Anda di halaman 1dari 6

Hypnoteaching to Improve Students Listening English Skills in SMAN 8 KOTA SERANG

( A classroom Action Research )

CHAPTER I

INTRODUCTION

A. Research Background

Pendidikan di era globalisasi menghadapi sejumlah tantangan dan peluang sebagai hasil dari
interkonektivitas dan integrasi ekonomi, sosial, dan budaya yang semakin meningkat di seluruh
dunia. Beberapa aspek penting dari pendidikan di era globalisasi meliputi Akses dan Kesetaraan
dimana Globalisasi dapat membawa dampak positif dalam hal peningkatan akses ke pendidikan.
Namun, tantangan tetap ada terutama terkait dengan kesenjangan akses antara negara maju dan
berkembang, serta dalam masyarakat di dalam suatu negara. Era globalisasi membawa tantangan-
tantangan baru yang harus dijawab oleh pendidikan. Perubahan global meminta perubahan di dalam
pengelolaan hidup dan masyarakat termasuk dalam bidang pendidikan. Perubahan di dalam visi dan
strategi pendidikan dalam rangka mempersiapkan masyarakat di Indonesia untuk dapat memberikan
jawaban terhadap tantangan global dan peluang global sudah menjadi suatu keharusan.
Pendidikan di tengah era global memegang peran penting karena pendidikan adalah suatu
investasi. Pendidikan dipandang sebagai investasi artinya pendidikan merupakan modal. Pendidikan
merupakan investasi individu, masyarakat, maupun bangsa dan Negara. Di dalam ruang lingkup
pendidikan di sekolah, pendidikan merupakan sebuah proses dalam rangka mempengaruhi peserta
didik agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan demikian, akan menimbulkan
sebuah perubahan dalam diri anak, yang nanti nya akan menjadikan mereka insan yang memiliki
sikap yang bisa menjadikan mereka anak-anak yang memiliki kualitas diri yang lebih baik, sehingga
mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta dapat mengikuti revolusi kehidupan yang
terjadi.
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia
dengan makhluk lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan
manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju
kehidupan yang lebih berarti. Dengan pendidikan seseorang bisa mendapatkan kesetaraan hidup
yang baik, mendapatkan pengalaman, serta wawasan yang lebih luas sebagai bekal diri untuk masa
depan. Pada tingkat global, Pasal 13 Kovenan Internasional tentang hak ekonomi, sosial dan budaya
mengakui hak setiap orang atas pendidikan.
Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup,
pengetahuan umum serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan
Undang-Undang.Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif dan efesien (berdaya guna
dan berhasil guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang
berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteran umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita,
sesuai dengan tujuan nasional seperti tercantum dalam alinea IV, Pembukaan UUD 1945. Apabil
sebuah Bangsa memiliki generasi yang telah mendapatkan pendidikan yang layak dan baik, serta
menjadikan para generasi bangsa menjadi generasi yang kreatif, inovatif, serta generasi bangsa yang
cerdas, maka sebuah negara tersebut sudah bisa dikatakan sebagai negara yang maju.
Pendidikan memiliki peran sentral dalam membentuk individu dan membuka pintu menuju
perkembangan masyarakat yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang mengisi kepala dengan
pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
menghadapi tantangan kompleks dunia saat ini. Pendidikan juga dapat membawa kita kepada
keberhasilan di dalam bersosialisasi, dan juga bersaing dengan kemajuan-kemajuan di era
globalisasi yang terjadi saat ini. Dengan mudahnya kita dalam bersosialisasi, kita akan mudah
bersaing dimanapun dan kapan pun dan dengan siapapun. Di samping dengan adanya usaha dalam
meningkatkan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakkan seluruh komponen yang
menjadi subsistem dalam suatu sistem mutu pendidikan. Di dalam pendidikan, Guru yang menjadi
faktor utama dalam memberikan fasilitas pendidikan, sebab guru yang terjun langsung di dalam
membimbing, mengarahkan, serta membina dan mengembangkan kemampuan peserta didik agar
menjadi manusia yang terampil, berkarakter, juga cerdas serta bermoral. Menurut UU No. 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pengertian guru adalah tenaga pendidik profesional yang
memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.
Pendidikan global di Indonesia dapat dilaksanakan melalui pendidikan yang kompetitif dan
inovatif. Guru harus mampu berkomunikasi secara komunikatif dan edukatif dalam membimbing
