Anda di halaman 1dari 6

SOAL UAS PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

Nama : Annisa Asmi Sagala

Nim : 1223171021

Kelas : Penmas, reg. B

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan ketentuan sebagai berikut;


1) Jawaban diketik dalam laman Ms.Word dan di unggah pada google drive kelas.
2) File yang dikumpulkan menggunakan nama lengkap (jangan lupa tuliskan identitas anda di
lembar jawaban tsb)
3) Sebaiknya menuliskan sumber pustaka pada jawaban
4) Lembar jawaban diunggah di google drive kelas paling lambat Tanggal 22 Mei 2023 pukul 15.00
WIB

Soal

1. Uraikan keterkaitan tri sentra pendidikan dengan pendidikan sepanjang hayat.


2. Analisa berdasarkan pengalaman anda, kegiatan apa yang pernah anda lakukan mengenai
pendidikan sepanjang hayat kemudian deskripsikan secara singkat dan tuliskan termasuk
trisentra pendidikan yg manakah kegiatan itu.
3. Tuliskan kebijakan yang menjadi landasan pendidikan sepanjang hayat !
4. Uraikan indicator seorang pembelajar sepanjang hayat dalam perspektif perspektif longwoth
dan davies , kemudian kaitkan dengan empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21!
5. Deskripsikan proses belajar sepanjang hayat yang dialami oleh seseorang!
6. Dari mempelajari mata kuliah pendidikan sepanjang hayat, buatlah 1 kegiatan pendidikan
sepanjang hayat, kemudian uraikan proses kegiatannya yang akan anda lakukan!.

Jawaban

1. Tri sentra pendidikan terdiri dari pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendekatan pendidikan
sepanjang hayat mengacu pada pengembangan dan pembelajaran sepanjang hidup seseorang, tidak
hanya selama masa sekolah atau perguruan tinggi. Keterkaitan antara tri sentra pendidikan dengan
pendidikan sepanjang hayat adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang umumnya dilakukan di lembaga pendidikan resmi
seperti sekolah, perguruan tinggi, dan lain-lain. Pendidikan formal memberikan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja atau melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi. Namun, pendidikan formal tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran sepanjang hayat. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk terus belajar dan
mengembangkan diri melalui pendidikan nonformal dan informal.

b. Penddikan Nonformal

Pendidikan nonformal adalah jenis pendidikan yang tidak terikat oleh kurikulum dan jadwal tertentu
seperti pendidikan formal. Biasanya dilakukan di luar lembaga pendidikan resmi seperti kursus,
pelatihan, dan seminar. Pendidikan nonformal dapat membantu individu untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan dalam bidang tertentu yang relevan dengan pekerjaan atau minat
mereka. Pendidikan nonformal juga dapat membantu individu untuk mengembangkan kemampuan
sosial dan kepemimpinan.

c. Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah jenis pendidikan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti melalui
pengalaman, observasi, dan interaksi sosial. Pendidikan informal dapat membantu individu untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang tidak dapat diperoleh melalui pendidikan formal atau
nonformal. Contohnya, seseorang dapat mempelajari keterampilan memasak dari ibunya atau belajar
tentang keanekaragaman hayati dari pengalaman mengunjungi taman nasional.

Keterkaitan antara tri sentra pendidikan dengan pendidikan sepanjang hayat adalah bahwa individu
harus terus belajar dan mengembangkan diri melalui ketiga jenis pendidikan tersebut. Pendekatan
pendidikan sepanjang hayat memperkuat pentingnya pembelajaran seumur hidup dan memberikan
kesempatan bagi individu untuk terus belajar dan tumbuh dalam berbagai aspek kehidupan.

https://jurnal.polines.ac.id/index.php/bangun_rekaprima/article/download/763/647

2. Pendidikan Formal adalah pendidikan yang diberikan di sekolah atau perguruan tinggi dengan
kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Contoh kegiatan pendidikan formal adalah mengikuti
pelajaran di kelas, mengerjakan tugas rumah, dan mengikuti ujian.
Pendidikan Nonformal adalah pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah atau perguruan
tinggi, namun tetap memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang.
Contoh kegiatan pendidikan nonformal adalah mengikuti kursus bahasa, pelatihan keterampilan, atau
workshop.

Pendidikan Informal adalah pendidikan yang didapatkan dari pengalaman sehari-hari atau lingkungan
sekitar tanpa adanya kurikulum atau program tertentu. Contoh kegiatan pendidikan informal adalah
membaca buku, menonton dokumenter, atau berdiskusi dengan teman atau keluarga tentang suatu
topik tertentu.

Dalam trisentra pendidikan, ketiga jenis pendidikan tersebut saling melengkapi dan penting untuk
membentuk individu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas serta mampu beradaptasi
dengan perubahan dan tantangan yang ada.

3. Kebijakan yang menjadi landasan pendidikan sepanjang hayat adalah:

a. Meningkatkan aksesibilitas dan kesetaraan dalam pendidikan, sehingga semua individu memiliki
kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan formal, nonformal, dan informal.

b. Menyediakan kurikulum yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan individu dan masyarakat,
sehingga pendidikan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi kehidupan individu dan masyarakat.

c. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan sumber daya manusia, peningkatan


kualitas guru dan tenaga pendidik, serta penggunaan teknologi pendidikan yang tepat.

d. Mendorong inovasi dalam pendidikan, sehingga pendidikan dapat terus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

e. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pendidikan, sehingga pendidikan dapat menjadi


tanggung jawab bersama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat.
f. Meningkatkan investasi dalam pendidikan, sehingga pendidikan dapat menjadi prioritas utama dalam
pembangunan nasional dan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi individu dan masyarakat.

4. Indicator seorang pembelajar sepanjang hayat dalam perspektif Longworth dan Davies adalah:

1. Memiliki kemampuan untuk belajar sendiri dan mandiri, tanpa tergantung pada guru atau lembaga
pendidikan.

2. Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman hidup dan lingkungan sekitar.

3. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman.

4. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam belajar.

4 kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 adalah:

1. Keterampilan berpikir kritis dan analitis, yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan
pemikiran yang rasional dan logis.

2. Keterampilan berkomunikasi efektif, yaitu kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan jelas
dan persuasif.

3. Keterampilan kolaborasi dan kerja tim, yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain
dalam mencapai tujuan bersama.

4. Keterampilan pemecahan masalah, yaitu kemampuan untuk menemukan solusi yang kreatif dan
inovatif dalam menghadapi masalah yang kompleks.

Kaitannya dengan indicator seorang pembelajar sepanjang hayat, siswa harus memiliki kemampuan
untuk belajar sendiri dan mandiri agar dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut
secara terus-menerus sepanjang hayat. Siswa juga harus mampu belajar dari pengalaman hidup dan
lingkungan sekitar untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam belajar. Selain itu, siswa harus
memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman agar dapat
menguasai keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di abad 21.
5. Proses belajar sepanjang hayat adalah suatu proses yang berkelanjutan dan terus menerus dalam
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Proses ini dimulai sejak seseorang masih kecil
hingga dewasa. Dalam proses belajar sepanjang hayat, individu akan terus mengalami perubahan dan
perkembangan baik secara fisik, mental, maupun sosial.

Proses belajar sepanjang hayat dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti membaca buku, mengikuti
kursus, mengikuti seminar, atau melalui pengalaman hidup. Individu juga dapat belajar secara mandiri
melalui internet atau media sosial.

Dalam proses belajar sepanjang hayat, individu harus memiliki kemampuan untuk memilih dan
menentukan tujuan belajar yang jelas dan spesifik. Selain itu, individu harus memiliki kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri dan bertanggung jawab atas proses belajarnya.

Proses belajar sepanjang hayat juga melibatkan proses refleksi dan evaluasi diri untuk mengevaluasi
kemajuan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar. Dalam proses ini, individu harus mampu
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dirinya serta melakukan perbaikan dan pengembangan yang
diperlukan.

Dalam kesimpulannya, proses belajar sepanjang hayat adalah suatu proses yang berkelanjutan dan terus
menerus dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Proses ini membutuhkan
kemampuan untuk memilih dan menentukan tujuan belajar yang jelas, kemampuan untuk memotivasi
diri sendiri, serta kemampuan untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri.

6. Salah satu kegiatan pendidikan sepanjang hayat yang dapat dilakukan adalah mengikuti kursus bahasa
asing. Proses kegiatan ini dimulai dengan menentukan tujuan belajar yang jelas dan spesifik, seperti
ingin menguasai bahasa Inggris untuk keperluan kerja atau ingin memperluas wawasan dalam
berkomunikasi dengan orang asing.

Setelah menentukan tujuan belajar, individu dapat mencari informasi tentang kursus bahasa asing yang
sesuai dengan kebutuhan dan budgetnya. Setelah memilih kursus, individu harus memotivasi diri sendiri
untuk terus belajar dan mengikuti jadwal kursus secara teratur.
Selama proses belajar, individu harus aktif dalam mengikuti pembelajaran dan berinteraksi dengan
pengajar atau teman sekelas. Individu juga harus melakukan refleksi dan evaluasi diri secara berkala
untuk mengevaluasi kemajuan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar.

Setelah menyelesaikan kursus, individu harus terus mempraktikkan bahasa yang telah dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari dan terus meningkatkan kemampuan berbahasa dengan membaca buku atau
artikel dalam bahasa asing, menonton film atau acara televisi dalam bahasa asing, atau berbicara
dengan orang asing.

Dengan mengikuti kursus bahasa asing, individu dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap dalam berbahasa asing. Proses belajar sepanjang hayat dalam kursus bahasa asing melibatkan
kemampuan untuk memilih dan menentukan tujuan belajar yang jelas, kemampuan untuk memotivasi
diri sendiri, serta kemampuan untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai