Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANATOMI MUSKULOSKELETAL

Disusun Oleh :

Lismawati (08200100136)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INDONESIA MAJU

2021

1
A. Pendahuluan

Dalam tubuh manusia terdapat banyak elemen yang berfungsi membantu


manusia dalam melakukan aktivitas yang menunjang kehidupan, elemen tersebut
membentuk sistem yang dinamakan sistem muskuloskeletal, yang dimaksud
elemen tersebut antara lain ada tulang untuk menopang tubuh, otot untuk membantu
pergerakan, sendi yang menghubungkan 2 tulang, dan juga ligamen. Ada pula sistem
yang mensarafi pergerakan-pergerakan tersebut, serta refleks yang akan
terjadi guna membantu menjaga tubuh dari hal-hal yang berbahaya di sekitar.
Semua elemen tersebut saling berhubungan dan bersambungan sehingga
terjadilah pergerakan, bukan hanya dari segi makro (anatomi) melainkan juga dari
segi mikro (histologi), fisiologi, dan biokimia.

B. Tinjauan Teori

Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu , Ana : bagian, memisahkan. Tomi
(tomie) =Tomneinei : iris / potong. Fisiologi berasal dari kata Fisis (physis) : Alam
atau cara kerja.Logos (logi) : ilmu pengetahuan. Dari kata tersebut di atas dapat di
simpulkan bahwa pengertian anatomi dan fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu
bekerja. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh dengan
baik secara keseluruhan maupun bagian–bagian serta hubungan alat tubuh yang satu
dengan yang lain. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari
tiap–tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat–alat tubuh dan sebagainya.
Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdapat dalam tubuh manusia.
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki berbagai macam organ-organ
dengan struktur kompleks dan sebagian besar anatomi tubuhnya disusun oleh
tulang dan otot. Tulang dan otot merupakan jaringan dalam tubuh yang memiliki
massa yang paling besar [CITATION Mar07 \l 1057 ]. Bukan hanya massa, tetapi tulang
dan otot berperan penting dalam aktivitas kita sehari-hari. Tulang menopang dan
melindungi organ dalam kita, karena itu tulang memiliki struktur yang kaku.
Tulang juga merupakan tempat melekatnya otot sedangkan penggerak bagi
tulang yang adalah otot yang melekat pada tulang tersebut, dengan kerjasama
dari tulang dan otot maka kita dapat bergerak dan berpindah [ CITATION Wib \l
1057 ].

2
1. Anatomi

a. Tulang
Struktur anatomi tulang tangan, tulang jari-jari tangan, dan
pergelangan tangan meliputi, tulang tangan (ossa manus), yang meliputi
kelompok tulang jari tangan atau tulang falang atau digiti (ossa phalanges),
kelompok tulang telapak tangan atay tulang metacarpus (metacarpal ), dan
pergelangan tangan (ossa carpalia), yaitu tulang-tulang yang terdiri atas
tulang hamatim (hamate), tulang kapitatum (capitate), tulang trapezoid
(multangulum majus), tulang trapezium (multangulum minus), tulang
skapoid (naviculare), tulang lunatum (lunate), tulang trikuetrum
(truquetrum), dan tulang pisiform (pisiform) [ CITATION BPS08 \l 1057 ].

Gambar 1. Anatomi Tulang

3
b. Sendi
Sendi adalah bagian tubuh tempat 2 tulang saling berhubungan. Sendi
itu dapat merupakan suatu hubungan yang dapat bergerak atau yang tidak
dapat bergerak [ CITATION Wib \l 1057 ].
Menurut [CITATION Pearce \l 1057 ] berdasarkan fungsinya, persendian
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Sendi mati (Sinartrosis)
Merupakan pertemuan atau persambungan antar tulang yang tidak
dapat digerakkan, contohnya tengkorak. Sendi ini umumnya dibungkus
oleh jaringan ikat fibrosa dan kartilago.
2. Sendi kaku (Amfiartrosis)
Merupakan pertemuan atau persambungan antar tulang yang
memiliki gerak terbatas, contohnya tulang pergelangan tangan.
3. Sendi gerak (Diartrosis / Synovial)
Merupakan pertemuan atau persambungan antar tulang yang
memungkinkan tulang melakukan gerak secara bebas, contohnya sendi
peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser, dan sendi pelana.

4
Gambar 2. Pesendian pada Manusia
Selain dibedakan berdasarkan fungsionalnya, sendi dapat digolongkan
pula berdasarkan strukturnya, yaitu:
1. Sendi Fibrosa
Sendi jenis ini tidak memiliki rongga namun memiliki jaringan
fibrosa yang memperkokoh hubungan antar sendi.
2. Sendi Cartilago (tulang rawan)
Sendi ini menyerupai sendi fibrosa yaitu tidak memiliki rongga
sendi.  Ruang antar sendi yang terbentuk pada sendi ini berikatan dengan
tulang rawan.
3. Sendi Synovial
Sendi synovial merupakan sendi yang memiliki rongga dan
diperkokoh dengan kapsul serta ligamen pembungkus sebagai pelindung
persendian.

Gambar 3. Sendi Sinovial

c. Otot
Otot merupakan suatu organ atau alat yang dapat bergerak ini adalah
sutau penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah
bentuk. Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang
panjang disebut miofibril. Kalau sel otot yang mendapatkan rangasangan

5
maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel oto akan
memendekkan dirinya kearah tertentu [ CITATION Put17 \l 1057 ].
Otot merupakan jaringan yang bercirikan mampu berkontraksi,
aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar
dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang
berukuran sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks , yaitu filamen
aktin dan miosin. Pada saat berkontraksi, filameb-filamen tersebut saling
bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondriadi sekitar miofibil.
Terdapat pula macam-macam otot yang berbeda pada vertebrata.
Yang pertama ialah otot jantung, yaitu otot yang menyusun dinding jantung.
Otot polos terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang
(kecuali jantung). Kontraksi otot polos yang umumnya tidak terkendali,
memperkecil ukuran struktur-struktur yang berlubang ini. Pembuluh darah,
usus, kandung kemih dan rahim merupakan beberapa contoh dari struktur
yang dindingnya sebagian besar terdiri atas otot polos.
Tangan memiliki banyak otot kecil yang tumpang-tindih dari sendi ke
sendi, yang memberikan kelenturan dan kekuatan. Ketika tangan dirawat
dengan baik, otot-otot ini tetap lentur dan gemulai. Abductor memisahkan
jari satu dengan yang lain dan adductor menyatukkan jari-jari. Kedua jenis
otot ini terletak di pangkal ibu jari dan jari-jari lain. Otot opponent di
telapak tangan mengarahkan jempol ke jari-jari lain, dan menimbulkan
gerakan menggenggam pada tangan [ CITATION Tos \l 1057 ].

6
Gambar 4. Anatomi Sistem Otot

7
d. Ligamen
Ligamen adalah pita jaringan ikat yang menghubungkan tulang atau
menyokong organ dalam. Beberapa ligamenberbeda struktur fibrosanya,
beberapa menjadi lipatan fasciaatau peritoneumberindurasi, yang lain
merupakan milik pembuluh atau organ-organ fetus [ CITATION Dor02 \l 1057 ].
Ligamen disusun oleh jaringan ikat berupa pita-pita berkas kolagen
kuat yang berfungsi melekatkan tulang pada tulang dan untuk membatasi
derajat gerak pada sendi. Ligamen bisa merupakan struktur tersendiri atau
tersisip di dalam simpai. Biasanya terdapat beberapa serat elastin di antara
berkas kolagen ligamen [ CITATION Faw02 \l 1057 ].
Gerakan jari dan tangan untuk menulis dan menari diurus oleh otot
yang terdapat di telapak tangan (otot intrinsic tangan) yang dinamakan juga
otot untuk ‘precision-grip’. Kedua kelompok otot ini dipersarafi oleh saraf
yang berbeda sehingga kerusakan saraf yang satu tidak mengganggu fungsi
kelompok otot yang lain. Otot power-grip diurus n.medianus (bersama
n.radialis) dan precision-grip oleh n.ulnaris. Untuk mencapai tulang jari,
sebagian otot lengan bawah dan sarafnya akan melalui suatu celah di antara
tulang pergelangan tangan yang diperkuat oleh suatu ligamen atau urat. Jika
terjadi gangguan pada tulang atau ligamen, hal itu sebagai akibat gerakan
salah atau suatu penyakit, otot, dan saraf akan terjepit sehigga menimbulkan
nyeri hebat yang disertai kelumpuhan gerakan jari, dinamakan carpal-tunnel
syndrome [ CITATION Wib \l 1057 ].
1. Jenis dan Fungsi Ligamen
Ligament ini bisa atau dapat diklasifikasikan ke dalam tiga
kategori utaman, diantaranya sebagai berikut:
a. Ligament articular

8
Gambar. 5 Ligamen Articular
Ligament articular ini adalah jaringan ikat yang
menghubungkan antara tulang-tulang di dalam membentuk sendi.
Ligament ini sangat kuat serta berserat padat. Fungsi dari ligament
articular ialah dalam mengubungkan jaringan serta juga membantu
melenturkan atau pun memperpanjang jaringan tubuh. Contoh
ligament ini ialah seperti :
1. Bagian kepala serta leher melingkupi ligament krikotiroid,
ligament periodontal, serta ligament suspensorium okluar
2. Bagian pergelangan tangam terdiri dari ligament palmar
radiokalpar, ligament dorsal radiokarpal, ligament kolateral,
serta lain sebagainya.
3. Bagian dada melingkupi ligament suspensorium.
4. Bagian lutut melingkupi ligament kolateral lateralis, ligament
patella, ligamen kaudal, ligament cruciatum anterior,  dan
ligament kolateral
b. Ligament Remnant Fetal

9
Gambar 6. Ligament Remnant Fetal
Ligament ini adalah suatu ligament yang telah atau sudah ada
sejak lahir serta masih tetap berkembang menjadi jaringan
menyerupai ligament. Contohnya ialah seperti :
1. Ligament venosum
2. Ligament arteriosum
3. Tali arteri umbilikalis
4. Ligamentum lingkaran hati
c. Ligament Peritoneal

10
Gambar 7. Ligamen Pertoneal
Ini adalah ligament yang terbentuk di dalam serta pada
sekitar lapisan membrane dari rongga perut. Ligament peritoneal
ini melingakari (mengeliligi ) sejumlah pembuluh darah pada
rongga perut, memiliki peran pada bagianpenting dari sistem
reproduksi pada wanita serta termasuk pembuluh darah portal ke
hati. Contoh dari ligament ini ialah seperti :
1. Ligament hepatoduodenal
2. Ligament uterus

11
12
2. Histologi
Tiga puluh hingga empat puluh peratus (30%-40%) berat badan manusia
terdiri daripada tisu otot. Sejumlah lebih kurang 600 otot terdapat pada tubuh
badan, berdasarkan jenisnya, ada 3 otot yaitu otot jantung, otot tulang rangka
(lurik), dan otot polos. Pada manus terdapat otot tulang rangka (lurik),
merupakan otot yang bergerak berdasarkan kemauan dan bergantung kepada
SSP (Sistem Saraf Pusat). Otot lurik mempunyai serat yang panjang dan
bercabang dan dari kumpulan 1 otot terbentuklah berkas otot. Kumpulan
beberapa bekas otot membentuk otot. Tiap otot diliputi oleh sejenis jaringan
perantara yang dikenal sebagai “fasia”. Fasia meliputi semua otot yang
dikendalikan sesuai dengan kemauan sendiri dan memisahkan satu dengan yang
lain [ CITATION Dah07 \l 1057 ].
3. Fisiologi
a. Refleks
Refleks adalah gerakan otomatis super cepat yang dilakukan tubuh
sebagai tanggapan dari suatu rasa. Refleks diatur oleh syaraf, sehingga
terjadi sebelum dipikirkan. refleks melindungimu dari bahaya, misalnya
menarik tanganmu menjauhi benda tajam secara otomatis. Gerak refleks
merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan terjadi jauh
lebih cepat dari gerak sadar, misalnya menutup mata pada saat terkena debu,
menarik kembali tangan dari benda panas menyakitkan yang tersentuh tanpa
sengaja. Gerak refleks dapat dihambat oleh kemauan sadar; misalnya, bukan
saja tidak menari tangan dari benda panas, bahkan dengan sengaja
menyentuh permukaan benda panas itu [ CITATION Pea09 \l 1057 ].
b. Kontraksi Otot
Otot berkontraksi jika ada rangsangan. Energi kontraks berasal dari
pemecahan adenosine trifosfat (ATP) dan kalsium. Menurut [ CITATION Sur09
\l 1057 ] beberapa tipe kontraksi otot, yaitu:

1. Tonik, yaitu kontraksi sebagian otot secara terus menerus, yang penting
dalam mempertahankan postur tubuh.
2. Isotonik adalah kontraksi otot yang otot menjadi tegang, tetapi kontraksi
tersebut tidak mengubah otot, hanya mengubah panjang otot (otot lebih
pendek)
3. Isometrik, pada isometrik ketegangan otot meningkat, namun otot
menjadi lebih pendek

13
4. Twich adalah reaksi sentakan (refleks) pada suatu stimulis.
5. Tetanik adalah kontraksi yang lebih menopang darpada twich yang
dihasilkan akibat rangkaian stimulus yang cepat
6. Treppe adalah kontraksi twich yang lebih kuat dalam merespons
stimulus yang terus-menerus berulang secara konstan dan kuat
7. Fibrillation adalah kontraksi asincronus pada setiap otot individu
8. Konvulsi adalah kontraksi titanik yang terkoordinasi secara normal pada
kelompok otot tertentu.
4. Mekanisme Gerak Otot
Mekanisme gerak otot yang akan dibahas adalah mekanisme gerak pada
otot rangka, sedangkan pada otot polos dan otot jantung prinsipnya sama dengan
mekanisme gerak otot rangka. Serabut halus sel otot rangka atau miofibril
mengandung filamen protein (miofilamen) yaitu filamen halus dan filamen
kasar. filamen halus dibangun oleh dua untai aktin dan satu untai protein
regulator (pengatur) berupa tropomiosin dan troponin kompleks yang membelit
masing-masing untaian aktin. Filamen kasar yang dibangun oleh miosin.
Kombinasi kedua filamen protein ini menyebabkan adanya pola terang dan gelap
pada otot rangka. Setiap unit pola terang dan gelap tersebut disebut sakromer
[ CITATION Ary08 \l 1057 ].

