0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian manusia sebagai makhluk individual dan sosial, ciri-ciri profesionalisme, implementasi profesionalisme dalam dunia kerja, sifat-sifat makhluk individu, dan peranan manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian manusia sebagai makhluk individual dan sosial, ciri-ciri profesionalisme, implementasi profesionalisme dalam dunia kerja, sifat-sifat makhluk individu, dan peranan manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian manusia sebagai makhluk individual dan sosial, ciri-ciri profesionalisme, implementasi profesionalisme dalam dunia kerja, sifat-sifat makhluk individu, dan peranan manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
1. Apa pengertian manusia secara makhluk individual dan makhluk Sosial
Jawaban : Pengertian manusia sebagai makhluk individual Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai perseorangan atau sebagai diri pribadi. Manusia sebagai diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa. Jika kita amati secara seksama benda-benda atau makhluk ciptaan Tuhan yang ada di sekitar kita, mereka memiliki unsur yang melekat padanya, yaitu unsur benda, hidup, naluri, dan akal budi. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, serta unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri.Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Dengan demikian, seorang individu memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dibawa sejak lahir, maka memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan sangat berperan dalam pembentukkan karakteristik yang khas dari seseorang, di mana faktor lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lngkungan sosial yaitu lingkungan fisik seperti kodisi alam sekitarnya, baik lingkungan buatan seperti tempat tinggal dan lingkungan maupun lingkungan yang bukan buatan seperti kondisi alam geografis dan iklimnya.
Pengertian manusia sebagai makhluk sosial
Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang didalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnya, orangkaya cenderung berteman dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung mencari teman sesama artis. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar dari manusia lainnya.
2. Apa ciri-ciri profesionalisme dalam pekerjaan
Jawaban : Adapun ciri Khas Profesi menurut pendapat Artikel dalam International Encyclopedia of education terdapat 10 ciri khas suatu profesi, yaitu; a. Bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas b. Teknik intelektual : Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis c. Periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi : Standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan d. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri e. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya f. Pengakuan sebagai profesi : Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi dan hubungan yang erat dengan profesi lain g. Memiliki ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi h. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan i. Memiliki sikap berorientasi ke depan, sehingga memiliki kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya j. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi meliputi ciri-ciri sebagai berikut :
a. Mengetahui dan menyadari akan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki; b. Meluangkan seluruh waktunya pada profesi yang ditekuninya; c. Segala pemerolehan finansial bersumber dari profesinya; d. Memiliki tingkat kebanggaan yang tinggi akan profesinya; e. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaku profesi harus meletakan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat; f. Memiliki kaidah dan standar moral yang tinggi dalam menjalankan profesi; g. Memiliki izin khusus untuk menjalankan profesi, khususnya bagi profesi-profesi tertentu yang sifatnya resmi dan memerlukan pengetahuan dan kompetensi yang tidak terdapat pada profesi lainnya, misalnya dokter umum atau dokter spesialis; h. Mampu mengenali dengan jelas hakekat profesi yang dimiliki dengan profesi lain; i. Memiliki organisasi profesi yang kuat; j. Setiap profesi memiliki klien (konsumen) yang jelas. Klien disini bermakna sebagai pihak pemakai jasa profesi. Misalnya dokter mempunyai klien seorang pasien yang menderita sakit.
3. Apa Implemenrasi profesionalisme dalam Dunia kerja
Jawaban : Profesionalisme dicirikan dalam bentuk kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik, tanpa cacat, mampu memberikan hasil output maksimal yang diharapkan kantornya. Dengan kata lain, orang tersebut mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap kantornya. Apabila pekerjaan yang bersangkutan terkait dengan bagian-bagian lain di dalam kantor, individu yang bersangkutan mampu untuk berinteraksi dengan baik dan tidak menjatuhkan satu sama lain hanya untuk kepentingan sesaat. Dengan demikian, profesionalisme juga identik atau terkait dengan karakteristik sifat individu tersebut, namun penekannya adalah bahwa orang yang memiliki profesionalisme memiliki cara pandang dan sikap hidup positif dengan orang-orang disekitarnya. Untuk itu, pribadi yang menjalankan pekerjaan dengan profesional jangan menyimpang dari standar dan tidak melanggar aturan kantor. Sedangkan di dalam dunia perkantoran, profesionalisme juga dicirikan oleh cara pandang yang tidak ingin menang sendiri, tidak merasa dirinya paling benar, dan mampu membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Implementasi profesionalisme dalam konteks berbisnis adalah bahwa seseorang dinyatakan profesional apabila mampu menjalankan roda aktifitas bisnis dengan lancar dan berkembang. Adapun visi perusahaan atau visi bisnis selaras dengan misinya, dan terus dilaksanakan secara berkesinambungan. Sedangkan hubungan dengan relasi bisnis harus dijaga dengan baik, dan saling menguntungkan. Selanjutnya, penggunaan anggaran biaya untuk menopang aktivitas bisnis tidak boleh memberatkan dan membebani perusahaan, seperti pihak perusahaan meminjam uang kepada pihak Bank dalam bentuk hutang, maka hutang tersebut dikelola dengan baik untuk memajukan perusahaan. Selain itu, dalam aktifitas bisnis perusahaan harus mempunyai target finansial yang jelas setiap bulannya agar dapat memberi angsuran kredit kepada bank. Disamping itu, tidak kalah pentingnya hutang tersebut mampu untuk membawa perusahaan lebih baik, seperti membuka cabang dan memiliki perluasan bisnis (diversifikasi usaha).