peserta didiknya, karena Peran guru dalam melaksanakan pembelajaran bagi peserta didiknya akan
berpengaruh pada berhasil tidaknya suatu penyelidikan pendidikan. Guru yang mengajar dengan
semangat dan antusias akan memberikan pengaruh kepada para peserta didiknya. Guru juga perlu
untuk memperhatikan emosi psikologi peserta didik, dengan guru memahami psikologi peserta
didik suasana belajar akan menjadi lebih efektif dan menyenangkan, dan dengan begitu kehadiran
guru memberikan kenyamanan dan membuat hati peserta didik merasa senang ketika melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Peserta didik akan lebih mudah dalam menerima materi yang diberikan oleh
guru.
Namun banyak juga guru yang kurang memperhatikan psikologi emosional peserta didik,
sehingga membuat para peserta didik merasa tidak nyaman dan kurang bersemangat di dalam
proses pembelajaran.Hal ini juga membuat peserta didik merasa tidak menyukai mata pelajaran
tertentu. Selain itu, guru juga tidak meperhatikan strategi pembelajaran yang efektif, Salah satunya
dengan guru hanya mengandalkan Metode ceramah yang sudah serimh dan sudah biasa di lakukan
di sekolah-sekolah. Metode ceramah dianggap sebagai pilihan strategi pembelajaran yang bisa
mengatasi masalah, terutama untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Bahasa Inggris telah menjadi
bahasa internasional yang sangat penting untuk komunikasi bisnis, diplomasi, dan pertukaran
budaya. Bahasa Inggris adalah kunci untuk berkomunikasi dengan beragam budaya dan orang di
seluruh dunia, membuka pintu bagi peluang dalam karier dan pertukaran budaya. Untuk itu Bahasa
Inggris telah menjadi Bahasa yang wajib di pelajari di setiap sekolah. Dengan tujuan untuk
menciptakan generasi yang mampu mengikuti kemajuan di era globalisasi. Namun Bahasa Inggris
di Indonesia masih di anggap bahasa asing yang cukup menantang untuk di kuasai, terutama di
dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan Bahasa Inggris memiliki empat skill yang harus di
pelajari, yaitu listening, speaking, reading, writing. Di dalam dunia pendidikan, para peserta didik
merasa bahwa Bahasa Inggris menjadi salah satu pelajaran yang kurang di minati, selain karena
Bahasa nya yang cukup sulit untuk di pelajari, mereka juga merasa kurang cakap serta kurang
percaya diri dalam pengucapan bahasa tersebut. Listening adalah salah satu kemampun
mendengarkan dan menyimak di dalam bahasa inggris yang tidak mudah untuk di kuasai.
Pengembangan keterampilan mendengarkan adalah aspek penting dalam proses pembelajaran
bahasa. Kemampuan mendengarkan yang baik tidak hanya diperlukan untuk pemahaman yang
mendalam terhadap teks lisan, tetapi juga untuk berkomunikasi dengan efektif dalam bahasa target.
Mendengarkan dan memahami audio dalam bahasa Inggris adalah keterampilan penting dalam
meningkatkan pemahaman bahasa Inggris secara menyeluruh. Listening is the first step in building
your English comprehension skills. It will help you to learn the meaning behind words, phrases,
and sentences. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman, apresisi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah di sampaikan oleh sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan Tarigan (2008 : 31). Dengan kita mampu menyimak
proses mendengarkan dengan baik, kita akan dapat menerima informasi yang di berikan, sehingga
kita akan mengerti dan paham pesan yang disampaikan.
Listening adalah salah satu skill Bahasa Inggris yang masih menjadi kendala bagi siswa untuk
dipelajari. Rendahnya kemampuan menyimak siswa dalam bahasa Inggris dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain: minimnya pengetahuan bahasa inggris siswa, masih minimnya
pembendaharaan kosa kakata siswa, kurangnya latihan komunikasi berbahasa inggris siswa dalam
kehidupan sehari-hari, rendahnya aktifitas memahami bahasa inggris siswa, rendahnya kualitas
tugas-tugas siswa, dan kurang tepatnya tehnik yang digunakan guru. Teacher is one of the aspect
who play important roles in helping students to reach high levels in learning English. It is the reason
why the teacher should used strategy to make students understand English lessons easily. In this
regard, Soedijarto (1993) states that the quality of education is largely determined by the quality of
teaching-learning process, and therefore, a decline in the quality of education, which first must be
assessed is the quality of the teaching-learning process. That is because the concrete form of
