Anda di halaman 1dari 3

KIMIA. 2. I. XII.

2018
Satuan Pendidikan : MAM 2 BANJARANYAR
Materi Pokok : Tekanan uap jenuh larutan, titik beku dan titik didih larutan, dan
Tekanan osmosis larutan non elektrolit dan elektrolit
Standar Kompetensi : Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


o Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar
1.1 Menjelaskan penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih, menguap terhadap tekanan uap pelarut
penurunan titik beku larutan, dan o Menghitung tekanan uap larutan, penurunan
tekanan osmosis termasuk sifat titik beku, kenaikan titik, dan tekanan osmosis
koligatif larutan larutan non elektrolit berdasarkan data
percobaan
o Mengamati penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih suatu zat cair akibat
penambahan zat terlarut melalui percobaan
o Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan
osmosis serta terapannya
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap
pelarut.
2. Siswa mampu menghitung tekanan uap larutan, penurunan titik beku, kenaikan titik, dan
tekanan osmosis larutan non elektrolit berdasarkan data percobaan
3. Siswa mampu mengamati penurunan titik beku dan kenaikan titik didih suatu zat cair akibat
penambahan zat terlarut melalui percobaan
4. Siswa mampu menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya

Materi Pembelajaran

A. Penurunan tekanan uap ( ΔP )

Zat yang memiliki gaya tarik menarik antarmolekul relatif besar, akan sukar menguap dan mempunyai
tekanan uap jenuh yang relatif kecil. Contohnya air. Sebaliknya, zat yang memiliki gaya tarik menarik
lemah, dan mudah menguap mempunyai tekanan uap jenuh yang relatif besar, contohnya alkohol dan eter.
Tekanan uap jenuh suatu zat akan bertambah jika suhu dinaikkan. Jadi apabila dalam suatu pelarut dilarutkan
zat yang tidak menguap, ternyata tekanan uap jenuh larutan menjadi lebih rendah daripada tekanan uap
jenuh pelarut murni.
1. Larutan nonelektrolit
nt np
ΔP = Xt.Po P = Xp.Po dimana Xt = Xp =
n p+ n t n p+ n t
Keterangan :
ΔP = perubahan tekanan uap
Po = tekanan uap jenuh pelarut
P = tekanan uap jenuh larutan
Xt = fraksi mol zat terlarut
X = fraksi mol pelarut
2. larutan elektrolit
nt .i np
ΔP = Xt.Po P = Xp.Po dimana Xt = Xp =
n p+ n t . i n p+ n t . i
Keterangan:
i = faktor van’t Hoff = 1 + (n-1).α
α = derajat ionisasi zat elektrolit
n = jumlah ion hasil ionisasi satu molekul elektrolit
B. Kenaikan titik didih (ΔTb) Keterangan:
1. Larutan nonelektrolit ΔTb = perubahan titik didih = Tb-Tbo
ΔTb = Kb x m Tb = titik didih larutan (oC)
2. Larutan elektrolit Tb o
= titik didih pelarut (oC)
ΔTb = Kb x mx i Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
C. Penurunan titik beku (ΔTf) m = molalitas larutan (mol kg-1)
1. Larutan nonelektrolit ΔTf = perubahan titik beku = Tfo – Tf
ΔTf = Kf x m Tf = titik beku larutan (oC)
o
2. Larutan elektrolit Tf = titik beku pelarut (oC)
Kf = teteapan titik beku molal
ΔTf = Kf x mx i
m = ,molalitas larutan (mol kg-1)
D. Tekanan osmotik
π = tekakanan osmotik larutan
1. Larutan nonelektrolit M = molaritas larutan (mol L-1)
π = M.R.T T = Suhu absolut larutan (K)
2. Larutan elektrolit R = tetapan gas ideal = 0,082 L.atm/mol.K
π = M.R.T.i
Osmosis merupakan perintiwa perembesan molekul pelarut dari pelarut murni ke dalam suatu larutan, atau
dari larutanyang lebih encer ke larutan yang lebih pekat, melalui selaut semipermiabel.
Tekanan osmotik (π) adalah besarnya tekanan yang harus diberikan pada permukaan suatu larutan untuk
mencegah terjadinya osmosis.
Jenis-jenis larutan berdasarkan besarnya tekanan osmotik :
a. Isotonik (larutan yang memiliki tekanan osmotik sama)
b. Hipertonik (larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih besar)
c. Hipotonik (larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih rendah)
E. Penggunaan Sifat koligatif larutan
o Membuat campuran pendingin
o Cairan anti beku
o Pencairan salju di jalan raya
o Membuat cairan fisiologis (infus, cairan tetes mata)
o Desalinasi air laut (osmosis balik)

Contoh :
Sebanyak 228 gram sukrosa (Mr=342) dularutkan dalam 1.000 mL air kemudian dipanaskan. Jika tetapan
kenaikan titik didih molal 0,22oC/m, pada suhu berapakah larutan tersebut mendidih?
Jawab : massa pelarut () = volume air xρ air = 1000 ml x 1 g/ml = 1000 gram.
massa sukrosa 1000 228 1000
ΔTb= x x Kb = ΔTb= x x 0,22 = 0,15
Mr sukrosa p 342 1000
Jadi larutan akan mendidih pada suhu 100 + 0,15 = 100,15 oC

.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1) Sebanyak 9 gram zat dilarutkan dalam 250 gram air, ternyata air mendidih pada suhu 100,104oC,
Kd air = 0,52oC/m. Tentukan massa atom ralatif zat x
2) Tekanan osmosis suatu larutan dalam air yang mengandung 6 gram urea ( Mr=60) dalam 1 liter
pada suhu 300 K adalah... (R = 0,082 L atm/(molK)

Nama
Tanggal
Kelas
Nilai
TTD Orang tua / wali Guru mapel
…………………………… INDAH ILMIYATUL M., S.Si

Anda mungkin juga menyukai