Oleh :
NOVERTA ASTRI TRISNANTA
191910601015
KELOMPOK 1
II. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui komposisi media dan cara
membuat media Potato Dextore Agar (PDA), Potato Dextrosa, dan Nutrient Agar
(NA).
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas beaker, erlenmeyer,
timbangan analitik, dan autoclave.
3.1.2 Bahan
Potato Dekstrosa Agar : bahan yang digunakan adalah 250 gram kentang, 20
gram dekstosa, 15-18 gram agar agar, 1000 ml aquades, dan label.
Nutrient Agar : bahan yang digunakan adalah 23 gram nutrient agar, 1000 ml
aquades, dan label.
Potato Dekstrosa : bahan yang digunakan adalah 250 gram kentang, 20 gram
dekstrosa, 1000 ml aquades, dan label.
Nutrient Broth : bahan yang digunakan adalah 8 gram nutrient broth , 1000
ml aquades, dan label.
Hasil
Nutrient
Agar
(NA)
- ditimbang 23 gram NA, lalu dilaritkan kedalam 1000 ml akuades dan
aduk sampai homogen
- dituang ke Erlenmeyer dan atur ph menjadi 6-7 dengan ditambahkan
larutan HCL 1 N atau NaOH 1N
- disterilkan media menggunakan autoclave
Hasil
Hasil
Nutrient Broth
(NB)
- ditimbang 8 gram NA, lalu dilarutkan ke dalam 1000 ml aquades dan
aduk sampai homogen
- dituang ke Erlenmeyer dan atur pH menjadi 6-7 dengan ditambahkan
larutan HCL 1 N atau NaOH 1 N
- disterilkan media menggunakan autoclave
Hasil
IV. Hasil dan Pembahasan
https://padlipratama.wordpress.com/sterili
sasi-dan-pembuatan-media/
[serial online]
2. Nutrien Broth (NB) - 8 gram nutrient broth
- 1000 ml akuades
https://mydokterhewan.blogspot.com/2015
/01/media-pertumbuhan-buatan-
mikrobiologi.html
[serial online]
3. Potato Dekstrosa Agar (PDA) - 250 gram kentang
- 20 gram dektrosa
- 15 - 18 gram agar-agar
- 1000 ml aquades
https://www.mycrobe.org/blog/2018/7/6/p
otato-dextrose-agar-pda
[serial online]
4. Potato Dekstrosa Broth (PDB) - 250 gram kentang
- 20 gram dektrosa
- 1000 ml aquades
https://www.bio-
world.com/productinfo/3_43_287_688/10
171/Potato-Dextrose-Broth.html
[serial online]
4.2 Pembahasan
Media adalah campuran nutrient atau zat makanan yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan. Media atau medium merupakan bahan yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalamnya. Media
digunakan untuk menumbuhkan mikroba, isolasi dan inokulasi mikroba serta uji
fisiologi dan biokimia mikroba. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu
bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan
mikroorganisme untuk pertumbuhannya (Pujiati, 2019).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa
molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Pembiakan mikroba dalam
laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan
yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan.
Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon,
nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen serta unsur-unsur sekelumit (trace element).
Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahakan faktor pertumbuhan berupa
asam amino, vitamin atau nukleotida (Riki,2019).
Media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah yang sesuai dengan
lingkungan pertumbuhan mikroba, yaitu susunan makanannya dimana media harus
mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran zat/metabolism.
Media juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan gas, tekanan osmose
yaitu harus isotonik, derajat pHnya netral tetapi ada yang alkali, temperature harus
sesuai dan steril. Media harus mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan
mikroba, yaitu sumber energi, seperti gula, ion inorganik, sumber nitrogen dan juga
vitamin (Yusmaniar dkk, 2017).
