PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Terapi modalitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang bagi lansia.
Terapi modalitas adalah suatu kegiatan dalam memberikan askep baik di Institusi pelayanan
maupun di masyarakat yang bermanfaat. Pencapaian tujuan terapi modalitas tergantung pada
keadaan kesehatan klien dan tingkat dukungan yang tersedia (Maryam, dkk 2008). Pencapaian
tujuan terapi modalitas tergantung pada keadaan kesehatan klien dan tingkat dukungan yang
tersedia. Terapi ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang bagi lansia
( Anastasia, 2010 )
a. Agar anggota kelompok merasa dimiliki, diakui dan dihargai eksistensinya oleh anggota
kelompok yang lain.
b. Membantu anggota kelompok berhubungan dengan yang lain serta merubah perilaku
yang dekstruktif dan maladaptif.
c. Sebagai tempat untuk berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain untuk
menemukan cara menyelesaikan masalah.
d. Mengisi waktu luang bagi lansia.
e. Meningkatkan kesehatan lansia.
f. Meningkatkan produktivitas lansia.
g. Meningkatkan interaksi sosial antar lansia.
a. Psikodarma
Bertujuan untuk mengekspresikan perasaan lansia
b. Terapi aktivitas kelompok (TAK)
Terdiri atas 7-10 orang. Bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan, bersosialisasi,
bertukar pengalaman, dan mengubah perilaku. Untuk terlaksananya terapi ini dibutuhkan
leader, co-leader, dan fasilitator.
c. Terapi Musik
Bertujuan untuk menghibur para lansia sehingga meningkatkan kebersamaan, gairah
hidup dan dapat mengenang masa lalu.
d. Terapi Berkebun
Bertujuan melatih kesabaran, kebersamaan, dan memanfaatkan waktu luang.
e. Terapi dengan binatang
Bertujuan untuk meningkatkan rasa kasih sayang dan mengisi hari-hari sepinya dengan
bermain bersama binatang
f. Terapi Okupasi
Bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang dan meningkatkan produktivitas dengan
membuat atau menghasilkan karya dari bahan yang telah disediakan.
g. Terapi Kognitif
Bertujuan agar daya ingat tidak menurun. Seperti mengadakan cerdas cermat, mengisi
TTS, dan lain-lain.
h. Liter review terapi/ terapi rekreasi
Bertujuan untuk meningkatkan sosialisasi, gairah hidup, menurunkan rasa bosan, dan
melihat pemandangan.
i. Terapi Keagamaan
Bertujuan untuk kebersamaan, persiapan menjelang kematian, dan meningkatkan rasa
nyaman. Seperti mengadakan pengajian, kebaktian, dan lain-lain.
j. Terapi Keluarga
Dalam terapi keluarga semua masalah keluarga yang dirasakan diindentifikasi dan
kontribusi dari masing-masing anggoa keluarga terhadap munculnya masalah tersebut
digali. Dengan demikian terlebih dahulu masing-masing anggota keluarga mawas diri;
apa masalah yang terjadi di keluarga, apa kontribusi masing-masing terhadap timbulnya
masalah, untuk kemudian mencari solusi untuk mempertahankan keutuhan keluarga dan
meningkatkan atau mengembalikan fungsi keluarga seperti yang seharusnya.
k. Terapi Aroma
Terapi aroma berhubungan dengan inhalasi atau pemakaian minyak alami yang diuapkan
dari berbagai tanaman. Mereka yang menggunakan terapi aroma mengatakan terapi
aroma efektif dalam menurunkan stress, mencegah penyakit tertentu baik fisik maupun
psikologis.
Hari/Tanggal :
Jam :
b. Tujuan
1) Tujuan umum
Klien mampu melakukan senam rematik dengan baik
2) Tujuan Khusus
Klien mampu melakukan senam rematik secara mandiri dan nyeri sendi berkurang
setelah melakukan senam rematik
c. sasaran
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka sasaran klien yang dilibatkan
dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah nyeri sendi berjumlah
10 orang.
d. metode
Metode yang digunakan demonstrasi dan redemonstrasi.
e. Strategi Pelaksanaan
1) Deskripsi struktur kelompok
a) Leader dan Co Leader
Memimpin acara : menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan
Menjelaskan peraturan dan membuat kontrak dengan peserta
Memberikan motivasi kepada peserta
Mengarahkan acara dalam pencapaian tujuan
Memberikan reinforcemen positif terhadap peserta
b) Fasilitator
Ikut serta dalam kegiatan kelompok
Memberikan stimulus atau motivasi pada peserta lain untuk berpartisipasi
aktif
Memberikan reinforcement terhadap keberhasilan peserta lainnya
Membantu melakukan evaluasi hasil
c) Observer
Mengamati dan mencatat respon klien
Mencatat jalannya aktivitas terapi
Mengikuti proses evaluasi
d) Peserta
Mengikuti seluruh kegiatan
Berperan aktif dalam kegiatan
Mengikuti proses evaluasi
2) Langkah-langkah kegiatan
a. Fase Orientasi
Waktu : 10 menit
Salam terapeutik
Kontrak
- Waktu : 45 menit
- tempat : Halaman
- topik : senam rematik
tujuan aktivitas : melatih gerakan sendi para lansia agar meminimalisasi
sakit akibat nyeri sendi
aturan main : setiap peserta harus memperhatikan, mengikuti dan
kemudian dapat mempraktekkan hal yang diajarkan
b. fase kerja
Waktu : 20 menit
Menjelaskan pentingnya senam rematik
Menjelaskan cara-cara melakukan senam rematik
Melatih pasien mempraktekkan senam rematik
Berikanpujian untuk setiap keberhasilan klien dengan memberi tepuk
tangan
c. Fase Terminasi
Waktu : 15 menit
Evaluasi - Pemimpin TAK mengeksplorasi perasaan anggota kelompok
setelah mempraktekkan cara mandi. Contoh : “bagaimana perasaannya
setelah mengikuti kegiatan hari ini ?”
- Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
- Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mempraktekkan kembali dalam kehidupan sehari-hari
d. Media dan Alat
Media : Musik
Alat : Sound, HP
e. Organisasi Kelompok
Leader :
Co Leader :
Fasilitator :
Observer :
Peserta :
f. Evaluasi dan Dokumentasi
Bentuk form evaluasi
Evaluasi proses dilakukan oleh observer terhadap jalannya acara dan
kesesuaian dengan tujuan yang diharapkan. Evaluasi hasil ditentukan
berdasarkan kriteria :
- Respons fisik dan verbal yang ditunjukkan oleh klien yang
menjadi peserta TAK
- Penilaian ulang respons klien akan penilaian diri dua jam setelah
kegiatan oleh observer dan fasilitator
Pendokumentasian di masing-masing proses keperawatan klien
- Klien mendengarkan dan memperhatikan secara seksama dan
antusias apa yang di sampaikan oleh terapis
- Klien dapat mempraktekkan dengan benar apa yang telah
diajarkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pemberian terapi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pemulihan kesehatan
pada lansia. Pemberian modalitas alamiah ataupun dengan menggunakan peralatan
khusus biasanya hanya mengurangi keluhan yang bersifat sementara, akan tetapi latihan-
latihan yang bersifat pasif maupun aktif yang bertujuan untuk mempertahakan kekuatan
pada sekelompok otot-otot tertentu. Agar mobilitas tetap terjaga, sebaiknya dilaksanakan
secara berkesinambungan.
3.2 SARAN
Peran perawat sangat diperlukan untuk mempertahankan derajat kesehatan lansia dengan
taraf setinggi-tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan, oleh
karena itu perkembangan ilmu dan praktek dalam pembelajaran sangat penting untuk
memenuhi kualitas sumber daya yang diperlukan.