php/jpls/index
Vol 04 Tahun
Hal 82- 92 Jurnal Pendidikan Untuk Semua 2020
Zalma Syafira
Maria Veronika Roesminingsih
The use of English in the current era is certainly very important. The existing formal institutions are also
felt to be lacking in maximizing language skills For this reason, courses emerge as non-formal institutions
to complement formal education. One of the language courses in Surabaya is called the English Is Friend
course. This institution is in western Surabaya. The purpose of this study is to determine the tutor's
competence and the quality of learning at the English Is Friend Surabaya course institution. This research
is a descriptive study with a qualitative approach. Research data were collected using the method of
observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that: (1) tutors in course
institutions have competencies that support learning, although not yet fully. (2) the quality of learning in
EIF course institutions pay attention to the behavior of educators, student activities, learning climate,
learning materials, learning media, and learning systems. (3) The prominent role of the tutor in
maximizing learning activities is the facilitator and motivator. The better the competency of the tutor at
EIF course institutions, the better the quality of the learning will be generated.
82
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol 04, Nomer 01, Tahun 2020
mampu secara teori namun juga cakap dalam dan merupakan penggerak dalam tercapai atau
berkomunikasi. Dengan metode debat, tidaknya suatu tujuan pendidikan.
presentasi, dan metode lain yang telah Lynn & Nixon dalam Rahmiyati
diterapkan, diharapkan kemampuan berbicara
(2008) menyatakan bahwa kompetensi atau
bahasa Inggris peserta didik akan terasah dan
semakin lancar dalam pengucapannya. Karena kemampuan terdiri dari pengalaman atau
sebagian besar peserta didik di lembaga ini pemahaman tentang fakta dan konsep,
adalah siswa Sekolah Dasar, maka metode peningkatan keahlian, juga mengajarkan
games sering sekali diberikan dalam proses perilaku dan sikap. Dengan demikian sangat
pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar penting kiranya untuk mengetahui kompetensi
peserta didik tidak merasa bosan dan dapat tutor dalam suatu lembaga karena hal tersebut
lebih fokus dalam menerima materi yang
merupakan kemampuan penting yang harus
diberikan. Dengan proses pembelajaran yang
demikian, diharapkan peserta didik bukan dimiliki setiap pendidik. Namun kompetensi
hanya mampu untuk menyelesaikan soal-soal yang dimiliki seorang tutor di lembaga kursus
yang diterima dalam pendidikan formal, namun Eenglish Is Friend dirasa masih kurang karena
juga dapat mengimplementasikan dan beberapa orang masih belum memiliki ijin resmi
mengembangkan kemampuan berbahasanya untuk mengajar. Walaupun demikian peminat
dikehidupan bermasyarakat. untuk lembaga kursus ini juga tidak sedikit.
Didalam kegiatan pembelajaran di
Menurut Widya Nusantara (2018:27)
lembaga kursus ini tentu saja memiliki
Suatu kompetensi kerja yang di miliki oleh
komponen-kompenen yang tidak dapat
lulusan harus dapat di buktikan melalui uji
dipisahkan agar dapat tercapainya tujuan
kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
pembelajaran. Komponen-komponen tersebut
yang ada, sehingga lulusan Perguruan Tinggi
adalah kurikulum, media pembelajaran,
tidak hanya mendapatkan ijazah saja melainkan
suasana kelas, pendidik, serta sumber-sumber
sertifikat kompetensi kerja. dengan adanya
belajar yang lain. Salah satu komponen yang
sertifikat kompetensi kerja ini maka ia akan
paling penting adalah adanya pendidik, atau
mendapatkan bukti pengakuan tertulis atas
dalam pendidikan non formal disebut sebagai
kompetensi kerja yang dikuasainya.
tutor. Dedy Sugono (2008) menyatakan bahwa
Menurut Dedy Sugono (2008:1022),
tutor adalah orang yang memberi pelajaran
tutor adalah orang yang memberi pelajaran
(bimbingan) kepada seseorang atau sejumlah
(bimbingan) kepada seseorang atau sejumlah
kecil peserta didik dalam pembelajaran.
kecil peserta didik dalam pembelajaran.
Menurut Raharjo (2005) tutor adalah mitra dan
Menurut Raharjo (2005:17) tutor adalah mitra
pembimbing warga belajar yang menempatkan
dan pembimbing warga belajar yang
dirinya sebagai sumber belajar, yang berarti
menempatkan dirinya sebagai sumber belajar,
pula pengelolaan pembelajaran berpusat pada
yang berarti pula pengelolaan pembelajaran
warga belajar.
berpusat pada warga belajar. Dengan dimikian
Tutor yang ada di Lembaga Kursus
dapat dikatakan bahwa tutor merupakan orang
English Is Friend ini berjumlah 8 orang, 5
yang berinteraksi secara langsung dalam proses
diantaranya merupakan pendidik bahasa
pembelajaran dipendidikan non formal.
Inggris. Tutor di EIF memiliki latar belakang,
Istilah pendidik dalam dunia
pendidikan, serta usia yang berbeda-beda
pendidikan berbeda. Pendidik dalam
(hiterogen). Hiterogenitas inilah yang
pendidikan formal dikenal dengan sebutan guru
menjadikan perbedaan tutor yang satu dengan
sedangkan dalam pendidikan nonformal lebih
yang lain dalam mengelola suatu kelas untuk
dikenal dengan sebutan tutor atau pamong
mencapai suatu tujuan dalam pembelajaran.
belajar. Menurut Mustafa Kamil, (2007:13)
Dalam hal ini tutor menjadi komponen yang
menyatakan bahwa “tutor dalam pendidikan
sangat penting dalam kegiatan suatu
nonformal adalah orang yang profesional yang
pembelajaran, tentu perannya sangat menjadi
mempunyai kemampuan, kompetensi dan
sorotan. Karena tutor merupakan orang yang
keterampilan dalam mengelola proses
berhubungan langsung dengan peserta didik
pembelajaran”.
84
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol 04, Nomer 01, Tahun 2020
d. Materi pembelajaran Materi pembelajaran penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
yang berkualitas terlihat dari adalah untuk mendapatkan data. Beberapa
kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran teknik pengumpulan data yang digunakan
dan kompetensi yang harus ditempuh. dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:
e. Media pembelajaran Media pembelajaran 1. Observasi
menciptakan suasana belajar menjadi aktif, 2. Wawancara
memfasilitasi proses interaksi antara siswa 3. Dokumentasi
dan guru, siswa dan siswa, siswa dan ahli HASIL
bidang ilmu yang relevan. 1. Kompetensi Tutor Di Lembaga Kursus
f. Sistem pembelajaran Sistem pembelajaran English Is Friend
disekolah mampu menunjukkan a. Tutor di EIF dapat menguasai kelas
kualitasnya jika sekolah menonjolkan ciri dengan baik. Tutor menguasai materi
khas keunggulannya, memiliki penekanan pembelajaran serta menguasai prinsip-
dan kekhususan lulusannya. prinsip belajar yang mendidik. Tutor
METODE PENELITIAN senantiasa memfasilitasi peserta didik
Penelitian ini merupakan penelitian agar dapat belajar dengan nyaman dan
deskriptif yang menggunakan pendekatan mengembangkan potensi yang
kualitatif. Menurut Sugiyono (2017:15) dimilikinya. Tutor mampu
metode penelitian kualitatif adalah metode berkomunikasi dengan sehingga materi
penelitian yang digunakan untuk meneliti yang disampikan dapat dimengerti
pada kondisi obyek yang alamiah. Metode dengan mudah oleh peserta didik.
kualitatif digunakan untuk mendapatkan Mampu memanfaatkan teknologi dan
data yang mendalam, suatu data yang informasi yang ada saat ini. Tutor
mengandung makna. menyelenggarakan kegiatan evaluasi
Penelitian dimaksudkan untuk guna mengetahui seberapa jauh
mendekripsikan dan menganalisis keberhasilan pelaksanaan pembelajaran
kompetensi tutor serta dalam serta melakukan tindakan reflektif dari
meningkatkan motivasi belajar pada diri hasil evaluasi tersebut. Namun
peserta didik di lembaga kursus English is sayangnya tutor belum dapat
Fun Surabaya. Yatim Riyanto (2007:109) mengembangkan materi kurikulum atau
menyebutkan bahwa metode kualitatif materi pembelajaran guna
deskriptif adalah metode yang diarahkan meningkatkan pembelajaran peserta
untuk memberikan gelaja-gejala, fakta- didik.
