Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi …………………………..…………………..........................….………….....2
BAB I
LatarBelakang …………………………………………………………………………3
RumusanMasalah …………………………………….……………………….……….4
Tujuan ………………………………………….......…………………………………..4
BAB II
1. Kesulitan Belajar Spesifik………………………………………….......…………....5
A.Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Spesifik.................................................5
B.Karakteristik Kesulitan Belajar Spesifik.......................................................6
C. Kesulitan Belajar Akademik.........................................................................7
D. Assesment Formal dan Identifikasi Kesulitan Belajar.................................8
2. Autism Spectrum Disorder.........................................................................................10
A. Pengertian Autism Spectrum Disorder........................................................10
B. Prevalensi Autism Spectrum Disorder di Indonesia...................................11
C. Karakteristik Autism Spectrum Disorder....................................................12
D. DSM-5 kriteria untuk gangguan spektrum autism......................................14
BAB III
Kesimpulan ……………...…………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...……………………….17
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesulitan belajar umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Belum banyak yang
memahami secara tepat apa yang disebut dengan kesulitan belajar spesifik dan kesulitan
belajar secara umum. Minimnya pengetahuan perbedaan mengenai kesulitan belajar tersebut
menyebabkan kerugian pada anak yang mempunyai kesulitan belajar spesifik, karena mereka
tidak mendapatkan hak untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kesulitan belajar sendiri adalah kesulitan yang ditemui pada individu yang memang
mengalami gangguan neurologis,misalnya tuna grahita, Autism Spectrum Disorder, Down
Syndrome, Rett Syndrome, Childhood Disintegrative Disorder dan lain-lain. Kesulitan belajar
dapat ditemukan pada anak dengan IQ dibawah rata-rata (Skor IQ<90). Karena IQ nya yang
rendah maka akan berdampak kepada kesulitan untuk menerima dan menguasai materi
pelajaran dan materi keterampilan kehidupan dasar pun mungkin juga mengalami kesulitan.
Kesulitan Kesulitan belajar dapat terjadi karena beberapa faktor. Dapat disebabkan karena
faktor perilaku, atau karena faktor akademisnya, dapat juga karena faktor kesehatan, dan juga
dapat terjadi karena gabungan faktor perilaku, akademis dan kesehatan dalam waktu yang
bersamaan.
3
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Suharmini, Tin (2009), kesulitan belajar spesifik merupakan suatu keadaan pada
seorang anak yang mengalami ketidakmampuan dalam belajar, keadaan ini disebabkan oleh
proses belajar dalam otak, yang dapat berupa gangguan persepsi (visual atau auditoris),
gangguan dalam proses integratif atau gangguan ekspresif.
ACCALD (Association Committee for Children and Adult Learning Disabilities) dalam
Lovitt (1989), mengatakan bahwa kesulitan belajar spesifik adalah suatu kondisi kronis yang
kemungkinan bersumber dari masalah neurologis yang mengganggu perkembangan
kemampuan mengintegrasikan dan kemampuan bahasa verbal ataupun nonverbal. Individu
yang memiliki kesulitan belajar spesifik mempunyai intelegensi yang tergolong rata-rata atau
bahkan diatas rata-rata serta memiliki kesempatan untuk belajar.
Kesulitan belajar merupakan istilah umum untuk berbagai jenis kesulitan dalam
menyimak, berbicara, membaca, menulis dan berhitung. Kondisi tersebut bukan disebabkan
oleh faktor fisik atau mental, bukan juga karena pengaruh faktor lingkungan, tetapi karena
faktor kesulitan dari dalam individu sendiri saat mempersepsi dan melakukan pemrosesan
informasi terhadap suatu objek yang diidentifikasikan olehnya (NJCLD dalam Lemer, 2000).
Kesulitan belajar adalah kondisi dimana seorang anak dengan kemampuan inteligensi
rata-rata atau diatas rata-rata namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar
yang berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisme, berbahasa, memori,
serta pemusatan perhatian, penguasaan diri dan fungsi integrasi sensori motorik. Berdasarkan
pandangan tersebut maka pengertian kesulitan belajar adalah kondisi sindrom
multidimensional yang bermanifestasikan sebagai kesulitan belajar (Clement, dalam Weiner,
2003).
Kesulitan belajar spesifik sering disamakan artinya dengan anak dengan kesulitan belajar,
yaitu sama-sama mengalami kesulitan dalam menerima materi pembelajaran (menurut Solek,
5
2013 :18). Padahal anak dengan kesulitan belajar memiliki tingkat intelegensi dibawah rata-
rata dibanding orang normal. Sedangkan kesulitan belajar spesifik ditemukan pada anak yang
memiliki tingkat intelegensi norma atau rata-rata, bahkan pula memiliki tingkat intelegensi
diatas rata-rata (Kilrk dan James, 1979 :281). Terkadang kesulitan atau hambatan ini tidak
disadari oleh orang tua atau guru, akibatnya anak yang mengalami kesulitan belajar sering
diidentifikasikan sebagai anak yang pemalas atau aneh. Anak-anak dengan kesulitan belajar
kemungkinan juga dapat mengalami perasaan frustasi, marah, depresi, cemas dan merasa
tidak diperlakukan (Harwell, 2001).
