0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan5 halaman
1. Terdapat masalah resiko peningkatan penyakit karena perilaku masyarakat yang kurang sehat dan ketidakefektifan manajemen posyandu
2. Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pendidikan kesehatan, promosi gaya hidup sehat, manajemen lingkungan, serta pengontrolan berkala
3. Tujuannya untuk menurunkan angka penyakit dengan meningkatkan pengetahuan dan perilaku hidup sehat masyarakat
1. Terdapat masalah resiko peningkatan penyakit karena perilaku masyarakat yang kurang sehat dan ketidakefektifan manajemen posyandu
2. Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pendidikan kesehatan, promosi gaya hidup sehat, manajemen lingkungan, serta pengontrolan berkala
3. Tujuannya untuk menurunkan angka penyakit dengan meningkatkan pengetahuan dan perilaku hidup sehat masyarakat
1. Terdapat masalah resiko peningkatan penyakit karena perilaku masyarakat yang kurang sehat dan ketidakefektifan manajemen posyandu
2. Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pendidikan kesehatan, promosi gaya hidup sehat, manajemen lingkungan, serta pengontrolan berkala
3. Tujuannya untuk menurunkan angka penyakit dengan meningkatkan pengetahuan dan perilaku hidup sehat masyarakat
KEPANJEN PRODI PROFESI NERS ALIH JALUR TAHUN 2021 Kelurahan T kecamatan L di RW III merupakan salah satu wilayah di Kota M. Berdasarkan hasil survey dapat diketahui bahwa dari 204 KK, sebagian besar warga RW III berusia 31- 65 tahun dengan jumlah 246 orang (37%) sedangkan paling sedikit dengan jumlah 2% adalah warga dengan usia 0-1 tahun dan 2-3 tahun. Hasil wawancara dengan beberapa pihak terkait seperti ketua RW III, ketua RT 01-09 dan kader di Kelurahan T penyakit terbesar di RW III adalah Hipertensi dengan jumlah 204 KK. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat 28,8 % atau 48 orang memiliki riwayat dan keluhan hipertensi dari 168 orang yang memiliki riwayat dan keluhan penyakit lain yaitu asam urat sebanyak 21 orang (13%), kolesterol sebanyak 31 orang (18%), sesak sebanyak 20 orang (12%), dan stroke sebanyak 12 orang (7%). Berdasarkan hasil kuesioner dapat diketahui bahwa dari 204 KK, menggunakan pengobatan jamu 40%, pengobatan medis 20% dan tidak percaya pengobatan medis 40% . Layanan kesehatan terdekat adalah posyandu dan dokter praktik. Posyandu yang ada hanya untuk posyandu balita. Pengetahuan tentang pengertian hipertensi 81,3% dan gejala hipertensi 79,4% namun anggota keluarga memiliki perilaku yang kurang baik dalam melakukan pencegahan hipertensi yaitu sebanyak 56,4%. Masyarakat mengatakan ada banyak orang yang merokok, sebanyak 68,13% orang sebagai perokok aktif dan mempunyai kebiasaan merokok di dalam rumah. Sebanyak 77,95% mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung jeroan, lemak dan gorengan, 86,27% masyarakat suka mengkonsumsi garam > 2 sdt. Terdapat data sebanyak 128 orang (62,74%) yang tidak pernah melakukan aktifitas fisik seperti olahraga. Wawancara dengan kepala RW terdapat program pengukuran tekanan darah gratis dari karang taruna setiap minggu ke-4, tetapi program tersebut belum terlaksana secara optimal karena program tersebut belum disosialisakan dengan baik serta masyarakat tidak antusias. Mayoritas anggota keluarganya menderita hipertensi dan di wilayah ini belum terdapat Posyandu lansia karena persoalan biaya dan tidak ada warga yang bersedia menjadi kader untuk Posyandu lansia. Apa yang dapat dilakukan oleh perawat komunitas untuk mengatasi permasalahan ini? Pembahasan : 1. Analisa Data a. Strenght: - Layanan kesehatan terdekat adalah posyandu dan dokter praktik. - Pengetahuan tentang pengertian hipertensi 81,3% dan gejala hipertensi 79,4%. - Sebanyak 40% menggunakan pengobatan jamu dan 20% pengobatan medis b. Weakness: - Dari 204 KK, 40% tidak percaya pengobatan medis . - Anggota keluarga memiliki perilaku yang kurang baik dalam melakukan pencegahan hipertensi yaitu sebanyak 56,4%. - Sebanyak 68,13% orang sebagai perokok aktif dan mempunyai kebiasaan merokok di dalam rumah - Sebanyak 77,95% mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung jeroan, lemak dan gorengan, 86,27% masyarakat suka mengkonsumsi garam > 2 sdt. - Sebanyak 128 orang (62,74%) yang tidak pernah melakukan aktifitas fisik seperti olahraga c. Opportunity: - Terdapat program pengukuran tekanan darah gratis dari karang taruna setiap minggu ke-4. Program belum terlaksana secara optimal karena program tersebut belum disosialisakan dengan baik serta masyarakat tidak antusias. - Belum terdapat Posyandu lansia karena persoalan biaya dan tidak ada warga yang bersedia menjadi kader. d. Threat: Penyakit terbesar di RW III adalah Hipertensi 2. Penentuan Masalah/Diagnosa a. Dx 1: Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan berhubungan dengan 40% tidak percaya pengobatan medis, anggota keluarga memiliki perilaku yang kurang baik dalam melakukan pencegahan hipertensi yaitu sebanyak 56,4%. b. Dx 2: Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan 68,13% orang sebagai perokok aktif dan mempunyai kebiasaan merokok di dalam rumah, 77,95% mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung jeroan, lemak dan gorengan, 86,27% masyarakat suka mengkonsumsi garam > 2 sdt, dan sebanyak 128 orang (62,74%) yang tidak pernah melakukan aktifitas fisik seperti olahraga c. Dx 3: Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan program belum terlaksana secara optimal karena program tersebut belum disosialisakan dengan baik serta masyarakat tidak antusias, belum terdapat Posyandu lansia karena persoalan biaya dan tidak ada warga yang bersedia menjadi kader untuk Posyandu lansia. 3. Intervensi Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan Perilaku kesehatan Prevensi Primer: Prevensi Primer: cenderung beresiko Pendidikan kesehatan Pengetahuan; perilaku sehat . Memfasilitasi Pengetahuan; promosi pembelajaran kesehatan. Pengajaran kelompok Pengetahuan; diet sehat Pengajaran Pengetahuan; gaya hidup sehat prosedur/tindakan Kepatuhan perilaku Pemasaran sosial di Kepatuhan perilaku; diet sehat . masyarakat Perilaku promosi kesehatan . Pencarian perilaku sehat . Partisipasi dalam pengambilan keputusan perawatan kesehatan Health beliefs; perceived threat Prevensi sekunder Prevensi Sekunder Terapi aktifitas Kontrol resiko . Manajemen perilaku Keamanan dan kesehatan serta perawatan lingkungan . Modifikasi perilaku Status kenyamanan . Manajemen lingkungan Status kenyamanan; lingkungan . Manajemen lingkungan; Status kesehatan individu . keamanan Kualitas hidup Surveilance Manajemen kasus Panduan sistem kesehatan Pengontrolan berkala Preceptor; peserta didik