Anda di halaman 1dari 12

BAB V

Budaya perusahaan dan tanggung jawab sosial


Budaya perusahaan
Budaya organisasi atau perusahaan bukanlah hal
yang terbentuk secara instan,melainkan terbentuk dari
proses dan pengalaman dalam upaya organisasi
mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, baik masalah
internal maupun eksternal.
Budaya juga dapat dimaknai sebagai gejalah dinamis
disekeliling kita sepanjang waktu yang secara terus menerus
dilakukan dan diciptakan melalui interaksi dan pihak lain dan
dibentuk oleh prilaku pemimpin dan yang terdiri dari
struktur, rutinitas, aturan dan norma-norma yang
membimbing dan membatasi prilaku (schein2004).
Wujud dari etos bisnis adalah berupa
pelayanan
mutuh,disiplin,kejujuran,tanggungjawab,dan
sebagainya.etos bisnis berbagai penghayatan
peribadi pendiri perusahaan tersebut mengenai
bisnis yang baik.
Urgensi peran budaya dalam suatu
organisasi dilihat dengan memerhatikan hasil
riset McKinsey & CO bertanya kepada para
eksekutif puncak apa yang telah memvariasi para
karyawan mereka yang paling berbakat.
Dari peresentasi diantara 200 eksekutif puncak mengenai
peringkat faktor yang mutlak esensial untuk memotifasi karyawan
berbakat adalah :
• Nilai-nilai budaya 58%
• Kebebasan otonomi 56%
• Tugas mengandung tantangan yang mengairakan 51%
• Dikelolah dengan baik 50%
• Kopensasi keseluruhan yang tinggi 23%
• Misi yang mengilhami 16%
Pemimpin dapat mengadaptasikan para karyawan pada budaya organisasi
dengan cara sosialisasi perlu diingat juga bahwa tahap sosialisasi paling kritis
adlah pada saat seseorang memasuki organisasi.
Sosialisasi dapat dikonsepkan sebagai suatu peroses yang terdiri dari 2
tahap,yakni(Robbins 1996)
• Prakedatangan, tahap ini meliputi semua pembelajaran yang terjadi sebelum
seseorang anggota baru bergabung dengan suatu organisasi:
• Perjumpaan, tahap ini, karyawan baru itu melihat seperti apakah organisasi itu
sebenarnya.
Tanggung jawab sosial perusahaan (coroparte social responsibility)

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu konsep dimana


perusahaan memutuskan secara sukarela untuk berdistribusi pada sustu
masyarakat agar menjadi lebih baik. Tanggung jawab sosial perusahaan memiliki
implikasi penting untuk seluruh pelaku ekonomi sosial, dan pemerintah.
Penelitian Waldman menjelaskan mengenai konsep tanggung
jawab sosial perusahan yaitu:
• Aktifitas tanggung jawab perusahaan yang dijalankan sebagai pelayanan
sukarela atau bersifat charity pada masyarakat disekitar perusahaan .
• Kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya menjalin hubungan baik dengan
anggota masyarakat sehingga dapat menerangi efek negatif yang ditimbulkan
karena keberadaan perusahaan;
• Tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan dengan
berkelanjutan jangkah panjang .
Pemahaman tentang tanggung jawab sosial perusahaan

• Pertama, suatu peran yang sifatnya sukarela (voluntary) dimana suatu


perusahaan membantu mengatasi masalah sosial dan lingkungan.
• Kedua, disamping sebagai institusi profit, perusahaan mengisikan sebagian
keuntungannya untuk kedermawanan (filantropi) yang tujuannya
memberdayakannya sosial dan perbaikan kerusakan lingkungan.
• Ketiga, tanggung wajab sosial perusahaan sebagai bentuk kewajiban
(obligation) perusahaan untuk peduli terhadap dan mengetaskan krisis
kemanusiaan.
Pembuatan keputusan dan kegiatan tanggung jawab sosial:
• Keputusan kepada hukum;
• Menghormati instrumen/badan-badan internasional
• Menghormati stakeholders dan kepentingan;
• Ankuntabilitas
• Prilaku yang beretika
• Melakukan tindakan pencegahan;
• Menghormati dasar-dasar hak asasi manusia
Prinsip-prinsip yang dijaadikan pedoman bagi para pelaku bisnis :

• Transparancy (keterbukaan informasi) dalam mewujudkan prinsip ini


perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang cukup, akurat,tepat
waktu.
• Acountability (akuntabilitas),adalah kejelasan fungsi,struktur,dan
pertanggungjawaban perusahaan.
• Responsibility (pertanggungjawaban),bentuk pertanggungjawaban perusahaan
adalah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku.
• Indepdency (kemandirian ), prinsip ini mensyaratkan agar perusahaan dikelolah
secara profisional tanpa ada benturan kepentingan.
• Fairness(kesetaraan dan kewajaran), prinsip ini menuntut adanya perlakuan
yang adil dalam memenuhi hak sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Sekian
&
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai