Anda di halaman 1dari 2

Telaah Jurna Perawatan DM pada Lansia

1. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERAWATAN DIABETES MELITUS PADA


LANSIA DI RUMAH, KELURAHAN CISALAK PASAR KOTA DEPOK
Perawatan DM menurut Depkes RI (2008) dan American diabetes association (2012)
meliputin mengendalikan asupan nutrisi, berolahraga secara teratur, menggunakan obat
sesuai resep, memantau kadar gula darah, berusaha mencari informasi tentang penyakit
diabetes melitus, dan melakukan perawatan kaki. Beberapa penelitian menunjukkan
dukungan sosial keluarga berkaitan erat dengan kepatuhan terhadap pengobatan dan
perawatan diabetes melitus. Penelitian Gomes (2012) mengungkapkan bahwa dukunga
sosial secara langsung berhubungan dengan kepatuhan pengobatan baik pengobatan non
farmakologi (diet dan latihan fisik) dan farmakologi, penderita DM yag memiliki dukungan
sosial yang rendah secara signifikan menunjukan perilaku kontrol glikemi yang rendah pula.
Hasil wawancara pada 11 lansia dengan Diabetes di Kelurahan Cisalak Pasar Kota
Depok, 10 lansia mengakatakan kurang diperhatikan oleh keluarga karena keluarga sibuk
dengan pekerjaannya, jarang melakukan latihan fisik dan mengontrol diet untuk DM. Lansia
hanya memanfaatkan kegiatan posbindu untuk mengontrol gula darah, hal inipun tidk rutin
dilakukan karena tidak memiliki biaya untuk mengontrol gula darah. Sedangkan pelayanan
kesehatan lain seperti puskesmas jarang dimanfaatkan terkendala jauh dan tidak ada
keluarga yang mengantar. Satu lansia menunjukkan kontrol glikemi yang adekuat, kadar gula
darah acak stabil antara 130-150g/dl. Lansia mengatakan, keluarga lebih memberikan
dukungan instrumental dan emosional berupa finansial guna pemeriksaan rutin,
menyediakan waktu untuk menemani lansia dalam latihan fisik.
Alvita,Galia Wardha 2016. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERAWATAN
DIABETES MELITUS PADA LANSIA DI RUMAH KELURAHAN CISALAK PASAR KOTA DEPOK.
Jurna Keperawatan dan Kesehatan. Vol.2 No.4

2. PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGELOLAAN DIABETES LANSIA DI POSBINDU KELURAHAN


KARANGSARI KOTA TANGERANG TAHUN 2018

Lansia yang menderita diabetes memerlukan perawatan yang berbeda dengan usia
muda, hal ini diakibatkan lansia seringkali mengalami penyakit lain sebagai dampak
ketuaannya, seperti ketidakmampuan fisik, gangguan kognitif, gangguan psikososial, yang
pada akhirnya komplikasi yang terjadi akan menurunkan kualitas hidupnya. Penyakit
diabetes pada lansia bukan berarti tidak dapat diatasi tetapi masih ada kemungkinan kondisi
lebih baik bila lansia mampu mengelola kondisi penyakitnya sehingga lansia masih dapat
hidup sehat bahagia dan prosuktif. Oleh karena itu lansia perlu diberikan edukasi tentang
pengelolaan diabetes dengan meningkatkan pengetahuan dan perilaku hidup sehat.
Dilingkungan RW 13 Kelurahan Karangsari terdapat Posbindu dengan jumlah lansia 78
orang. Sementara yang menderita DM ada 30 orang dengan kondisi belum pernah diberikan
edukasi dan belum mengerti tentang cara mengelola/ mengatur hidup dengan DM.
Dari hasil penelitian terdapat gambaran perbedaan rerata nilai pengetahuan antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan edukasi yaitu pada kelompok
intervensi perbedaan rerata dengan nilai 3,07 dan pada kelompok kontrol perbedaan rerata
adalah 0,5. Analisa lebih lanjut ada perbedaan yang signifikan selisih rerata antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p value 0,02. Pada kelompok intervensi terlihat
ada peningkatan pengetahuan sedangkan pada kelompok kontrol ada peningkatan tapi tidak
signifikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa edukasi dapat meningkatkan pengetahuan lansia
tentang pengelolaan diabetes.
Rohanah,dkk 2019. PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGELOLAAN DIABETES LANSIA DI
POSBINDU KELURAHAN KARANGSARI KOTA TANGERANG .Media Informasi Kesehatan. Vol.6
No.1

Anda mungkin juga menyukai