Pada intinya artikel ini lebih memperkenalkan organisasi SEAMEO yang juga
mengembangkan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dengan mendesain
materi, metedologi pembelajaran, media pembelajaran, penilaian hingga silabus fonologi,
morfiologi, sintaksis, kosakata menyimak, membaca, berbicara, menulis dan juga pengenalan
budaya pembelajaran yang sesuai dengan pembelajar asing berdasarkan perumusan, penelitian
dan hasil akhir dari apa yang ingin dicapai pengajar.
Pada prakteknya SEAMEO dalam mengembangkan silabus pembelajaran ini tidak hanya
dilembaga sendiri tapi juga melakukan pengenalan silabus mereka kepada khayalak umum
melalu workshop-workshop yang berkelanjutan dengan melibatkan lembaga-lembaga terkait
sepeti Dirjen Dikti, tidak hanya sampai disitu SEAMEO juga mengembangkan silabus yang
berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan dasar membuat pembelajaran yang
menarik dan komunikatif serta tentu saja dengan tujuan materi yang disampaikan mampu diserap
dengan baik oleh pembelajar.
Diakhir artikel juga penyaji2 mengusulkan kepada APBIPA, bahwa perlunya sertifikasi
pengajar BIPA dengan rasionalisasi pengajar benar-benar memiliki kemampuan didalam proses
belajar dan mengajar bahasa Indonesia bagi penutur asing dengan berpegangan kepada silabus-
1 Divisu Kerja sama dan Hubungan Masyarakat SAMEO (Southeast Asia Ministers of
Education Organization) Regional Centre for QITEP (Quality Improvement of
Teachers and Education Personnel) in Language
2Itra Safitri
silabus yang dikembangankan oleh APBIPA sendiri atau lembaga lain yang memang
berkonsentrasi pengembangan silabus BIPA.