Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS TINGKAT KEJENUHAN BELAJAR

SISWA SMA DI MASA PANDEMI


KELOMPOK 1

Septian Dwi Pamungkas (1172151009)


Yuli Amelia Tahera (1173151050)
Syafira Fadillah (1173151045)
Ade Syahfitri Marpaung (1173351001)
Bella Syahfitri (1173351009)
Latar Belakang
Kejenuhan belajar merupakan hal yang sering terjadi pada siswa,secara harfiah kejenuhan berarti padat atau penuh
sehingga tidak dapat menerima atau memuat apapun. Selain itu jenuh juga mempunyai arti lain yaitu jemu atau bosan
(Syah, 2005:165). Kejenuhan yang dialami siswa membuat proses belajar siswa menjadi sia- sia karena siswa tersebut sudah
tidak dapat memproses informasi-informasi atau pengalaman baru yang diperoleh.

Rumusan Masalah
Bagaimana Analisis Tingkat Kejenuhan Belajar Siswa SMA Di Masa Pandemi?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Analisis Tingkat Kejenuhan Belajar Siswa SMA Di Masa Pandemi
Kerangka Pemikiran/
Gambaran Umum
Kerangka Pemikiran/
Gambaran Umum
Metode Pelaksanaan

Metode Subjek Langkah Teknik


Penelitian Penelitian Penelitian Pengumpulan
Data
Instrumen
No. Aspek Indicator
1. Merasa gagal dalam belajar
2. Merasa bersalah dan menyalahkan
3. Merasa dikejar-kejar waktu

Penelitian 1. Kelelahan Emosi 4. Mudah cemas


5. Mudah kehilangan kendali diri dalam
belajar
6. Mengalami ketakutan berlebih

Kelelahan Emosi 1. Merasa lelah dan letih setiap hari.


Kisi-Kisi Skala Burnout 2. Mudah sakit
Kelelahan Fisik 2. Kelelahan Fisik 3. Sulit tidur
4. Jantung sering berdebardebar dengan
Kejenuhan Belajar keras
Kelelahan Kognitif
1. Kehilangan makna dan harapan dalam
Kehilangan Mitivasi belajar
2. Kehilangan gairah dan kekuatan untuk
belajar.
3. Kelelahan Kognitif 3. Kesulitan berkonsentrasi dan mudah
lupa dalam belajar
4. Terbebani dengan banyak tugas belajar
5. Merasa rendah diri
1. Kehilangan idealisme dalam belajar
2. Kehilangan semangat belajar
3. Mudah menyerah
4. Kehilangan Motivasi 4. Mengalami ketidakpuasan dalam
belajar
5. Kehilangan minat belajar
Teknik Penentuan kategori kecenderungan tiap-tiap variabel
didasarkan pada norma atau ketentuan kategori. Azwar

Analisis Data (2013: 147- 55 150) menjelaskan langkah-langkah


pengkategorisasian tiap variabel adalah sebagai berikut:

• Menentukan skor tertinggi dan terendah


Teknik analisis data yang digunakan dalam Skor tertinggi = 4 x jumlah item
penelitian ini adalah teknik analisis Skor terendah = 1x jumlah item
kuantitatif karena data yang diperoleh
dalam penelitian ini berwujud angka (data • Menghitung mean ideal (M)
kuantitatif). M = ½ (skor tertinggi + skor terendah)

• Menghitung standar deviasi (SD)


SD = ⁄ (skor tertinggi – skor terendah)
Hasil Penelitian
Pembahasan berikut ini menyajikan hasil penelitian Variabel Jumlah Statistik Hipotetik
berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian. Item
Skala yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil data Skor 120
kesepian ini adalah skala Guttmandengan skor 1 dan 2, Maksimum
Kejenuhan
jumlah total pernyataan sebanyak 86 item. Deskripsi yang Skor 30
(Burnout) 30
disajikan adalah data secara umum dari kejenuhan (Burnout) Minimum
Belajar
belajar yanng meliputi: skor minimal, skor maksimal, mean Mean 75
dan standar deviasi. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat SD 45
pada table.
Pembahasan
Dari keseluruhan pendapat kuesioner kami
menganalisis bahwa index rata-rata dari 50
responden dengan 30 kuesioner yaitu 73,2%
artinya responden selama pembelajaran
daring mengalami kejenuhaan dan belajar
dalam kriteria kategori tinggi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Adanya kejenuhan dalam belajar disebabkan dua faktor intern dan ekstern. Faktor intern, yaitu: 1) tidak
tertarik dengan pelajaran, 2) Kurang berminat dan termotivasi karena kondisi kesehatan jasmani. Sedangkan
faktor ekstern, yaitu: 1) waktu belajar yang kurang tepat, 2) style dan karakter guru yang otoriter, 3) guru
kurang memberikan kebebasan dalam mengeluarkan pendapat, 4) masalah ruang belajar, 5) metode
pembelajaran yang monoton, 6) kurangnya variasi pembelajaran seperti belajar diluar kelas.

Kejenuhan belajar adalah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagisehimgga tidak mampu lagi memuat
apapun. Selain itu, jenuh juga berarti jemu atau bosan. Dalam belajar, selain siswa mengalami kelupaan,
ia seringmengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut jenuh belajar.

Kejenuhan belajar dapat melanda siswa apabila ia telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi.


Salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelumsiswa tertentu sampai pada tingkat keterampilan
berikutnya (Chaplin, 1972).Selain itu, kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar siswa telahsampai
pada batas kemampuan jasmaniahnya karena bosan (boring) dankeletihan (fatigue). Namun, penyebab
kejenuhan yang paling umum adalahkeletihan yang melanda siswa, karena keletihan dapat menjadi
penyebabmunculnya perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai