Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Hildani Saadatul Khair

Nim : 19520002
Matkul : Auditing 1 – A

RESUME 2 AUDITING

Profesi Akuntan Public dan Tanggung Jawab Auditor

Akuntan Publik

Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahnun 2011 akuntan public adalah
suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh
public sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan.

Menurut peraturan mentri keuangan nomor 443/KMK.01/2011, Tentang setiap akuntan


public wajib menjadi anggota institute akuntan public Indonesia (IAPI), Asosiasi profesi yang
diakui oleh pemerintah.

Bidang Jasa Akuntan Publik

Jasa akuntan publik terdiri dari dua layanan, yaitu Jasa Atestasi dan Jasa Non-
Atestasi, berikut penjelasannya:

a. Jasa Atestasi
Jasa Atestasi adalah jasa yang mencakup audit umum atas laporan keuangan,
pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan proforma, pemeriksaan atas laporan
keuangan prospektif, review atas laporan keuangan, dan jasa audit atestasi lainnya.
b. Jasa Non-Atestasi
Jasa Non-Atestasi mencakup jasa yang berhubungan dengan akuntansi, keuangan,
manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi.

Jenis Jasa Akuntan Publik

Adapun beberapa jenis-jenisnya yang ada di Indonesia, diantaranya sebagai berikut:

Jasa Akuntansi atau Pembukuan


Jenis jasa akuntan ini lebih kepada membantu perusahaan dalam membantu
mempersiapkan laporan keuangan baik itu mempersiapkan jurnal umum, buku besar,
neraca agar menjadi laporan keuangan yang akurat dan bisa dipertanggung-jawabkan.
Jenis jasa ini sudah menjadi kegiatan utama bagi seorang akuntan publik profesional.
Jasa Perpajakan
Selain membantu perusahaan dalam membantu membuat laporan keuangan,
profesi ini juga bisa membantu perusahaan dari segi laporan perpajakan baik itu pajak
penghasilan badan (Pph Badan) maupun pajak penghasilan (Pph) setiap karyawan di
perusahaan tersebut.
Jasa Konsultasi Manajemen
Dalam perkembangannya saat ini sudah banyak dari profesi ini yang mulai
membantu perusahaan dalam mengelola bisnis dari segi manajemennya. Karena dalam
laporan keuangan yang dibuatkan oleh profesi ini bisa mempengaruhi manajemen
perusahaan bahkan dari hasil auditnya juga bisa mempengaruhi proses produksi
perusahaan dan dapat terhenti sementara.

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab auditor adalah bertanggung jawab untuk merencanakan dan


melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan
telah bebas dari salah saji yang material, apakah ini disebabkan oleh kecurangan ataupun
kekeliruan.

Salah saji yang material versus salah saji tidak material

Salah saji umumnya dianggap material jika gabungan dari kekeliruan dan kecurangan
yang belum dikoreksi dalam laporan keuangan kemungkinan akan mengubah atau
mempengaruhi keputusan orang yang menggunakan laporan keuangan tersebut. Walaupun sulit
mengukurmarerialitas, auditor bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak
bahwa ambang batas materialitas ini telah dipenuhi. Namun diperlukan biaya yang sangat besar
( dan mungkin mustahil) bagi auditor untuk memikul tanggung jawab menemukan semua
kekeliruan dan kecurangan yang tidak material.

Kepastian yang layak


Kepastian merupakan ukuran tingkat kepastian yang diperoleh auditor pada saat
penyelesaian auditor. Standar auditing menyatakan bahwa kepastian yang layak adalah tingkat
kepastian yang tinggi tetapi tidak absolute bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji
yang material.

Auditing bertanggung jawab atas kepastian yang layak,tetapi tidak absolute karena
beberapa alasan:

a. Sebagian besar bukti audit diperoleh dari pengujian sampel populasi seperti piutang
usaha atau persediaan.
b. Penyajian akuntansi mengandung estimasi yang kompleks
c. Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan sering kali sangat sulit bahkan
tidak mungkin untuk di deteksi oleh auditor terutama bila ada kolusi di kalangan
manajemn perusahaan.

Riset akademis teknisi tentang topik skeptisisme profesionalmenunjukkan enam


karakteristik skeptisisme yaitu:

a. Question mindset- disposisi untuk menyelidiki sejumlah hal yang dirasa meragukan
b. Penundaan keputusan – penundaan keputusan sampai bukti yang tepat diproleh
c. Pencarian poengetahuan – keinginan untukmenyelidiki lebih lanjut demi mempertegas
d. Otonomi- pengarahan mandiri(self direction) independensi moral,dan keyakinan
memutuskan untuk diri sendiri,ketimbang menerima klaim pihak lain
e. Self esteem- rasa percaya diri untuk melawan persuasi dan untukmenantang asumsi.

Anda mungkin juga menyukai