(PENGANTAR BISNIS)
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL
DALAM ERA GLOBALISASI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IX (D)
YASMIR (1992141029)
RAHMI ANUGRAH (1992140019)
LIDIA PRATIWI (8192034016)
GALIH RAYHAN RAMADHAFI (1992142119)
A. MUH. AL QADRI ISKANDAR R. PANETTO (1992142129)
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena Atas berkat dan
limpahan Rahmat-Nyalah maka kami dapat menyelesaikan makalah kerja kelompok ini dengan
tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan tema “Perdagangan dan Hubungan
Ekonomi Internasional dalam Era Globalisasi” yang menurut kami dapat menambah pengetahuan
kita tentang hal tersebut.
Melalui kata pengantar ini kami terlebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT Memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat terkhusus para
pembaca.
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................3
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERDAGANGAN LUAR NEGERI............3
B. BERBAGAI ASPEK DARI HUBUNGAN EKONOMI ANTARNEGARA.......................3
C. NERACA PEMBAYARAN DAN KURS VALUTA ASING..............................................4
D. PROTEKSI: ALASANNYA DAN CARA MELAKUKANNYA........................................6
E. GLOBALISASI, KERJA SAMA REGIONAL, DAN INSTITUSI EKONOMI
INTERNASIONAL...............................................................................................................6
F. PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI NEGARA-NEGARA
BERKEMBANG....................................................................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................9
A. KESIMPULAN......................................................................................................................9
B. SARAN..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi semenjak beberapa abad yang lalu dan
dala kasus-kasus mengenai faktor pertumbuhan ekonomi di berbagai negara di
dunia, telah ditunjukkan bahwa hubungan perdagangan dan hubungan ekonomi
dengan dunia luar sangat penting peranannya dalam menunjang pembangunan
ekonomi suatu negara.
Dalam sejarah pemikiran ekonomi terdapat golongan ahli ekonomi yang
dinamakan mazhab Merkantilis. Mereka mengemukakan pemikiran mereka di
abad ke-15 hingga pertengahan abad ke18.Golongan ini sangat menekankan
kepada perlunya pemerintah suatu negara mendorong kegiatan perdagangan luar
negeri, dengan harapan dapat mengumpulka mata uang emas dan perak, yang pada
masa tersebut merupakan jenis mata uanga yang paling utama.
Ahli-ahli ekonomi Merkantilis berkeyakinan kedudukan suatu negara akan
bertambah kukuh dan kaya apabila dapat mengembanhkan perdagangan luar
negerinya. Melalui ekspor yang lebih banyak negara dapat mengumpulkan lebih
banyak uang emas hasil dari perdaganagn tersebut.
Golongan ahli ekonomi sesudahnya, yang dalam sejarah pemikiran ekonomi
dinamakan golongan Klasik, juga melihat tentang peranan perdagangan luar negeri
dalam mengembangkan suatu perekonomian. Adam Smith (yang hidup di abad ke-
18) dan Ricardo (yang hidup di abad ke19) menunjukka bahwa spesialisasi dan
perdagangan akan menaikkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi.
Sedangkan John Stuart (yang hidup di abad ke19) menunjukkan pula peran
perdagangan luar negeri dalam mengembangkan teknologi. Itu artinya para ahli
ekonomi Klasik sangat menekankan kepada kegiatan perdagangan bebas, yaitu
perdagangan luar negeri antara berbagai negara yang tidak dibatasi oleh hambatan
pajak impor dan halangan perdagangan yang lain. Sistem perdagangan ini dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemakmuran dengan lebih
pesat.
Di abad ke-20 yang lalu, timbul bebrapa kriktik terhadap pandangan ahli-ahli
ekonomi Klasik, terutama tentang kebaikan dari perdagangan bebas. Analisi
mikroekonomi yang dikembangkan oleh John Maynard Keynes dan penyokongnya
menunjukkan tentang efek buruk yang mungkin timbul dari perdagangan bebas.
Hal tersebut dapat memperburuk keseimbangan antara ekspor dan impor dan
menurunkan nilai mata uang. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan
kesempatan kerja juga dapat dipengaruhinya. Apabila hal-hal seperti ini timbul,
pemerintah perlu menjalankan kebijakan proteksi perdagangan dan meningkatkan
pajak impor.
Akan tetapi pandangan yang ingin membatasi perdagangan bebas dan
meningkatkan proteksi tidak lama kepopulerannya. Dalam tiga dekade belakangan
ini berlaku perombakan yang nyata dalam pemikiran ahli ekonomi dan para politisi
di negara-negara maju. Pertama-tama mereka kembali berkeyakinan bahwa sistem
1
pasar bebas dengan campur tangan pemerintah yang minimum akan dapat
menciptakan tingkat kegiatan yang tinggi dan efisien. Selanjutnya sebagai
implikasi dari pandangan ini, mereka sangat menekankan tentang perlunya
menjalankan perdagangan bebas dalam kegiatan ekonomi global. Perdagangan
bebas menurut keyakinan mereka, dapat menunjang perkembangan ekonomi di
berbagai negara.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa sajakah faktor-faktor yang mewujudkan perdagangan antarnegara?
2. Apa sajakah aspek dari hubungan ekonomi antarnegara?
3. Apakakah yang dimaksud dengan neraca pembayaran dan kurs valuta
asing?
4. Mengapa proteksi bisa terjadi dan bagaimana cara melakukannya?
5. Apa efek dari globalisasi terhadap ekonomi dan perdagangan, serta apa saja
yang termasuk organisasi kerja sama regional dan institusi ekonomi
internasional?
6. Apa pengertian perusahaan multinasional dan efek yang ditimbulkannya?
C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Mengetahui faktor-faktor yang mewujudkan perdagangan antarnegara.
2. Mengetahui aspek dari hubungan ekonomi antarnegara.
3. Memahami tentang neraca pembayaran dan kurs valuta asing.
4. Menjelaskan tentang apa itu proteksi, alasan melakukan, dan cara
melakukannya.
5. Mengetahui efek globalisasi terhadap ekonomi dan perdagangan, serta
organisasi kerja sama regional dan institusi ekonomi internasional.
6. Mengetahui pengertian perusahaan multinasional dan efek yang
ditimbulkannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Disamping ketiga-tiga bentuk hubungan utama ini masih terdapat beberapa
bentuk hubungan lain, seperti pinjaman (jangka pendek dan jangka panjang) di antara
pemerintah dengan pemerintah, pinjaman di antara swasta dengan swasta dan
kegiatan pariwisata. Yang akan dibahas dalam bab ini terbatas kepada tiga bentuk
hubungan yang pertama.
a. Perdagangan Barang dan Jasa
Perdagangan luar negeri diartikan sebagai kegiatan mengekspor barang –
seperti karet, minyak, dan pakaian dan kegiatan mengimpor – barang seperti
mesin, alat pengangkutan, berbagai jenis barang kosmetik, dan barang perantara
(barang setengah jadi) kegiatan industri pengolahan. Di samping itu perdagangan
dapat pula dilakukan dalam bentuk ekspor dan impor jasa.
b. Penanaman Modal Asing
Dalam bahasa Inggris istilah diguanakan unutk menerangkan penanaman
modal asing adalah foreign direct investment. Maksudnya adalah membawa dana
modal ke suatu negara dan menggunakan dana ini untuk mendirikan perusahaan.
Penanaman modal asing ke sesuatu negara dapat dibedakan dalam beberapa
bentuk yaitu anak perusahaan dan perusahaan patungan atau join venture. Pada
dasarnya perusahaan patungan adalah suatu perusahaan yang didirikan melalui
kerja sama antara perusahaan asing dan perusahaan dalam negeri. Apabila
perusahan induk mendirikan anak perusahaan, seluruh sahamnya dimiliki oleh
perusahaan induk. Dengan demikian modal yang digunakan disediakan
perusahaan induk dan pengelolaan perusahaan dilakukan oleh tenaga ahli yang
ditunjukkan oleh perusahaan induk. Sifat ini berbeda dengan perusahaan Joint
Venture, dimana perusahaan asing yang menanamkan modalnya di suatu negara
mengambil perusahaan dalam negeri sebagai kongsi untuk mendirikan perusahaan
baru. Modal ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama, sedangkan operasi
perusahaan dikelolah oleh perusahaan dalam negeri tetapi dinasehati oleh tenaga
ahli yang berasal dari perusahaan luar negeri.
c. Investasi Portfolio
Invesatasi portfolio investasi yang bersifat keuangan dalam bentuk membeli
saham, oblogasi, memberi pinjaman kepada perusahaan swasta dan perusahaan
pemerintah dan medepositokan dana sebagai deposito berjangka, dari suatu negara
ke berbagai negara.
Berbagai aspek dari perhubungan ekonomi dengan negara lain yaitu kegiatan
ekspor-impor barang dan jasa, penanaman modal asing secara lansung dan investasi
portfolio akan menimbulkan aliran dana dari satu negara ke negara lain. Data aliran
dana tersebut diringkaskan dalam bentuk neraca pembayaran.
4
pada suatu tahun tertentu. Dalam neraca pembayaran, biasanya yang ditunjukkan
adalah aliran neto- yaitu aliran dana yang masuk dikurangi dengan aliran dana
yang ke luar yang melebihi aliran dana yang masuk dan nilai netonya adalah
positif apabila nilai dana yang masuk melebihi dari yang keluar. Suatu neraca
pembayaran dapat dibedakan kepada dua komponen yang utama, yaitu neraca
berjalan dan neraca modal. Perimbangan di antara keseluruhan aliran masuk
dengan aliran ke luar dinamakan neraca keseluruhan.
5
D. PROTEKSI: ALASANNYA DAN CARA MELAKUKANNYA
6
Kemakmuran penduduk dunia akan meningkat.
Tekonologi modern dapat disebarkan ke seluruh dunia.
Negara yang miskin modal dapat dikembangkan melalui investasi
asing.
Pasaran dunia dapat memperluas melalui peningkatan kemakmuran
yang semakin pesat.
o Argumentasi yang menolak globalisasi
Kebanyakan negara-negara berkembang merasa bahwa
globalisasi merupakan perubahan kegiatan dan hubungan ekonomi
dunia yang sangat merugikan negara-negara berkembang. Ini terutama
benar untuk negara-negara yang tidak mepunyai kemampuan untuk
bersaing di pasaran dunia. Ekspor tidak akan berkembang, sementara
impornya semakin menigkat. Keadaan ini dapat menimbulkan akibat
yang buruk terhadap neraca pembayaran dan kurs valuta asing.
2) Organisasi Kerja Sama Regional
Berikut ini dikemukakan beberapa organisasi kerja sama regional yang
bertujuan mempererat hubungan politik dan ekonomi di antara negara-negara
yang bertetangga, yaitu:
AFTA (ASEAN Free Trade Area)
APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
NAFTA (North American Free Trade Agreement)
European Union (EU)
IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle)
IMS-GT (Indonesia, Malaysia, Singapore Growth Triangle)
BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Phlipines-East ASEAN
Growth Area)
3) Institusi Ekonomi Internasional
Institusi ekonomi internasional yang utama meliputi tiga organisasi, yaitu:
GATT dan World Trade Organization (WTO)
Bank Dunia (The World Bank)
International Monetary Fund (IMF)
7
i. Dapat mengatasi masalah kekurangan modal yang dihadapi negara-
negara berkembang.
ii. Dapat membantu perkembangan teknologi dan manajemen modern
yang menyertai kedatangan perusahaan multinasional.
iii. Membantu menciptakan kesempatan kerja baru dan pendapatan.
iv. Dapat meningkatkan ekspor, yaitu apabila perusahaan multinasional
mengekspor barangnya.
v. Membantu mengembangkan keseluruhan ekonomi dan menambah
pendapatan pemerintah dari pajak perusahaan.
Argumentasi yang Menentang
Beberapa efek yang kurang menguntungkan dari adanya perusahaan
multinasional, yaitu:
i. Menimbulkan persaingan ke atas perusahaan sejenis yang sudah
berkembang di dalam negeri.
ii. Untuk perusahaan yang mengeksploitasi kekayaan alam, manfaat
kepada penduduk sekitarnya sangat terbatas dan sering kali operasinya
merusak lingkungan.
iii. Efeknya dapat menciptakan kesempatan kerja tidaklah sebaik seperti
yang diharapkan.
iv. Keuntungan yang diperoleh dari operasinya akan dibawa ke negara
mana perusahaan induk beroperasi.
3. Tantangan yang Dihadapi Perusahaan Multinasional
Berikut ini beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum beroperasi
di suatu negara, yaitu:
Kemungkinan dinasionalisasi.
Masalah politik dan kestabilan ekonomi.
Masalah kepastian hukum.
Masalah sosial-budaya.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Sebelum kami mengakhiri makalah ini, ada beberapa saran yang ingin kami
sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Di antaranya sebagai berikut:
1. Sebaiknya bentuklah peraturan dan kebijakan ekonomi pemerintah dalam
mendalami pertahanan ekonomi kita terhadap pengaruh globalisasi
ekonomi.
2. Suatu negara harus mampu menyusun dan menyesuiakan mekanisme
perekonomian yang membuat kinerja menjadi efektif.
3. Suatu pelaku ekonomi haruslah sudah mempunyai kemampuan untuk
mengikuti globalisasi perekonimoan saat ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
10