Anda di halaman 1dari 26

PENGENALAN ALAT

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

Oleh :
NOVERTA ASTRI TRISNANTA
191910601015
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2020
I. Judul : Pengenalan Alat
II. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui fungsi alat-
alat yang umum digunakan pada praktikum mikrobiologi.

III. Metode Praktikum


3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu mikroskop, autoclave, oven (Hot
Air Sterilizer), timbangan/neraca analitik, Laminar Air Flow (LAF), cawan petri
(petri dish), tabung reaksi (reaction tube atau test tube), Pembakar bunsen (pembakar
spiritus), pH indikator universal, pinset, skalpel, jarum inokulum, batang L (L Rod),
erlenmeyer, gelas beaker, gelas ukur, mikropipet, tip, mortar dan penumbuk,
inkubator, vortex, hot plate dan shaker.

3.2 Langkah Kerja

Alat
Laboratourium
 Disiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
 Diamati dengan teliti
 Diberi gambar peralatan dan menjelaskan fungsi dan prinsip kerjanya
 Ditulis fungsi dari masing-masing alat pada tabel hasil

Hasil
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel Hasil
No. Nama Alat Gambar Alat Fungsi
1. Mikroskop Memberikan perbesaran
yang membuat kita dapat
melihat struktur
mikroorganisme yang
tidak dapat dilihat oleh
mata telanjang,
menghasilkan bayangan
Sumber: yang maya, terbalik, dan
https://www.seluncur.id/macam-
diperbesar.
macam-mikroskop/
[serial online]
2. Autoclave Mensterilkan berbagai
macam alat dan bahan
yang digunakan dalam
mikrobiologi
menggunakan uap air
panas bertekanan, pada
Sumber: umumnya 1,5 atm- 2 atm
https://labthinkindonesia.wordpr dengan suhu 121oC dan
ess.com/2018/03/12/fungsi-
lama sterilisasi yang
autoclave/
[serial online] dilakukan biasanya 15-20
menit.
3. Oven Mensterilkan alat-alat
gelas yang tahan terhadap
panas. Digunakan pada
sterilisasi udara kering
dengan membebaskan
alat-alat dari segala
macam kehidupan
Sumber:
(mikroba) tanpa
https://ovenmemmert.wordpress.
com/2018/11/26/apa-itu-oven- kelembaban.
laboratorium/
[serial online]
4. Neraca Analitik Mengukur massa zat
dalam kegiatan penelitian
dan praktikum terkait
pengukuran kuantitatif.
Memiliki tingkat ketelitian
tinggi.

Sumber:
https://indonesian.alibaba.com/p
roduct-detail/analytical-balance-
series-as-214344232.html
[serial online]
5. Laminar Air Flow Berfungsi untuk
pengerjaan sacara aseptis
karena mempunyai pola
pengaturan dan
penyaringan aliran udara
sehingga aseptis dan
aplikasi sinar UV
Sumber: beberapajam sebelum
http://www.labsmk.com/2017/01 digunakan
/fungsi-laminar-air-flow.html
[serial online]
6. Cawan Petri Berfungsi untuk
membiakkan (kultivasi)
mikroba. Media dapat
dituang ke cawan bagian
bawah dan cawan bagian
atas sebagai penutup.
Sumber:
https://www.amongguru.com/pe
ngertian-cawan-petri-fungsi-
penemuan-dan-cara-
menggunakan/
[serial online]
7. Tabung reaksi Digunakan untuk uji-uji
biokimiawi dan
menumbuhkan
mikroba.Tabung reaksi
dapat diisi media padat
maupun cair.
Sumber :
https://mikrobiologikelompo
k2a518.blogspot.com/2019/0
9/laporan-praktikum-
mikrobiologi.html
[serial online]
8. Pembakar bunsen / Untuk memanaskan dan
pembakar Spirtus mensterilkan alat-alat
yang terbuat dari platina.

Sumber :
https://www.belajarsampaimati.c
om/2013/06/bagaimana-cara-
kerja-lampu-bunsen.html
[serial online]

9. pH indikator Untuk identifikasi


universal keasamaan larutan/zat dan
lainnya.

Sumber:
https://bisakimia.com/2016/09/0
5/melakukan-pengukuran-ph-
secara-langsung/
[serial online]
10. Pinset Pinset berfungsi untuk
mengambil benda atau
bahan dengan menjepit
benda tersebut.

Sumber:
https://pixabay.com/id/photos/pi
nset-penjepit-alat-medis-
2671515/
[serial online]

11. Scalpel Skalpel berfungsi untuk


mengiris, memotong, dan
menyayat bagian inang
yang akan diisolasi
mikrobanya.

Sumber:
https://www.westlab.com.au/lab
ware/labware-a-m/blades/663-
259-disposable-scalpel-10
[serial online]

12. Jarum Inokulum Berfungsi untuk


memindahkan biakan
untuk
ditanam/ditumbuhkan ke
media baru.
Sumber:
http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/me
ngenal-peralatan-
laboratorium_19.html
[serial online]

13. Batang L (L Rod) Berfungsi untuk


menyebarkan cairan di
permukaan agar supaya
bakteri yang tersuspensi
dalam cairan tersebut
tersebar merata

Sumber :
http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/
mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
[serial online]
14. Erlenmeyer Berfungsi untuk
menampung larutan,
bahan,atau cairan.
Erlenmeyer dapat
digunakan untuk meracik
dan menghomogenkan
bahan-bahan komposisi
Sumber:
https://www.materi.carageo.com
media, menampung
/fungsi-erlenmeyer/ akuades,dankultivasi
[serial online] mikroba dalam kultur cair.
15. Gelas Beaker Digunakan untuk
preparasi media media,
menampung akuades dll.

Sumber:
https://pacotekindoservice.word
press.com/2015/04/17/gelas-
beaker/
[serial online]
16. Gelas ukur Untuk mengukur Volume
suatu cairan dengan skala
(mengukur volume segala
benda, baik benda cair
maupun benda padat pada
berbagai ukuran volume).
Sumber:
https://laporanpraktikum.id/fung
si-gelas-ukur/
[serial online]
17. Mikropipet dan Tip Alat untuk memindahkan
cairan yang bervolume
cukup kecil,ada dua jenis
ukuran yaitu 1-100 μl dan
100-1000 μl.

Sumber:
http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/
mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
[serial online]
18. Mortar dan Menghaluskan zat yang
Penumbuk masih bersifat
padat/kristal

Sumber:
https://sukm.id/mortar-with-
pestle/
[serial online]
19. Inkubator Berfungsi untuk
menginkubasi mikroba
pada suhu yang terkontrol.

Sumber:
https://inkubatorbinder.wordpres
s.com/2017/12/28/inkubator-
laboratorium/
[serial online]
20. Shaker Menghomogenkan
suspensi lebih dari satu
dengan suasana yang lebih
steril.

Sumber:
https://padlipratama.wordpress.c
om/pengenalan-alat-dan-
keselamatan-kerja-di-
laboratorium-mikrobiologi/
[serial online]
21. Hot Plate Berfungsi untuk
menghomogenkan suatu
larutan dengan
pengadukan.

Sumber:
https://www.kimiapost.net/2016/
11/hotplate-pemanas-dalam-
laboratorium.html
[serial online]
22. Vortex Untuk mengaduk atau
menghomogenkan
suspensi atau larutan
Sumber:
https://ibs.co.id/id/vortex-mixer-
adalah/
[serial online]

