Anda di halaman 1dari 7

SINDROM NEFROTIK (SN) Sindrom Nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus karena ada

ang disebabkan oleh kerusakan glomerulus karena ada peningkatan permeabilitas


glomerulus terhadap protein plasma menimbulkan proteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia dan edema (Betz & Sowden, 2019).

Etiologi :
Menurut Nurarif & Kusuma (2015),
Manifestasi Klinis : Pemeriksaan Penunjang :
Penyebab Sindrom nefrotik adalah :
Menurut Hidayat (2016), Tanda dan gejala Menurut Betz & Sowden (2017),
 Sindrom nefrotik bawaan sindrom nefrotik adalah sebagai berikut : Pemeriksaan penunjang sebagai berikut:
 Sindrom nefrotik sekunder SINDROM NEFROTIK (SN) terdapat adanya proteinuria, retensi cairan,  Uji urine
edema, berat badan meningkat, edema  Uji darah
periorbital, edema fasial, asites, distensi  Uji diagnostic
abdomen, penurunan jumlah urine, urine  Radiologi
Intervensi : tampak berbusa dan gelap, hematuria, nafsu
Ideopatik Sekunder Primer
Pencegahan Infeksi makan menurun, dan kepucatan.

 DM Intervensi :
Glumeronefritis
 SLE Perawatan Integritas Kulit
 Amyloidosis
MK : Gangguan Sirkulasi Intervensi :
MK : Risiko Infeksi
Spontan Resusitasi Cairan

Perubahahan Permeabilitas
Penurunan Sistem Imun Hipertensi
Glumeronefritis

Perubahahan Permeabilitas MK : Gangguan Integritas


Panggunaan Obat Steroid Vasokontriksi
Glumeronefritis Kulit/Jaringan

Merangsang Sintesis LDL Peningkatan Renin


Hilangnya Protein Plasma
dihati Angiotensin

Hipoalbuminemia Sekresi Renin

Penurunan Tekanan Osmotic Cairan Intavaskuler Intervensi :


Edema MK : Hipovolemia
Plasma Berpindah ke intersisial Manajemen Hipovolemia
Daftar Pustaka
Charles,K. (2017). Nephrotic Syndrome in Adults: Diagnosis and Management.
American Academy of Family Physician, 80(10):1129-1134, 1136.
Floege J.( 2015). Introduction to glomerular disease: clinical presentations. In:
Johnson RJ, Feehally J, Floege J, eds. Comprehensive Clinical
Nephrology. 5th ed Philadelphia: Elsevier Saunders.
Kulshrestha S, Grieff M, Navaneethan SD. (2016). Interventions for preventing
thrombosis in adults and children with nephrotic syndrome
(intervention protocol). Cochrane Database Syst Rev,
(2):CD006024.
Koedner, C. (2016). Diagnosis and Management of Nephrotic Syndrome in Adults.
American Academy of Family Physician, 93(6):479-485.
UKK IDAI. (2018). Konsensus Tata Laksana Sindrom Nefrotik Idiopatik pada Anak.
Jakarta.

No Diagnosa Intervensi
1. Gangguan Sirkulasi Spontan Resusictasi Cairan
Observasi :
 Monitor Status Oksigen
 Monitor Kelebihan Cairan
 Monitor Output Cairan Tubuh (Mis. Urine, Cairan)
 Moniotr BUN, Kreatinin, Protein Total, dan Albumin, Jika perlu
 Monitor Gejala Edema Paru
Teraupetik :
 Berikan Infus Cairan Kritaloid 20mL/KgBB pada anak
 Lakukan Cross Matching produk darah
Kolaborasi :
 Kolaborasi Penentuan Jenis dan Jumlah Cairan (Mis. Kristaloid,
Koloid)
Manajemen Hipovolemia
Observasi :
 Periksa Tanda dan Gejala Hipovolemia (Mis. Frekuensi Nadi
Meningkat, Volume Urin Menurun, Hematokrit Meningkat, Haus,
Lemah, Membran Mukosa Kering, Tekanan Nadi Menyempit)
 Monitor Intake dan Output
Terapeutik :
 Hitung Kebutuhan Cairan
 Berikan Posisi Modified Trendelenburg
2. Hipovolemia  Berikan Asupan Cairan Oral
Edukasi :
 Anjurkan Memperbanyak Asupan Cairan Oral
 Anjurkan Menghindari Perubahan Posisi Mendadak
Kolaborasi :
 Kolaborasi Pemberian Cairan IV Isotonis (Mis. NaCL, RL)
 Kolaborasi Pemberian Cairan IV Hipotonis (Mis. Glukosa 2,5%,
NaCL 0,4%)
 Kolaborasi Pemberian Cairan Koloid (Mis. Albumin)
 Kolaborasi Pemberian Produk Darah
3. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan Perawatan Integritas Kulit
Observasi :
 Identifikasi Penyebab Gangguan Integritas Kulit (Mis. Perubahan
Sirkulasi, Perubahan Status Nutrisi, Penurunan Mobilitas)
Terapeutik :
 Ubah Posisi Tiap 2 Jam Tirah Baring
 Lakukan Pemijatan Pada Area Penonjolan Tulang, Jika Perlu
 Bersihkan Perineal Dengan Air Hangat, Terutama Selama Periode
Diare
 Hindari Produk Berbahan Dasar Alkohol Pada Kulit Kering
 Gunakan Produk Berbahan Ringan/Alami dan Hipoalergik Pada
Kulit Sensitif
Edukasi :
 Anjurkan Minum Air yang Cukup
 Anjurkan Meningkatkan Asupan Nutrisi
 Anjurkan Meningkatkan Asupan Buah dan Sayur
 Anjurkan Menghindari Terpapar Suhu Ekstrem
 Anjurkan Menggukan Pelembab (Mis. Lotion, Serum
 Anjurkan Mandi Dengan Menggunakan Sabun Secukupnya
4. Risiko Infeksi Pencegahan Infeksi
Observasi :
 Batasi Jumlah Pengunjung
Terapeutik :
 Berikan Perawatan Kulit Pada Area Edema
 Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Kontak Dengan Pasien dan
Lingkungan Pasien
 Pertahankan Teknik Aseptik Pada Pasien Beresiko Tinggi
Edukasi :
 Jelaskan Tanda dan Gejala Infeksi
 Ajarkan Mencuci Tangan Dengan Benar
 Ajarkan Etika Batuk
 Ajarkan Cara Memeriksa Kondisi Luka Atau Operasi
 Anjurkan Meningkatkan Asupan Cairan
Kolaborasi :
 Kolaborasi Pemberian Imunisasi, Jika perlu
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN ANAK
PADA PDIAGNOSA SINDROME NEFROTIK DIRUANG ANYELIR DIRUMAH SAKIT
RAJA AHMAD TABIB KEPULAUAN RIAU

VITALUDIN MOHAMMAD BALY


NIM : 202214901004

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING RUANGAN

Ns. Utari CH Wardhani, S.Kep, M.Kep Ns. RIA SUZANA, S.Kep

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AWAL BROS BATAM
TAHUN 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai