Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

(PENGANTAR BISNIS)
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL
DALAM ERA GLOBALISASI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IX (D)

 YASMIR (1992141029)
 RAHMI ANUGRAH (1992140019)
 LIDIA PRATIWI (8192034016)
 GALIH RAYHAN RAMADHAFI (1992142119)
 A. MUH. AL QADRI ISKANDAR R. PANETTO (1992142129)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS EKONOMI
S1 AKUNTANSI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena Atas berkat dan
limpahan Rahmat-Nyalah maka kami dapat menyelesaikan makalah kerja kelompok ini dengan
tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan tema “Perdagangan dan Hubungan
Ekonomi Internasional dalam Era Globalisasi” yang menurut kami dapat menambah pengetahuan
kita tentang hal tersebut.
Melalui kata pengantar ini kami terlebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT Memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat terkhusus para
pembaca.

Makassar, 01 November 2019

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................3
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERDAGANGAN LUAR NEGERI............3
B. BERBAGAI ASPEK DARI HUBUNGAN EKONOMI ANTARNEGARA.......................3
C. NERACA PEMBAYARAN DAN KURS VALUTA ASING..............................................4
D. PROTEKSI: ALASANNYA DAN CARA MELAKUKANNYA........................................6
E. GLOBALISASI, KERJA SAMA REGIONAL, DAN INSTITUSI EKONOMI
INTERNASIONAL...............................................................................................................6
F. PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI NEGARA-NEGARA
BERKEMBANG....................................................................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................9
A. KESIMPULAN......................................................................................................................9
B. SARAN..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi semenjak beberapa abad yang lalu dan
dala kasus-kasus mengenai faktor pertumbuhan ekonomi di berbagai negara di
dunia, telah ditunjukkan bahwa hubungan perdagangan dan hubungan ekonomi
dengan dunia luar sangat penting peranannya dalam menunjang pembangunan
ekonomi suatu negara.
Dalam sejarah pemikiran ekonomi terdapat golongan ahli ekonomi yang
dinamakan mazhab Merkantilis. Mereka mengemukakan pemikiran mereka di
abad ke-15 hingga pertengahan abad ke18.Golongan ini sangat menekankan
kepada perlunya pemerintah suatu negara mendorong kegiatan perdagangan luar
negeri, dengan harapan dapat mengumpulka mata uang emas dan perak, yang pada
masa tersebut merupakan jenis mata uanga yang paling utama.
Ahli-ahli ekonomi Merkantilis berkeyakinan kedudukan suatu negara akan
bertambah kukuh dan kaya apabila dapat mengembanhkan perdagangan luar
negerinya. Melalui ekspor yang lebih banyak negara dapat mengumpulkan lebih
banyak uang emas hasil dari perdaganagn tersebut.
Golongan ahli ekonomi sesudahnya, yang dalam sejarah pemikiran ekonomi
dinamakan golongan Klasik, juga melihat tentang peranan perdagangan luar negeri
dalam mengembangkan suatu perekonomian. Adam Smith (yang hidup di abad ke-
18) dan Ricardo (yang hidup di abad ke19) menunjukka bahwa spesialisasi dan
perdagangan akan menaikkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi.
Sedangkan John Stuart (yang hidup di abad ke19) menunjukkan pula peran
perdagangan luar negeri dalam mengembangkan teknologi. Itu artinya para ahli
ekonomi Klasik sangat menekankan kepada kegiatan perdagangan bebas, yaitu
perdagangan luar negeri antara berbagai negara yang tidak dibatasi oleh hambatan
pajak impor dan halangan perdagangan yang lain. Sistem perdagangan ini dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemakmuran dengan lebih
pesat.
Di abad ke-20 yang lalu, timbul bebrapa kriktik terhadap pandangan ahli-ahli
ekonomi Klasik, terutama tentang kebaikan dari perdagangan bebas. Analisi
mikroekonomi yang dikembangkan oleh John Maynard Keynes dan penyokongnya
menunjukkan tentang efek buruk yang mungkin timbul dari perdagangan bebas.
Hal tersebut dapat memperburuk keseimbangan antara ekspor dan impor dan
menurunkan nilai mata uang. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan
kesempatan kerja juga dapat dipengaruhinya. Apabila hal-hal seperti ini timbul,
pemerintah perlu menjalankan kebijakan proteksi perdagangan dan meningkatkan
pajak impor.
Akan tetapi pandangan yang ingin membatasi perdagangan bebas dan
meningkatkan proteksi tidak lama kepopulerannya. Dalam tiga dekade belakangan
ini berlaku perombakan yang nyata dalam pemikiran ahli ekonomi dan para politisi
di negara-negara maju. Pertama-tama mereka kembali berkeyakinan bahwa sistem
1
pasar bebas dengan campur tangan pemerintah yang minimum akan dapat
menciptakan tingkat kegiatan yang tinggi dan efisien. Selanjutnya sebagai
implikasi dari pandangan ini, mereka sangat menekankan tentang perlunya
menjalankan perdagangan bebas dalam kegiatan ekonomi global. Perdagangan
bebas menurut keyakinan mereka, dapat menunjang perkembangan ekonomi di
berbagai negara.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa sajakah faktor-faktor yang mewujudkan perdagangan antarnegara?
2. Apa sajakah aspek dari hubungan ekonomi antarnegara?
3. Apakakah yang dimaksud dengan neraca pembayaran dan kurs valuta
asing?
4. Mengapa proteksi bisa terjadi dan bagaimana cara melakukannya?
5. Apa efek dari globalisasi terhadap ekonomi dan perdagangan, serta apa saja
yang termasuk organisasi kerja sama regional dan institusi ekonomi
internasional?
6. Apa pengertian perusahaan multinasional dan efek yang ditimbulkannya?

C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Mengetahui faktor-faktor yang mewujudkan perdagangan antarnegara.
2. Mengetahui aspek dari hubungan ekonomi antarnegara.
3. Memahami tentang neraca pembayaran dan kurs valuta asing.
4. Menjelaskan tentang apa itu proteksi, alasan melakukan, dan cara
melakukannya.
5. Mengetahui efek globalisasi terhadap ekonomi dan perdagangan, serta
organisasi kerja sama regional dan institusi ekonomi internasional.
6. Mengetahui pengertian perusahaan multinasional dan efek yang
ditimbulkannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Beberapa Faktor Bersifat Umum:


1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksikan sendiri
Negara-negara berkembang banyak mengimpor barang modal dari
negara maju, seperti peralatan pabrik dan kapal terbang. Kegiatan
perdagangan di negara maju juga menunjukkan mereka bayak mengimpor
barang yang tidak dapat mereka hasilkan sendiri. Contoh, mereka mengimpor
karet dari Malaysia, Thailand, atau Indonesia.
2. Memperluas Pasar Produksi dalam Negeri
Perkembangan ekspor merupakan sumber utama dari kenaikan pesat
dalam pendapatan per kapita di suatu negara yang luas pasar produksinya
dalam negerinya sendiri.
3. Mengimpor Teknologi dan Meningkatkan Produktivitas
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang modern dan cara-cara memimpin
perusahaan yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri juga memungkinkan
negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern
untuk mewujudkan teknik produksi dan cara memproduksi yang jauh lebih
baik dari cara tradisional yang selalu dijalankan

Spesialisasi sebagai Faktor Pendorong Perdagangan:

 Keunggulan Absolut (Absolut Advantage)


Suatu negara dinamakan memiliki keuntungan atau keunggulan
absolute dalam menghasilkan sesuatu barang apabila ia dapat memproduksi
barang itu lebih murah dari negara lain atau lebih tinggi produktifitas dari
negara lain.
 Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Suatu negara dikatakan memiliki keuntungan atau keunggulan
komparatif apabila suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih
banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.

