Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT

Disusun Oleh Kelompok 4

SRI WAHYU SETYAWATI :1916030102


MEMI SARMILA :1916030107
RIA ATTAHIRA PUTRI :1916030115
JULIA SISKA :1916030188
CANRA SAKTI :1916030116
ANISA RAHMAH :2016030059

Dosen Pengampu : MIFTAHUL JANNAH, M.,Si

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah,puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah_Nya kepada kita semua. Makalah ini dapat terselesaikan sesuai
dengan waktu yang diharapkan,makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa banyak kesalahan yang perlu
diperbaiki bersama,untuk itu kritik dan sarannya perlu untuk disampaikan kepada kami. Agar
penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik sekaligus sebagai upaya perbaikan dan
penyempurnaan dimasa depan.

Akhir kurang dan lebihnya kami sampaikan banyak terimakasih,penulis berharap


makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri lebih-lebih kepada seluruh pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a.Latar Belakang
b.Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.Konsep Dasar Perencanaan
1.Pengertian Perencanaan Kapasitas
2.Tujuan Perencanaan Kapasitas
3.Strategi Perencanan Kapasitas
B.Perencanaan Kapasitas Produksi
1.Tugas dab Fungsi Bagian Produksi
2.Perbedaan Pokok antara Usaha Jasa dan Usaha Pabrikasi
3.Klasifikasi Produksi Transformasi
4.Metode Perencanaan Kapasitas
C.Metode Perencanaan Kapasitas
1.Pengertian Kapasitas Agregat
2.Hakikat Pentingnya Rencana Agregat
3.Fungsi Perencanaan Agregat
4.Sifat Perencanaan Agregat
5.Strategi Perencanaan Agregat
6.Implementasi Metode Perencanaan Agregat di Sektor Jasa
D.Isu-isu Strategi Kapasitas Agregat dalam Proses Produksi
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Penjadwalan agregat(perencanaan agregat) menyangkut penentuan jumlah dan waktu produksi


akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Tujuan proses produksi adalah memilimalisasi biaya
sepanjang periode perencanaan. Walaupun begitu isu-isu strategis lainnya mungkin bisa lebih
penting daripada biaya yang rendah. Strategi-strategi ini mungkin mencakup usaha memuluskan
tingkat kebutuhan kerja,menurunkan tingkat persediaan atau mencapai tingkat pemenuhan
kebutuhan konsumen yang tinggu tanpa memandang jumlah biaya yang tinggi.

Bagi perusahaan manufaktur,jadwal agregat mengaitkan sasaran-sasaran strategi perusahaan ke


rencana produksi untk produksi-produksi tertentu. Bagi perusahaan jasa ,jadwal agregat
mengaitkan sasaran-sasaran strategi dan jadwal terperinci untuk para tenaga kerja.

b. Tujuan penulisan

Pembahasan dari materi ini adalah menjelaskan keputusan perencanaan agregat adan
kapasitas,untuk menunjukam rencana agregat dan rencana penentuan yang cocok dengan
kesuruhan proses perencanaan,dan menjelaskan beberapa teknik yang digunakan para manajer
dalam mengembangkan suatu rencana. Dalam hal ini, penekanan dilakukan terhadap perusahaan
manufaktur maupun perusahaan yang bergerak dibidang jasa.
BAB II PEMBAHASAN

A.Konsep Dasar Perencanaan Kapasitas

1.Pengertian Perencanaan Kapasitas

Chase dan Jacobs(2005:430) mendefinisikan kapasitas sebagai kemampuan untuk


menampung,menerima,menerima,menyimpan atau mengakomodasi.

Bartal dan Martin(1999) mendefinisikan perencanaan kapasitas dan agregat adalah proses
penentuan tujuan dan mendapat cara-cara terbaik untuk mencapainya.

G.R.Terry(1997), perencannaan adalah tindakan memilih dan menghubungkan fakta dan


membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan dating dalam hal
memvisualisasi daan merumuskan aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang
diingnkan.

Dalam praktiknya,perencanaan kapasitas adalah penentuan kebutuhan kapasitas masa


depan yang sebagian besar didasarkan pada permintaan masa yang akan datang. Jika permintaan
barang dan jasa dapat diramalkan dengan tingkat ketetapan yang memadai,penentuan kapasitas
dapat langsung dilakukan. Dalam indusrti manufaktur diartikan sebagai jumlah yang dapat
diproduksi oleh mesin dalam suatu ukuran waktu.

