“PERENCANAAN AGREGAT”
Disusun Oleh :
Kelompok Genap
Menurut Heizer dan Render (2015), perencanaan agregat adalah sebuah pendekatan
untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah (3 hingga 18 bulan
ke depan). Perencanaan merupakan upaya pemilihan arah tindakan yang diambil suatu
perusahaan dan setiap departemen.
Menurut Heizer dan Render (2015), tujuan perencanaan agregat adalah untuk
mengembangkan suatu rencana produksi secara menyeluruh yang fisibel dan optimal.
Secara rinci perencanaan agregat bertujuan untuk menentukan kapasitas produksi sehingga
memenuhi estimasi permintaan pasar pada periode yang akan datang dengan keputusan
serta kebijakan mengenai kerja lembur, backorder, subkontrak, tingkat persediaan,
memperkerjakan atau memberhentikan sementara pegawai.
1) Determine demand for each period. Menentukan jumlah permintaan untuk setiap
periode perencanaan yang akan datang dengan menggunakan suatu metode
peramalan.
2) Determine capacities. Menentukan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan seperti
kapasitas mesin, kapasitas penyimpanan persediaan.
3) Identify company or departemental policies that are pertinent. Menentukan
kebijakan departemen atau perusahaan yang berkaitan dengan proses Aggregate
Planning, seperti tingkat persediaan minimal untuk mencapai safety stock pada
perusahaan.
4) Determine unit cost for regular time, overtime, subcontracting, holding inventories,
back orders, layoff, and other relevant costs. Beberapa strategi Aggregate Planning
yang dilakukan didasarkan atas biaya produksi yang paling minimal.
5) Develop alternative plans and compute the cost for each. Mengembangkan beberapa
alternatif perencanaan dan menghitung jumlah biaya yang dihasilkan dari beberapa
alternatif tersebut.
6) If satisfy plan emerge, select the one that best satisfies objectives. Bila telah puas
dengan hasil dan sudah sesuai dengan tujuan awal, maka alternatif tersebut yang
akan dipilih. Sebaliknya, lakukan kembali langkah kelima.
Menurut Heizer dan Render (2015), terdapat tiga macam strategi yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan perencanaan agregat, yaitu sebagai berikut :
a) Mempengaruhi Permintaan.
Kegiatan promosi, iklan, dan diskon digunakan ketika permintaan sedang rendah.
Bagaimanapun iklan khusus, promosi, penjualan, dan penetapan harga tidak selalu
mampu menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas produksi.
Tunggakan pesanan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan
tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan) untuk dipenuhi pada saat itu. Pilihan
ini digunakan ketika pelanggan berkenan menunggu tanpa kehilangan kehendak atas
pesanannya. Namun konsekuensinya adalah bisa berakibat kehilangan penjualan.
c) Perpaduan Produk dan Jasa Yang Counter Seasonal (dengan musim yang
berbeda).
3) Pilihan Campuran
Meskipun lima pilihan kapasitas dan tiga pilihan permintaan dapat menghasilkan
jadwal agregat yang efektif, beberapa kombinasi diantara pilihan kapasitas dan pilihan
permintaan mungkin akan lebih baik. Pilihan campuran terdiri dari dua jenis, yaitu:
Mencoba untuk mencapai tingkat output untuk setiap periode yang memenuhi
prediksi permintaan untuk periode tersebut. Strategi ini dapat terpenuhi dengan berbagai
cara. Sebagai contoh, manajer operasi dapat megubah-ubah tingkat tenaga kerja dengan
merekrut atau memberhentikan karyawan, atau dapat mengubah-ubah jumlah produksi
dengan waktu lembur, waktu kosong, karyawan paruh waktu, atau subkontrak. Banyak
organisasi jasa menyukai strategi perburuan ini karena pilihan persediaan sangat sulit atau
mustahil untuk diadopsi. Industri yang telah beralih ke strategi perburuan meliputi sektor
pendidikan, perhotelan, dan konstruksi.
Adalah rencana agregat dimana tingkat produksi tetap sama dari periode ke
periode. Perusahaan seperti Toyota dan Nissan mempertahankan tingkat produksi mereka
pada tingkat yang seragam. Filosofi mereka adalah tenaga kerja yang stabil menciptakan
produk dengan kualitas lebih baik, lebih sedikit perputaran karyawan dan ketidakhadiran,
serta karyawan yang lebih berkomitmen terhadap tujuan perusahaan. Penghematan lain
mencakup karyawan yang lebih berpengalaman, penjadwalan dan pengawasan yang lebih
mudah, serta lebih sedikit pembukaan dan penutupan usaha yang dramatis. Penjadwalan
bertingkat akan bekerja dengan baik ketika permintaan cukup stabil.
Menurut Heizer dan Render (2015), terdapat beberapa jenis metode yang banyak
digunakan dalam perencanaan agregat, yaitu sebagai berikut:
Metode ini merupakan yang paling popular karena mudah dimengerti dan
gampang penggunaannya sehingga mudah untuk dilaksanakan. Pendekatannya dilakukan
dengan cara trial and error. Teknik yang bekerja dengan beberapa variabel pada satu waktu
yang memungkinkan perencana membandingkan proyeksi permintaan dengan kapasitas
yang ada. Terdapat lima tahapan dalam metode Tabel dan Grafik, yaitu:
Terdapat tiga pilihan alternatif strategi di dalam metode Tabel dan Grafik, yaitu:
c) Metode Transportasi
1. Hitung terlebih dahulu total permintaan seluruh produk selama horizon perencanaan
dalam satuan agregat.
2. Hitung dahulu kapasitas yang tersedia untuk tiap pilihan produksi selama horizon
perencanaan dalam satuan agregat.
3. Hitung ongkos per unit satuan agregat sebagai akibat pilihan strategi produksi yang
diterapkan.
4. Optimasikan rencana produksi di setiap periode dalam horizon perencanaan mulai
periode awal sampai ke periode paling akhir.
DAFTAR PUSTAKA