Anda di halaman 1dari 9

Pengelolaan Program Kursus…(Muh.

Hilman) 154

PENGELOLAAN PROGRAM KURSUS BAHASA INGGRIS PADA LEMBAGA


KURSUS ENGLISH CAFE YOGYAKARTA
THE ENGLISH COURSE MANAGEMENT PROGRAM AT ENGLISH CAFE YOGYAKARTA
COURSE INSTITUTE

Oleh : Muhammad Hilman Agost Dermawan, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah: (1) Memaknai Pengelolaan Program Kursus Bahasa Inggris di Lembaga
Kursus English Cafe Yogyakarta. (2) Untuk mendeskripsikan dan memaknai faktor-faktor yang mempengaruhi
Pengelolaan Program Kursus Bahasa Inggris di Lembaga Kursus English Cafe Yogyakarta. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Subyek penelitian ini adalah CEO, general
manager, chef dan member di English Cafe Yogyakarta. Penentuan subyek dilakukan dengan teknik
pengambilan sampel secara bertujuan (purposive sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data
adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang diguakan untuk menjelaskan
keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil Penelitian ini menunjukan
bahwa : (1) Pengelolaan program kursus bahasa inggris yang dilakukan oleh English Cafe Yogyakarta melalui
beberapa tahapan yaitu perencanaan yang dilakukan dengan merencanakan administrasi dan program
pembelajaran; pengorganisasian dengan membuat struktur organisasi dan pembagian kerja; pelaksanaan
dengan tiga program private, reguler dan online; pengkoordinasian melalui rapat rutin; pengawasan melalui
rapat dan laporan pertanggungjawaban serta mengevaluasi program. (2) Faktor pendukung yaitu : (a)
Menggunakan konsep cafe; (b) Fleksibilitas dalam pembelajaran; (c) Pemanfaatan media telekomunikasi; (d)
Pelayanan yang baik dari pengurus maupun chef. (3) Faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan
adalah sarana yang kurang memadai dan belum adanya badan hukum oleh dinas terkait.

Kata Kunci : program, kursus bahasa inggris, English cafe

Abstract
The purpose of this study are: (1) Interpret the Management of English Course Program at the English
Cafe Yogyakarta Course Institute,(2) to describe and interpret the factors that affect the Management of
English Course Program at the English Cafe Yogyakarta Course Institute. This research is a qualitative
research with case study method. The subjects of this research are CEO, general manager, chef and members
at English Cafe Yogyakarta. The subjects of this research were chose by using the purposive sampling
technique. The data were collected using observation, interview and documentation technique. The techniques
used in data analysis are data reduction, data presentation and conclusion. The technique of data validation is
triangulation by source and technique. The results of this study shows that: (1) the management of English
course program by English Cafe Yogyakarta conducted by using several stages which are planning the
administration and the learning program; organizing the management by creating organizational structure
and job description; implementing the program by using private, regular, and online program; coordinating
through regular meeting; supervision through regular meeting and accountability reports and evaluating the
programs. (2) The supporting factors are: (a) using cafe concept, (b) flexibility in learning process, (c)
utilization of telecommunication media, (d) good services from the staff and chef. (3) The inhibiting factors
affect the management are inadequate facilities and there is no legal entities from relevant agencies.

Keywords: program, english courses, English cafe.

manusia menjadi lebih produktif dan berkualitas.


PENDAHULUAN Pendidikan sebagai wahana dalam menyiapakan
Pendidikan merupakan kebutuhan generasi dimasa yang akan datang menjadikan
mendasar bagi manusia untuk mempersiapkan diri manusia yang berkualitas dengan ketrampilan dan
dalam mengahadapi era globalisasi dimasa kini dan kemampuan yang dimiliki untuk mengahdapai
dimasa yang akan datang. Kegagalan pendidikan yang semakin modern.
dapat menyebabkan tidak berkembangnya potensi
155 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VII Nomor 2 Tahun 2018

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Lembaga Kursus dan Lembaga Pelatihan


Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang sistem merupakan dua satuan pendidikan nonformal
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa seperti yang tertera dalam pasal 26 ayat (4) UU No.
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
kemampuan dan watak serta peradaban bangsa Nasional, secara umum dalam pasal 26 ayat (5)
yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan dijelaskan bahwa kursus dan pelatihan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bakal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha dan sikap untuk mengembangkan diri,
Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, menegmbangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,
kreatif, mandiri dan menajdi warga negara yang dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
demokratis serta bertanggung jawab dan juga lebih tinggi. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)
pendidikan diselenggarakan dengan memberi merupakan salah satu lembaga yang berbasis
keteladanan, membangun kemauan, dan pendidikan kecakapan hidup. Direktorat
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam Pembinaan Kursus dan Pelatihan (2017)
proses pembelajaran. mendefinisikan kursus sebagai proses pembelajaran
Pada tahun 2016 Indonesia telah tentang pengetahuan atau keterampilan yang
meluluskan siswa sebanyak 1.423.607 dan hanya diselenggarakan dalam waktu singkat oleh suatu
23% yang melanjutkan di bangku kuliah. Setiap lembaga yang berorientasi pada kebutuhan
tahun Indonesia meluluskan ribuan bahkan hingga masyarakat dan dunia usaha/industri.
jutaan siswa setiap tahunnya, namun tidak Di era Pasar Bebas Masyarakat Ekonomi
semuanya mampu untuk lanjut ke perguruan tinggi Asean (MEA) seperti sekarang ini sangat
atau siap kerja karena kurangnya skill atau keahlian diperlukan keterampilan dalam komunikasi yang
atau pengalaman yang dibutuhkan didunia kerja. baik terutama bahasa Inggris. Karena merupakan
Maka dari itu peran pendidikan nonformal sebagai bahasa internasional, maka seharusnya bisa
penambah, pelengkap dan pengganti pendidikan menguasai baik pasif maupun aktif lisan maupun
formal sangat diperlukan disini agar peserta didik tulisan. Menghadapi tantangan tersebut maka
dapat bersaing didunia kerja dengan skill, minat masyarakat harus mempersiapkan diri untuk
dan bakat yang mereka miliki. Pendidikan menjadi sumber daya manusia yang berpotensi
nonformal merupakan salah satu solusi alternatif terutama di dalam bidang komunikasi yaitu dengan
untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam undang- menggunakan bahasa Inggris.
undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Kebutuhan masyarakat akan pentingnya
Pendidikan Nasional pasal 13 ayat 1 bahwa “Jalur bahasa Inggris tersebut mendorong masyarakat
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, untuk memenuhi kebutuhannya dalam
nonformal, dan informal yang dapat saling mempertajam skill (kemampuan) dalam berbahasa
melengkapi dan memperkaya.” Maka dalam Inggris. Demikian juga bagi lembaga kursus bahasa
meningkatkan kualitas SDM tidak hanya melalui Inggris saling berlomba dan menawarkan program
jalur pendidikan formal, tapi juga melalui jalur non untuk membantu masyarakat dalam menawarkan
formal. jasa kursus bahasa Inggris. Menurut Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan bahwa LPK
Pengelolaan Program Kursus…(Muh. Hilman) 156

Bahasa Inggris di Indonesia mencapai 4.725 biasanya berupa kata atau teks. Data yang
Lembaga yang terserbar diseluruh Provinsi. berupa kaya-kata atau teks tersbeut kemudian
Sedangkan di Yogyakarta ada 52 Lembaga. dianalisis. Hasil analisis itu dapat berupa
(Infokursus.net)
penggambaran atau deskripsi atau dapat pula
Pembelajaran pada English Cafe
dalam bentuk tema-tema. Dari data-data itu
menggunakan Student Center Learning. Student
peneliti membuat interpretasi untuk
Center Learning merupakan proses pembelajaran
menangkap arti yang terdalam. Sesudahnya
yang berpusat pada siswa (Dede Rosyada). Karena
peneliti membuat pemenungan pribadi (Self-
banyaknya member dan terbatasnya Chef atau
tenaga pengajar dapat membuat proses reflection) dan menjabarkannya dengan
pembelajaran terhambat dikarenakan jadwal setiap penelitian-penelitian ilmuwan lain yang dibuat
member yang bertabrakan. sebelumnya.
Pembelajaran di English Cafe Yogyakarta Metode yang digunakan dalam
menggunakan sarana dan prasarana yang sedikit, penelitian ini adalah studi kasus dimana
dengan menggunakan modul yang sudah di siapkan peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimana
dan juga alat papan tulis serta penghapus. Karena
proses pengelolaan program kursus bahasa
keterbatasan ruangan yang harus berbagi dengan
inggris di lembaga kursus English Cafe
pengunjung lain menjadikan peralatan yang
Yogyakarta. Menurut Robert Yin studi kasus
mendukung untuk pembelajaran menjadi lebih
adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki
sedikit.
fenomena dalam konteks kehidupan nyata,
Berdasarkan dari uraian diatas, masih
terlihat beberapa masalah yang dihadapi dalam bilamana batas-batas antara fenomena dan
pengelolaannya. Sehingga perlu dilakukan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana
penelitian mengenai pengelolaan program. multi sumber bukti dimanfaatkan. Studi kasus
lebih banyak berkutat pada atau berupaya
METODE PENELITIAN menjawab pertanyaan-pertanyaan “how”
Jenis Penelitian (bagaimana) dan “why” (mengapa), serta pada
Penelitian ini menggunakan pendekatan tingkatan tertentu juga menjawab pertanyaan
kualitatif dengan jenis Studi Kasus. Menurut “what” (apa/apakah), dalam kegiatan
Creswell mendefinisikan penelitian kualitatif penelitian.
sebagai suatu pendekatan atau penelusuran
untuk mengeksplorasi dan memahami suatu Waktu dan Tempat Penelitian
gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral Kegiatan penelitian dilakukan pada saat
tersebut peneliti mewawancarai peserta jam operasional English Cafe Yogyakarta
penelitian atau partisipan dengan mengajukan sehingga peneliti dapat bertemu dan
pertanyaan yang umum dan agak luas. mengamati kegiatan yang ada disana. Waktu
Informasi yang disampaikan oleh partisipan penelitian ini dilakukan selama kurang lebih
kemudian dikumpulkan. Informasi tersebut
157 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VII Nomor 2 Tahun 2018

2,5 bulan, yaitu pada tanggal 20 Juli 2017 – 30 yaitu mendapatkan informasi dengan cara
September 2017. bertanya langsung dengan responden.
Penelitian ini dilakukan di Lembaga Wawancara digunakan apabila peneliti ingin
Kursus Bahasa Inggris English Cafe mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
Yogyakarta yang terletak di Alive Fusion mendalam dan jumlah respondennya kecil
Dining Lt.2-3, Jl. Timoho No.49A, (Sugiyono, 2013:194). Observasi merupakan
Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
Istimewa Yogyakarta 55165. Pada penelitian tersusun dari berbagai proses biologis dan
ini menggunakan prosedur dengan memasuki psikologis. Dua diantaranya adalah
lapangan penelitian diawali dengan melakukan pengamatan dan ingatan (Hadi dalam
pendekatan CEO English Cafe. Peneliti Sugiyono, 2013:203). Dokumentasi
memilih program Kursus Bahasa Inggris dimaksudkan untuk mengungkap data yang
English Cafe Yogyakarta yang memiliki kurang dari wawancara dan observasi sebagai
kelebihan fleksibilitas dalam proses bukti penelitian. Dokumentasi dapat berupa
pembelajarannya yang mengacu pada Student foto yang berhubungan dengan penelitian,
Center Learning atau Pembelajaran yang menggunakan peninggalan tertulis berupa
berpusat pada siswa. Penelitian ini dilakukan arsip-arsip, buku-buku, surat kabar, majalah
melalui perolehan informasi tentang atau agenda lain yang berkaitan dengan
pengelolaan program dengan CEO/Manager, kegiatan yang diteliti. Data dokumentasi yang
Tutor dan Member English Cafe. ada di penelitian ini berupa; foto kegiatan,
buku-buku, leaflet dan bahan belajar.
Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini terdapat dua Teknik Analisis Data
informan, yaitu sumber informasi (key informan) Sugiyono (2013:335) menjelaskan
dan informan pendukung. Subyek Penelitian yang bahwa analisis data merupakan proses mencari
dipilih dalam penelitian ini yaitu CEO English
dan menyusun secara sistematis data yang
Cafe dan/atau Manager English Cafe sebagai
diperoleh dari hasil wawancara, catatan
informan kunci dan data di cross check pada
lapangan dan dokumentasi, dengan cara
informan pendukung seperti perwakilan tutor dan
mengorganisasikan data ke dalam kategori,
warga belajar.
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
Teknik Pengumpulan Data
mana yang penting dan yang akan dipelajari,
Teknik pengumpulan data yang
dan membuat kesimpulan sehingga mudah
digunakan dalam penelitian ini yaitu,
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Miles dan Huberman dalam Sugiyono
Metode wawancara adalah suatu metode
(2013:337) menjelaskan bahwa aktivitas dalam
pengumpulan data dengan jalan wawancara
Pengelolaan Program Kursus…(Muh. Hilman) 158

analisis data kualitatif dilakukan secara pembelajaran yang meliputi penetapan tempat
interaktif dan berlangsung secara terus dan juga rancangan pembelajaran dengan
menerus sampai tuntas, sehingga datanya menggunakan modul yang sudah dibuat.
sudah jenuh.
b. Pengorganisasian Program Kursus Bahasa
Inggris di English Cafe Yogyakarta
HASIL PENELITIAN DAN English Cafe Yogyakarta memiliki struktur
PEMBAHASAN organisasi yang belum jelas, terdapat owner, CEO
1. Pengelolaan Program Kursus Bahasa dan juga General Manager yang mempunyai tugas
Inggris di English Cafe Yogyakarta dan wewenang hampir sama. English cafe
a. Perencanaan Program Kursus Bahasa Inggris yogyakarta juga memiliki Manager disetiap
di English Cafe Yogyakarta cabangnya yang tugasnya yaitu bertanggungjawab
Perencanaan Program Kursus Bahasa atas cabang yang mereka kelola. Dalam
Inggris English cafe Yogyakarta sebagaimana pelaksanaannya pun dilakukan bersama-sama dan

yang dirangkum peneliti melalui wawancara kondisional. Manager bisa merangkap sebagai Staff
Daily Talk ataupun Staff Administrasi.
dan dokumentasi, pendiriannya bertujuan
Pengorganisasian yang dilakukan oleh English
menyediakan tempat belajar bahasa inggris
Cafe Yogyakarta dengan menyususn struktur
dengan konsep yang menyenangkan dan
organisasi dengan pembagian kerja yang sudah
mudah. Memberikan pengalaman belajar yang
disepakati. Namun pada pelaksanannya tetap
berbeda dengan mengusung konsep cafe dalam
dilaksanakan bersama-sama dan kondisional.
pembelajarannya, konsep ini merupakan yang
pertama di Indonesia. Adapun program dalam c. Pelaksanaan Program Kursus Bahasa Inggris
lembaga ini antara lain : Program Private, di English Cafe Yogyakarta
adalah program pembelajaran dengan satu Pelaksanaan program yang dilakukan di
member satu tutor. Member bisa bebas english cafe yogyakarta ada tiga yaitu program

memilih waktu dan tempat pembelajarannya; Private, Reguler dan Online. Program Private dan

Program Reguler, adalah program Reguler dilakukan selama maksimal 3 bulan dalam
satu levelnya dan waktunya 90 menit dalam sekali
pembelajaran dengan kelas besar dan
pertemuan. Perbedaannya terletak pada jumlah
maksimal 15 Orang setiap kelas; Program
member dalam satu kelasnya, untuk member
Online, adalah program pembelajaran melalui
Private dalam satu kelas ada 1-5 orang umumnya 1
media Online yaitu menggunakan Whatsapp
orang satu member dan member bebas menentukan
sebagai tempat belajarnya. Maksimal member waktu dan tempat untuk belajar. Sedangkan kalau
dalam satu grup Whatsapp adalah 50 orang. member Reguler terdapat 15-20 orang dalam satu
kelas dan member harus koordinasi menentukan
Perencanaan yang dilakukan di English
waktu dan tempat untuk belajar serta tempatnya
Cafe Yogyakarta di bagi menjadi dua yaitu
hanya berada di cafe-cafe yang sudah ditentukan
Administrasi yang meliputi pendaftaran
oleh english cafe. Program Online dilaksanakan
member dan perekrutan chef serta perencanaan
selama 1 bulan penuh dan pembelajarannya
159 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VII Nomor 2 Tahun 2018

dilakukan melalui media sosial Whatsapp. English 2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
cafe dalam melaksanakan program terdapat dua Program Kursus Bahasa Inggris di English
kelas yaitu kelas teori dan kelas Daily Talk yang Cafe Yogyakarta
wajib dilakuakn oleh semua member sebagai syarat a. Faktor Pendukung Program Kursus Bahasa
mereka untuk ujian di akhir pertemuan. Inggris di English Cafe Yogyakarta
Pelaksanaan program menggunakan modul Secret Pengelolaan program kursus bahasa inggris
Recipe yang sudah direncanakan oleh pengelola English Cafe Yogyakarta tidak lepas dari faktor
dan chef. Metode pembelajaran dalam setiap yang mendukung dan ada terlaksananya kegiatan
program berbeda-beda setiap pertemuannya dengan pembelajaran hingga saat ini. Faktor pendukung
tujuan agar member tidak bosan pada saat belajar. tersebut berpengaruh pada proses pengelolaan
program, mulai dari perencanaan hingga
d. Koordinasi Program Kursus Bahasa Inggris di pengawasan program. Dengan adanya faktor
English Cafe Yogyakarta pendukung juga memberikan dampak nyata pada
English Cafe Yogyakarta melakukan kegiatan program pembelajaran yang
pertemuan rutin setiap hari jumat dan setiap akhir diperuntukkan bagi member.
bulan. Pertemuan tersebut dilakukan untuk
melakukan koordinasi dengan cabang-cabang dan 1) Menggunakan Konsep Cafe
juga staff serta chef. Selain itu koordinasi dilakukan Dalam melakukan program, english cafe
dengan memanfaatkan teknologi terkini yaitu yogyakarta menggunakan konsep cafe, dalam hal
dengan menggunakan Whatsapp. ini adalah tempat penyelenggaraan program yang
dilaksanakan di cafe. Cafe sangat identik dengan
e. Pengawasan Program Kursus Bahasa Inggris anak muda dan tempat tongkrongan, pengelola
di English Cafe Yogyakarta memanfaatkan hal tersebut untuk memberikan
Pengawasan yang telah dilakukan english kenyamanan member dalam belajar.
cafe yogyakarta dilakukan oleh internal masing-
masing cabang. Manager setiap cabang 2) Fleksibilitas dalam Pembelajaran
bertanggungjawab atas cabang yang dia kelola. Dalam pelaksanaan pembelajaran member
Pengawasan oleh pihak Manager pusat dilakukan di bebaskan dalam menentukan jadwal pertemuan
dengan melihat laporan pertanggungjawaban yang untuk kelas teori. Member menentukan sendiri
dilaporkan pada pertemuan rutin setiap bulan dan tempat dan waktu mereka akan belajar. Pihak
juga pengawasan dilakukan melalui media sosial pengelola tidak menetapkan jadwal khusus bagi
Whatsapp. Pengawasan kepada member dilakukan member untuk belajar. Untuk member Private,
sepenuhnya oleh masing-maasing chef dan akan mereka di berikan kebebasan untuk menentukan
dilaporkan perkembangannya setiap pertemuan kapan dan dimana mereka akan belajar. Program
rutin pada setiap minggunya. Pengawasan juga Reguler member satu kelas melakukan kesepakatan
dilakukan dengan penilaian dan evaluasi kapan dan dimana mereka akan belajar.
pembelajaran dengan melaksanakan ujian dan juga
Review setiap pertemuannya oleh chef dan staff 3) Pemanfaatan Media Telekomunikasi
Daily Talk. Media telekomunikasi saat ini sudah
berbagai macam jenis dan kegunaannya. Dengan
Pengelolaan Program Kursus…(Muh. Hilman) 160

memanfaatkan keefektifan media telekomunisi pengelola menemui kesulitas dalam pelaksanaan


english cafe yogyakarta dapat lebih mudah untuk program terlebih jika cafe sudah ramai maka
melakukan pelaksanaan, pengkoordinasian, dan pembelajaran akan menjadi sulit dan tidak kondusif
pengawasan dalam pengelolaan. English cafe lagi. Selain itu English Cafe Yogyakarta belum
menggunakan media telekomunikasi seperti mempunyai badan hukum yang kuat dalam
Whatsapp untuk melaksanakan program melaksanakan programnya, mereka belum
pembelajaran. mempunyai izin dari dinas terkait.
Dalam penialaian dan evaluasi yang
4) Pelayanan yang baik dari pihak pengurus dilakukan salah satu dengan menggunakan hasil
maupun chef Review member yang dilakukan oleh chef. Hasil
Dalam mengelola program dan Review tersebut akan digunakan sebagai salah satu
mempertahankan apa yang sudah diperoleh semua penilaian member di akhir nanti. Namun, terkadang
pengurus dan chef english cafe selalu memberikan karena member tidak aktif saat belajar itu menjadi
pelayanan yang terbaik bagi membernya. Hal ini di kendala chef dalam me-Review perkembangan
wujudkan dengan ramahnya semua pengurus dan member disetiap pertemuan. Selain itu juga ke
juga metode belajar yang bagus oleh masing- pasifan chef menjadi penghambat dalam hal ini
masing chef. Chef menggunakan metode belajar ketika chef tidak aktif pada saat pertemuan rutin itu
yang berbeda-beda di setiap pertemuannya agar akan menjadi penghambat ketika pengelola akan
member tidak bosan dengan gaya belajar yang merencanakan sesuatu untuk kedepannya
monoton.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
b. Faktor Penghambat Program Kursus Bahasa
Berdasarkan hasil penelitian dan
Inggris di English Cafe Yogyakarta
Pengelolaan program kursus bahasa inggris pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
yang dilaksanakan English Cafe Yogyakarta tidak disimpulkan bahwa : (1) Pengelolaan Program
selalu berjalan dengan mulus tanpa hambatan. Tak Kursus Bahasa Inggris di English Cafe
jarang pengelolaan program mengalami pasang Yogyakarta yaitu Perencanaan yang dilakukan
surut dalam prosesnya karena terdapat beberapa di English Cafe Yogyakarta di bagi menjadi
koreksi baik dari pengurus, chef maupun member. dua yaitu Administrasi yang meliputi
Dari hasil pengamatan dan wawancara yang pendaftaran member dan perekrutan chef serta
dilakukan peneliti terdapat beberapa kendala yang
perencanaan pembelajaran yang meliputi
menghambat pengelolaan program di English Cafe
penetapan tempat dan juga rancangan
Yogyakarta antara lain adalah kondisi cafe yang
pembelajaran dengan menggunakan modul
ramai dan juga keaktifan dari setiap chef dan
yang sudah dibuat. Pengorganisasian yang
member.
Tempat menjadi salah satu hal yang dilakukan oleh English Cafe Yogyakarta
penting bagi terlaksananya program. Kondisi dengan menyususn struktur organisasi dengan
tempat juga sangat mempengaruhi dalam proses pembagian kerja yang sudah disepakati.
belajar mengajar. Dengan menggunakan konsep Namun pada pelaksanannya tetap dilaksanakan
cafe dan juga pelaksanaan di cafe tak jarang
161 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VII Nomor 2 Tahun 2018

bersama-sama dan kondisional. Pelaksanaan pengawasan dilakukan melalui media sosial


program yang dilakukan di english cafe Whatsapp. Pengawasan kepada member
yogyakarta ada tiga yaitu program Private, dilakukan sepenuhnya oleh masing-maasing
Reguler dan Online. Program Private dan chef dan akan dilaporkan perkembangannya
Reguler dilakukan selama maksimal 3 bulan setiap pertemuan rutin pada setiap minggunya.
dalam satu levelnya dan waktunya 90 menit Pengawasan juga dilakukan dengan penilaian
dalam sekali pertemuan. Perbedaannya terletak dan evaluasi pembelajaran dengan
pada jumlah member dalam satu kelasnya, melaksanakan ujian dan juga Review setiap
untuk member Private dalam satu kelas ada 1- pertemuannya oleh chef dan staff Daily Talk.
5 orang umumnya 1 orang satu member dan (2) Faktor Pendukung : (a) Menggunakan
member bebas menentukan waktu dan tempat Konsep Cafe; (b) Fleksibilitas dalam
untuk belajar. Sedangkan kalau member Pembelajaran; (c) Pemanfaatan Media
Reguler terdapat 15-20 orang dalam satu kelas Telekomunikasi; (d) Pelayanan yang baik dari
dan member harus koordinasi menentukan pihak pengurus maupun chef. (3) Faktor
waktu dan tempat untuk belajar serta Penghambat yang terjadi dalam pengelolaan
tempatnya hanya berada di cafe-cafe yang program di English Cafe Yogyakarta adalah
sudah ditentukan oleh english cafe. Program sarana yang kurang memadai dalam
Online dilaksanakan selama 1 bulan penuh dan menyelenggarakan program dan juga keaktifan
pembelajarannya dilakukan melalui media dari setiap pengurus, chef, dan member, belum
sosial Whatsapp. Pelaksanaan program memiliki badan hukum atau izin dari dinas
menggunakan modul Secret Recipe yang sudah terkait dan kurangnya komunikasi.
direncanakan oleh pengelola dan chef. Metode
pembelajaran dalam setiap program berbeda- Saran
beda setiap pertemuannya dengan tujuan agar Setelah dilakukan penelitian terhadap
member tidak bosan pada saat belajar. pengelolaan program kursus bahasa inggris di
Koordinasi yang dilakukan english cafe English Cafe Yogyakarta, maka peneliti
yogyakarta adalah dengan pertemuan rutin dan mengajukan saran yaitu diperlukan tempat
juga dengan menggunakan Whatsapp. yang bisa dijadikan sebagai kantor pusat
Pengawasan yang telah dilakukan english cafe english cafe dengan fasilitas yang memadai,
yogyakarta dilakukan oleh internal masing- seperti ruangan untuk tempat administrasi.
masing cabang. Manager setiap cabang Selain itu juga kejelasan badan hukum yang
bertanggungjawab atas cabang yang dia kelola. dimiliki English Cafe Yogyakarta, sehingga
Pengawasan oleh pihak Manager pusat dalam pelaksanaannya akan dapat lebih mudah
dilakukan dengan melihat laporan jika adanya pengakuan hukum dari dinas
pertanggungjawaban yang dilaporkan pada terkait. Selain itu juga akan memudahkan
pertemuan rutin setiap bulan dan juga
Pengelolaan Program Kursus…(Muh. Hilman) 162

lulusan english cafe dalam menggunakan


sertifikat yang ada karena sertifikat diakui.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. (2003). Undang-undang Nomor 20


Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas)

Direktorat Pembinaan Kursus dan


Kelembagaan, 2010

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan


Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pemberdayaan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. www.infokursus.net .
Diakases pada 25 April 2017

Ekbis RMOL. (2011). Berita : Cuma 23 Persen


Lulusan SMA Yang Nikmati Bangku
Kuliah.
http://ekbis.rmol.co/read/2011/02/01/16
735/Cuma-23-Persen-Lulusan-SMA-
Yang-Nikmati-Bangku-Kuliah- .
Diakses pada 25 April 2017

Raco. (2010). Metode Penelitian Kualitatif


Jenis, Karakteristik dan
Keunggulannya. Gramedia Widiasarana
Indonesia. Jakarta

Semiawan, C.R. Ebook : Metode Penelitian


Kualitatif. Jakarta : Grasindo

Sugiarto, E. (2015). Ebook : Menyusun


Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi
dan Tesis. Yogyakarta : Suaka Media

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai