Anda di halaman 1dari 48

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN

BRAND IMAGE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN


PADA USAHA ORKES MUSIK “NEW RERA” DI
MADIUN

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh :

REXY KURNIA SANDI


NPM : 18.21.010075

UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN


FAKULTAS EKONOMI
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................................5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................................6
BAB II ......................................................................................................................7
2.1 Kajian Penelitian Terdahulu ...........................................................................7
2.2 Landasan Teori .............................................................................................13
a. Harga ........................................................................................................13
b. Kualitas Pelayanan ...................................................................................16
c. Brand Image .............................................................................................18
d. Kepuasan Konsumen ...............................................................................20
2.3 Kerangka Pemikiran .....................................................................................22
2.4 Hipotesis .......................................................................................................22
BAB III ..................................................................................................................23
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................23
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling .......................................................23
3.3 Definisi Operasional .....................................................................................27
3.4 Jenis dan Sumber data ..................................................................................30
3.5 Uji instrumen ................................................................................................31
3.6 Teknik Pengumpulan data ............................................................................32
3.7 Teknik Analisis data .....................................................................................33
3.8 Jadwal Penelitian ..........................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 42

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Musik adalah hal yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Suasana

ruang batin seseorang dapat dipengaruhi dengan musik disaat suasana batin

sedang sedih maupun bahagia. Musik dapat memberikan rasa semangat untuk

seseorang yang mendengarkannya. Musik menjadi seni yang mewarnai kehidupan

manusia, salah satunya yaitu musik dangdut atau biasa disebut dengan orkes

musik melayu. Perkembangan orkes musik melayu memiliki peningkatan yang

pesat karena paling mengena pada masyarakat Indonesia (kehidupan sosial) dan

sangat mewakili bagi rakyat kecil dalam keterbatasan ekonominya. Di Indonesia,

orkes musik melayu merupakan jenis musik yang sangat familiar di telinga

masyarakat. Orkes musik melayu/ dangdut merupakan jenis musik yang telah

menjadi salah satu ciri khas di Indonesia. Pengaruh dangdut sangat besar terhadap

masyarakat, dan menjadikan jenis musik ini sebagai musik rakyat. Hal tersebut

menumbuhkan loyalitas kebersamaan yang menyeluruh sehingga menjadikan

posisi musik dangdut semakin disukai dan dicintai oleh masyarakat.

Penelitian disini mengambil pokok bahasan mengenai harga, kualitas

pelayanan, brand image dan kepuasan konsumen orkes musik New Rera. New

Rera merupakan orkes musik dangdut yang terbentuk dengan tujuan mengisi acara

sekaligus menghibur para penikmat musik dangdut khususnya daerah Madiun.

Orkes musik New Rera beranggotakan beberapa personil antara lain pemain

1
2

kendang, pemain orgen tunggal, dan beberapa penyanyi/ vokalis. New Rera kini

menjadi grup musik yang cukup dikenal di daerah Madiun dan sekitarnya

terutama jika ada event-event atau acara pernikahan. Dari grup musik dangdut/

Orkes musik New Rera bisa menjadi penghasilan sumber utama bagi beberapa

personil. New Rera sendiri menyajikan sebuah penampilan musik dangdut,

dimana dengan harga jasa yang cukup terjangkau sudah bisa menikmati alunan

musik dangdut dari New Rera.

Orkes musik New Rera tidak terlepas dari harga untuk menjadi tolok ukur

kepuasan konsumen. Definisi harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas

suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas

manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut

(Kotler & Armstrong, 2001). Dari harga tersebut konsumen dapat memperkirakan

sendiri mengenai

Faktor lain dalam meningkatkan kepuasan konsumen tidak lepas dari

kualitas pelayanan. Kata “kualitas” mengandung banyak definisi dan makna

karena orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan, seperti

kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan, kecocokan untuk pemakaian

perbaikan berkelanjutan, bebas dari kerusakan atau cacat, pemenuhan kebutuhan

pelanggan, melakukan segala sesuatu yang membahagiakan (Tjiptono, 2006).

Menurut Nasution (2004) menyatakan bahwa kualitas adalah kepuasan pelanggan

sepenuhnya (full costumer satisfaction). Suatu produk berkualitas apabila dapat

memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang

diharapkan konsumen atas suatu produk/ jasa.


3

Brand image juga memiliki peran penting dalam orkes musik

“New Rera”. Brand image adalah apa yang konsumen pikirkan dan

rasakan ketika mendengar atau melihat sebuah brand image konsumen

yang positif terhadap sesuatu brand lebih memungkinkan konsumen

untuk melakukan pembelian. Menurut Kotler & Keller (2012), brand image

merupakan “seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu.”. Merek

yang berhasil memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan keuntungan lebih

banyak lagi apabila mampu memanfaatkan merek tersebut secara agresif dan terus

menerus melalui berbagai cara seperti perluasan merek. Brand image sendiri bisa

menjadi semakin bernilai karena dapat memanfaatkan untuk membangun

kepercayaan konsumen dalam menentukan suatu pilihan.

Semua faktor-faktor diatas akan mengarah pada kepuasan konsumen.

Kepuasan konsumen dapat terjadi karena adanya kesesuaian antara harapan yang

timbul dan imbalan yang disediakan. Oleh karena itu kepuasan konsumen menjadi

faktor yang cukup penting bagi perusahaan. Sehingga faktor tersebut berhubungan

erat dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu harga, kualitas

pelayanan, dan brand image.

Berdasarkan uraian diatas dapat dilakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan, dan Brand Image Terhadap Kepuasan

Konsumen Pada Usaha Orkes Musik New Rera Di Madiun”.


4

1.2 Rumusan Masalah

Atas dasar uraian diatas, penelitian ini bermaksud untuk memahami dan

menganalisis pengaruh dari variabel independen harga, kualitas pelayanan, brand

image terhadap variabel dependen kepuasan konsumen pada usaha orkes musik

New Rera di Madiun. Adapun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada usaha orkes

musik New Rera di Madiun?

2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada

usaha orkes musik New Rera di Madiun?

3. Apakah brand image berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada usaha

orkes musik New Rera di Madiun?

4. Apakah harga, kualitas pelayanan, dan brand image secara simultan

berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada usaha orkes musik New

Rera di Madiun?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga,

kualitas pelayanan, dan brand image terhadap kepuasan konsumen. Demikian,

secara spesifik penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen pada usaha

orkes musik New Rera di Madiun.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen pada usaha orkes musik New Rera di Madiun.


5

3. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap kepuasan konsumen

pada usaha orkes musik New Rera di Madiun.

4. Untuk mengetahui secara simultan pengaruh harga, kualitas pelayanan, dan

brand image terhadap kepuasan konsumen pada usaha orkes musik New

Rera di Madiun.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak :

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan dan inspirasi.

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi para pembaca

sehingga dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai pengaruh harga, kualitas pelayanan, dan brand image terhadap

kepuasan konsumen pada usaha orkes musik New Rera di Madiun.

3. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui penerapan teori tentang harga, kualitas pelayanan,

dan brand image terhadap kepuasan konsumen dan diharapkan dapat

memperdalam pengetahuan dan pengalaman peneliti di bidang pemasaran.

Selain itu peneliti dapat memberikan sumbangan penelitian untuk penelitian

selanjutnya sehingga penelitian yang dilakukan menjadi bermanfaat.


6

4. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman, perbandingan dan dapat

memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan untuk kemajuan perusahaan

menjadi lebih baik khususnya ditujukan bagi strategi pemasaran maupun

fungsional sistem kerja perusahaan. Hasil penelitian ini dapat memberikan

masukan dan saran bagi perusahaan terhadap permasalahan dan kesulitan

yang dihadapi oleh perusahaan yang berhubungan dengan penelitian

tersebut.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya membatasi pada penjelasan permasalahan yang akan

dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas maka peneliti

memfokuskan hanya pada variabel harga, kualitas pelayanan, brand image, dan

kepuasan konsumen pada usaha orkes musik New Rera di Madiun, konsumen

yang diambil adalah konsumen yang telah memesan jasa orkes music new rera ini

dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang tepatnya November 2018 sampai dengan

November 2021 di karenakan banyaknya aktifitas yang di batasi selama masa

Pandemi di Indonesia, dengan waktu penelitian kurang lebih 6 bulan.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian ini akan berfokus pada hubungan ketiga variabel independen

(bebas) yaitu harga, kualitas pelayanan, dan brand image, dengan variabel

dependen (terikat) yaitu kepuasan konsumen. Berikut beberapa penelitian

terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini :

1) Penelitian terdahulu pertama berjudul yang berjudul “Pengaruh Harga,

Kualitas Pelayanan dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi

Kasus pada Konsumen Stand Pakaian Pasar Tradisional Bandar Kediri)”

oleh (Soeprajitno, 2018). Penelitian ini adalah penelitian explanatory

research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam

penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di stand pakaian

pasar tradisional bandar kediri yang berjumlah 40 responden dengan

teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik

pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul

kemudian dianalisis menggunakan regresi linier berganda secara

simultan (uji F) dan parsial (uji t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kualitas layanan, harga dan lokasi secara bersamaan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

pada stanpakaian pasar modal tradisional.

7
8

2) Penelitian terdahulu kedua berjudul “Pengaruh Promosi, Kualitas dan

Brand Image Motor Matix Yamaha NMAX Terhadap Keputusan

Pembelian (Sudi Kasus Mahasiswa/ Mahasiswi UIN Raden Fatah

Palembang)” oleh (Nopiani, 2018). Penelitian ini dilakukan di UIN Raden

Fatah Palembang. Metode pengumpulan data menggunakan data primer

yang langsung diperoleh dengan melakukan penelitian lapangan terhadap

responden yang dituju dengan cara kuesioner yaitu dimana data yang di

tampilkan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada

responden untuk dijawab. Pengambilan sampel sebanyak 50 responden.

Metode yang digunakan ialah metode jenis nonprobability sampling

adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sample.

3) Penelitian terdahulu ketiga berjudul “Analisis pengaruh citra merek dan

mutu layanan terhadap kepuasan konsumen serta dampaknya terhadap

loyalitas konsumen” oleh (Novan Haryono dan Roony Octavia, 2014).

Penelitian ini dilakukan Untuk mengetahui sejauhmana hubungan

pengaruh antara variabel Citra Merek dan Mutu Layanan terhadap

Kepuasan Konsumen serta dampaknya terhadap Loyalitas Konsumen

digunakan suatu metode pemecahan masalah yaitu metode Analisis Jalur.

Hasil yang diperoleh dengan metode analisis jalur total pengaruh variabel

Citra Merek terhadap Kepuasan Konsumen sebesar 21.25 % dan Mutu

layanan terhadap Kepuasan Konsumen sebesar 61 %. Adapun keseluruhan


9

pengaruh variabel Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen sebesar 30

%, Mutu Layanan terhadap Loyalitas Konsumen sebesar 54 %, dan

Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen sebesar 0.25 %. Disini

terlihat jelas bahwa terdapat variabel yang mempengaruhi secara

signifikan dan ada juga variabel tidak signifikan.


Peneliti menggunakan beberapa landasan penelitian terdahulu yang berasal dari skripsi maupun jurnal. Penelitian terdahulu

yang digunakan acuan dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel II.1 sebagai berikut :.