fakta atau kejadian-kejadian secara b. Tutor memiliki kepribadian yang
sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat stabil, stabil, arif, mantap, dan
populasi atau daerah tertentu. berwibawa, serta berakhlak mulia
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di sehingga dapat menjadi teladan yang
Surabaya, tepatnya disalah satu lembaga baik bagi peserta didik atau warga
kursus Bahasa Inggris yang bernama English Is belajar.
Friend. Lembaga ini terletak di Pondok c. Tutor dapat bersosialisasi dengan
Benowo Indah, Surabaya. seluruh komponen yang terlibat dalam
Dalam penelitian ini menggunakan teknik di lembaga kursus English Is Friend.
pengambilan sampel purposive sampling. Tutor mampu menyampaikan materi
Menurut Sugiyono (2007:300) purposive dengan baik sehingga dapat dimengerti
sampling adalah teknik pengambilan sampel peserta didik. Peserta didik merasa
sumber data dengan pertimbangan tertentu. nyaman dalam kegiatan pembelajaran.
Subjek dalam penelitian ini adalah tutor, Tutor mampu berkomunikasi dan
pengelola lembaga, dan peserta didik. bergaul dengan baik dengan pengelola
Teknik pengumpulan data merupakan serta tutor lain sehingga dapat saling
langkah yang sangat penting dalam sebuah berbagi ilmu dan pengalaman. Tutor
86
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol 04, Nomer 01, Tahun 2020
88
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol 04, Nomer 01, Tahun 2020
Dalam cara penyampaiannya tutor suasana yang ditandai oleh adanya pola
menggunakan komunikasi 2 arah dimana interaksi atau komunikasi antara guru-
peserta didik dan tutor berpartisipasi akrif siswa, siswa-guru dan siswa-siswa. Iklim
dalam kegiatan pembelajaran. Tutor di pembelajaran. Iklim pembelajaran dapat
lembaga EIF banyak memberikan berupa suasana kelas yang kondusif dan
rangasangan kepada peserta didiknya suasana sekolah yang nyaman.
untuk dapat berinteraksi misalnya dengan Di lembaga kursus EIF sendiri iklim
tanya jawab atau dengan memberikan pembelajaran sudah berjalan dengan
permainan kepada peserta didik. Hal ini sesuai. Peserta didik dapat mengikuti
juga sesuai dengan kurikulum yang berlaku pembelajaran dengan baik dan mereka
saat ini. Dina Sekar Vusparatih (2014) merasa nyaman. Hal ini dikarena tutor
dalam jurnalnya menuliskan bahwa guru dapat berkomunikasi dengan baik terhadap
diwajibkan tidak terlalu banyak berbicara peserta didik. Pembelajaran tidak hanya
dan tidak membiarkan siswa menunggu berpusat pada pendidik/tutor tapi juga
untuk diberi tahu. Sebaliknya guru cukup melibatkan peserta didik itu sendiri. Selain
berbicara seperlunya lalu kemudian itu dalam satu kelas peserta didik dibatasi
menciptakan ruang bagi terjadinya tidak lebih dari 10 orang. Karenanya
komunikasi dua arah antar guru dan siswa. pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.
b. Aktivitas Peserta Didik d. Materi Pembelajaran
Di lembaga kursus EIF ini peserta didik Materi pembelajaran yang berkualitas
tidak hanya belajar mengenai pelajaran di terlihat dari kesesuaiannya dengan tujuan
sekolah saja, namun juga diajarkan tentang pembelajaran dan kompetensi yang harus
bagaimana cara berkomunikasi dengan ditempuh.
menggunakan bahasa Inggris. Hal ini Hal ini sesuai dengan apa yang terjadi
tentunya didukung dengan banyaknya di lembaga kursus EIF. Materi yang
praktik yang dilaksanakan dalam kegiatan dipelajari di lembaga kursus EIF
pembelajaran. Selain itu kegiatan berdasarkan dari materi yang ada di
pembelajaran di lembaga kursus EIF bukan sekolah. Namun dikembangkan lagi
hanya ada di dalam ruangan saja. Namun menjadi materi yang sesuai dengan
juga ada kegiatan belajar di luar ruangan. keinginan pengelola lembaga EIF agar
Hal ini dapat memberikan suasana baru dapat memenuhi tujuan pendidikan itu
dan lebih menyenangkan dalam sendiri. Untuk itu pengelola
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan teori mengembangkan materinya agar peserta
yang dituliskan oleh Susi Herlinda (2018) didik dapat lebih banyak melakukan
dalam jurnalnya mengatakan bahwa praktik dalam pendidikan. Hal ini tentunya
outdoor adalah suatu kegiatan bisa berdampak baik bagi peserta didik
pembelajaran yang secara lansung karena peserta didik menguasai bahasa
dilakukan dialam tebuka dengan Inggris secara teori serta dapat
memanfaatkan alam sekitarnya sebagai mempraktikkannya sekaligus.
media pembelajaran, kegiatan belajar e. Media Pembelajaran
sambil bermain dengan diisi permainan Menurut Rudi Susilana & Cepi Riyana
ketangkasan dalam usaha membentuk (2009:7) media pembelajaran selalu terdiri
kepribadian, memantapkan permasaalahan dari atas 2 unsur penting, yaitu untur
kepemimpinan untuk membentuk karakter peralatan atau perangkat keras (hardware)
anak dan percaya diri. dan unsur pesan yang dibawanya
c. Iklim Pembelajaran (massage/software).
Menurut Ali Muhtadi (2005), iklim Lembaga ini belum didukung dengan
kelas adalah kondisi lingkungan kelas adanya media yang memiliki teknologi
dalam hubungannya dengan kegiatan yang baik. Namun tutor tetap
pembelajaran. Iklim kelas merupakan mengusahakan adanya media lain yang
89
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Vol 04, Nomer 01, Tahun 2020
Nusantara, Widya. 2018. Kesesuaian Antara Vusparatih, Dian Sekar. 2014. Peranan
Standar Kompetensi Fasilitator Komunikasi Guru dan Implementasi
Pemberdayaan Masyarakat Dengan Kurikulum 2013. Humaniora, 5(1),
Materi Kuliah Pada Prodi PLS Unesa. 387-397.
Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Waluyo, Yogatri. 2014. Peran Tutor dalam
2(1), 27-34. Mengembangkan Motivasi Belajar
Prasetyo, Hari Agus. 2013. Peningkatan Kualitas Peserta Didik melalui Pendekatan
Pembelajaran Matematika Melalui Andragogi di Rumah Tahanan Negara
Student Teams Achievement Division Kelas IIB Kabupaten Banjarnegara.
(STAD) Berbantuan Kompter Pada Skripsi. Universitas Negeri
Siswa Kelas IV A SDN Bendan Ngisor. Semarang.
Skripsi. FKIP PGSD: Universitas
Negeri Semarang. Diakses pada 23
Juli 2019 dari
http://lib.unnes.ac.id/.
Raharjo. Tri Joko. 2005. Model Pengembangan
Tenaga Kependidikan Tutor Kesetaraa
Kejar Paket A, B, dan C. Semarang:
Unnes Press.
Riyanto, Yatim. 2007. Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya:
UNESA University Press.
Rahmiyati, Sri. 2008. THE EFFECTIVENESS
OF LABORATORY USE IN
MADRASAH ALIYAH IN
YOGYAKARTA. Jurnal Penelitian
dan Evaluasi Pendidikan, 11(1), 88-
100.
Riyana, Cepi & Susilana Rudi. 2009. MEDIA
PEMBELAJARAN: Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Penilaian. Bandung: Wacana Prima.
Riyanto, Yatim. 2007. Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya:
UNESA University Press.
Soedjarwo & Widodo. 2018. Analisis Kebutuhan
Pendidikan Non Formal di Sekolah.
Proceeding Seminar Nasional dan
Temu Kolega PLS Se-Indonesia.
(Hlm. 21-25.
Sugono, Dedy. 2008. Pengindonesiaan Kata dan
Bahasa Asing. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.
________. 2017. METODE PENELITIAN
PENDIDIKAN (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
92