4. Apa sifat-sifat makhluk individu? mengapa demikian
Jawaban : Manusia memiliki keunikan dan ciri khas sendiri dan tidak ada manusia yang sama persis, perbedaan tersebut terletak pada bentuk, ukuran, sifat dan lain-lainnya. Adapun ciri seorang individu tidak hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologisnya, sifat, karakter, perangai atau gaya dan selera orang juga berbeda-beda. Contohnya seperti sifat periang, sabar, cerewet, ramah, dermawan, rajin, sopan, jujur, berani, dan sebagainya. Akhirnya, seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotip dan fenotip, di mana faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Sedangkan secara fisik seseorang memiliki kemiripan atau kesamaan ciri dari orang tuanya, kemiripan atau persamaan tersebut pada keseluruhan penampilan fisiknya, bagian-bagian tubuh tertentu saja, sehingga kita dapat melihat secara fisik bagian tubuh memiliki kemiripan dengan orang tua kita seperti bagian tubuh mirip ibu atau ayah, sifat atau karakter mirip dengan ayah dan ibu. Dengan demikian, seorang individu memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dibawa sejak lahir, maka memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan sangat berperan dalam pembentukkan karakteristik yang khas dari seseorang, di mana faktor lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lngkungan sosial yaitu lingkungan fisik seperti kodisi alam sekitarnya, baik lingkungan buatan seperti tempat tinggal dan lingkungan maupun lingkungan yang bukan buatan seperti kondisi alam geografis dan iklimnya. 5. Apa peranan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Jawaban : Peranan manusia sebagai makhluk individu Perbedaan manusia seperti ras, suku, keyakinan, lingkungan, dan golongan tidak menjadi masalah dalam perbedaan dan menjalin persamaan harkat dan martabat manusia. Untuk itu, manusia sebagai makhluk individu wajib berusaha : a) menjaga dan mempertahankan Harkat dan Martabatnya; b) mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia; c) merealisasikan potensi diri, baik jasmani maupun rohani; dan d) memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri untuk kesejahteraan.
Peranan manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial, maka perlu memperhatikan kebutuhan orang lain dan interaksi sosial membentuk kehidupan berkelompok. Untuk itu, manusia dalam kehidupannya membutuhkan norma-norma sosial sebagai pedoman bertingkah laku, yaitu : a) norma agama atau religi : norma yang bersumber dari Tuhan yang berisi perintah agar dipatuhi dan menjauhi larangan-Nya yang terdapat dalam ajaran agama; b) norma kesusilaan atau moral : norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk kebaikan dan menjauhi keburukan; c) norma kesopanan atau adat : norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku pada lingkungan masyarakat; dan d) norma hukum : norma yang dibuat masyarakat secara resmi (negara) yang pemberlakuan dengan dipaksakan, berisi perintah dan larangan, bersifat tertulis dan memiliki sanksi tegas dan mengikat. Adapun dinamika Interaksi Sosial, di mana kata interaksi berasal inter dan action. Untuk itu, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial , dan masyarakat. Sedangkan interaksi adalah proses, dimana orang-orang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi daya pikiran dan tindakan. Selanjutnya, interaksi sosial terjadi apabila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi, di mana kontak sosial merupakan tahap pertama terjadinya hubungan sosial. Adapun komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Berikut ciri-ciri interaksi sosial : a. pelakunya lebih dari satu orang; b. adanya komunikasi antar pelaku melalui kontak sosial; c. mempunyai maksud dan tujuan, terlepas sama atau tidaknya tujuan tersebut dari diperkirakan pelaku; dan d. adanya dimensi waktu yang menentukan sikap aksi kontak social, dibagi dalam tiga bentuk yaitu : 1) kontak antar individu, seperti seorang siswa baru mempelajari tata tertib dan budaya sekolah; 2) kontak antar individu, dengan suatu kelompok, seperti seorang guru mengajar di suatu kelas tentang suatu pokok bahasan; dan 3) kontak antar kelompok, dengan kelompok lain, seperti class meeting antar kelas berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut : a) imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru; b) sugesti adalah suatu proses dimana seorang individu menerima suatu cara pengihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu; c) identifikasi dalam psikologi berati dorongan untuk menjadi indenti (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah atau bathiniah; dan d) simpati adalah perasaan teratriknya orang yang satu terhadap orang lain.
6. Sebutkan ciri-ciri profesionalisme dalam pekerjaan
Jawaban : Adapun ciri Khas Profesi menurut pendapat Artikel dalam International Encyclopedia of education terdapat 10 ciri khas suatu profesi, yaitu; k. Bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas l. Teknik intelektual : Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis m. Periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi : Standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan n. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri o. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya p. Pengakuan sebagai profesi : Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi dan hubungan yang erat dengan profesi lain q. Memiliki ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi r. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan s. Memiliki sikap berorientasi ke depan, sehingga memiliki kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya t. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi meliputi ciri-ciri sebagai berikut :
k. Mengetahui dan menyadari akan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki; l. Meluangkan seluruh waktunya pada profesi yang ditekuninya; m. Segala pemerolehan finansial bersumber dari profesinya; n. Memiliki tingkat kebanggaan yang tinggi akan profesinya; o. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaku profesi harus meletakan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat; p. Memiliki kaidah dan standar moral yang tinggi dalam menjalankan profesi; q. Memiliki izin khusus untuk menjalankan profesi, khususnya bagi profesi-profesi tertentu yang sifatnya resmi dan memerlukan pengetahuan dan kompetensi yang tidak terdapat pada profesi lainnya, misalnya dokter umum atau dokter spesialis; r. Mampu mengenali dengan jelas hakekat profesi yang dimiliki dengan profesi lain; s. Memiliki organisasi profesi yang kuat; t. Setiap profesi memiliki klien (konsumen) yang jelas. Klien disini bermakna sebagai pihak pemakai jasa profesi. Misalnya dokter mempunyai klien seorang pasien yang menderita sakit. 7. Sebutkan 8 ciri-ciri karyawan Jawaban : Berikut 8 ciri-ciri karyawan, yaitu sebagai berikut; a. Menghormati Perbedaan Karyawan terdapat banyak perbedaan sifat dan cara bekerja dengan rekan kerja, supervisor dan klien dalam dunia profesinal. Seorang karyawan yang bekerja secara efektif dan profesional mampu mengesampingkan semua perbedaan tersebut dan tetap menjalankan tugasnya dengan maksimal, maka akan menghormati perbedaan diantara sesama pekerja. Dengan demikian sikap menghormati perbedaan dengan sesama rekan kerja dapat menciptakan lingkungan yang positif dan harmonis. Ketika karyawan bekerja sama dalam lingkungan yang harmonis, maka perhatian atau fokus mereka tidak akan fokus bekerja dan mengesampingkan yang tidak penting b. Memiliki Inisiatif Pekerja secara individu membuat perubahan dalam tim atau organisasi adalah mereka yang memiliki inisiatif dalam melakukan sesuatu pekerjaan untuk kepentingan tim sekalipun hal yang bukan tugas mereka. Karyawan tersebut tidak perlu menunggu perintah untuk melakukan sesuatu, melainkan mereka mengambil inisiatif dan mengerjakan tugas untuk mencapai tujuan, sehingga manajer memperhatikan terhadap karyawan tersebut karena dapat dipercaya untuk mengerjakan tugas secara independen dan tidak harus dimonitor. c. Profesional Menjalankan Tanggung Jawab Profesionalisme seseorang dalam bekerja tidak dilihat dari pengalamannya, namun kepribadian orang tersebut, maka cara seorang karyawan bersikap dalam bekerja akan menunjukkan sikap profesional mereka d. Tidak egois Sangat mudah untuk membicarakan mengenai kehebatan dan kemampuan diri sendiri, namun akan lebih hebat apabila seseorang mampu menceritakan mengenai keberhasilan dirinya bersama dengan tim ketika mengerjakan sesuatu. e. Memiliki tekad untuk terus berkembang Setiap karyawan yang baik dan sukses memiliki tekad untuk terus berkembang dan tidak hanya pekerjaan di bidangnya, namun untuk memiliki kemampuan lainnya yang menunjang dan dibutuhkan perusahaan f. Bertanggung jawab Karyawan yang mampu bekerja secara efektif adalah mereka yang bertanggungjawab pada setiap hal yang dilakukannya, walaupun mereka tidak dapat mengerjakan tepat waktu misalnya, mereka akan melakukan sesuatu sebagai bentuk tanggungjawab dan tidak menyalahkan orang lain atau beralasan yang tidak masuk akal. g. Berpikir positif Dalam waktu bekerja yang panjang, tugas yang menumpuk dan banyaknya deadline bisa menyebabkan kondisi stress terhadap karyawan, namun karyawan yang baik tidak akan terlalu terpengaruh dan akan terus berpikiran positif h. Kapan waktu untuk menolak atau meminta bantuan Bagi karyawan yang sukses mengerti limit atau batas diri mereka sendiri, di mana ketika mereka diminta untuk mengerjakan proyek tertentu, maka mereka akan bersikap realistis mengenai kemampuan yang dimiliki. Hal tersebut berarti, mereka tidak takut mengatakan "tidak" untuk menolak tugas apabila pekerjaan mereka terlalu banyak, maka penolakan dimaksud untuk kepentingan dan tujuan tim.