4.2 Pembahasan

Mikrobiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup berukuran


mikroskopik (mikroba) meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi, dan virus
(Hajoeningtijas, 2012). Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk
hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga, protozoa,
dan archaea (Zulkarnain, 2012). Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari
mikroba. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan
ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia (Sumarsi, 2003).
Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah
laboratorium. Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan yang
dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan jasad
renik. Bekerja di laboratorium selalu memungkinkan terjadinya suatu kecelakaan.
Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah dengan bekerja
secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian yang mendasari dalam
pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang sederhana (praktikum)
maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium penelitian).Pengenalan alat-alat
laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan
karena dapat memperlancar kegiatan prartikum serta menghindari penyalahgunaan
fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan (Maulana, et; al 2003).
Setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat prinsip kerja atau
proses yang berlangsung ketika alat digumakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya, bahan atau pun peralatan yang digunakan dalam
praktikum mikrobiologi terbagi menjadi beberapa jenis. Pada dasarnya alat-alat
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pengenalan alat-alat ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana bentuk dan fungsi masing-masing alat-alat mikrobiologi
dalam praktikum (Husen, et; al, 2007).
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang
memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme
yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia memungkinkan
jangkauan perbesaran yang luas daribeberapa kali hingga ribuan kali. Mikroskop
memiliki prinsip kerja yakni dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu
diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah
maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan
menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dan di perbesar oleh mata pengamat (Ririn
Andriyani, 2016).
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan
yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 oC
(250oF). Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan
untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat
atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum atau percobaan (Ririn Andriyani,
2016).
Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas.
Digunakan pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat-alat dari segala
macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban. Prinsip kerjanya yaitu dengan
memasukkan alat-alat yang telah dibungkus dengan kertas yang akan disterilkan ke
dalam oven dan menyusunnya pada rak, kemudian memanaskannya diatas api (Ririn
Andriani, 2016).
Neraca analitik adalah alat untuk mengetahui berat/massa suatu bahan. Di dalam
lab mikrobiologi umumnya dipakai untuk menimbang media pertumbuhan,
menimbang sampel, dll. Timbangan digital saat ini dilengkapi dengan penara kembali
(tare), pengubah satuan, ketelitian yang tinggi, dan fitur lainnya. Timbangan analitik
standar untuk mikrobiologi harus memiliki ketelitian 0,1 g dengan kapasitas ≥2000 g.
Prinsip kerjanya, pastikan angka yang tertera pada neraca adalah “0”. Buka salah satu
kaca. Letakkan bahan kimia yang akan diuji dengan menggunakan alat bantu. Jangan
gunakan tangan untuk meletakkan bahan kimia. Karena tangan mengandung debu
yang akan mempengaruhi hasil perhitungan dari neraca tersebut. Tekan tombol yang
ada di neraca, lalu tunggu hingga angka yang tertera pada neraca 4 digit di belakang
koma (Hafsan, 2014).
Laminar Air Flow berfungsi untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai
pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan. Cara kerjanya atur alat dan bahan yang telah
dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan
tercipta areal yang benar-benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola
aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja, setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit
supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow (Ririn Andriani, 2016).
Cawan Petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium
dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan
petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter
15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9
cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml (Nazril,2015).
Tabung reaksi yang berfungsi sebagai media pertumbuhan dan penampungan
cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat dapat diisi dengan media padat.
Prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung
reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut
tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi
yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas atau alumunium foil
(Ririn Andriani, 2016).
Pembakar bunsen / pembakar Spirtus, prinsip kerjanya yaitu dengan
menyalakannya dengan membakar bagian sumbu (pada pembakar spirtus) dengan
korek api atau dengan memberiapi pada bagian atas (dari pembakar bunsen yang
berbahan bakar gas). Bunsen ini ada yang berbahan bakar gas atau methanol. Fungsi
untuk menciptakan kondisi yang steril. Api yang menyala dapat membuat aliran
udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut
terbakar dalam pola aliran udara tersebut (Ririn Andriani, 2016).
pH indikator universal berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan.
Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh
terhadap petumbuhan mikroorganisme. Prinsip kerjanya pH indikator universal
dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna kemudian strip warna dicocokkan
dengan skala warna acuan (Hafsan, 2014).
Pinset memiliki fungsi untuk mengambil benda dengan menjepit, misalnya saat
memindahkan cakram antibiotik. Skalpel berfungsi untuk mengiris, memotong,
menyayat inang, bagian inang yang akan diisolasi mikrobanya. Prinsip kerjanya
adalah menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan (Rahmat, 2011).
Jarum inokolum atau jarum ose memiliki fungsi untuk memindahkan biakan
untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari
kawat platinum atau nichrome sehingga dapat berpijar jika terkena panas (Widodo &
Kusharyati, 2015). Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia
kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati (Andriani, 2017).

Batang L memiliki fungsi untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya


bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Alat ini juga disebut
spreader (Widodo & Kusharyati, 2015). Prinsip kerja batang L adalah dengan
menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan permukaan cairan
(Andriani, 2017).

Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan atau cairan. Labu Erlenmeyer


dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung akuades, membuat pelarut, kultivasi mikroorganisme dalam
kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat
ditampungnya yaitu 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. Mulut labu yang kecil tapi
dengan bagian bawah yang melebar memberikan keuntungan tersendiri saat bekerja
secara aseptis atau ketika mengkultur mikroorganisme yang membutuhkan aerasi.
Prinsip kerjanya, siapkan Erlenmeyer yang sudah dibersihkan, isi dengan larutan
(Hafsan, 2014).

Gelas beaker mempunyai fungsi untuk preparasi media media, menampung


akuades, untuk memanaskan larutan sebagai wadah, untuk tiltrasi, dan sebagai
perkembangbiakan bakteri. Prinsip kerjanya, bersihkan gelas dengan aquadest
sebanyak tiga kali, kemudianmasukkan larutan percobaan dan simpan gelas diatas
kasa asbes diatas kakitiga untuk melakukan pembakaran (Ririn Andriani, 2016).

Gelas ukur adalah untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL. Gelas ukur dapat
digunakan untuk mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda
padat pada berbagai ukuran volume. Prinsip kerjanya, bersihkan gelas ukur dengan
aquadest sebanyak tiga kali lalu masukkan larutan kimia kedalamnya dengan pipet
(Ririn Andriani, 2016).

Mikropipet berfungsi untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup


kecil,ada dua jenis ukuran yaitu 1-100 μl dan 100-1000 μl. Prinsip kerjanya, Tip
bersih dimasukkan ke dalam Nozzle/ujung mikropipet. Thumb Knob ditekan sampai
hambatan pertama/first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi. Tip dimasukkan ke
dalam cairan sedalam 3-4 mm. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian tekanan
dari Thumb Knob dilepaskan maka cairan akan masuk ke tip. Ujung tip dipindahkan
ke tempat penampung yang diinginkan (Sandra Edhi, 2005).

Mortar dan penumbuk mempunyai fungsi untuk menghaluskan zat yang masing
bersifat padat/kristal sebelum diproses lebih lanjut. Bahan pratikum yang akan
dihaluskan diletakkan di dalam mortar lalu dihaluskan dengan batang penumbuk
(Ririn Andriani, 2016).
Inkubator adalah alat yang berfungsi untuk menginkubasi mikroba pada suhu
yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.
Inkubator memiliki prinsip kerja yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakan
murni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur
diatas suhu tertentu (Ririn Andriani, 2016).

Shaker berfungsi untuk menghomogenkan suspensi lebih dari satu dengan


suasana yang lebih steril dan dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
Prinsip kerjanya, ketika motor berputar, secara otomatis mekanik shaker bisa
langsung menggerakkan plat (Hafsan, 2014).

Hot plate berfungsi untuk memanaskan larutan dan mencairkan media yang padat.
pH indikator universal prinsip kerjanya yaitu dengan menempelkan kertas pH
indikator ini kebenda yang akan di uji pH-nya, ada tingkatan warna tertentu yang
menyatakan nilai atau tingkatan pH-nya (Rahmat, 2011).

Vortex adalah alat yang memiliki suatu dudukan berengsel yang dapat berputar
cepat sehingga larutan dalam botol atau tabung yang diletakkan (dengan ditekan)
akan berputar dan teraduk. Umumnya digunakan untuk menghomogenisasi larutan
dalam botol atau tabung saja. Jika menggunakan alat ini analis tidak perlu mengocok
tabung menggunakan tangan dan cara ini mampu meminimalisasi resiko tumpahan
(Hafsan, 2014).

V. Penutup
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu, setiap peralatan laboratorium dari praktikum
mikrobiologi ini memiliki nama, fungsi dan cara penggunaan yang berbeda dari
masing-masing alat. Peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi ini
terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah alat-alat elektrik yaitu autoklaf,
incubator, laminar air flow, mikroskop, neraca analitik. Oven, shaker, hot plate, dan
vortex. Alat-alat gelas seperti cawan petri, gelas objek, pembakar bunsen dan tabung
reaksi. Alat non-gelas yaitu batang L, jarum ose, pinset dan skalpel, mikropipet,
mortar dan penumbuk, sendok tanduk, dan pH indikator.

5.2 Saran
Saran dari praktikum ini yaitu, praktikan diwajibkan untuk tahu dan paham setiap
peralatan praktikum baik itu nama, fungsi dan cara penggunaannya supaya
kedepannya saat melakukan praktikum tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan
peralatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. (2016). Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk

MengatasiKeselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal

Mikrobiologi , Vol 1 No. 1.

Hajoeningtijas. O. D, 2012. Mikrobiologi Pertanian. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Hafsan. (2014). MIKROBIOLOGI ANALITIK. Alauddin University Press.

Husen E., 2007, Metode Analisis Biologi Tanah, Dalam Saraswati, R. et al., eds.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian, Balai

Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor

Maulana, 2003. Pengenalan alat-alat laboratorium. Fakultas Pertanian. Universitas

Muhammadiyah. Sumatra utara Medan.

Nazril. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Andalas: Padang

Rahmat. N. M, 2011, Laporan Praktikum Bioteknologi. MIPA UHO. Kendari.

Sumarsi. S, 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar.Jurusan Ilmu Tanah Fakultas

Pertanian UPN. Peteran. Yogyakarta.

Widodo, L. U., & Kusharyati, D. F. (2015). Praktikum Mikrobiologi. Tanggerang

Selatan: Universitas Terbuka.


Zulkarnain, 2012. Mikrobiologi Dasar“Sejarah Perkembangan Mikrobiologi”.

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako.


LAMPIRAN

Jurnal
Buku dan Modul

Anda mungkin juga menyukai