Anda di halaman 1dari 29

Osteo Artritis

HESTI TRISNIANTI BURHAN,


S.Farm.,M.Farm.,Apt
Tujuan
Pembelajaran

Setelah mengikuti perk


uliahan ini,
mahasiswa diharapkan
d ap at :
1. Memahami definisi,
faktor risiko,
gejala, etiologi, patofisio
logi, serta
diagnosa penyakit Oste
o artritis
2. Memahami penatala
ksanaan terapi
Osteo artritis beserta m
ekanisme
kerja obat
3. Dapat Menerapkan P
elayanan
Kefarmasian terkait pen
yakit Osteo
artritis
What is
Osteo Artritis?
• Osteoarthritis
(OA)  bahasa Yun
sendi dan itis = infl ani  arthron =
amasi
• Osteoartritis (O
A)  penyakit deg
berkaitan dengan k eneratif yang
erusakan kartilago
penyangga berat ba sendi. Sendi
dan  vertebra, p
dan pergelangan ka anggul, lutut
ki
• Prevalensi me
ningkat seiring dg u
10x dr usia 30-65 th sia, meningkat 2-
n
• Usia lebih tua dari 50 tahu
Risk • Kristal dalam ca iran se nd i a ta u tula ng

Factor rawan
tinggi
• Kepadatan mineral tulang
• Sejarah imobilisasi
• Cedera pada sendi bila n
s se nd i a ta u ke tidak s ta
• Hypermobilita
lan)
• Obesitas (persendian banta
• Neuropati perifer
a
• Tekanan kerja atau olahrag
berkepanjangan
Clinical
Presentation
Umum
      Gejala ringan selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun
      Usia tipikal: biasanya> 50 tahun.
Gejala
       Nyeri di sendi yang terkena (tangan, lutut, pinggul)
       Nyeri yang paling sering dikaitkan dengan gerak, nyeri pada penyakit akhir bisa
terjadi dengan istirahat
       Kekakuan sendi di pagi hari <20-30 'yang sembuh dengan gerak; kambuh lagi
dengan istirahat
Tanda-tanda
      Kekakuan sendi dengan atau tanpa pembesaran sendi.
      Crepitus
       Rentang gerakan terbatas (ketidakstabilan sendi)
Clinical
Presentation
Keluhan
Utama

Sendi Bertambah
penopang Nyeri Dengan
tubuh Gerakan

Malam hari
Patofisiologi
1. Primer (idiopatik) OA Tipe yang paling umum, tidak
memiliki penyebab yang dapat dikenali
– Lokal OA, melibatkan satu atau dua situs Kombinasi proses
– Generalized OA, mempengaruhi tiga atau lebih situs mekanik, seluler dan
– OA Eosif: erosi dan proliferasi ditandai pada sendi biokimia
interphalangeal proksimal dan distal dari tangan.
2. Sekunder - Perubahan komposisi dan
– Penyebab yang diketahui misalnya rheumatoid sifat mekanis tlg rawan
– Radang sendi inflamasi, trauma, metabolik atau (air,kolagen,proteoglycan)
endokrin lainnya
- Remodelling internal brp
Perubahan komposisi matriks & pe ↓ fgs chondrocyte chondrocytes utk gantikan
serta responsiveness terkait usia pengaruhi degradasi makromolekul yg
remodelling internal, maintenance jaringan dan terganggu pd osteoarthritis
hilangnya tlg rawan pe↑ resiko degradasi permukaan
tlg rawan  osteofit dan cyste subchondral (+)
Patofisiologi
Patogenesis of OA
Cytokin
Efek NO :
Enzimes IGF-1
Nitric oxida
• Produksi proteoglikan
TGF-β
• Menurunkan ekpresi IL-1
Increase matrix
reseptor antagonis Decreased matrix
Chondoroitin
degredation • Stimulasi produksi TNF- sintesis
alpha pada sinoviosit
Genetic Loss of• matrix
Aktivasi siklooksigenase Metabolic
integrity
• Efek sitotoksik

Degradasi kartilago

Osteoarttritis
• Tes laboratorium
– Tidak ada tes
Diagnosis laboratorium yang
spesifik
• Tes Radiologis Lainnya
Plain Radiographic
Film
– Penyempitan ruang
sendi, penampilan
osteofit pada penyakit
sedang
– Kelurusan abnormal
sendi dan efusi sendi
pada penyakit lanjut
A. Bila terjadi kerusakan pada tulang sub-artikuler (1), meningkatnya tekanan
pada titik tertentu pada tulang rawan (2), sehingga beban yang diterima pada
daerah tersebut berlebihan atau kerusakan tulang rawan sendi oleh karena
suatu hal (3) dapat menyebabkan osteoartritis
B. Gambar skematis tekanan yang diterima akibat beban tubuh pada sendi yang
normal
Therapy..

• Mendidik pasien,
perawat, dan kerabat
• Menghilangkan rasa
sakit dan kekakuan
• Mempertahankan atau
memperbaiki mobilitas
sendi
• Membatasi gangguan
fungsional
• Menjaga atau
meningkatkan kualitas
hidup
Therapy..
Therapy..
Therapy “Pain and Inflamation”
1. Pain and inflammation
• Nyeri dan inflamasi yg sering persisten disertai kekakuan sendi
– Diberikan acetaminophen up to 4 g/day (initially)
– If this is ineffective NSAIDs or COX-2 selective inhibitor
(celecoxib)
– Application of capsaicin or diclofenac gel,topical creams 
adjuncts for pain control
– Glucosamine and chondroitin in combination  moderate to
severe arthritis (conflicted)
• Joint aspiration followed by glucocorticoid or hyaluronate 
concomitantly with oral analgesics
• Opioid analgesics  final medication if other therapies are
unsuccessful
-
Therapy “Pain and Inflamation”

b. NSAID
a. Parasetamol
- bila tx dosis maks parasetamol(4g/hari) tdk
- Parasetamol utk nyeri ringan berrespon dan dg effusi sendi -
- Dikombinasi dgn acetylcystein ( fixed - kombinasi pamol + NSAID  efektif
dose) pd pasien dgn liver disease - Pilihan utk inflamasi sendi
- Jarang digunakan , outcome klinik < - Waspadai ESO : GI bleeding, PUD,disfungsi
- Waspadai hepatotoksisitas (dosis > 4 renal, pe↑TD , retensi cairan, eksaserbasi HF
- Diklofenak, gol oxicam, ketorolak
g/hari ), renal toxicity ( long term usage)