Terdapat beberapa penyebab kesulitan belajar yang terdapat dalam literatur dan hasil riset
(Harwell, 2001), yaitu :
1. Faktor keturunan/bawaan
3. Kondisi janin yang tidak menerima cukup oksigen atau nutrisi atau ibu yang
merokok, menggunakanobat-obatan, atau meminum alkohol selama kehamilan
4. Trauma paska kelahiran, seperti demam yang sangat tinggi, trauma kepala. Atau
pernah tenggelam
5. Infeksi telinga yang berulang pada masa bayi dan masa balita. Anak denga kesulitan
belajar biasanya mempunyai sistem imun yang lemah
Faktor penyebab kesulitan belajar menurut Krik & Ghallager (1986) adalah sebagai berikut :
2. Faktor Genetik
Peneliti bernama Hallgren yang melakukan penelitian di Swedia menemukan bahwa faktor
herediter atau genetik menentukan ketidakmampuan dalam membaca menulis dan mengeja
diantara orang-orang yang didiagnosa disleksia. Penelitian disleksia pada kembar identik dan
kembar tidak identik, menunjukkan bahwa pada kembar identik frekuensi disleksia lebih
banyak dibandingkan kembar tidak identik, sehingga disimpulkan ketidakmampuan
membaca, mengeja dan menulis adalah sesuatu yang diturunkan (herman, dalam Krik &
Ghallager, 1986).
Kurangnya stimulasi dari lingkungan dan malnutrisi yang terjadi di usia awal kehidupan
merupakan hal yang berkaitan satu sama lain yang dapat menyebabkan timbulnya kesulitan
belajar. Meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara malnutrisi dan kesulitan belajar,
malnutrisi yang berat pada usia awal akan memengaruhi sistem syaraf pusat dan kemampuan
belajar serta perkembangan anak ( Cruickshank dan Hallahan dalam Krik & Ghallager,
1989).
4. Faktor Biokimia
Penemuan oleh feingold menyebutkan bahwa alergi, perasa da pewarna buatan hiperkinesis
pada anak yang kemudian akan menyebabkan kesulitan belajar. Kemudian ia
merekomendasikan diet salsilat dan bahan makanan buatan kepada anak yang mengalami
kesulitan belajar. Pada sebagian anak diet tersebut berhasil namun ada juga yang tidak cukup
berhasil.
1. Gangguan Internal
7
Anak mengalami gangguan pemusatan perhatian, sehingga kemampuan perseptual
anak terhambat. Kemampuan perseptuan yang terhambat tersebut antara lain persepsi visual
(proses pemahaman terhadap objek yang dilihat), persepsi auditoris (proses pemahaman
terhadap apa yang didengar) maupun persepsi taktil kinestetis (proses pemahaman terhadap
objek yang diraba dan digerakkan).
Anak dengan kesulitan belajar spesifik memiliki potensi kecerdasan rata-rata atau
bahkan diatas rata-rata, namun mereka memiliki prestasi akademik rendah dikarenakan
kesulitan belajar yang mereka alami. kesenjangan yang dialami biasanya pada kemampuan
membaca, menulis dan berhitung. Dengan demikian, mereka memiliki kesenjangan yang
nyata antara potensi dan prestasi yang ditampilkannya.
Merupakan kesulitan untuk memaknai simbol, huruf dan angka melalui persepsi
visual dan audiotorisnya. Hal tersebut berdampak pada kemampuan membaca pemahaman.
Adalah kesulitan dalam hal menggunakan bahasa simbol untuk berpikir, mencatat,
dan mengkomunikasikan ide-ide yang berkaitan dengan kuantitas jumlah. Kemampuan
berhitung dapat dikelompokan menurut tingkatan, yaitu kemampuan dalam menentukan dasar
berhitung, kemampuan melakukan operasi penjumlahan dengan atau tanpa teknik menyimpan
dan pengurangan dengan atau tanpa teknik meminjam, kemampuan untuk memahami konsep
perkalian dan pembagian.
8
Dalam hal ini identifikasi merupakan proses untuk menemukan dan mengenali
individu untuk memperoleh informasi mengenai jenis-jenis kesulitan belajar yang dialami,
yang bertujuan untuk dapat diberikannya layanan pendidikan pada anak tersebut.
