1. Pendahuluan pelaksanaan
mengajar secara efektif dan efisien, demi memberikan kontribusi yang tinggi dan
tercapainya tujuan pendidikan yang telah memberikan dukungan yang kuat
ditetapkan (Sutomo, 2012: 48). terhadap komponen-komponen lain di
Manajemen kesiswaaan berupaya
mengisi kebutuhan layanan yang baik
bagi peserta didik, mulai dari peserta
didik tersebut mendaftarkan diri ke
sekolah sampai dengan menyele- saikan
studinya.
Dengan upaya demikian, peserta
didik diharapkan memperoleh pengala-
man belajar yang utuh hingga seluruh
mayoritas belajarnya berkembang secara
optimal. Dengan demikian, dalam pem-
binaan kesiswaan program dan kegiatan
yang langsung melibatkan peserta didik
se- bagai sasarannya. Sasaran akhir dari
pem- binaan kesiswaan adalah
perkembangan pesertadidik yang optimal
sesuai dengan karasteristik pribadi, tugas
perkembangan, kebutuhan, bakat, minat
dan kreativitas peserta didik itu sendiri.
Sementara di satu sisi, prestasi adalah
hasil yang telah dicapai dari apa yang
dikerjakan.Jadi prestasi be- lajar adalah
suatu hasil yang dicapai oleh peserta
didik selama berlangsungnya pros- es
belajar mengajar dalam jangka waktu
tertentu. Pada umumnya prestasi belajar
disekolah berbentuk pemberian nilai dari
guru kepada peserta didik sebagai
indikasi sejauh mana peserta didik telah
menguasai materi pelajaran yang telah
disampaikan.
Nasihin dan Sururi (2013:203) me-
nyatakan bahwa keberhasilan
penyelengg- araan lembaga pendidikan
(sekolah), akan sangat tergantung pada
manajemen kes- iswaan, karena
manajemen kesiswaan ini akan
Genny Luhung Prasojo, S.S., Halaman 51 — 58
M.M
dalam pencapaian tujuan sekolah, artinya 2010:9).
baik buruknya manajemen kesiswaan, Menurut Imron (2012:6), manajemen
baik secara langsung ataupun tidak
langsung akan mempengaruhi terhadap
prestasi be- lajar siswa. Apabila
manajemen kesiswaan dikeloladengan
baik akan memberikan implikasi
terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa,baik prestasi di bidang aka- demik
maupun non akademik terhadap segi-
segi lain selain siswadimaksudkan
untukmemberikan layanan yang sebaik
mungkin kepada siswa (Setiyawan, 2018).
Dengan demikian, tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh manajemen kesiswaan
terhadap prestasi belajar taruna pada
Pendidikan Vokasi Penerbang di
Indonesia yaitu di Akademi
Penerbangan Indonesia dan Politeknik
Penerbangan Indonesia Curug.
2. Landasan Teori
2.1 Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan merupakan
suatu aktivitas yang dilakukan untuk
mengelola kegiatan ketarunaan di
sekolah, sehingga seluruh aktivitas
peserta didik terstruktur dengan
sistematis dan terarah dalam prosesnya
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Sutomo, 2012:48). Manajemen
kesiswaan juga berarti seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja serta
pembinaan secara kontiniu kepada
peserta didik agar dapat mengikuti
proses pembelajaran secara efektif dan
efisien melalui dari penerimaan peserta
didik sampai kepada keluarnya peserta
didik dari suatu sekolah (Gunawan,
kesiswaan merupakan usaha pengaturan Imron (2012:12) terdapat beberapa tujuan
terhadap peserta didik mulai dari peserta manajemen peserta didik adalah sebagai
didik tersebut masuk sekolah sampai
mereka lulus. Yang diatur secara
langsung adalah segi-segi yang
berkenaan dengan peserta didik,
sedangkan secara tidak lang- sung adalah
pengaturan terhadap segi- segi lain
selain peserta didik dimaksudkan untuk
memberikan layanan yang sebaik
mungkin kepada peserta didik.
Soetjipto dan Kosasi (200
9 : 1 6 5 ) menjelaskan bahwa manajemen
kesiswaan merupakan proses pengurusan
segala hal yang berkaitan dengan peserta
didik di suatu sekolah mulai dari
perencanaan, pe- nerimaan, pembinaan
selama peserta didik berada di sekolah,
sampai peserta didik menamatkan
pendidikan melalui pencip- taan suasana
yang kondusif terhadap ber- langsungnya
proses belajar mengajar yang efektif.
Manajemen kesiswaan dilakukan agar
transformasi peserta didik menjadi
lulusan yang dikehendaki oleh tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan, dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Menurut Minarti (2011:160), manaje-
men kesiswaan bertujuan untuk
mengatur berbagai kegiatan dalam
bidang ketaru- naan agar kegiatan
pembelajaran di seko- lah dapat berjalan
lancar, tertib, teratur, serta dapat
mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Untuk mewujudkan tujuan seko- lah
tersebut, manajemen kesiswaan me-
liputi empat kegiatan, yaitu penerimaan
peserta didik baru, kegiatan kemajuan
belajar, bimbingan, dan pembinaan disip-
lin serta monitoring. Sedangkan menurut
ISSN 2746-6102 SKYHAWK, Vol. 01, No. 1, Oktober 2020 53
berikut:
a. Meningkatkan pengetahuan, keter-
ampilan, dan psikomotor peserta
didik.
b. Menyalurkan dan mengembangkan
kemampuan umum (kecerdasan),
bakat dan minat peserta didik.
c. Menyalurkan aspirasi, harapan dan
memenuhi kebutuhan peserta didik.
d. Dengan terpenuhinya semua di atas
diharapkan peserta didik dapat
men- capai kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup yang lebih
lanjut dapat belajar dengan baik
dan tercapai cita-cita mereka.
3. Metode
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian asosiatif (hubungan) yaitu
penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih (Sugiyono,
2016). Metode yang akan digunakan un-
tuk melakukan penelitian yaitu penelitian
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif bertu-
juan untuk menguji teori, membangun
fak- ta, menunjukkan hubungan atar
variabel, memberikan deskripsi statistik,
menaksir dan meramalkan hasilnya.
Desain peneli- tian yang menggunakan
pendekatan kuan- titatif harus
terstruktur, baku, formal, dan dirancang
sematang mungkin sebelumnya. Desain
bersifat spesifik dan detail karena dasar
merupakan suatu rancangan pene- litian
yang akan dilaksanakan sebenarnya
3.2 Populasi dan Sampel untuk mencapai tujuan yang telah
Populasi adalah wilayah generalisasi ditetapkan. Manajemen kes-
yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2016).
Populasi dalam penelitian ini adalah
taruna Akademi Penerbangan Indonesia
dan Politeknik Penerbangan Indonesia
Curug sebanyak 180 taruna.
Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2016). Pada
penelitian ini teknik pengambilan sampel
yang diambil adalah teknik sampling
jenuh yaitu teknik penen- tuan sampel
bila semua anggota popu- lasi digunakan
sebagai sampel (Sugiyono,
2016). Dengan demikian, sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 180 taruna di Akademi
Penerban- gan Indonesia dan Politeknik
Penerbangan Indonesia Curug.
Gambar 1. Model
Penelitian
Dimana :
Y = Prestasi Belajar
X = Manajemen Kesiswaan
5. Diskusi
Berdasarkan hasil analisis
menunjuk- kan bahwa terdapat pengaruh
yang signifi- kan antara Manajemen
Kesiswaan terha- dap Prestasi Belajar.
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen
kesiswaan memiliki dampak terhadap
peningkatan prestasi belajar. Pengaruh
kedua variabel tersebut adalah positif
yang berarti semakin baik manajemen
kesiswaan maka akan semakin dapat
meningkatkan prestasi belajar taruna di
Akademi Penerbangan Indonesia dan
Politeknik Penerbangan Indonesia
kan bahwa variabel manajemen pembinaan
kesiswaan memberikan pengaruh nyata dan positif terhadap prestasi belajar siswa.
Adanya pengaruh positif dan signifi- kan antara manajemen kesiswaan terhadap
prestasi belajar menunjukkan pentingnya manajemen kesiswaan dalam meningkat-
kan prestasi belajar taruna di Akademi Penerbangan Indonesia dan Politeknik
Penerbangan Indonesia Curug. Dengan demikian apabila Akademi Penerbangan
Indonesia dan Politeknik Penerbangan Indonesia Curug ingin meningkatkan
prestasi belajar maka sangat perlu untuk memperhatikan manajemen kesiswaan
yang semakin baik. Hal ini mendukung pendapat Nasihin dan Sururi (2013:203) yang
menyatakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah),
akan sangat tergantung pada manajemen kesiswaan, artinya baik bu- ruknya
manajemen kesiswaan, baik secara langsung ataupun tidak langsung akan
mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa.
Temuan dalam penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Suprapto (2017) yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh penerapan
manajemen kesiswaan terhadap hasil bela- jar. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan
Setiyawan (2018) yang menyatakan bahwa apabila manajemen kesiswaan dikelola
dengan baik akan memberikan implikasi terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa, baik prestasi di bidang akademik maupun non akademik terhadap segi- segi
lain selain siswa dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin
kepada siswa.
6. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan diskusi dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen
kesiswaan memiliki peran penting dalam peningkatan prestasi belajar. Hal ini dik-
etahui dari adanya pengaruh positif dan signifikan manajemen kesiswaan terhadap
prestasi belajar.
Refenrensi
Bob Wall, (1999) The Visionary Leadersip.Alih bahasa Zoelkifl i Kasip, Interaksara. P.O.Box 238.
Batam Centre 29432.
R.M. Stogdill dan A.E. Coons (Eds). Leader Behavior: Its description dan measurement. Columbus,
Ohio: Bureau of Business Research, Ohio State University.
Katz , D. (2008). The Social Psychology of Organizations, 2 nd ed. New York : John Wiley.
Matthew J. Culligan, (1993), Management Back to Basics. USA: Prentice Hall Inc.,
Robert K. Cooper, (2007), Leadership IQ & Organization. New York: Jane Rotreson Agency