Tabel II.1
Penelitian Terdahulu

Persamaan Perbedaan
Nama Peneliti dan Variabel Dengan Dengan
No Metode Penelitian Hasil Penelitian
Judul Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
Sekarang Sekarang
1 Soeprajitno, (2018), - Harga Explanatory Hasil penelitian 1. Terdapat Objek penelitian
Pengaruh Harga, - Kualitas research dengan menunjukkan kesamaan terdahulu:
Kualitas Pelayanan dan Pelayanan menggunakan bahwa kualitas variabel yang konsumen stand
Lokasi Terhadap - Lokasi pendekatan layanan, harga akan diteliti, pakaian pasar
Keputusan Pembelian - Keputusan kuantitatif. dan lokasi secara yaitu: harga tradisional Bandar
Pembelian
(Studi Kasus pada bersamaan dan kualitas Kediri.
Konsumen Stand memiliki pelayanan. Pada penelitian
Pakaian Pasar pengaruh yang 2. Metode yang akan
Tradisional Bandar signifikan penelitian: dilakukan:
Kediri). terhadap keputusan kuantitatif konsumen pada
pembelian Teknik usaha orkes musik
konsumen pada pengumpulan New Rera di
stanpakaian pasar data: Madiun
modal tradisional. kuesioner
Persamaan Perbedaan
Nama Peneliti dan Variabel Dengan Dengan
No Metode Penelitian Hasil Penelitian
Judul Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
Sekarang Sekarang
2 Nopiani (2018), - Promosi Dengan Menunjukkan 1. Terdapat Objek penelitian
Pengaruh Promosi, - Kualitas menggunakan bahwa promosi, kesamaan terdahulu:
Kualitas dan Brand - Brand Image metode kuesioner. kualitas dan brand variabel yang Mahasiswa/
Image Motor Matix - Keputusan image berpengaruh akan diteliti, Mahasiswi UIN
Yamaha NMAX Pembelian terhadap keputusan yaitu: kualitas Raden Fatah
Terhadap Keputusan pembelian. dan brand Palembang.
Pembelian (Sudi Kasus image. Pada penelitian
Mahasiswa/ Mahasiswi 2. Metode yang akan
UIN Raden Fatah penelitian: dilakukan:
Palembang). Teknik konsumen pada
pengumpulan usaha orkes musik
data dengan New Rera di
kuesioner. Madiun.
Persamaan Perbedaan
Nama Peneliti dan Variabel Dengan Dengan
No Metode Penelitian Hasil Penelitian
Judul Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
Sekarang Sekarang
3 Novan Haryono dan - Citra Merk Menggunakan Menunjukkan Terdapat 1. Penelitian
Roony Octavia, (2014), - Mutu Layanan metode Analisis bahwa pengaruh kesamaan terdahulu
Analisis pengaruh citra - Kepuasan Jalur. variabel Citra variabel yang Menggunakan
merek dan mutu layanan Konsumen Merek terhadap akan diteliti, metode
terhadap kepuasan - Loyalitas Loyalitas yaitu: kepuasan Analisis Jalur.
konsumen serta Konsumen Konsumen sebesar konsumen. 2. Penelitian
dampaknya terhadap 30 %, Mutu yang akan
loyalitas konsumen. Layanan terhadap dilakukan
Loyalitas menggunakan
Konsumen sebesar metode
54 %, dan penelitian:
Kepuasan kuantitatif
Konsumen dengan teknik
terhadap Loyalitas pengumpulan
Konsumen sebesar data
0.25 %. Disini menggunakan
terlihat jelas bahwa kuesioner.
terdapat variabel
yang
mempengaruhi
secara signifikan
dan ada juga
variabel tidak
signifikan.
13

2.2 Landasan Teori

Pada penelitian ini menggunakan harga, kualitas pelayanan, dan brand

image sebagai variabel independen penelitian dan kepuasan konsumen sebagai

variabel dependen penelitian. Dari teori-teori yang disampaikan, akan terlihat

sejauh mana variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen.

2.2.1 Harga

a) Pengertian Harga

Menurut (Kotler and Gary, 2012) harga adalah sejumlah uang yang ditagih

atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang diberikan oleh

pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan

suatu produk atau jasa. Sedangkan menurut (Kotler 2012) harga adalah jumlah

uang yang harus dibayar pelanggan untuk mendapatkan suatu produk. Harga

adalah pernyataan nillai dari suatu produk, dimana nilai tersebut merupakan

perbandingan antara persepsi konsumen terhadap kualitas ataupun manfaat yang

akan dia terima apabila mengeluarkan sejumlah biaya dalam mendapatkan

produk.

Menurut (Basu 2014) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa

barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi

dari barang beserta pelayanannya. Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan

konsumen dengan manfaat dari yang memiliki atau pengguna produk atau jasa

yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau

ditetapkan ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap pembeli

(Yulianingsih 2018). Sedangkan Menurut (Tjiptono 2014), secarasederhana istilah


44

harga dapat diartikan sebgai sejumlah uang atau (satuan moneter) dan aspek lain

(non moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan

untuk mendapatkan suatu jasa.

b) Tujuan Penetapan Harga

Menurut (Danang 2014) penetapan harga bertujuan untuk :

1. Bertahan.

2. Memaksimalkan laba.

3. Memaksimalkan penjualan.

4. Prestise.

5. Pengembangan atas investasi (ROI).

c) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Pada dasarnya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan

harga (Danang 2014) yaitu :

1. Memperkirakan permintaan produk (Estimate for the product).

2. Memperkirakan seberapa besar harga yang diharapkan (the expected

price).

3. Memperkirakan penjualan dengan harga yang berbeda (Estimate of

sales at varios price).

4. Reaksi pesaing (Competitive reaction).

d) Dimensi Harga

Menurut ( K o t l e r & K e l l e r 2 0 1 2 ) terdapat empat ukuran yang

mencirikan harga yaitu sebagai berikut:

1. Keterjangkauan Harga.
44

2. Kesesuaian Harga Dengan Kualitas Produk.

3. Kesesuaian Harga Dengan Manfaat.

4. Harga Sesuai Kemampuan atau Daya Saing Harga.

Menurut (Kotler 2012), indikator – indikator harga yaitu sebagaiberikut :

1. Keterjangkauan harga.

Harga yang diberikan oleh perusahaan terhadap produk mereka dapat

dijangkau oleh para konsumennya. Harga yang sesuai dan terjangkau

tentunya akan menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli produk

mereka.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

Harga yang diberikan oleh perusahan terhadap produknya sesuai dengan

kualitas produk yang mereka hasilkan, misalnya jika harganya tinggi maka

kualitas produk yang diberikan pun memiliki kualitas yang tinggi sehingga

konsumen pun merasa tidak keberatan jika membeli produk tersebut.

3. Daya saing harga.

Dalam pasar, perusahaan sebaiknya juga memperhatikan bahwa harga

yang diberikan memiiki daya saing yang tinggi terhadap para

kompetitornya. Jika harga yang diberikan terlampau tinggi di atas harga

para kompetitor maka produk tersebut tidak memiliki daya saing yang

baik.
44

4. Kesesuaian harga dengan manfaat.

Manfaat produk yang dimiliki harus sesuai dengan harga yang diberikan

oleh perusahaan terhadap produk mereka. Ada baiknya jika harga yang

tinggi memiliki manfaat produk yang tinggi pula.

2.2.2 Kualitas Pelayanan

Menurut Payne (2000) pelayanan merupakan suatu kegiatan yang memiliki

beberapa unsur ketidakwujudan (intangbility) berhubungan, yang melibatkan

beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya

dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Berdasarkan pendapat tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu bentuk sistem,

prosedur atau metode tertentu diberikan kepada orang lain. Dalam hal ini,

kebutuhan pelanggan dapatterpenuhi sesuai dengan harapan atau keinginan

pelanggan dengan tingkat persepsi mereka.

Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara

membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang di terima atau

diperoleh dengan pelayanan yang sesungguhnya konsumen harapkan atau

dinginkan. Pelayanan dapat dikatakan baik atau berkualitas apabila pelayanan

yang diberikan oleh suatu perusahaan dapat memuaskan para konsumen. Jika

konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan maka tidak menutup

kemungkinan bahwa konsumen akan loyal terhadap perusahaan. Pada usaha orkes

musik New Rera sendiri menjadikan kualitas pelayanan sebagai salah satu

keunggulan mereka dengan menggunakan SOP yang telah disesuaikan untuk

mendapatkan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan berfokus pada upaya


44

pemenuhan kebutuhan dan keinginan, serta ketetapan penyampaiannya untuk

mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 2014).

Menurut (Tjiptono, 2014), terdapat lima indikator kualitas pelayanan yaitu:

1) Keandalan (Realibility)

Merupakan kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan

segera, akurat dan memuaskan atau kemampuan suatu perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan

terpercaya. kinerja harus sesuai dengan harapan pengguna jasa yang berarti

ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pengguna jasatanpa

kesalahan, sikap yang simpatik dan akurasi yang tinggi.

2) Daya anggap (Responsiveness)

Merupakan keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan

memberikan layanan dengan tanggap atau suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat/ responsif dan tepat kepada

pengguna jasa dengan penyampaian informasi yang jelas. Tidak

membiarkan pengguna jasa menunggu tanpa adanya suatu alasan yang

jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

3) Jaminan dan kepastian (Assurance)

Merupakan sopan santun dan kemampuan para karyawan perusahaan

untuk menumbuhkan rasa percaya pengguna jasa kepada perusahaan yang

terdiri dari beberapa komponen mencakup pengetahuan, kompetensi,

kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pelayanan, bebas dari

bahaya, resiko atau keragu – raguan.


44

4) Empati (empathy)

Empati dilakukan dengan memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada pengguna jasa dengan

berupaya memahami keinginan mereka. Suatu perusahaan diharapkan

memiliki pengertian dan pengetahuan secara spesifik serta memiliki waktu

pengoperasian yang nyaman bagi pengguna jasa yang meliputi

kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian

pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan.

5) Bukti fisik (Tangibles)

Merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan

eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana

dan prasarana fisik perubahan dari keadaan lingkungan sekitar merupakan

bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa meliputi

fasilitas fisik (gedung, gudang dan sebagainya), perlengkapan, pegawai

dan sarana komunikasi.

2.2.3 Brand Image

a) Pengertian Brand Image

Brand image adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan

ketika mendengar atau melihat sebuah brand image konsumen yang

positif terhadap sesuatu brand lebih memungkinkan konsumen untuk

melakukan pembelian. Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk

membangun image perusahaan yan g positif.


44

Menurut Suryani (2013), yaitu “citra merek adalah segala hal yang terkait

dengan merek adalah segala sesuatu hal yang terkait dengan merek yang ada di

benak ingatan konsumen. Citra merek yang merupakan persepsi konsumen

terhadap merek secara menyeluruh dan dibentuk citra merek mempunyai peran

penting dalam mempengaruhi perilaku pembelian”.

Menurut Herlina (2017), “brand image (citra merek) merupakan

representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi

dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa brand image

merupakan serangkain kepercayaan konsumen tentang merek tertentu sehingga

asosisi merek tersebut melekat di benak konsumen.

b) Manfaat Brand Image, menurut Tjiptono (2011) yaitu:

1. Cara pengenalan untuk memfasilitasi operasi dalam pengerjaan atau

mengejar suatu produk untuk perusahaan terutama dalam mengatur

investaris dan catatan akuntansi.

2. Wujud dari suatu perlindungan lembaga kekuasan terhadap suatu

karakter atau bagian komoditas yang lebih spesifik, symbol maupun

merek mendapatkan preservasi kekayaan terpelajar. Dengan nama

merek terdaftar, merek dagang dapat dilindungi dengan cara

mematerikan suatu pengemasan dilindungi dengan mempergunakan

kewenangan cipta desain.

3) Berikan sinyal dengan bobot atau dengan jenis yang tinggi dengan

tujuan membuat pelanggan merasa puas, sehingga para pelanggan bisa


44

memilih dan memilah dengan mudah dan tentu membeli kembali.

4) Membuat ikatan dan membentuk sebuah makna khas yang membuat

beda suatu produk dari competitor global.

5) Sumber mutu yang masuk secara akal sehat, apalagi suatu proses

melewati dengan perlindungan asas dan kaidah kepatuhan atau ketaatan

para konsumen.

c) Indikator Brand Image

Menurut Herlina (2017), brand image memiliki 3 indikator yaitu:

1. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu

barang atau jasa.

2. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu

barang atau jasa.

3. Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa.

2.2.4 Kepuasan Konsumen

Kepuasan pelanggan terhadap suatu produk ataupun jasa, sebenarnya

sesuatu yang sulit untuk didapat jika perusahaan jasa atau industri tersebut tidak

benar-benar mengerti apa yang diharapkan oleh konsumen. Untuk produk atau

layanan dengan kualitas yang sama, dapat memberikan tingkat kepuasan yang

berbeda-beda bagi konsumen yang berbeda. Oleh karena itu, suatu perusahaan

harus selalu memperhatikan kualitas produk maupun pelayanan yang diberikan


44

kepada konsumen.

Kepuasan konsumen adalah situasi yang ditunjukkan oleh konsumen

ketika mereka menyadari bahwa kebutuhan dan keinginannya sesuai dengan yang

diharapkan serta terpenuhi secara baik (Tjiptono, 2012). Sedangkan menurut

(Kotler dan Keller, 2012) Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (atau hasil) produk

yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Apabila kinerja

gagal memenuhi ekspektasi, konsumen akan tidak puas. Apabila kinerja sesuai

dengan ekspektasi, konsumen akan puas. Apabila kinerja melebihi ekspektasi,

maka konsumen akan merasa sangat puas. Sedangkan menurut jurnal (Bachtiar,

2011), kepuasan konsumen merupakan perasaan positif konsumen yang

berhubungan dengan produk / jasa selama menggunakan atau setelah

menggunakan jasa atau produk.

Menurut (Kotler, 2012) terdapat empat indikator kepuasan konsumen

yaitu:

1. Kenyamanan yang dirasakan pelanggan pada saat pelayanan diberikan.

2. Keyakinan pelanggan atas pelayanan yang diberikan.

3. Minat untuk selalu menggunakan jasa.

4. Perasaan puas atas perhatian dan pelayanan yang diberikan oleh karyawan.
44

2.3 Kerangka Pemikiran

HARGA

( )

KEPUASAN
KUALITAS PELAYANAN
KONSUMEN
( )
(Y)

BRAND IMAGE

( )

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Keterangan :

Variabel X1 : Berpengaruh secara parsial (H1) Terhadap (Y)

Variabel X2 : Berpengaruh secara parsial (H2) Terhadap (Y)

Variabel X3 : Berpengaruh secara parsial (H3) Terhadap (Y)

Variabel X1, X2, X3 : Berpengaruh secara simultan (H4) Terhadap (Y)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian diatas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh variabel Harga (X1) terhadap variabel Kepuasan

Konsumen (Y) pada usaha orkes musik New Rera di Madiun.


44

H2 : Terdapat pengaruh variabel Kualitas Pelayanan (X2) terhadap variabel

terhadap variabel Kepuasan Konsumen (Y) pada usaha orkes musik New

Rera di Madiun.

H3 : Terdapat pengaruh variabel Brand Image (X3) terhadap variabel terhadap

variabel Kepuasan Konsumen (Y) pada usaha orkes musik New Rera di

Madiun.

H4 : Terdapat pengaruh Harga (X1), Kualitas Pelayanan (X2) dan Brand Image

(X3) terhadap variabel Kepuasan Konsumen (Y) pada usaha orkes musik

New Rera di Madiun.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2012), “Penelitian asosiatif kausal adalah

penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan permasalahan yang bersifat

hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih”. Jadi dapat disimpulkan

penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih untuk

mengetahui hubungan sebab akibat tentang variabel yang akan diteliti, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas pelayanan dan

brand image terhadap kepuasan konsumen pada usaha orkes musik New Rera di

Madiun.

3.2 Populasi, Sampel (Responden) dan Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2012), yaitu “populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Populasi pada dasarnya suatu elemen atau individu yang ada dalam wilayah

penelitian atau keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh konsumen yang menggunakan jasa orkes musik New Rera di

Madiun yang diambil kisaran tahun 2019-2020 awal sebelum pandemi.

42
44

Sampel adalah bagian atau jumlah dari populasi yang diharapkan mampu

mewakili populasi dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2012) “sampel adalah

sebagian dari populasi”. Sedangkan menurut Sanusi (2011) “sampel merupakan

elemen dari populasi yang terpilih, cara untuk memilih atau menyeleksi disebut

sampling”. Yang menjadi populasi di dalam penelitian ini adalah konsumen yang

menggunakan jasa orkes musik New Rera di Madiun. Dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Karena jumlah populasi tidak diketahui maka dalam penelitian ini

dikumpulkan pengembalian untuk dijadikan responden. Ukuran sampel dalam

penelitian ini sangat banyak dan tidak dapat diketahui dengan pasti, maka besar

sampel yang digunakan menurut Rao Purba dalam Patilaya (2018) menggunakan

rumus sebagai berikut:

( )

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam

penelitian (95%=1,96)

Moe = Margin of Error kesalahan maksimum yang bisa

ditolerir sebesar 10%=0,1

Peneliti memutuskan untuk menggunakan rumus diatas dan peneliti

memperoleh perhitungan sebagai berikut:

( )
( )
44

n = 96,04 = 96 atau 100 (pembulatan)

Menurut hasil perhitungan di atas, sampel yang dapat diambil sebanyak 96

orang konsumen/ pengguna jasa, akan tetapi pada prinsipnya tidak ada aturan

yang pasti untuk menentukan presentase yang dianggap tetap dalam menentukan

sampel. Maka dalam hal ini peneliti mengambil sampel sebanyak 100 orang

konsumen/ pengguna jasa yang dianggap mampu mewakili populasi yang ada.

Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik sampling

yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik simple random

sampling.

3.3 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini digunakan definisi operasional variabel agar menjadi

petunjuk dalam penelitian ini.

1. Variabel Independen/ Bebas

a) Harga (X1) Menurut Kotler (2012) adalah jumlah uang yang harus

dibayar pelanggan untuk mendapatkan suatu produk. Harga adalah

pernyataan nillai dari suatu produk, nilai product tersebut merupakan

perbandingan antara persepsi konsumen terhadap kualitas ataupun

manfaat yang akan dia terima apabila mengeluarkan sejumlah biaya

dalam mendapatkan produk..

Menurut (Kotler 2012), indikator – indikator harga yaitu sebagaiberikut :


44

1. Keterjangkauan harga.

Harga yang diberikan oleh perusahaan terhadap produk mereka dapat

dijangkau oleh para konsumennya. Harga yang sesuai dan terjangkau

tentunya akan menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli

produk mereka.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

Harga yang diberikan oleh perusahan terhadap produknya sesuai

dengan kualitas produk yang mereka hasilkan, misalnya jika harganya

tinggi maka kualitas produk yang diberikan pun memiliki kualitas

yang tinggi sehingga konsumen pun merasa tidak keberatan jika

membeli produk tersebut.

3. Daya saing harga.

Dalam pasar, perusahaan sebaiknya juga memperhatikan bahwa harga

yang diberikan memiiki daya saing yang tinggi terhadap para

kompetitornya. Jika harga yang diberikan terlampau tinggi di atas

harga para kompetitor maka produk tersebut tidak memiliki daya

saing yang baik.

4. Kesesuaian harga dengan manfaat.

Manfaat produk yang dimiliki harus sesuai dengan harga yang

diberikan oleh perusahaan terhadap produk mereka. Ada baiknya jika

harga yang tinggi memiliki manfaat produk yang tinggi pula.


44

b) Kualitas Pelayanan (X2) yaitu berfokus pada upaya pemenuhan

kebutuhan dan keinginan, serta ketetapan penyampaiannya untuk

mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 2014).

Menurut (Tjiptono, 2014), terdapat lima indikator kualitas pelayanan

yaitu:

1. Keandalan (Realibility)

Merupakan kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan

segera, akurat dan memuaskan atau kemampuan suatu perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan

terpercaya. kinerja harus sesuai dengan harapan pengguna jasa yang

berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pengguna

jasatanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan akurasi yang tinggi.

2. Daya anggap (Responsiveness)

Merupakan keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan

memberikan layanan dengan tanggap atau suatu kemauan untuk

membantu dan memberikan pelayanan yang cepat/ responsif dan tepat

kepada pengguna jasa dengan penyampaian informasi yang jelas. Tidak

membiarkan pengguna jasa menunggu tanpa adanya suatu alasan yang

jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan

3. Jaminan dan kepastian (Assurance)

Merupakan sopan santun dan kemampuan para karyawan perusahaan

untuk menumbuhkan rasa percaya pengguna jasa kepada perusahaan

yang terdiri dari beberapa komponen mencakup pengetahuan,


44

kompetensi, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki

pelayanan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu – raguan.

4. Empati (empathy)

Empati dilakukan dengan memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada pengguna jasa dengan

berupaya memahami keinginan mereka. Suatu perusahaan diharapkan

memiliki pengertian dan pengetahuan secara spesifik serta memiliki

waktu pengoperasian yang nyaman bagi pengguna jasa yang meliputi

kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian

pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan.

5. Bukti fisik (Tangibles)

Merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan

eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan

sarana dan prasarana fisik perubahan dari keadaan lingkungan sekitar

merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa

meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang dan sebagainya), perlengkapan,

pegawai dan sarana komunikasi.

c) Brand Image (X3) Brand image suatu kumpulan keyakinan atau

kepercayan atas merek tertentu. Perusahaan mewakilii produknya dengan

menggunakan logo atau simbol pada produk untuk mengetahui informasi

mengenai citra produknya (Kotler, 2016).


44

Menurut Herlina (2017), brand image memiliki 3 indikator yaitu:

1. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi

yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang

membuat suatu barang atau jasa.

2. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan

suatu barang atau jasa.

3. Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa.

2. Variabel Dependen/ Terikat

Disini definisi Variabel Dependen Kepuasan Konsumen (Y) merupakan

kepuasan pelanggan terhadap suatu produk ataupun jasa, dimana sebenarnya

sesuatu yang sulit untuk didapat jika perusahaan jasa atau industri tersebut

tidak benar-benar mengerti apa yang diharapkan oleh konsumen. Untuk

produk atau layanan dengan kualitas yang sama, dapat memberikan tingkat

kepuasan yang berbeda-beda bagi konsumen yang berbeda. Oleh karena itu,

suatu perusahaan harus selalu memperhatikan kualitas produk maupun

pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil dari penyebaran angket

(kuesioner) yang diperoleh secara langsung dari responden, yaitu berupa data hasil

penyebaran kuesioner kepada pengguna jasa orkes musik New Rera di Madiun.
44

Sumber data sekunder dalam penelitian ini berasal dari data yang telah

dikumpulkan dan dilaporkan oleh pihak lain diluar dimana data tersebut

memberikan informasi. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi profil

peurusahaan dan data-data lain yang menunjang.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Pengumpulan data kuesioner dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

pernyataan tentang variabel harga, kualitas pelayanan, brand image, dan kepuasan

konsumen. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang kemudian di uji

apakah valid dan reliabel dengan uji validitas dan realibilitas. Menurut (Sugiyono

2016) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati dan secara spesifik semua fenomena

ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yaitu valid dan reliable. Pengujian terhadap validitas dan

reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS (Statistic

Package and Social Science) Versi 25.0.

Instrumen penelitian berupa kuesioner tertutup yang berbentuk chek list

sehingga responden tinggal membubuhkan tanda chek (√) pada kolom yang

sesuai. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner yang diisi.

Dengan menggunakan skala likert berupa skor pada nilai kuesioner.


44

Tabel 3. 1 Skala Likert

No. Keterangan Nilai/Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu-ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono 2016

“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi

sesorang tentang fenomena sosial” (Sugiyono 2016). Salah satu hal penting dalam

penelitian adalah cara memperoleh data yang akurat dan obyektif. Untuk itu

dalam penelitian ini perlu diketahui seberapa tinggi releabilitas dan validitas alat

ukur (instrumen) yang digunakan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

1. Penyebaran Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner yang

ditujukan kepada responden. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat

tertutup sehingga responden hanya mengetahui alternatif jawaban yang

telah disediakan, adapun kuesioner terlampir.

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan melakukan dokumentasi pada konsumen

yang sedang menggunakan jasa usaha orkes musik New Rera di Madiun.
44

3.7 Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penlitian ini yaitu :

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Menurut (Arikunto 2010) suatu konstruk dikatakan valid jika

nilainya > 0,50, dalam penelitian ini uji validitas dilakukan atas item-

item pertanyaan pada kuesioner yaitu dengan jalan menghitung

koefisien korelasi dari tiap-tiap item pernyataan dengan skor total yang

diperoleh dengan menggunakan analisis korelasi product moment

dengan formulasi sebagai berikut:

∑ ( ∑ ) (∑ )
rxy =
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi X danY

N : Jumlah sampel

ΣXY : Jumlah produk X dan Y

ΣX : Jumlah nilai X

ΣY : Jumlah nilai Y

Hasil dari rxy dikorelasikan dengan harga kritis product moment (rtabel),

apabila hasil yang di peroleh rhitung ˃ rtabel, maka instrumen tersebut valid

Instrumen dalam praktiknya untuk menguji validitas kuesioner


44

menggunakan bantuan software SPSS 4.0.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto 2010). Instrumen yang

baik tidak bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih

jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel

akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Untuk menguji

reliabilitas, dilakukan dengan uji Cronbachs Alpha (Arikunto 2010)

adalah sebagai berikut:

r11 = (,( )
-, -

Di mana :
r11 : Reliabilitas Instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan/ pernyataan atau banyaknya
soal
: Jumlah varians butir
²t : Varians total

Perhitungan nilai cronbach alpha dilakukan dengan bantuan program

komputer SPSS release 25.0. Mengacu pada pendapat Nunnally dalam

(Ghozali 2016), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach alpha (α)>0,60. Jadi, jika nilai koefisien

( )>0,60 maka daftar pernyataan itu reliabel dan sebaliknya, jika nilai

koefisien ( )≥ 0,60, maka daftar pernyataan tersebut tidak reliabel.


44

2. Uji Asumsi Klasik :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dengan model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Metode yang digunakan adalah kurva normal P-P

Plot (Ghozali 2006) yang diolah dengan program SPSS. Dasar

pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arahgaris diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika data menyebar jauh diatas garis diagonal dan/tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut (Ghozali 2011), “uji multikolineritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen)”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolineritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.


44

2) Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi

(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolineritas.

3) Multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya

Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Multikolineritas terjadi

apabila nilai tolerance< 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolineritas yang masih

dapat ditolerir.

c. Uji Heterokedastisitas.

Menurut (Ghozali 2011) “uji heteroskesdastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskesdastisitas. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya

heteroskesdastisitas, sebagai berikut :

1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk suatu pola

teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.


44

2) Jika tidak ada pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedatisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda.

Menurut (Arikunto 2010) “analisis regresi linear berganda digunakan untuk

mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu:

Harga (X1), Kualitas Pelayanan (X2) dan Brand Image (X3) terhadap

Kepuasan Konsumen (Y), dengan menggunakan persamaan” :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y : Kepuasan konsumen

A : Konstanta

b1,b2,b3 : Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

X1 : Harga

X2 : Kualitas pelayanan

X3 : Brand image

e : error (kesalahan/ pengganggu)

4. Koefisien Determinasi.

Menurut (Ghozali 2012), “koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen”. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu.

Nilai R2 yang kecil, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam


44

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya, jika

nilai yang mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen.

Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

R² = ß1𝛴x1y + ß2𝛴x2y + ß3𝛴x3y

Di mana :

R2 : Koefisien determinasi linear berganda

b1Zx1y : Pengaruh harga

b2Zx2y : Pengaruh kualitas pelayanan

b3Zx3y : Pengaruh brand image

Y : Kepuasan konsumen

ß1,ß2,ß3, : Koefisien regresi

5. Uji Hipotesis : Uji T dan Uji F

a. Uji Parsial (Uji t)

Menurut (Ghozali 2016) “Uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh

pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Langkah-

langkah pengujiannya sebagai berikut :

1. H0 : b1,b2,b3 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel

bebas (X1, X2 dan X3) terhadap variabel terikat (Y).


44

Ha : b1,b2,b3 ≠ 0, artinya secara parsial ada pengaruh antara variabel

bebas (X1, X2, dan X3) terhadap variabel terikat

(Y).

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5%, dengan

derajat bebas (dk) = n – k, untuk menentukan ttabel sebagai batas

daerah penerimaan dan penolakan hipotesis.