2.Tujuan Perencanaan Kapasitas

a. aspek biaya,dipengaruhi oleh keseimbangan antara kapasitas dan permintaan(tingkat


output). Tingkat kapasitas yang melebihi permintaan berarti terjadi under-utilization atas
kapasitas,atau tingkat utilitas kapasitasnya rendah.

b. modal kerja,dipengaruhi apabila ada keputusan operasi untuk memproduksi persediaan


barang jadi.

c. kualitas produk atau jasa,dipengaruhi oleh keputusan perencanaan kapasitas,terutama


dalam perencanaan kapasitas yang melibatkan perubahan besar ditingkat kapasitas seperti
melalui perekrutan tenaga kerja baru untuk sementara waktu.
d. kecepatan merespon kebutuhan konsumen,seperti melaksanakan kebijakan persediaan
akan menghasilkan kepuasan bagi konsumen.

3.Strategi Perencanaan Kapasitas

Taylor (2000) strategi kapasitas perencanaan ada tiga tipe yaitu:

a. capacity lead strategy,suatu strategi pengembangan kapasitas yang bersifat agresif dan
dimaksudkan untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan pada masa yang akan datang.

b. capacity lag strategy,suatu strategi pengembangan kapasitas yang bersifat


konservatif,peningkatan kapasitas dilakukan setelah terjadi peningkatan besar.

c. average capacity strategy,strategi kapasitas rata-rata,suatu strategi pengembangan


kapasitas yang diselaraskan dengan tara-rata peningkatan estimasi permintaan.

Ada dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan,yaitu

● Dimensi perencanaan kapasitas

1). Perencanaan jangka panjang(long-tern)

Perencanaan ini membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun. Sumber daya produktif (seperti
gedung,peralatan atau fasilitas) membutuhkan waktu yang lama untuk diperoleh atau dibuang.

2). Perencanaan jangka menengah(medium-term)

Perencanaan ini memerlukan waktu bulanan atau kwartal untuk 3 hingga 18 bulan
kedepan. Sumber daya yang tersedia (seperti penambahan jumlah karyawan atau shif, atau dapat
dilakukan subkontrak dan menggunakan persediaan.

3). Perencanaan jangka pendek(short-term)

Perencanaan ini memerlukan waktu kurang dari 1 bulan. Hal ini terkait dengan proses
penjadwalan tugas dan karyawan secara harian atau mingguan atau pengalokasian mesin,dan
membutuhkan penyesuaiaan untuk mengeliminasi perbedaan antara output actual dengan yang
direncanakan.
● Mengukur strategi kapasitas di perusahaan jasa

Greasley(2008:67) memberikan gambaran strategi utama dalam perencanaan kapasitas


jasa,yaitu level capacity dan chase capacity,menekankan pada penyesuaian kapasitas terhadap
permintaan. Dalam strategi ini variable yang dirubah adalah kapasitas,sedangkan pada strategi
demand management variable yang dirubah adalah permintaan. Dalam strategi ini perusahaan
dapat melakukan penyesuaian permintan terhadap kapasitas yang dimiliki. Salah satu caranya
dengan menerapkan marketing mix.

B. Perencanaan Kapasitas Produksi

1.Tugas dan Fungsi Bagian Produksi

Tugas utama dalam bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan
perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah,mutu produk
yang tinggi,tanggapan yang cepat atas permintaa ,fleksibilitas untuk membuat beragam barang
yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah,2002)

Adapun fungsi-fungsi operasi meliputi:

● Perencanaan dan desain produk


● Perencanaan kapasitas produk
● Perencanaan layout pabrik
● Perencanaan layout mesin-mesin pabrik
● Perencanaan bahan baku.
Fungsi pokok operasi:
● Pemasaran(marketing), merupakan ujung tombak dari unit usaha sebab bagian ini
langsug berkaitan dengan konsumen.
● Keterkaitan ini dimulai dari identifikasi kebutuhan konsumen(jenis dan
jumlahnya) ataupun pelayanan dan pengantaran produk ketangan konsumen.
● Keuangan(finance)yang bertanggung jawab atas perolehan dana untuk
pembiayaan aktivitas unit usaha serta pengelolaan dana secara ekono is.
● Produksi(operasi)merupakan penghasilan dari produk atau jasa yang akan
dipasarkan kepada konsumen.
2.Perbedaan Pokok antara Usaha Jasa dan Usaha Pabrikasi

● Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga


produktivitasnya lebih mudah diukur dibandingkan dengan unit usaha jasa
yang dikeluarkannyaberupa pelayanan
● Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan
standarnya.
● Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha
pabrikasi,sedangkan usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan
suatu yang didak dapat dielakan.
● Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir dalam usaha jasa,sedangkan
dalam usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkaan.

3.Klasifikasi Produksi/Transormasi

a. transformasi pabrikasi,yaitu transformasi yang bersifat diskrit dan


menghasilkan produk nyata.

b. transformasi proses,yaitu transformasi yang bersifat kontiny,diantara operasi


yang satu dngan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata,seperti
pabrik semen dan pupuk.

c. transformasi jasa,yaitu ransformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan


menjadi keluaran. Secara fisik keluaran akan sama dengan masukan.

Ditinjau dari kedatangan konsumen dan jumlah yang diminta,transformasi


produksi dapat dibedakan atas:

a. job shop,transformasi produksi bekerja apabila ada pesanan

b. flow shop,transformasi produksi akan selalu bekerja,baik ada pesanan mauun


tidak.

c. project adalah bentuk special dari transformasi produksi,artinya hanya ada satu
atau beberapa pesanan yang spesifik dari konsumen.
4.Metode Perencanaan Kapasitas

Metode Break Even Point(BEP) dapat digunakan untuk menentukan kapasitas produksi.
Bep diartikan sebagai suatu keadaan ketika total pendapatan besarnya sama dengan total biaya
(FR=TC) atau laba=0

Metode Linier Programing(LP) merupakan teknik matematika untuk membantu


manajemen dalam mengambil keputusan. Metode linier programing dalam penentuan kapasitas
produksi optimum menggunakan formulasi model matematik dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

a. Tentukan variable keputusan dan buat dalam notasi matematik


b. tentukan fungsi tujuan yang ingin dicapai dengan memaksimumkan keuntungan dan
meminimjmkan biaya,adalah sama dengan biaya variable perunit.
c. Tentukan fungsi kendala

C,Model Perencanaan Agregat

1. Pengertian Perencanaan Agregat

Nasution(2006:66)mendefinisikan perencanaan agregat sebagai perencanaan produksi


untuk menentukan jumlah unit volume produk yang harus diproduksi setiap periode bulanannya
dengan menggunakan kapasitas maksimum yang tersedia.

Schroeder(2003:243) perencanaan agregat berkenaan dengan penyesuaian tingkat


penawaran dan tingkat permintaan atas output selama jagka waktu menengah (3-28 bulan
kedepan).

Perencanaan agregat adalah aktivitas operasional yang memiliki rencana agregat ntuk
proses produksi,untuk waktu 3 hingga 18 bulan kedepan,dan untuk memunculkan ide terhadap
manajemen seperti jumlah kuantitas sumer daya material atau lainnya yang harus diproduksi dan
waktu untuk diproduksi,agar total biaya operasi tetap berada ditingkat minimum pada periode
terentu.

2. Hakikat Pentingnya Perencanaan Agregat


a.untuk memaksimumkan oenggunaan fasilitas dan meminimumkan resiko kelebihan
penggunaan fasilitas
b.memastiksn ketersediaan yang cukup
c.merencanakan perubahan pada kapasitas produksi yang sistematis
d.memperoleh keluaran yang paling optimum dari sumber daya yang tersedia.

3.Fungsi Perencanaan Agregat

● Menyesuaikan kemampuan produksi dalam kemampuan produksi dalam menghadapi


permintaan pasar yang tidak pasti
● Menentukan kombinasi yang optimal dari tingkat produksi,jumlah tenaga kerja,dan
tingkat persediaan
● Untuk menentukan perencanaan operasi jangka menengah yang mengoptimumkan
kombinasi penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan

4.Sifat Perencanaan Agregat


Menurut Buffa,ada beberapa pilihan dalam menentukan keputusan dalam periode waktu:
a) Pilihan Perencanaan(planning options)
Pilihan perencanaan menurut Render(2004,p188) dibagi menjadi dua
yaitu.memodifikasi permintaan dan memodifikasi kapasitas
b) Pilihan Kapasitas(Capacity options)
Pilihan yang tidak berusaha untuk mengubah permintaan,tetapi untuk menyerap
fluktuasi dalam permintaan dengan mengubah kapasitas yang tersedia.
c) Pilihan Permintaan(demand options)
Pilihan permintaan merupakan pilihan yang berusaha untuk mengurangi
perubahan pola permintaan selama periode perencanaan.

