15

Anda mungkin juga menyukai