Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Syahrul Ramadhan

Kelas : PKO C
Mata Kuliah : Wawasan Pendidikan
Nim : 1602623066
Prodi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga

SOAL
1. Kemukakan pendapat anda mengenai hakikat dan urgensi Pendidikan bagi
pengembangan
karakter dan peradaban manusia?
2. Jelaskan apa yang menjadi persamaan mengenai pemikiran tokoh Pendidikan
Indonesia Ki
Hajar Dewantara dengan tokoh Pendidikan internasional taksonomi bloom !
3. Sebutkan 3 negara yang sudah maju dalam sistem Pendidikan, sertakan contoh
sistem
pendidikannya !
4. Apakah Pendidikan memiliki peranan dalam bidang politik? Berikan contohnya !
5. Menurut anda isu apa yang saat ini sangaat menjadi permasalahan kritis dalam
dunia
Pendidikan? serta kan solusinya !
JAWABAN

1.
Hakikat Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses yang kompleks dan berkelanjutan yang bertujuan untuk
mengembangkan seluruh potensi manusia, baik jasmani, rohani, maupun sosial. Pendidikan
bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter, nilai-nilai,
dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup di masyarakat.

Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk manusia yang berkarakter mulia dan
berwawasan luas. Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan generasi penerus bangsa
yang cerdas, kreatif, inovatif, dan berakhlak mulia.

Urgensi Pendidikan bagi Pengembangan Karakter dan Peradaban Manusia

Pendidikan memiliki urgensi yang sangat tinggi bagi pengembangan karakter dan peradaban
manusia. Berikut beberapa alasannya:

1. Membentuk Karakter Manusia yang Bermoral: Pendidikan dapat


menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang penting bagi kehidupan manusia.
Dengan pendidikan, manusia dapat belajar untuk menjadi individu yang jujur,
adil, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama.
2. Mengembangkan Keterampilan yang Diperlukan: Pendidikan dapat
membekali manusia dengan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup
di masyarakat. Keterampilan ini dapat berupa keterampilan akademik,
keterampilan teknis, dan keterampilan sosial.
3. Meningkatkan Kualitas Hidup: Pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia dengan membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
dan penghasilan yang lebih tinggi.
2.

Ki Hajar Dewantara dan Benjamin Bloom, meskipun berasal dari latar belakang budaya dan
waktu yang berbeda, memiliki beberapa persamaan dalam pemikiran mereka tentang pendidikan.
Berikut adalah beberapa persamaannya:

1. Penekanan pada Pembelajaran yang Berpusat pada Murid:

 Ki Hajar Dewantara: Menekankan pentingnya pendidikan yang berpusat pada murid, di


mana murid dihargai sebagai individu yang unik dengan kebutuhan dan potensinya
masing- masing. Murid didorong untuk aktif dalam proses belajar dan mengembangkan
diri sesuai dengan bakat dan minatnya.
 Benjamin Bloom: Mengembangkan taksonomi Bloom, yang mengklasifikasikan tujuan
pembelajaran ke dalam enam tingkat kognitif: mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Taksonomi Bloom ini membantu guru untuk
merancang pembelajaran yang berpusat pada murid dan fokus pada pengembangan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif murid.

2. Pentingnya Pengalaman Belajar yang Beragam:

 Ki Hajar Dewantara: Menggagas konsep pendidikan tri pusat pendidikan, yang terdiri
dari alam keluarga, alam perguruan, dan alam. Ki Hajar Dewantara meyakini bahwa
murid belajar dari berbagai sumber, tidak hanya di dalam kelas. Oleh karena itu, penting
untuk menciptakan lingkungan belajar yang beragam dan kontekstual.
 Benjamin Bloom: Mendorong penggunaan metode pembelajaran yang beragam dalam
proses belajar mengajar. Bloom meyakini bahwa murid memiliki gaya belajar yang
berbeda, sehingga guru perlu menggunakan berbagai metode untuk mencapai semua
murid.

3. Penilaian yang Berfokus pada Perkembangan Murid:

 Ki Hajar Dewantara: Mengkritik sistem penilaian yang hanya fokus pada hasil tes dan
menekankan pentingnya penilaian yang berfokus pada perkembangan murid. Ki Hajar
Dewantara meyakini bahwa penilaian harus digunakan untuk membantu murid belajar
dan berkembang, bukan untuk menghukum atau memberi label.
 Benjamin Bloom: Mengembangkan model penilaian autentik, yang mengukur
kemampuan murid untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam situasi
yang nyata. Model penilaian ini membantu guru untuk menilai perkembangan murid
secara menyeluruh dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
3.

Berikut adalah 3 negara yang sudah maju dalam sistem pendidikan, beserta contoh sistem
pendidikannya:

1. Finlandia:

 Sistem pendidikan:
o Berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup.
o Pembelajaran yang berpusat pada murid.
o Penekanan pada kolaborasi dan kerja sama.
o Penilaian yang berfokus pada perkembangan murid.
o Guru yang berkualitas tinggi.
 Contoh:
o Finlandia tidak memiliki sistem ujian nasional.
o Murid memiliki banyak waktu untuk bermain dan belajar mandiri.
o Guru di Finlandia memiliki kualifikasi yang tinggi dan mendapatkan gaji yang
kompetitif.

2. Singapura:

 Sistem pendidikan:
o Berfokus pada pengembangan akademis.
o Kurikulum yang ketat dan terstruktur.
o Penekanan pada disiplin dan kerja keras.
o Penilaian yang kompetitif.
o Guru yang berkualitas tinggi.
 Contoh:
o Murid di Singapura mengikuti ujian nasional setiap tahun.
o Hari sekolah di Singapura lebih panjang daripada di negara lain.
o Guru di Singapura diharuskan untuk mengikuti pelatihan secara berkala.

3. Korea Selatan:

 Sistem pendidikan:
o Berfokus pada pengembangan akademis dan persiapan untuk ujian masuk
perguruan tinggi.
o Kurikulum yang ketat dan terstruktur.
o Penekanan pada disiplin dan kerja keras.
o Penilaian yang kompetitif.
o Budaya belajar yang kuat.
 Contoh:
o Murid di Korea Selatan mengikuti bimbingan belajar setelah sekolah.
o Orang tua di Korea Selatan sangat menghargai pendidikan dan menaruh harapan
yang tinggi pada anak-anak mereka.
o Pemerintah Korea Selatan memberikan investasi yang besar dalam pendidikan.

4.

Hubungan Pendidikan dan Politik

Pendidikan dan politik memiliki hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Berikut adalah
beberapa alasannya:

1. Pendidikan Membentuk Warga Negara yang Berpartisipasi:

 Pendidikan dapat membantu warga negara untuk memahami hak dan tanggung jawab
mereka dalam masyarakat.
 Pendidikan dapat membekali warga negara dengan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam proses politik, seperti mengikuti pemilihan umum,
mencalonkan diri untuk jabatan publik, dan terlibat dalam aktivisme politik.
 Pendidikan dapat meningkatkan kesadaran politik warga negara dan mendorong mereka
untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.

2. Pendidikan Mempengaruhi Kebijakan Publik:

 Sistem pendidikan dan kebijakan publik saling terkait.


 Kebijakan publik dapat mempengaruhi sistem pendidikan, seperti pendanaan pendidikan,
kurikulum, dan standar guru.
 Sistem pendidikan dapat mempengaruhi kebijakan publik, seperti dengan menghasilkan
lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja
dalam sektor publik atau untuk menjadi pemimpin politik.

3. Pendidikan Digunakan sebagai Alat Politik:

 Politikus sering menggunakan pendidikan sebagai alat untuk mendapatkan suara dan
mencapai tujuan politik mereka.
 Politikus dapat menjanjikan peningkatan pendidikan atau reformasi pendidikan sebagai
bagian dari platform kampanye mereka.
 Politikus dapat menggunakan kontrol mereka atas sistem pendidikan untuk
mempromosikan ideologi atau agenda politik mereka.

Contoh Peran Pendidikan dalam Politik:

 Gerakan Hak Sipil di Amerika Serikat: Pendidikan memainkan peran penting dalam
Gerakan Hak Sipil di Amerika Serikat. Aktivis seperti Rosa Parks dan Martin Luther
King Jr. menggunakan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang ketidakadilan
rasial dan untuk mendorong perubahan.
 Lahirnya Demokrasi di Afrika Selatan: Pendidikan juga memainkan peran penting
dalam lahirnya demokrasi di Afrika Selatan. Nelson Mandela, yang menghabiskan 27
tahun di penjara karena aktivisme anti-apartheid, menggunakan pendidikan untuk
memberdayakan rakyat Afrika Selatan dan untuk memperjuangkan demokrasi.
 Gerakan Malala Yousafzai untuk Pendidikan Anak Perempuan di Pakistan: Malala
Yousafzai, seorang aktivis muda dari Pakistan, ditembak oleh Taliban karena
memperjuangkan hak pendidikan anak perempuan. Dia selamat dari serangan itu dan
terus menjadi advokat vokal untuk pendidikan anak perempuan di seluruh dunia.

5.

Isu-Isu Kritis dalam Dunia Pendidikan dan Solusinya

Dunia pendidikan saat ini menghadapi berbagai isu kritis yang perlu ditangani untuk memastikan
bahwa semua anak memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang. Berikut adalah beberapa
isu kritis yang paling umum dan solusinya:

1. Kesenjangan Akses Pendidikan:

 Masalah: Banyak anak di seluruh dunia tidak memiliki akses ke pendidikan berkualitas,
terutama di daerah pedesaan dan komunitas miskin.
 Solusi:
o Meningkatkan investasi dalam pendidikan, terutama di daerah pedesaan dan
komunitas miskin.
o Membangun lebih banyak sekolah dan menyediakan infrastruktur pendidikan
yang memadai.
o Memberikan program beasiswa dan bantuan keuangan kepada siswa dari keluarga
miskin.

2. Kualitas Pendidikan yang Rendah:


 Masalah: Kualitas pendidikan di banyak negara masih rendah, dengan hasil belajar yang
rendah dan tingkat putus sekolah yang tinggi.
 Solusi:
o Meningkatkan kualifikasi dan pelatihan guru.
o Mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dan menarik.
o Menggunakan teknologi untuk meningkatkan proses belajar mengajar.
o Meningkatkan akuntabilitas sekolah dan guru.

3. Ketidaksetaraan dalam Pendidikan:

 Masalah: Anak-anak dari latar belakang yang berbeda memiliki akses yang berbeda ke
pendidikan berkualitas, yang mengarah pada ketidaksetaraan dalam hasil belajar dan
peluang hidup.
 Solusi:
o Menerapkan kebijakan pendidikan yang inklusif dan adil.
o Menyediakan program pendidikan khusus untuk anak-anak dengan kebutuhan
belajar yang berbeda.
o Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan anak usia dini.

Anda mungkin juga menyukai