Anda di halaman 1dari 11

ama Kelompok :

Sinta Dwi Aprilia (202033148)


Naela Evi Amelia Putri (202033204)
Arya maulana Ramadhan(202033244)
Tasya Nuzulul Rahmah ( 202033245)

BIMBINGAN BAGI
ANAK TUNA
CAKAP BELAJAR
Anak Tuna Cakap
Belajar
Tuna cakap belajar adalah keragaman kelompok
yang mengalami gangguan yang diwujudkan
dalam kesulitan-kesulitan yang signifikan yang
dapat menimbulkan gangguan proses belajar.
Sebutan anak tuna cakap belajar mungkin
jarang terdengar di masyarakat, karena yang
1) Kelompok ahli pendidikan 3) Kelompok Psikolinguistik
1) Kelompok
mengartikanahli pendidikan
anak yang menyebutnya language
mengartikantuna
mengalami anakcakap
yangbelajar disorders, yaitu anak yang
mengalami
adalah anaktuna
yangcakap belajar
mengalami cenderung mengalami gangguand
adalah anak
kesulitan yangmengikuti
dalam mengalami dalam berbahasa.
kesulitan
proses dalam mengikuti
pendidikan. Mereka
proses pendidikan. Mereka
menyebutnya educationally
menyebutnya educationally
handicapped.
handicapped.
Anak Tuna Cakap
Belajar
2) Kelompok dari bidang medis
menyebutnya brain injured, 4) Canadian Assosiation for Children
minimal brain dysfunction. Hal and Adults menyebutnya learning
tersebut diakbatkan karena adanya disabilities, yakni mereka yang tidak
penyimpangan dalam mampu mengikuti pelajaran di sekolah
perkembangan otaknya, yang meskipun kecerdasannya termasuk
diakibatkan adanya masalah pada normal, sedikit di atas no rmal, atau
a) Tes atau teknik evaluasi lain
harus diberikan dalam bahasa
anak dan dapat dipahami anak.

Cara Identifikasi Anak


Tuna Cakap Belajar
b) Tidak ada prosedur tunggal yang
bisa digunakan untuk menentukan
program pendidikan yang layak
mengetahui masalah berkesulitan
Prosedur yang dikembangkan di
Amerika, untuk Menilai Seorang Anak
Termasuk Mengalami Kesulitan Belajar
1.1.Seorang
Seorang anak anak yangyang 2. Seorang anak tidak
2. Seorang anak tidak
berkesulitan
berkesulitan belajar diidentifikasi
belajar diidentifikasi
tidak mampu mencapai
tidak mampu mencapai mengalami mengalami kesulitan
kesulitan
prestasisesuai
prestasi sesuaiusia
usiadandan belajar ( learning
tingkat kecakapan belajar ( learning
tingkat disabilities) )
kecakapan disabilities
dalam satu
dalam satu atau
atau lebih
lebih
bidang.
bidang.
3.3.Ada
Ada timtim penilai
penilai 4.4.Observasi
Observasi
dari
dari berbagai
berbagai 5.Laporan
Laporan
disiplinilmu
ilmu 5.
disiplin tertulis
1. Kerusakan Otak

Faktor Kerusakan-
kerusakan syaraf seperti

Penyebab Anak dalam


kasus ensefalitis,
satu

Tuna Cakap 2. Faktor Gangguan


meningitis, dan toxic.

Belajar Emosional
Gangguan emosional
terjadi
karena adanya trauma
emosional yang
berkepanjangan 3. Faktor “Pengalaman”
Faktor pengalaman
mencakup faktor-faktor
seperti mulai dari
perkembangan dengan
Jenis - Jenis Anak Tuna Cakap
1) Minimal Brain Dysfunction Belajar
3) Dyslexia
adalah ketidak berfungsian minimal Dyslexia adalah ketakcakapan
membaca
otak, digunakan untuk merujuk suatu
kondisi gangguan syaraf minimal pada
4) Kelemahan Perseptual atau
murid.
2) Aphasia
Perseptual Motorik
Kondisi dimana anak gagal
menguasai ucapan - ucapan bahasa Persepsi ini membedakan stimulasi
yang bermakna pada usia 3.0 tahunan.
Ketidak cakapan bicara ini dapat sensoris yang pada gilirannya harus
dijelaskan karena faktor ketulian, diorganisasikan ke dalam pola-pola
1) Memiliki 5) Intelegensin
kelemahan ya dibawah
dalam berpikir rata-rata.
dan menerima 6) Nyontek Karakteristik Anka
materi atau
Tuna Cakap Belajar
pekerjaan
stimulus yang teman.
2) Tidur didalam
diberikan oleh
kelas. 7) Tidak
guru.
menunjukan
3) Tidak naik
peningkatan
4) kelas.
Lebih
cenderung prestasi.
menyendiri,
8) Tidak aktif.
cuek dan
Teknik atau Bimbingan bagi
Membantu Anak Tuna Cakap
Belajar
a. Bagi murid yang memiliki masalah
pendengaran dan pengelihatan

1)Guru duduk di depan kelas

2)Gemberikan tugas kelompok

3) Guru memberi penjelasan tertulis


dan lisan untuk semua tugas yang di
b. Bagi murid yang memiliki
masalah pendengaran

1) Menggunakan alat-alat visual

2) Merangkum materi pokok dari


setiap mata pelajaran di akhir
proses pembelajaran c. Bagi murid yang mengalami masalah
pengelihatan dan gerak
3) Memberikan rancangan tertulis
bagi setiap pokok bahasan 1) Memberi kesempatan pada murid
untuk merekam penjelasan guru

2) Memberikan tes lisan

Anda mungkin juga menyukai