3. Daerah penerimaan dan daerah penolakan.

Gambar III.1
UJI t
Kriteria pengujian:

a) H0 ditolak jika, -thitung< -ttabel atau thitung>ttabel

b) H0 diterima jika, -ttabel ≤ -ttabel atau thitung ≤ttabel

4. Menghitung t

thitung =

Di mana :

b : slope garisregresi

ß : pendugaan koefisienregresi

S : standard error koefisien regresi


44

5. Kesimpulan

H0 ditolak, berarti ada pengaruh yang signifikan antara masing-

masing variabel independen dan variabel dependen. Dan jika H0

diterima, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara masing-

masing variabel independen dan variabel dependen.

b. Uji Simultan (Uji F)

Menurut (Ghozali 2016) uji F menunjukkan apakah semua variabel

independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

atau variabel terikat. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :

1. Menentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

a. H0 : b1,b2,b3 = 0, artinya tidak ada hubungan signifikan antara

variabel (X1, X2, X3) dengan variabel terikat (Y)

secara simultan atau secara bersama-sama.

b. Ha : b1,b2,b3 ≠ 0, artinya ada hubungan signifikan antar

variabel bebas (X1, X2, X3) dengan variabel

terikat (Y) secara simultan atau secara

bersama-sama.

2. Menentukan level signifikan ( ), dengan = 0,05.

3. Menentukan kriteria pengujian:


44

Daerah H0 Daerah H0 ditolak (5%)

F tabel
Gambar III.2 Kurva Uji F
a. Jika F hitung > F tabel, H0 ditolak artinya ada pengaruh

signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas dengan

variabel terikat.

b. Jika F hitung < F tabel, H0 diterima artinya tidak ada

pengaruh bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel

terikat.

4. Menghitung nilai F

( ) ( )

Di mana :

R² : Koefisien determinasi

k : Jumlah variabel

n : Jumlah sampel

5. Kesimpulan

H0 ditolak atau H0 diterima.


44

3.8 Jadwal Penelitian

Waktu Penelitian
No Keterangan September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan :
a. Pengajuan Judul
b. Penyusunan Pra Porposal
c. Penyusunan Proposal
2 Pengumpulan Data :
3 Pengolahan data
4 Penyajian data
5 Penyususnan Skripsi
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.” Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Bachtiar. 2011. “Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan


Mahasiswa Dalam Memilih Politeknik Sawunggalih Aji Purworejo.”
Dinamika Sosial Ekonomi Vol 7 No. 1.

Basu, Swastha. 2014. “Manajemen Pemasaran.” Yogyakarta: BPFE.

Danang, Suntoyo. 2014. “Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran ( Konsep, Strategi


Dan Kasus).” Yogyakarta: CAPS ( Center for Academic Publishing).

Ghozali, I. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi


Ke-4.” Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivirate Dengan Program SPSS 19.”
Edisi Ke-5. Semra Aplikasi Analisis Multivirate Ddengan Program IBM
SPSS 19. Edisi Ke-5.In.

Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivirate Ddengan Program IBM


SPSS 19.” Edisi Ke-5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ng: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.

Ghozali, Imam. 2016. “Aplikasi Analisis Multivirate Dengan Program IBM SPSS
19.” Edisi Ke-5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Haryono, Novan &. Octavia. 2014. “Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Mutu
Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Terhadap
Loyalitas Konsumen.” Jurnal NDEPT, Vol. 4, No. 1.

Herlina, Syamsu Bahri. 2017. “Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Telepon Selular Merek Samsung Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.” JURNAL VISIONER &

42
44

STRATEGIS. Volume 6, Nomor 2, September 2017 ISSN : 2338-2864 Hal.


99-109.

Kotler. 2016. “Prinsip-Prinsip Pemasaran.” Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Kotler, &. Armstrong. 2001. “Prinsip-Prinsip Pemasaran.” Edisi 12. Jakarta:


Erlangga.

Kotler, Philip dan Keller. 2012. “Manajemen Pemasaran.” In Manajemen


Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2012. “Marketing Management. Edisi 14.”
Global Edition. Pearson Prentice Hall.

Kotler, Philip, and Armstrong Gary. 2012. Principles of Marketing. New York:
Pearson.

Nasution, M. 2004. “Manajemen Jasa Terpadu.” Jakarta: PT Ghalia Indonesia.

Nopiani, Meri. 2018. “Pengaruh Promosi, Kualitas Produk Dan Brand Image
Motor Matix Yamaha NMAX Terhadap Keputusan Pembelian.” Skripsi. UIN
Radeh Patah Palembang.

Patilaya, E. 2018. “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kelengkapan Produk Terhadap


Keputusan Pembelian Produk Salt N Pepper Pada PT MItra Busana Sentosa
Bintaro.” Pe. Jurnal Kreatif. Vol. 6, No. 2 April 2018.

Payne, Adrian. 2000. “Service Marketing Pemasaran Jasa.” Yogyakarta: Andi.

Sanusi. 2011. “Metodologi Penelitian Bisnis.” In Sanusi, Metodologi Penelitian


Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Soeprajitno, Edy Djoko. 2018. “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN,


HARGA, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi
Kasus Pada Konsumen Stand Pakaian Pasar Tradisional Bandar Kediri).” Jur
Nal Ekonomi Bisni S 4(2):298–315.
44

Sugiyono. 2012. “Metode Penelitian Kantitatif, Kualitatif Dan R&D.” In


Sugiyono, Metode Penelitian Kantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.

Sugiyono. 2016. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.” Bandung:


PT. Alfabet.

Suryani, Tatik. 2013. “Perilaku Konsumen Di Era Internet: Implikasnya Pada.”


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tjiptono, Fandy. 2006. “Manajemen Jasa.” Edisi Keempat. Yogyakarta: Andi


Offset.

Tjiptono, Fandy. 2011. “Manajemen Dan Strategi Pemasaran.” Yogyakarta: Andi


Offset.

Tjiptono, Fandy. 2014a. “Pemasaran Jasa.” Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy. 2014b. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2012. “Service Quality & Satisfaction
Edisi Ketiga.” Yogyakarta: Andi Offset.

Yulianingsih, Anna. 2018. “Analisis Pengaruh Promosi, Lokasi, Harga, Dan


Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Roti Bakar 88
Tangerang.” JEBI | Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia 12(01):69–81. Doi:
10.36310/Jebi.V12i01.28.

Anda mungkin juga menyukai