B. BERBAGAI ASPEK DARI HUBUNGAN EKONOMI ANTARNEGARA

Pola hubungan ekonomi internasional di antara satu negara dengan berbagai


negara lain, dapat diperhatikan mengenai bentuk-bentuk hubungan ekonomi di antara
berbagai negara. Hubungannya yang utama dapat dibedakan kepada tiga aspek:
1. Perdagangan
2. Penanaman modal asing
3. Investasi portfolio

3
Disamping ketiga-tiga bentuk hubungan utama ini masih terdapat beberapa
bentuk hubungan lain, seperti pinjaman  (jangka pendek dan jangka panjang) di antara
pemerintah dengan pemerintah, pinjaman di antara swasta dengan swasta dan
kegiatan pariwisata. Yang akan dibahas dalam bab ini terbatas kepada tiga bentuk
hubungan yang pertama.
a. Perdagangan Barang dan Jasa
Perdagangan luar negeri diartikan sebagai kegiatan mengekspor barang –
seperti karet, minyak, dan pakaian dan kegiatan mengimpor – barang seperti
mesin, alat pengangkutan, berbagai jenis barang kosmetik, dan barang perantara
(barang setengah jadi) kegiatan industri pengolahan. Di samping itu perdagangan
dapat pula dilakukan dalam bentuk ekspor dan impor jasa.
b. Penanaman Modal Asing
Dalam bahasa Inggris istilah diguanakan unutk menerangkan penanaman
modal asing adalah foreign direct investment. Maksudnya adalah membawa dana
modal ke suatu negara dan menggunakan dana ini untuk mendirikan perusahaan.
Penanaman modal asing ke sesuatu negara dapat dibedakan dalam beberapa
bentuk yaitu anak perusahaan dan perusahaan patungan atau join venture. Pada
dasarnya perusahaan patungan adalah suatu perusahaan yang didirikan melalui
kerja sama antara perusahaan asing dan perusahaan dalam negeri. Apabila
perusahan induk mendirikan anak perusahaan, seluruh sahamnya dimiliki oleh
perusahaan induk. Dengan demikian modal yang digunakan disediakan
perusahaan induk dan pengelolaan perusahaan dilakukan oleh tenaga ahli yang
ditunjukkan oleh perusahaan induk. Sifat ini berbeda dengan perusahaan Joint
Venture, dimana perusahaan asing yang menanamkan modalnya di suatu negara
mengambil perusahaan dalam negeri sebagai kongsi untuk mendirikan perusahaan
baru. Modal ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama, sedangkan operasi
perusahaan dikelolah oleh perusahaan dalam negeri tetapi dinasehati oleh tenaga
ahli yang berasal dari perusahaan luar negeri.
c. Investasi Portfolio
Invesatasi portfolio investasi yang bersifat keuangan dalam bentuk membeli
saham, oblogasi, memberi pinjaman kepada perusahaan swasta dan perusahaan
pemerintah dan medepositokan dana sebagai deposito berjangka, dari suatu negara
ke berbagai negara.

C. NERACA PEMBAYARAN DAN KURS VALUTA ASING

Berbagai aspek dari perhubungan ekonomi dengan negara lain yaitu kegiatan
ekspor-impor barang dan jasa, penanaman modal asing secara lansung dan investasi
portfolio akan menimbulkan aliran dana dari satu negara ke negara lain. Data aliran
dana tersebut diringkaskan dalam bentuk neraca pembayaran.

1. Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran merupakan neraca keuangan yang menujukkan berbagai
bentuk aliran keuangan yang berlaku di antara satu negara dengan negara lain

4
pada suatu tahun tertentu. Dalam neraca pembayaran, biasanya yang ditunjukkan
adalah aliran neto- yaitu aliran dana yang masuk dikurangi dengan aliran dana
yang ke luar yang melebihi aliran dana yang masuk dan nilai netonya adalah
positif apabila nilai dana yang masuk melebihi dari yang keluar. Suatu neraca
pembayaran dapat dibedakan kepada dua komponen yang utama, yaitu neraca
berjalan dan neraca modal. Perimbangan di antara keseluruhan aliran masuk
dengan aliran ke luar dinamakan neraca keseluruhan.

a) Neraca Berjalan (Current Accounts)


Neraca berjalan menunjukkan aliran-aliran keuangan yang bukan
berbentuk aliran modal dan aliran investas. Neraca berjalan terutama mencatat
aliran keuangan yang disebabkan oleh kegiatan ekspor dan impor dan
pembayaran kepada jasa faktor-faktor produksi yang digunakan untuk
mewujudkan barang dan jasa. Neraca perdagangan barang, aliran dana untuk
ekspor dan impor jasa aliran pembayaran dan pendapatan faktor-faktor
produksi asing yang berlaku.
o Neraca pedagangan barang.
o Neraca perdagangan jasa.
o Pembayaran dan pendapatan dari investasi.
b) Neraca Modal (Capital Accounts)
Neraca modal memberi gambaran tentang aliran pinjaman dan aliran
investasi yang berlaku antara sesuatu negara dengan negara-negara lain. Aliran
dana ini merupakan aliran jangka panjang maupun aliran jangka pendek.
Investasi langsung dan pinjaman selalu digolongkan sebagai aliran dana
jangka panjang, sedangkan investasi portfolio digolongkan sebagai aliran
modal jangka pendek.
c) Neraca Keseluruhan (Overall Balance)
Nilai neto dari gabungan berbagai aliran uang yang diterangkan di atas
dinamakan neraca keseluruhan. Neraca ini merupakan gabungan dari neraca
dalam aliran-aliran dana yang tergolong dalam neraca berjalan dan neraca
modal.

2. Kurs Valuta Asing


Kurs, atau nilai tukar, valuta asing menunjukkan jumlah uang yang diperlukan
untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Kurs pertukaran biasanya dibedakan
kepada dua: nilai jual dan nilai beli. Nilai jual berarti harga jual para pemilik atau
pedagang valuta asing termasuk bank, kepada pembelinya. Sedangkan nilai beli
adalah nilai yang akan dibayar oleh pedagang valuta asing (atau bank) apabila kita
menjual mata unag asing yang kita miliki kepada mereka. Seterusnya analisis
mengenai penentuan kadar pertukaran di antara satu mata uang dengan mata uang
asing dapat dibedakan kepada dua jenis: kurs pertukaran fleksibel dan kurs
pertukaran tetap.
a. Kurs pertukaran fleksibel, yaitu kurs atau nilai pertukaran mata uang
asing yang akan berubah secara otomatis dari waktu ke waktu.
b. Kurs pertukaran tetap, yaitu nilai pertukaran uang suatu negara dengan
mata uang negara lain yang tetap nilainya dari waktu ke waktu.

5
D. PROTEKSI: ALASANNYA DAN CARA MELAKUKANNYA

Proteksi adalah langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk membatasi


kebebasan perdagangan di antara suatu negara dengan negara lain.
1) Alasan Melakukan Proteksi
Berikut ini hal-hal yang mendorong kebijakan proteksi yang membatasi impor,
yaitu:
 Mewujudkan kestabilan ekonomi dan mengatasi pengangguran.
 Mengembangkan sektor modern.
 Melindungi kegiatan ekonomi tertentu.
2) Cara Melakukan Proteksi
Pelaksanaan proteksi dapat menggunakan bebrapa cara dan dapat dibedakan
kepada dua golongan, yaitu:
 Cara Langsung Membatasi Impor
1. Mengenakan tarif, yaitu penerapan tarif yang tinggi untuk
impor barang-barang tertentu.
2. Kuota, yaitu pembatasan jumlah barang yang dapat diimpor
pada suatu tahun tertentu atau dalam periode yang telah
ditentukan.
3. Embargo atau larangan impor, yaitu tak seunit barang pun
dapat dimasukkan dari luar negeri.
 Cara tak Langsung Membatasi Impor
1. Dalam mengimpor barang pertanian, arus ada surat yang
menyatakan bahwa barang tersebut bersih dari hama dan sudah
dikarantinakan.
2. Kampanye membeli barang dalam negeri dengan mendorong
toko-toko melakukan promosi penjualan dapat juga dipandang
sebagai usaha membatasi impor.
3. Membuat peraturan-peraturan yang menghalangi impor yang
berlebihan atau tak terbatas.

