Anda di halaman 1dari 4

Perbedaan Tes Antigen dan PCR

1. Ag-RDT/Antigen
Ag-RDT atau yang biasa disebut test Antigen yaitu pemeriksaan cepat diagnostik dengan
mendeteksi protein SARS CoV-2 yang dihasilkan oleh virus yang bereplikasi di sekresi saluran
pernapasan. Tes ini dikembangkan untuk penggunaan berbasis laboratorium dan dekat pasien
dan disebut tes diagnostik ini bersifat dianamis di mana hampir seratus perusahaan
mengembangkan atau membuat tes cepat untuk deteksi antigen SARS-CoV-2 [CITATION
Fou20 \l 1057 ].
Ag-RDT paling mungkin bekerja dengan baik pada pasien dengan jumlah virus tinggi (nilai
Ct ≤25 atau > 106 salinan genomik virus/mL), yang biasanya terjadi pada fase prasimtomatik (1-
3 hari sebelum munculnya gejala) dan fase simtomatik awal (dalam waktu 5-7 hari pertama
penyakit) penyakit ini [CITATION Wei20 \l 1057 ]. Hal ini menjadi kesempatan untuk diagnosis
awal dan interupsi transmisi melalui isolasi terarah dan penentuan kasus-kasus yang palling
infeksius dan kontak-kontak eratnya [CITATION Bul20 \l 1057 ]. Negatif palsu pada pemeriksaan
Antigen terjadi pada pasien dengan jumlah virus lebih rendah (nilai Ct ≥ 25).
Menurut keputusan Kemenkes RI, pemeriksaan antigen tidak digunakan untuk diagnostik
Antigen namun hanya merupakan skrening awal dengan kata lain harus di konfirmasi
menggunakan RT-PCR karena RT-PCR memiliki sensitifitas yang jauh lebih tinggi.

2. PCR (Polymerase Chain reaction)


Di dalam metode pemeriksaan virus SAES CoV-2 dengan mendeteksi DNA virus PCR
adalah pemeriksaan yang di rekomendasikan oleh WHO. Materi genetik yang ada dan tiap sel,
termasuk virus dapat berupa DNA (Deoxyribonudeic Acid) dan RNA (Riboonucleic Acid)
Cara kerja tes PCR yaitu dengan mencari jejak materi genetik virus pada sampel yang
dikumpulkan. DNA (materi genetik berantai ganda) sedangkan RNA (materi genetik berantai
tunggal).
Keberadaan DNA dan RNA ini bisa dideteksi oleh PCR lewak teknik Amplifikasi atau
perbanyakan. Perbanyakan materi virus ini (RNA) dilakukkan secara langsung (siklus) agar dapat
dideteksi yang kemudian akan disebut nilai CT.
Untuk mengetahui materi genetik dalam sample yang diambil, metode PCR dengan cara
menggandakan materi tersebut sebanyaknya hingga lebih dari 1 kali.
Secara umum proses Amplifikasi pada pemeriksaan PCR akan terjadi berulang-ulang
hingga mencapai 40-45 siklus jadi ampllifikasi pada PCR yaitu bisa 1-40 sikulus atau 1-45 siklus
bergantung pada hasil laboratorium.
3. Kesimpulan
Jadi PCR sebagai standar diagnosis karena bisa mendeteksi RNA virus/virus pada
amplifikasi 1-40 atau CT 1-40 sedangkan antigen hanya bisa mendeteksi pada CT ≤ 25.
Negatif palsu pada pemeriksaan antigen terjadi pada pasien dengan jumlah lebih rendah
(CT ≥ 25) sehingga pada pasien dengan hasil antigen negatif tapi gejala ke arah covid atau juga
antigen positif harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan PCR.
Referensi

1. Diagnostics, Foundation for Innovative New. SARS-Cov Diagnostic Pipeline. [Online] 2020.
http://www.finddx.org/covid-19/pipeline/..

2. Spatial and temporal dynamics of SARS CoV-2 in COVID-19 patient : A systematics review and
meta-analysis. Weiss, A, Jelinggso, M and Sommer , MOA. s.l. : EBioMedicine, 2020, Vol. 58.

3. Predicting infectius SARS CoV-2 from diagnostic samples. Bullard, J, et al., et al. s.l. : Clinical
infectious diseases : an Official Publication of the Infectious Diseases Society of America, 2020, Vol.
ciaa638.

4. Asei, et al. (2001). Cloud Threshold Cycle Value Correctly Reflect the Severity of Novel Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19)? Journal pof Inflection and Chemotherapy : Official Journal of the Japan
Society of Chemotherapy. 27(1). pp. 117-119

5. Camargo, J.F., Lin R.Y & Komanduri, K.V (2021). Lack of Correlation Between the SAR CoV-2 Cycle
Threshold (Ct) Value and Clinical Outcoes in Patients with COVID-19. Journal of Medical Virology.
https://doi.org/10.1002/jmv.27171

6. Rabaan, At et al. (2021). Viral Dynamics and Real Time RT-PCR Ct Values Correlation with Disease
Severity in Covid-19 (abstract). Diagnostic (Basel, Swtzerland). 11(6). pp. 1091

7. Shah, S. et al. (2021) No Correlation between Ct Values and Severity of Disease or Mortality in
Patients with COVID-19 Disease, Indian Journal of Medical Microbiology. 39(1). pp. 116-117

8. Abdulrahman, et al. (2020). Asspciation Between RT-PCR Ct Values and COVID-19 New Daily Cases:
A Multicenter Cross-Sectional Study. MedRXiv. Doi: https://doi.org/10.1101/2020.12.07.20245233

9. Gniazdowski, et al. (2020). Repeat COVID-19 Molecular Testing: Correlation of SARS CoV-2 Culture
with Molecular Assays and Cycle Threshold. Clinical Infectious Diseases. doi : 10.1093/cid/ciaa1616

10. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (2020). Pedoman Tatalaksana COVID-19
Edisi 3.

11. Europan Centre for Disease Prevention and Control (2020) Novel Coronavirus (SARS CoV-2)
Discharge Criteria for Confirmed COVID-19 Cases

12. International Atomic Energy Agency (2020). How is the COVID-19 Virus Detected using Real Time
RT-PCR?

13. Goverment of Canada (2021). Polymerase Chain Reaction and Cycle Thershold (Ct) Values in
COVID-19 Testing.

14. GOV.UK (2021). Guidance Stay at Home: Guidannce for Households with Possible or Confirmed
Coronavirus (COVID-19) Infection.

15. Public Health Ontario Canada (2021). Explaind: COVID-19 PCR Testing and Cycle Threshold.
16. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (2021). Apa itu, Pemeriksaan Viral Load bagi
ODHA?

17. American Association for Clinical Chemistry (2020). SARS-CoV-2 Cycle Threshold: A Metric that
Matters (or Not)

18. Cennimo, D.J. Medscape (2021). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

Anda mungkin juga menyukai