5. Sistem Motorik dan Sensorik


Sistem saraf mengontrol semua aktivitas tubuh, baik sadar dan tidak sadar.
Sistem saraf somatik mengatur semua kegiatan yang dikendalikan secara sadar
seperti berjalan, berbicara dll. Ada tiga jenis serabut saraf; saraf sensorik, saraf
motorik, dan saraf penghubung. Saraf ini diperbolehkan untuk mentransfer
impuls sensorik dan motorik dalam sistem saraf.
a. Saraf Sensorik
Saraf sensorik yang cukup kompleks dan bertanggung jawab untuk
membawa informasi sensorik dari organ sensorik ke sistem saraf pusat. Ada
banyak jenis saraf sensorik dalam sistem saraf manusia. Salah satu jenis
yang membuat retina mata, sehingga bertanggung jawab untuk penglihatan.
Jenis lain adalah bertanggung jawab atas mekanisme pendengaran dan
keseimbangan di telinga. Lainnya berada di dalam kulit otot, sendi, paru-
paru, dan organ lainnya. Ada saraf sensorik khusus untuk mendeteksi
sensasi seperti panas, dingin, posisi, gerakan, tekanan, rasa sakit,
keseimbangan, rasa dll reseptor saraf sensorik mendeteksi sensasi dan
mengirimkan melalui saraf sensorik ke sistem saraf pusat. Proses ini

14
dikoordinasi oleh neuron sensorik, yang terletak di sepanjang jalur konduksi
saraf.
b. Saraf Motorik
Saraf motorik menghubungkan sistem saraf pusat dan otot dalam
tubuh, melalui neuron motorik, di mana saraf motorik berasal. Badan sel
untuk setiap saraf terletak pada sumsum tulang belakang. Setiap saraf
motorik menghubungkan otot tertentu dalam tubuh, dan membawa impuls,
yang menyebabkan otot berkontraksi.
Menurut [ CITATION Sri16 \l 1057 ] perbedaan antara Saraf sensorik dan
motorik?
1. Saraf sensorik membawa impuls sensorik dari tubuh ke sistem saraf
pusat, sedangkan saraf motorik membawa impuls motorik dari sistem
saraf pusat ke otot-otot tubuh.
2. Saraf sensorik muncul dari neuron sensorik, sedangkan saraf motorik
timbul dari neuron motorik.
3. Saraf sensorik membawa impuls terhadap sistem saraf pusat, sementara
saraf motorik membawa impuls dari sistem saraf pusat.

C. Kesimpulan

Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang penting membantu berlangsungnya


pergerakan manusia untuk melakukan aktivitas sehari hari, di mulai dari segi mikro
sampai makro. Serta ada juga pentingnya sistem persarafan dan refleks untuk
membantu menghindari hal-hal yang dapat berbahaya untuk tubuh manusia.

15
Daftar Pustaka

Aryulina D, M. M. (2008). Biologi. Jakarta: Erlangga.

B.P Suhartono, H. (2008). Teknik Radiografi Tulang Ektremitas Atas. Jakarta: EGC.

Binuko, A. (t.thn.). Dipetik Juni 30, 2021, dari http://en.gravatar.com/binukoamarseto

Dahari , M. (2007). Latihan Beratan, Weight Training. Kuala Lumpur: Utusan Publication.

Dorland, W. (2002). Kamus Kedokteran Dorland ed 29 Terjemahan H. Hartanto. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Fawcett, B. D. (2002). Buku Ajar Histologi ed 12 (Jan Tambayong Terjemahan). Jakarta:


EGC.

Mardiana, D. (2007). Buku Pintar Nyeri Tulang dan Otot. Jakarta: Erlangga.

Pearce EC. (2009). Anatomi dan Fisologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.

Putra, F. S. (2017, April 18). omdompet.blogspot.com. Dipetik Juni 1, 2021, dari Anatomi
Sistem Otot: http://omdompet.blogspot.com/2017/04/anatomi-sistem-otot.html

Sridanti. (2016, Februari 26). Perbedaan Antara Saraf Sensorik dan Motorik. Dipetik Juni
30, 2021, dari Sridanti.com: http://www.sridianti.com/perbedaan-antara-saraf-
sensorik-dan-motorik.html

Suratun SKM, H. M. (2009). Klien Gangguan Sistem Muskoloskeletal :Seri Asuhan


Perawatan. Jakarta: EGC.

Toseli L. (2008). Panduan Lengkap Menikur dan Pedikur. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

Wibowo, D. (2007). Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo.

16

Anda mungkin juga menyukai