5.Strategi Perencanaan Agregat

a) Chase Strategy,strategi ini menyesuaikan tingkat produksi dengan jumlah


pesanan yang ada,dengan cara merekrut atau melepas tenaga kerja sesuai
kebutuhan produksi.
b) Level Scheduling Strategy,strategi ini mempertahankan tingkat produksi
pada volume yang konstan
c) Stable Workforce-Variabel Work House Strategy,strategi ini
mempertahankan jumlah tenaga kerja,namun mengubah jam kerja untuk
disesuaikan dengan tingkat produksi.
d) Pure Strategy,digunakan apabila yang dimodifikasi adalah satu variable
dalam perencanaan produksi yang bisa dikontrol dan ditentukan sesuai
target produksi dari manajemen
e) Mixed Strategy,strategi ini melibatkan perubahan lebih dari satu variable
yang dapat dikontrol.

6. Implementasi Model Perencanaan Agregat di Sektor Jasa

Perencanaan agregat pada jasa berbeda dengan manufaktur dengan alasan:

a. Jasa tidak dapat disimpan


b. Permintaan jasa sulit untuk diprediksi
c. Kapasitas juga sulit di prediksi dan kapasitas jsa disediakan sesuai dan tepat dengan
waktu dan tempat
d. Operasi jasa padat karya,sehingga tenaga kerja merupakan sumber daya yang paling
menghambat pada sector jasa
e. Lokasi operasi jasa mengikuti lokasi pemakaian jasa.

D.Isu-isu Strategis Kapasitas dan Agregat dalam Proses Produksi

1. Sulit Terpenuhinya Aspek Konsistensi Kebijakan


Sulit terpenuhinya aspek konsistensi kebijakan jangka panjang yang dibutuhkan
untuk mengakomodasi perubahan organisasi atas perencanaan dan
implementasi,yaitu ketika perubahan tersebut sering dipicu oleh munclnya teknik-
teknik baru manajemen
2. Model Akuntabilitas yang Relatif Sederhana
Model-model akuntabilitas yang relative sederhana yang ditemukan pada era
modern diorganisasi sector bisnis,yaitu ketika direktur eksekutif bertanggung
jawabkepada badan komisaris terhadap dua hal,yaitu formulasi strategi(termasuk
tujuan dan prioritas strategy organisasi) dan implementasi strategi(cara mencapai
tujuan tersebut).
3. Perlunya Perencanaan Kapasitasn dan Agregat
Perencanaan agregat adalah perencanaan yang dibuat untukmenentukan total
permintaan dari seluruh eleman produksi dan tenaga kerja yang diperlukan.
Perencanaan kapasitas dan agregat sangat berhubungan dengan perencanaan
penyediaan bahan baku. Perencanaan kapasitas dan agregat berhubungan dengan
strategi lokal dalam hal penyimpanan barang yang berlebihagar dapat menghemat
biaya penyimpanan dan resiko penyimpanan. Hubungannya dengan manajemen
persediaan adalah ketika kapasitas produksi pada satu waktu diperlukan barang
persediaan yang relative banyak maka kapasitas produksi sebaiknya
diperbanyak,begitu pula sebaliknya.
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Perencanaan kapasitas adalah penentuan kebutuhan kapasitas masa depan yang sebagian
besar didasarkan pada permintaan masa yang akan datang. Jika permintaan barang dan jasa dapat
diramalkan dengan tingkat ketetapan yang memadai,penentuan kapasitas dapat langsung
dilakukan. Dalam indusrti manufaktur diartikan sebagai jumlah yang dapat diproduksi oleh
mesin dalam suatu ukuran waktu.

Adapun fungsi-fungsi operasi meliputi:

● Perencanaan dan desain produk


● Perencanaan kapasitas produk
● Perencanaan layout pabrik
● Perencanaan layout mesin-mesin pabrik
● Perencanaan bahan baku.
Model perencanaan kapasitas
a. Pengertian perencanaan agregat
b. Hakikat pentingnya rencana agregat
c. Fungsi perencanaan agregat
d. Sifat perencanaan agregat
e. Strategi perencanaan agregat
f. Implenentasi model perencanaan agregat di sector jasa
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H.A. Rusdiana,M.,2014.Manajemen Operasi.CV.Pustaka Setia:Bandung

Anda mungkin juga menyukai