education is the teaching-learning process.
Mendengarkan di dalam bahasa Inggris memilki tingkat kesulitan yang berbeda, dibandingkan
dengfan skill yang lain nya. Salah satu penyebnab listening skill terasa sulit adalah, kurang
konsentrasi, hal ini menjadi faktor atau penyebab sulit nya memahami serta menyimak Bahasa
Inggris. Kita perlu berkonsentrasi untuk memahami, mengetahui, serta menyimak kata demi kata
Dengan rendahnya motivasi serta rendahnya kemauan peserta didik dalam mengikuti serta
menguasai kemampuan listening, akan membuat para peserta didik merasa kesulitan di dalam
memahami kemampuan mendengarkan dan menyimak, kesulitan di dalam menerima pesan yang di
sampaikan, serta dapat menjadikan para peserta didik kesulitan di dalam berkomunikasi. Karena
kemampuan mendengarkan adalah hal penting yang perlu kita kuasai. Selain dapat menjadikan kita
kesulitan dalam berkomunikasi dan menerima pesan, dengan rendah nya kemampuan listening akan
menjadikan kita sulit di dalam berkompetensi di negara Indonesia bahkan di Negara lain.
Kemampuan listening biasanya akan di ujikan di setiap sekolah dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan mendengarkan peserta didik di dalam Bahasa Inggris. Apabila peserta
didik tidak mengasah kemampuan listening nya serta memiliki minat belajar yang rendah maka
peserta didik akan sulit untuk mengikuti ujian listening, maka peserta didik akan mendapatkan hasil
belajar yang belum mencapai target. Suryabrata (1997:10) mengatakan “kalau seorang tidak
berminat untuk mempelajari sesuatu, tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dalam proses
belajarnya, dan begitu pula sebaliknya”. Peserta didik yang menunjukkan bahwa kurangnya minat
belajar terhadap suatu mata pelajaran maka, dapat mengakibatkan bosan bahkan malas mengikuti
pelajaran tersebut. Muncul rasa ketidaktertarikan, bahkan mengakibatkan rasa acuh terhadap mata
pelajaran tersebut. Akhirnya proses belajar yang dilakukan hanya sebatas angin lalu saja, akibatnya
prestasinya kurang memuaskan.
Namun seiring dengan Perkembangan zaman, saat ini sudah banyak strategi dan metode
pembelajaran bahasa Inggris dengan pendekatan modern dan beragam metode pembelajaran yang
memfasilitasi pembelajaran bahasa secara efektif, salah satu nya dengan metode pembelajaran
Hypnoteaching. Hypnoteaching adalah salah satu metode pembelajaran efektif yang dapat
meningkatkan motvasi serta minat belajar siswa.
Hypnoteaching adalah salah satu metode pembelajaran Bahasa Inggris yang sudah banyak di
terapkan oleh para guru sekolah-sekolah saat ini. Hypnoteaching is one of the methods used by
teachers to improve students’ English language. Hypnoteaching is a method that uses positive
suggestion to reach the subconscious of the students in order to create an atmosphere that is fun and
interesting to learning English language. Novian (2010), explains that hypnoteaching involves
conscious and unconscious mind. Hypnoteaching learning method is learning method delivering
lesson material by using unconscious language to emerge suggestion for the students into full
concentration about materials explained by the teachers because unconscious mind has a large
dominant to working process of our brain and hypnoteaching is a combination of five teaching
learning methods such as quantum learning, accelerate learning, power teaching, Neuro Linguistic
Programming (NLP) and hypnosis.
Metode hypnoteaching juga telah menjadi perbincangan dikalangan praktisi pendidikan di
Indonesia, bahkan banyak mahasiswa yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang metode ini.
Dalam metode ini, materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan bahasa
alam bawah sadar. Cara menggunakan bahasa alam bawah sadar yaitu dengan:
1. Pengulangan. Kegiatan ini dilakukan secara berulang-ulang dan dilakukan secara rutin akan
menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini akan sangat memudahkan seseorang dalam mengingat sesuatu.
2. Atmosfer. Atmosfer yang dimaksud di sini adalah ruang lingkup siswa. Supaya siswa rajin
belajar, guru perlu menciptakan atmosfer yang mendukung dengan mengatur ruang kelas menjadi
ruangan yang sangat ramah untuk belajar.
3. Kondisi alpha. Kondisi ini sangat memungkinkan masuknya materi yang disampaikan.
4. Pembawaan. Siswa cenderung kurang percaya dengan guru yang kurang begitu meyakinkan.
Untuk itu, guru harus bias memikat hati siswa, tampil percaya diri, smart, dan energik.
5. Emosi. Sentuhan emosi yang dalam dan sesuai sangat bagus untuk menjadikan ingatan jangka
panjang. Sentuhan emosi ini, baik positif atau negative bias dengan mudah menembus cricital area
memasuki pikiran bawah sadar siswa.
Hypnoteaching sendiri berasal dari kta Hipnosis dan teaching. Hypnosis adalah seni
berkomunikasi untuk mempengaruhi seseorang, sehingga mengubah tingkat kesadarannya,
sedangkan teaching adalah mengajar. Jadi secara garis besar Hypnoteaching adalah metode
mengajar dengan menggunakan sugesti-sugesti positif yang di berikan kepada para siswa agar
memiliki semangat dan kemauan yang tinggi di dalam proses pembelajaran, dan dengan
memberikan sugesti-sugesti positif, diharapkan para siswa menjadi tersadar, bahwa mereka
memiliki potensi diri yang bisa mereka salurkan dan kembangkan. Berikut adalah langkah-langkah
dalam penerapan Hypnoteaching :
1. Pastikan terlebih dahulu kondisi dan situasi kelas sudah tertib, rapi, dan hening.
2. Guru mulai membuka kelas dengan berdoa serta membuat suasana kelas sudah siap untuk
memulai kelas dengan metode hypnoteaching.
3. Guru meminta para siswa untuk mulai memejamkan mata dan melakukan teknik pernapasan
inhale-exhale agar siswa merasa lebih relax.
4. Setelah dirasa para siswa sudah lebih teratur dalam teknik pernapasan, mulailah dengan
memberikan sugesti-sugesti positif di setiap tarikan napas.
5. Lakukan hal tersebut secara berulang-ulang, dan mulailah untuk meminta siswa agar fokus
pada pikiran, peka terhadap pendengaran, serta kenyamanan pada seluruh badan.
6. Jika dirasa sudah cukup, bangunkan siswa secara bertahap dengan menggunakan hitungan 1-
10, maka pada hitungan ke 10, para siswa akan tersadar dalam kondisi lebih fresh dan
percaya diri.
Teknik penerapan hypnoteaching ini adalah dengan penggunan kalimat-kalimat positif di banding
dengan penggunaan kalimat-kalimat negatif, seperti ‘’ Jangan berisik di kelas!’’ lebih baik di ganti
dengan “Mohon untuk tenang ya, agar suasana kelas lebih nyaman’’. Dengan penggunaan kalimat
yang lebih positif, maka akan lebih mudah di terima oleh pendengar. Pada hakikatnya metode
hypnoteching adalah menghipnosis siswa untuk berfkiran lebih positif, dapat meningkatkan
emosional siswa, serta dapat mengubah cara pandang siswa terhadap suatu hal, seperti hal nya
siswa-siswa yang tidak menyukai pelajaran bahasa Inggris, serta meras kesulitan didalam
memahami serta mengaplikasikan nya.
Teknik yang dapat dilakukan dalam menerapkan metode hypnoteaching adalah menggunakan
penegasan dengan kalimat yang bersifat persuasive, menggunakan kata-kata positif, dan lain-lain.
Contoh hal lain nya dari penerapan metode hypnoteaching adalah dengan mengajak para peserta
didik untuk melakukan hal positif dan afirmasi positif sebelum memulai aktifitas pembelajaran di
kelas, sebagai contoh ; mengajak peserta didik untuk saling berpegangan tangan dengan teman-
teman nya, sambil memberikan senyuman kepada satu sama lain serta memberikan kalimat-kalimat
atau ucapan-ucapan positif seperti,’’ Hai, yuk kita katakan pada diri kita sendiri untuk bersemangat
hari ini, agar hari ini terasa lebih mudah di jalani, aku pasti bisa melewatinya!’’ . Dengan kita
mengatakan kalimat positif baik untuk orang lin maupun diri sendiri, dapat membawa dampak dan
pengaruh yang positif. Hal ini bisa disebut dengan afirmasi positif. Menurut Goldman (2022),
afirmasi positif adalah pernyataan positif yang bisa diucapkan secara lantang kepada diri sendiri dan
jika diulang secara teratur dapat mengubah pikiran dan perilaku negatif.
Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang karena didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri
orang tersebut, maka kekuatan pendorong inilah yang dinamakan motivasi. Maka, apabila peserta
didik telah mendapatkan motivasi yang di peroleh dari internal maupun eksternal, para peserta didik
akan merasa lebih bersemangat serta memiliki kemauan yang besar untuk mengikuti mata pelajaran
Bahasa Inggris serta mau bersungguh-sungguh untuk menguasai kemampuan listening. motivasi
yang tinggi akan sangat mungkin muncul pada peserta didik ketika adanya keterlibatan peserta
didik yang tinggi dalam proses pembelajaran, keaktifan peserta didik dalam belajar, dan adanya
upaya dari guru untuk memelihara agar peserta didik senantiasa memiliki motivasi belajar yang
tinggi. Oleh sebab itu, peran guru sangat penting untuk memperhatikan kondisi peserta didik
terutama emosi dan motivasi yang dimiliki peserta didik.
Motivasi yang timbul dari dalam diri peserta didik akan membawa pengaruh besar di dalam
perubahan emosional siswa selama berproses di dala m

Anda mungkin juga menyukai