E. GLOBALISASI, KERJA SAMA REGIONAL DAN INSTITUSI EKONOMI


INTERNASIONAL

1) Globalisasi dan Efeknya


Arti globalisasi dapat diterangkan dari berbagai sudut. Dari sudut pandangan
ekonomi dan perdagangan, globalisasi dapat diartikan sebagai peningkatan dalam
hubungan dan saling ketergantungan dalam kegiatan ekonomi dan perdagangan di
antara berbagai negara di dunia.
 Faktor yang Mendorong Perkembangan Globalisasi
 Perkembangan perusahaan multinasional yang lebih pesat, terutama ke
negara-negara berkembangan.
 Kemajuan teknologi dalam bidang pengangkutan dan elektronik (termasuk
komputer).
 Peralihan sistem ekonomi di negara-negara Komunis dari sistem
perencanaan pusat kepada sistem pasaran bebas.
 Persetujuan WTO (World Trade Organization) yang menggalakan
perdagangan bebas dalam ekonomi global.
 Kebaikan dan Keburukan Globalisasi
o Argumnentasi menyokong globalisasi

6
 Kemakmuran penduduk dunia akan meningkat.
 Tekonologi modern dapat disebarkan ke seluruh dunia.
 Negara yang miskin modal dapat dikembangkan melalui investasi
asing.
 Pasaran dunia dapat memperluas melalui peningkatan kemakmuran
yang semakin pesat.
o Argumentasi yang menolak globalisasi
Kebanyakan negara-negara berkembang merasa bahwa
globalisasi merupakan perubahan kegiatan dan hubungan ekonomi
dunia yang sangat merugikan negara-negara berkembang. Ini terutama
benar untuk negara-negara yang tidak mepunyai kemampuan untuk
bersaing di pasaran dunia. Ekspor tidak akan berkembang, sementara
impornya semakin menigkat. Keadaan ini dapat menimbulkan akibat
yang buruk terhadap neraca pembayaran dan kurs valuta asing.
2) Organisasi Kerja Sama Regional
Berikut ini dikemukakan beberapa organisasi kerja sama regional yang
bertujuan mempererat hubungan politik dan ekonomi di antara negara-negara
yang bertetangga, yaitu:
 AFTA (ASEAN Free Trade Area)
 APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
 NAFTA (North American Free Trade Agreement)
 European Union (EU)
 IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle)
 IMS-GT (Indonesia, Malaysia, Singapore Growth Triangle)
 BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Phlipines-East ASEAN
Growth Area)
3) Institusi Ekonomi Internasional
Institusi ekonomi internasional yang utama meliputi tiga organisasi, yaitu:
 GATT dan World Trade Organization (WTO)
 Bank Dunia (The World Bank)
 International Monetary Fund (IMF)

F. PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

Yang dimaksudkan dengan Multi National Corporation (MNC) atau


perusahaan multinasional adalah suatu perusahaan yang biasanya berasal dari negara
maju, yang beroperasi di berbagai negara dengan mendirikan anak perusahaan atau
mengembangkan perusahaan secara franchise atau secara patungan. Untuk lebih
mengembangkan usahanya, mereka meluaskan operasinya ke negara-negara lain.
1. Jenis Perusahaan Multinasional
o Perusahaan yang menjual barangnya di negara di mana perusahaan
tersebut beroperasi, mengembangkan usahanya berdasarkan kepada
pertimbangan mengeksploitasi potensi pasar yang wujud.
o Perusahaan yang mengekspor kembali hasil produksinya, mengembangkan
usahanya berdasarkan pertimbangan untuk dapat menghasilkan
produksinya dengan biaya yang murah.
2. Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional
 Argumen yang Menyokong
Kebaikan utama dari perusahaan multinasional adalah:

7
i. Dapat mengatasi masalah kekurangan modal yang dihadapi negara-
negara berkembang.
ii. Dapat membantu perkembangan teknologi dan manajemen modern
yang menyertai kedatangan perusahaan multinasional.
iii. Membantu menciptakan kesempatan kerja baru dan pendapatan.
iv. Dapat meningkatkan ekspor, yaitu apabila perusahaan multinasional
mengekspor barangnya.
v. Membantu mengembangkan keseluruhan ekonomi dan menambah
pendapatan pemerintah dari pajak perusahaan.
 Argumentasi yang Menentang
Beberapa efek yang kurang menguntungkan dari adanya perusahaan
multinasional, yaitu:
i. Menimbulkan persaingan ke atas perusahaan sejenis yang sudah
berkembang di dalam negeri.
ii. Untuk perusahaan yang mengeksploitasi kekayaan alam, manfaat
kepada penduduk sekitarnya sangat terbatas dan sering kali operasinya
merusak lingkungan.
iii. Efeknya dapat menciptakan kesempatan kerja tidaklah sebaik seperti
yang diharapkan.
iv. Keuntungan yang diperoleh dari operasinya akan dibawa ke negara
mana perusahaan induk beroperasi.
3. Tantangan yang Dihadapi Perusahaan Multinasional
Berikut ini beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum beroperasi
di suatu negara, yaitu:
 Kemungkinan dinasionalisasi.
 Masalah politik dan kestabilan ekonomi.
 Masalah kepastian hukum.
 Masalah sosial-budaya.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam pembahasan makalah ini kami dapat menyimpulkan :


 Pada umumnya perdagangan luar negeri sangat berguna untuk suatu negara
maupun untuk mengembangkan ekonomi global, perdagangan luar negeri
bukan saja menguntungkan negara yang melaksanakannya tetapi juga
menguntungkan perekonomian dunia. Namun, tidak bisa dielakkan jika
perdagangan luar negeri juga dapat mengakibatkan beberapa efek buruk
kepada perekonomian suatu negara dan kesejahteraan masyarakat, oleh
karena itu suatu negera bisa menggalakkan kebijakan proteksi.
 Globalisasi yang dimaksudkan dengan globalisasi dalam pegertian ekonomi
adalah peningkatan saling ketergantungan dalam kegiatan ekonomi dan
perdagangan di antara berbagai negara di dunia. Dan globalisasi juga
memberikan dampak positif maupun negatif terhadap hubungan ekonomi
internasional.
 Organisasi kerja sama regional dan organisasi internasional pada dasarnya
bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi antara beberapa negara dan
membantu negara kurang maju atau negara yang menghadapi masalah serta
untuk mengembangkan perdagangan bebas.

B. SARAN

Sebelum kami mengakhiri makalah ini, ada beberapa saran yang ingin kami
sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Di antaranya sebagai berikut:
1. Sebaiknya bentuklah peraturan dan kebijakan ekonomi pemerintah dalam
mendalami pertahanan ekonomi kita terhadap pengaruh globalisasi
ekonomi.
2. Suatu negara harus mampu menyusun dan menyesuiakan mekanisme
perekonomian yang membuat kinerja menjadi efektif.
3. Suatu pelaku ekonomi haruslah sudah mempunyai kemampuan untuk
mengikuti globalisasi perekonimoan saat ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono, dkk. 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta: Kencana

10

Anda mungkin juga menyukai