Terdapat beberapa aspek penilaian yang harus dilakukan pada saat asesmen :
Gangguan spektrum autism atau yang biasa disebut dengan autisme adalah
gangguan perkembangan saraf yang melibatkan luasnya berbagai perilaku
bermasalah termasuk defisit dalam bahasa dan perkembangan perseptual dan
motor, cacat pengujian realitas dan gangguan dalam komunikasi sosial. Menurut
Scheribman (2006), Autism Spectrum Disorder merupakan gangguan
neurodevelopmental yang memiliki karakteristik gangguan utama pada
kemampuan interaksi dan komunikasi sosial dan menunjukkan perilaku repetitive
(berulang-ulang) dan restricted (gangguan minat).
10
menyebabkan keterlambatan perkembangan antara lain kemampuan komunikasi,
berbicara, bersosialisasi, perilaku dan keterampilan motoriknya.
11
lain. fokus tersebut memungkinkan bayi untuk lebih memahami orang yang
merawatnya dan membantu memfasilitasi interaksi sosial selanjutnya. anak
dengan autisme menunjukkan penurunan yang signifikan pada fokusnya terhadap
mata orang lain pada usia 2 sampai 6 bulan ( Jones dan Klin, 2014).
h. Terlihat selalu fokus pada satu objek tertentu pada bidang benda
12
1. Faktor Genetika
Kelainan anatomis otak yang ditemukan pada anak autisme adalah kelainan
stimulus otak, yang ditemukan di lobus parietalis dan serebelum dan pada sistem
limbiknya. Terdapat sebanyak 43% autisme mempunyai kelainan pada lobus perietalis
otaknya, yang menyebabkan anak menjadi acuh terhadap lingkungan sekitarnya.
Kelainan lainnya ditemukan juga pada otak kecil. Otak kecil bertanggung jawab atas
proses sensoris, daya ingat, berfikir, belajar, berbahasa dan proses atensi (perhatian).
Kelainan khas juga ditemukan di sistem limbik yang dusebut juga hipokampus dan
amigala. Kelainan tersebut menyababkan gangguan pada fungsi kontrol terhadap
agresi dan emosi.
3. Disfungsi metabolik
4. Infeksi Kandidiasis
15
BAB III
KESIMPULAN
Kesulitan belajar spesifik merupakan suatu kondisi dimana anak yang memiliki
tingkat IQ yang normal atau bahkan diatas rata-rata tetapi memiliki hambatan dalam proses
belajar spesifik seperti dalam hal membaca, menulis dan berhitung, yang bukan disebabkan
oleh faktor lingkungan, fisik atau mental tetapi dikarenakan oleh faktor internal. Kesulitan
belajar spesifik memiliki beberapa faktor penyebab yaitu, Faktor Genetik, Faktor Disfungsi
Otak, Faktor Lingkungan, Faktor Biokimia. Kemudian dapat dlakukan beberapa intervensi
dalam Kesulitan Belajar Spesifik yaitu melalui Psikolog sekolah, Guru dan Orang tua murid,
Ahli pendidik anak berkebutuhan khusus, dan Perawat Sekolah.
Autism Spectrum Disorder merupakan gangguan perkembangan yang mempengaruhi
interaksi sosial, keterbatasan bersosialisasi dengan orang lain dan juga komunikasi yang
terhambat. Kemudian ada beberapa faktor penyebab Autism Spectrum Disorder yaitu, Faktor
Genetika, Kelainan Anatomis Otak, Disfungsi Metbaolik, Infeksi Kandidiasis. Kriteria
gangguan ASD dalam DSM V yaitu defisit yang berkelanjutan dalam komunikasi sosial dan
interaksi sosial di berbagai konteks, sebagaimana ditunjukkan berikut ini, saat ini atau
berdasarkan pada sejarah. Dan pola, perilaku, minat atau kegiatan yang dibatasi, berulang,
yang ditunjukan paling sedikit dua hal berikut, saat ini atau menurut sejarah
16
DAFTAR PUSTAKA
Purboyo solek. Tanpa Tahun. Mengenali Kesulitan Belajar Dan Kesulitan Belajar Spesifik
dalam Proseding seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan
Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
Nurul Hidayati. Tanpa Tahun. Metode Pembelajaran Untuk Anak Berkesulitan Belajar
Spesifik Tipe Disleksia Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca. Program Studi PGSD
FKIP UAD.
Yulinda Erma Suryani. 2010. Kesulitan Belajar. Magistra No. 73 Th. XXII September.
Muchamad Irvan. 2017. Gangguan Sensory Integrasi Pada Anak Dengam Autism Spectrum
Disorder. Program studi PG-PAUD. Unversitas PGRI Adi Buana Surabaya.
17
Kontribusi:
18