ANALISIS TERHADAP BUKU “ NEVER GIVE UP! SELALU ADA TAKDIR BAIK DARI
YANG MAHA BAIK” SEBAGAI BIBLIOTHERAPY BAGI ORANG YANG MENGALAMI
SULIT MENERIMA KENYATAAN
Dosen pembimbing:
Inggriane Puspita Dewi, S,Kep,.Ners.,M.Kep
Disusun oleh:
Anggi Aprilia Hayati (302017004)
Segala puji hanya milik Allah Subhanallahu wa ta’ala, Rabb semesta alam. Rabb yang
mengurus setiap makhluk-Nya, pemberi hidayah, penggerak lisan dan amal dalam kebajikan.
Shalawat dan salam untuk Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam terkasih, pemimpin terbaik
sepanjang masa, pemilik akhlaqul karimah yang syamil, tauladan seluruh umat manusia.
Kondisi kecwa Allah ta’ala pergilirkan kepada manusia. Respon setiap orang ketika kecewa
atau sulit menerima kenyataan sangatlah beragam, mulai dari rasa marah, menolak, depresi atau
bahkan menerima sampai bersyukur ketika ditimpa ujian . Penerimaan terhadap ujian membutuhkan
proses yang tidak mudah dan berbeda bagi setiap orang.
Akhir kata, dalam penulisan didactic biblioterapi ini, penulis masih merasakan kekurangan,
sehingga saran dan kritik membangun sangat diperlukan untuk perbaikan penulisan didactic ini pada
masa yang akan datang. Jazakumullahu khoir katsiron.
Anggi Aprilia H
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Isi Laporan 1
Kriteria pembaca 6
Refleksi buku 7
Sinopsis Buku 12
Kriteria pembaca yang menjadi sasaran bibliotherapy 12
Tahap, Cara, Saran pelaksanaan Bibliotherapy 13
Daftar Pustaka
ii
Isi Laporan
a. Identitas Buku
Judul : Never Give Up! Selalu Ada Takdir Baik Dari Yang Maha
Baik
Pengarang : Ayum Daigo
Kota Terbit : Jakarta Selatan
Penerbit : Qultum Media
Tahun Terbit : 2018
Jumlah Halaman : 262
Ukuran buku : (14 x 20 cm)
1
2
Identifikasi Buku “Never Give Up! Selalu Ada Takdir Baik Dari Yang Maha Baik”
Tabel 1
Form Identifikasi Buku
No Aspek Identitas Catatan
YA TIDAK
1. Apakah buku tersebut memiliki kisah yang √ Berisi kisah kejadian
menarik? sehari-hari yang
mudah dikenali
2. Apakah buku tersebut cocok untuk √ Buku ini cocok untuk
tahapan usia tertentu? usia dewasa yang
sedang mencari jati diri.
Tabel 2
Borang Identifikasi Buku Biblioterapi
ingin
disampaikan
6
Kriteria Pembaca
Pembaca buku ini diprioritaskan untuk usia dewasa/ remaja (18 tahun) s.d lanjut usia yang memiliki
peran sebagai orangtua yang memiliki masalah dalam hal:
1. Biblioterapi preventif/kuratif
a. Sulit menerima dan kecewa terhadap ketetapan Allah SWT
b. Iri ketika orang lain menerima apa yang diinginkannya
c. Pesimis terhadap hidup
Tabel 3
Bukti Isi Buku
(Sesuai dengan gangguan yang menjadi sasaran biblioterapi)
Tabel 4
Identifikasi isi buku untuk biblioterapi pengembangan diri
(Self Developmental Bibliotherapy)
SINOPSIS BUKU
Jika kita mengharapkan sesuatu kemudian Allah SWT tidak mengabulkannya, itu berarti bukan
Allah tidak menyayangi hambanaya tetapi yang kita inginkan itu belum tentu yang terbaik untuk
Allah dan sebaliknya jika yang tidak kita inginkan itu bisa jadi yang terbagai di mata Allah SWT.
ada kalanya sesuatu yang diinginkan tak bisa dipaksakan. Apalagi yang bisa dilakukan jika Allah
sudah berkata tidak? Di titik inilah, kita seharusnya bisa menerima dengan lapang apa yang sudah
ditakdirkan oleh -Nya.
Selain itu, perkembangan spiritual pada dewasa mampu bertanggung jawab atas
semua sikap dan perilaku pribadi, ibadah, muamalah / kemasyarakatan, jinayah /
hukum, munakahat, eEmosi dan spiritual stabil, mengembangkan peran sosial,
sebagai bagian dari masyarakat dan tidak memisahkan (mendikotomikan)
agama dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kehidupan. Buku ini ditulis
dengan pendekatan spiritual Islami, sehingga kecenderungannya dapat diterima
oleh usia dewasa dengan baik.
2. Seleksi buku: pilih buku fiksi, pilih sesuai kebutuhan, cari buku yang melatih klien untuk
lebih kritis, dan alur qisah yang realistis.
Deskripsi:
Pada fase ini biblioterapis mengontruksi, memilah, dan memilih kembali qisah yang
sesuai dari buku yang diseleksi. Klien dapat diberikan alternatif pilihan buku yang
menarik baginya. Sebelumnya, seorang biblioterapis sudah melakukan prosedur
pemilihan analisis buku untuk biblioterapi ini.
14
Deskripsi:
Pada tahap ini terjadi fase kognitif – afektif. Mulai memilah dan memilih pemikiran mana
yang berguna dan mana yang tidak berguna. Biblioterapis membantu klien menemukan
jawaban atas permasalahannya dengan kemampuan bertanya reflektif. Memberikan waktu
bagi klien untuk memikirkan pertanyaan itu serta menyampaikan jawabannya. Setiap kali
biblioterapis sampai pada pertanyaan pilihan, biarkan klien memilih.
Tidak ada jawaban yang benar atau jawaban yang salah, semua pilihan yang ada
membantu anak untuk berpikir. Hasil dari pilihannya membuat anak tahu mengapa
tindakan tertentu lebih efektif daripada yang lain. Biblioterapis perlu menyertakan
pengembangan pertanyaan tentang perasaan untuk mendorong klien berpikir bagaimana
perasaan mereka ketika menghadapi suatu masalah.
4. Strategi tindak lanjut: setting kelompok kecil dan strategi yang digunakan mencakup
menulis kreatif, aktivitas seni, diskusi, dan bermain peran.
Deskripsi:
Fase Perubahan Perilaku. Pada fase ini anak sudah mampu beradaptasi dengan piihan
perilaku yang baru. Klien mulai bereksprimen dengan perilaku barunya. Biasanya klien
dibimbing bertindak sesuai pilihan-pilihannya. Biblioterapi didaktik membantu klien
belajar bagaimana mengambil keputusan yang tepat. (Agustina.S, 2017, hlm. 205-207)
DAFTAR PUSTAKA
Daigo, Ayum. 2018. Never Give Up! Selalu ada Takdir Baik Dari yang Maha Baik.
Jakarta. Qultum Media