c. COX-2 inhibitor d. Tramadol


- Seefektif NSAID non selektif - Pada pasien yg KI dg COX inhibitor
- Rofecoxib withdrawn in 2004 (aritmia) (nyeri se-dang ad berat)
- Celecoxib is less often used now - ESO : mual, konstipasi, mengantuk,
(cardiovascular and GI risks ) kecemasan, depresi pernapasan ( over
- The newer COX-2 inh: Etoricoxib 30 mg, dosage)
Lumiracoxib 100 mg/day ~ celecoxib - Dosage : 50-100 mg every 4-6 jam
- ESO : retensi Na dan penurunan GFR ( MD 400 mg/hari)
Therapy “Pain and Inflamation”
e. Kortikosteroid f. Viscosupplement
- Untuk aspirasi nyeri sendi ( lutut) - Pengganti as hyaluronat di sendi yg rusak pd OA
- short-term benefit for pain and function - Na hyaluronat, hylan ( alami di cairan sendi)
buat lingk viscous, bantalan sendi, jaga fgs normal
- Kortiko sistemik tdk direkomendasikan ok
sendi
inflamasi bkn komponen primer patofis OA
- sbg lubrikan & shock absorber pd sendi, shg
- Injeksi intraartikuler (triamcinolone hexacetonide
lindungi tlg rawan dr kerusakan
40 mg) efektif utk aspirasi efusi sendi yg nyeri
- dipakai bila analgesik gagal utk OA lutut ( di-
dan bengkak
berikan once weekly dg 3-5 x injeksi seri) relief
- Dipakai bila kondisi inflamasi sdh tdk flare nyeri bertahan ad ≥6 bln
- Di klinik → pemakaian cenderung menurun :
* It is not able to change the natural history of → Hyaluronate Injections
the disease * It may also have negative • Containing hyaluronic acid (HA; sodium hyalu-
consequences on knee structures ronate)
- Frekuensi : 3-5x / thn : • Available for intraarticular injection for treatment
* Potential systemic effects of steroids of knee OA decrease pain
* The need for more frequent injections indicates • HA is an important constituent of synovial fluid
little response to the therapy and endogenous HA have anti inflammatory
effects.
- Triamsinolon acetonide inj ( kenacort i.a)
• HA products are injected once weekly for either 3
- Waspadai ESO : hiperglikemi, hipertensi, retensi
or 5 weeks
Na, bone disease
Therapy “Pain and Inflamation”
h.Growth factor
g.Glukosamin dan chondroitin
→ Platelet rich plasma ( PRP)
- Glukosamin endogen - Autologous blood products →cellular and humo-
(monosakarida amin) *disintesis dr ral mediators to favor tissue healing based on the
glucosa, bagian integral pd bio- activity of GF carried in blood →regulation chon-
sintesis proteoglikans & drocytes and articular cartilage :
glikosaminoglikan (substrat * Regeneration
hyaluronic acid), yg bentuk blok tlg * Induces chondrogenic differentiation of mesenchymal
rawan stem cells
* Antagonizes the inflammatory mediator (IL-1)
- Chondroitin sulfat, subtrat utk
pembentukan matrik sendi & - Platelets contain GFs (platelet-derived growth factor,
memblok enzym yg bertanggung transforming growth factor , insulin-like growth factor 1)
jwb kerusakan tlg rawan → cartilage homeostasis and cartilage regeneration
- kombinasi gluko dan chondro : - To show more and longer efficacy than HA injections in
reducing pain and symptoms and recovering articular
moderate to severe OA function ( px with a low degree of cartilage degeneration)
- Dari ACR tdk direkomendasikan - Diberikan scr intra artikular
- Dosis: 5 ml platelet konsentrat tiap 7 hari sebanyak 3 x
Therapy
“PM CKD/AKI”

Pemberian NSAID
berpotensial
menyebabkan drug
induce kidney disease

• perubahan Cr ≥ 0,5
mg/dL pada baseline
< 2 mg/dL
• peningkatan > 30%
pd baseline > 2
mg/dL
• penurunan volume
urine slm 24 jam
r se la m a 3 -7 h a ri ( tiap 3
- Monito
hari ):
Therapy *v o lu m e u ri n e ta m p u ng selama
24 jam
“PM CKD/AKI” * nilai Cr
u a ia n d o sis p e rl u d ilakukan
- Penyes d CKD
y g b isa d it o le ri r p
pd NSAID
elox ica m : - m ild to moderate
*m
stment
impaiment → no adju
stment in mild to
* Celecoxib : no adju
t
moderate impairmen
m a d o l o r intr aa rt ic ular injections
* Tra
a n par ase tam o l dg n dosis maks.
- Pembe ri
njurkan
2 g / hari sangat dia

Wajib
Monitoring
3.Chirrosis hepatic
Therapy
- Pemberian parasetamol akan
“PM Hepatic” perparah penyakit CH, perlu
diberikan kombinasi asetilcystein

- Pemberian NSAID akan meretensi


Na ( perberat ascites ) dan
memicu hematemesis melena

- Monitor : warna faeses , berat


badan terkait dgn perkembangan
ascites

Ingat ya..
Therapy
“PM cardiovascular”

4. CARDIOVASCULAR DISEASE

- PEMBERIAN NSAID BERPOTENSI MENINGKATKAN TD


DAN EKSASERBASI HF (TERUTAMA BTK INJEKSI)