Media juga berperan sebagai wadah atau tempat zat hara yang digunakan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam
metabolisme, dan pergerakan. umumnya, media pertumbuhan berisi air, sumber
energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen,
serta unsur-unsur lainnya. Variasi dalam tipe nutrisi, diimbangi oleh tersedianya
berbagai macam media yang banyak macamnya untuk kultivasinya, oleh sebab itu
dalam laporan ini akan membahas lebih lanjut kebutuhan dasar mikroorganisme,
macam-macam media pertumbuhan, dan prosedur umum pembuatan media
pertumbuhan guna menunjang kegiatan pembelajaran mikrobiologi (Putri, 2017).
Berdasarkan bentuknya media dibedakan menjadi 4 yaitu, media cair digunakan
untuk pembenihan diperkaya sebelum disebarkan media padat, tidak cocok untuk
isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai untuk mempelajari koloni kuman. Contoh
media cair Nutrient broth (NB); Pepton dilution fluid (PDF); Lactose Broth (LB);
Mac Conkey Broth (MCB), dan lain-lain. Media semi padat adalah media yang
mengandung agar sebesar 0.5 %, Media padat mengandung komposisi agar sebesar
15 %.Media padat digunakan untuk mempelajari koloni kuman, untuk isolasi dan
untuk memperoleh biakan murni. Contoh media padat Nutrient Agar (NA); Potato
Detrose Agar (PDA); Plate Count Agar (PCA), dan lain-lain. Dalam media padat
berdasarkan tujuan penggunaan dibedakan menjadi dua, yaitu media isolasi adalah
media yang mengandung unsur esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
mikroba dan media diperkaya merupakan media yang mengandung bahan dasar untuk
pertumbuhan mikroba dan zat-zat tertentu yang ditambahkan seperti serum, kuning
telur, dan lain-lain. Media selektif merupakan media cair yang ditambahkan zat
tertentu untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu dan diberikan penghambat
untuk mikroba yang tidak diinginkan. Contoh media yang ditambahkan ampisilin
untuk menghambat mikroba lainnya (Yusmaniar, 2017).
Media berdasarkan sifat terbagi menjadi tiga, yaitu media padat, media semi padat
semi cair, dan media cair. Media berdasarkan komposisi atau susunannya terdiri atas
media sintetis, semi sintetis, dan media non sintetis. Media berdasarkan tujuan, yaitu
media selektif atau penghambat dan media diperkaya. Contoh macam jenis media
yang umum digunakan, yaitu Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB), Potato
Dextrose Agar (PDA), Salmonella Shigella (SS) agar, Eosin Methylene Blue Agar
(EMBA) (Pujiati, 2019).
Media NA (nutrient agar) merupakan media yang berbentuk serbuk berwarna
putih kekuningan dan apabila setelah digunakan akan berbentuk padat karena terdapat
kandungan agar sebagai pemadatnya. Komposisi yang terpenting dalam media ini
adalah karbohidrat dan protein yang terdapat pada ekstrak daging dan pepton sesuai
dengan kebutuhan sebagian besar bakteri (Thohari, 2019). NA dibuat dari campuran
ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal
ini agar digunakan, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh
mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan
dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang
sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Medium NA
merupakan medium yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang
padat dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai
medium untuk menumbuhkan bakteri (Ayu, 2016).
5.2 Saran
Saran pada saat percobaan ini adalah sebaiknya pada saat praktikum dilakukan
dengan berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan pada saat pembuatan medium
pertumbuhan mikroba. Selalu gunakan alat keselamatan untuk menghindari
kecelakaan saat melakukan praktikum, dan saat melakukan sterilisasi pada medium
dilakukan dengan benar agar medium benar benar steril dan tidak terkontaminasi
apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Batusangkar.
Tidar.
Pada Media PDA (Potato Dextrose Agar ) dan Media Alternatif dari
Pujiati. 2019. Buku Ajar Mikrobiologi Umum. Madiun: IKIP PGRI Madiun.
Putri, M, H., Sukini., dan Yodong. 2017. Mikrobiologi “Bahan Ajar Keperawatan
Riki Gunawan.2019. Pembuatan Media Menggunakan Media TSA dan TSB. Tanjung
Thohari , Nofriana Maria dkk. Pemanfaatan Tepung Kacang Hijau (Vigna radiata
Jurnal
Buku
Modul