Berdasarkan mini riset yang telah kami paparkan sebelumnya, maka kami menuliskan beberapa alternatif pemecahan masalah “Anak Putus Sekolah Tingkat SMP”, antara lain:
a. Pendekatan Konseling Behavioral
Pendekatan Konseling Behavioral akan disimulasi dengan langkah-langkah : (1) Assesment,
yaitu langkah awal yang bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika perkembangan klien, (2) Goal setting, yaitu langkah untuk merumuskan tujuan konseling, (3) Technique implementation, yaitu menentukan dan melaksanakan teknik konseling yang digunakan untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tujuan konseling, (4) Evaluation termination, yaitu melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling, dan (5) Feedback, yaitu memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan meingkatkan proses konseling.
b. Pendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling Gestalt disimulasi dengan langkah-langkah, pertama konselor
mengembangkan pertemuan konseling, agar tercapai situasi yang memungkinkan perubahanperubahan yang diharapkan pada klien. Kedua, konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi klien. Ketiga, konselor mendorong klien untuk mengatakan perasaan-perasaannya pada saat ini, klien diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala perasaan dan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini dan saat ini. Keempat, setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya, konselor mengantarkan klien memasuki fase akhir konseling.
c. Pendekatan Konseling Rasional Emotif
Pendekatan Konseling Rasional Emotif akan disimulasikan dengan langkah-langkah : (1)
Mengelola Pandangan dan Pikiran Klien, yang meliputi kegiatan mengidentifikasi masalah klien, menjelaskan dan menunjukkan bahwa masalah klien bersumber pada keyakinan/cara berpikir yang irasional, mendiskusikan arah perubahan keyakinan/cara berpikir irasional ke rasional, mendiskusikan tujuan konseling, dan mengkonfrontasi keyakinan/cara berpikir irasional, (2) Mengelola Emosi dan Afeksi, yang meliputi kegiatan membina kesepakatan ke arah perubahan klien dan memelihara suasana konseling, (3) Melaksanakan teknik relaksasi, dan (4) Mengelola Tingkah Laku.