- PADA HF : PENGGUNAAN NAPROXEN, TRAMADOL


CUKUP AMAN

- DRUG INDUCE HIPERTENSION KRN NSAID DICURIGAI


BILA SELAMA 3X PENGAMATAN TJD KENAIKAN TD

- MONITOR : TEKANAN DARAH, SESAK NAFAS (RR)


Therapy
“PM peptic ulcer disease”

5.Peptic ulcer disease


- Penggunaan NSAID pd kondisi di bawah ini akan perparah gejala PUD :
* Multiple NSAID atau dosis tinggi
* Patient > 65 years of age
* Concomitant oral corticosteroid therapy
* Terapi yg lama (risk is higher in first three months of treatment)
- Pemberian Cox-2 inhibitor , parasetamol cukup aman

Pencegahan induce ulcer krn NSAID dgn mengunakan :


 PPI (omeprazole, pantoprazole)
H2 blockers
efektif pd pencegahan duodenal ulcer
lack of protection against gastric ulcer
cimetidine jrg dipakai
● Antasida

- Monitor : keluhan nyeri lambung


Therapy
“PM Melena, Asma, Anemia”

6. Melena
- Pemberian NSAID akan perparah melena → life threatening → pemakaian
ditunda
- Parasetamol ,tramadol , Cox-2 inhibitor adalah pilihan bila kondisi melena
teratasi
- Monitor : warna faeses

7. Asthma
- Pemakaian NSAID akan berpotensi eksaserbasi asthma → stop pemakaian
- Parasetamol, tramadol cukup aman

8. Anemia,thrombocytopenia
- Penggunaan NSAID berpotensi perparah anemia dan atau trombositopenia
- Monitor kadar Hb dan trombosit
Asessement
 Drug related problem
1. Ketidakcukupan regimen obat dlm penanganan nyeri dan inflamasi, bisa
disebabkan :
-terapi awal tdk respon
-dosis dan frekuensi subterapeutik
-lama terapi kurang
-rute terapi tdk tepat

 Rekomendasi
- Tingkatkan dosis, frekuensi serta kombinasi obat OA
- Penggantian obat yg lbh kuat sifat analgesik/anti inflamasinya ( mis.gol oxicam,
diklofenak, COX-2 inhibitor)
- Perubahan rute  injeksi meloksikam

 Monitoring
- Data klinik : -outcome nyeri dan inflamasi sekitar lokasi
Asessement
2. Drug induce
- Bisa berupa :
gangguan hematologi (anemia, trombosito-penia)
gastritis ( duodenal ulcer,gastric ulcer)
gastric bleeding
DILI peningkatan ALT, Bil. total > 3 x nilai baseline
Drug induce kidney diseaseBUN dan Cr  > 30%
Drug induce hipertensi

 Rekomendasi
- Stop dan ganti obat yg dicurigai dgn obat yg lbh aman ( diganti dgn parasetamol,
tramadol, Cox-2 inhibitor)
- Turunkan dosis obat ( dechallenge test )
- Ubah rute obat ( oral suppositoria)
 Monitoring
- Data klinik : TD, warna BAB, abdominal discomfort
- Data lab : nilai ALT,bil. total, Cr , BUN,Hb, trombosit
Asessement
3. Ketidaktepatan dlm pemilihan obat, terkait dgn :

- Usia pasien : elderly fgs organ turun


- Penyakit komorbid ( CKD, CH, HT, HF, anemia)  percepat
progresivitas penyakit

Rekomendasi
- Stop dan ganti obat yg aman utk elderly (ubah rute)
- Penurunan dosis obat
- Pilih obat yg tdk KI dgn penyakit komorbid, bila tdk bisa dihindari
monitoring ketat

Monitoring
- Data klinik : ESO ( rash, ), TD, perdarahan lambung, keluhan
lambung
- Data lab : BUN, Cr, ALT, Bil total, Hb, trombosit

Anda mungkin juga menyukai