Anda di halaman 1dari 19

MORFOLOGI BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

Oleh :
NOVERTA ASTRI TRISNANTA
191910601015
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2020
I. Judul: Morfologi Bakteri

II. Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui morfologi bakteri.

III. Metode Praktikum

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu LAF, jarum ose, bunsen, gelas
benda cekung, gelas penutup, dan mikroskop.

3.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu bakteri (Bacillus subtilis,
Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas fluorescens, Salmonella
typhi), alkohol, dan spiritus.

3.2 Langkah Kerja

Bakteri

- disiapkan mikroskop, biakan murni bakteri umur 24 jam, gelas benda


cekung, gelas penutup.
- ditetesi gelas benda dengan air steril
- diambil sedikit koloni dan diletakkan pada gelas benda tersebut
- ditutup menggunakan gelas penutup.
- dilakukan semua cara kerja secara aseptik.
- diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran kecil bila telah telah
tampak diamati dengan perbesaran 4x100(400x).

Hasil
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan
Bentuk
Nama Bakteri Motilitas Link Video
Bakteri
https://drive.google.com/file/d/
1nzbUgm9XbzBiedfzAKCb1E
Bacillus subtilis + Bacil
9VZQxURYmE/view?usp=sha
ring
https://drive.google.com/file/d/
15
Escherichia coli + Cocobacil
UDrw83ZPIG7DLcXOi7zs4S
9V h2jRl19/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/
1Q
Staphylococcus
+ Coccus OUdBx2gMf_P78rq3ExXHU
aureus
LH
HIXSiTFy/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/
Pseudomonas 1to
+ Bacil
fluorescens CXZ1toKNvtykdut3oVI9M_D
Ji w0ZQm/view?usp=sharing
lhttps://drive.google.com/file/d
/1s
Salmonella typhi + Bacil NEsouDIX7lniMe1YBRVIRg
FC
srPZMAC/view?usp=sharing

4.2 Pembahasan

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari semua makhluk mikroskopik dalam


bentuk sel tunggal, multisel, maupun aselular seperti bakteri, microfungi, kapang,
mikroalga, protozoa, dan Archaea. Selain itu, virus merupakan makhluk mikro
aseluler sehingga sering dikaji dalam ilmu mikrobiologi meskipun tidak dapat
sepenuhnya dikatakan sebagai makhluk hidup. Mikrobiologi dimulai sejak
ditemukannya mikroskop dan berkembang menjadi ilmu yang multidisipliner. Dalam
penerapannya di masa kini, mikrobiologi tidak dapat dipisahkan dengan ilmu yang
lain dalam aplikasinya di bidang farmasi, kedokteran, teknik kimia, arkeologi,
pertanian, gizi dan kesehatan, serta pangan (Madigan, 2006).
Bakteri merupakan mikroba prokariotik uniselular yang berkembang biak secara
aseksual dengan pembelahan sel. Bakteri tidak berklorofil kecuali beberapa yang
bersifat fotosintetik. Bakteri ada yang dapat hidup bebas, parasit, saprofit,patogen
pada manusia, hewan dan tumbuhan. Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti
elips, bola, batang (Volk dan wheeler, 1988). Beberapa sifat morfologi bakteri sangat
penting dalam hubungannya dengan pertumbuhannya pada makanan dan
ketahanannya terhadap pengolahan makanan. Sifat-sifat tersebut misalnya bentuk dan
pengelompokan sel, susunan dinding sel, pembentukan kapsul dan pembentukan
endospora, struktur bakteri serta sifat-sifat lainnya termasuk pembentukan flagella
(Fardiaz, 1992).
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh
mata secara langung. Sel bakteri memiliki bermacam-macam bentuk morfologi
dengan tiga bentuk dasar, yaitu cocci atau bulat, batang atau spiral dan spiral. Bakteri
berbentuk cocci atau coccus atau bulat juga dapat dibedakan berdasarkan selnya,
yaitu monokokus atau dengan bentuk bola tunggal, dilokokus atau dengan kelompok
dua-dua sel, streptokokus atau membentuk rantai panjang atau pendek. Bentuk dari
coccus terdapat juga tertrad atau dengan kelompok empat-empat sel yang membentuk
persegi empat, stafilokokus atau kokus yang tidak beraturan dan sarcina atau
membentuk kubus dengan delapan sel atau lebih (Boleng, D. T., 2015).
Bakteri dengan berbentuk batang atau basil. Kata basil berasal dari Bacillus yang
berarti batang. Bakteri ini dibedakan berdasarkan pengelompokkan sel, yaitu basil
tunggal atau berbentuk satu batang tunggal. Bentuk dari basil juga ada diplobasil atau
basil yang berkelompok dua-dua sel dan streptobasil atau basil yang membentuk
rantai (Boleng, D. T., 2015).
Bakteri dengan bentuk spiral yang tunggal disebut spirillum dan jamak adalah
spirilia. Bakteri ini selalu terdapat secara terpisah-pisah atau tunggal dengan maisng-
masing spesies berbeda dalam setiap panjang sel dan ketegaran dinding selnya.
Bakteri ini dikelompokkan dengan tiga macam yaitu, spiral atau golongan bakteri
dengan bentuk seperti spiral, vibrio atau berbentuk spiral tidak sempurna dan
spiroseta atau berbentuk spiral yang bersifat lentur (Boleng, D. T., 2015).
Bakteri juga memiliki struktur yang sangat tipis dengan satuan pengukuran nano
meter yang seperti rambut. Struktur ini disebut juga sebagai alat gerak bakteri yaitu
flagellum atau jamak dengan flagella yang terdapat pada salah satu ujung, pada kedua
ujung atau pada permukaan sel. Flagellum tumbuh dari suatu tubuh dasar struktur
granular yang berada tepat di bawah membran sel dalam sitoplasma yang selanjutnya
menembus dinding sel. Flagellum secara umum dapat ditemukan pada sel bakteri
yang berbentuk basil dan sulit ditemukan pada sel bakteri yang berbentuk kokus.
Flagellum berfungsi untuk bergerak atau motilitas (pergerakan) sel bakteri. Flagella
terbuat dari protein yang disebut flagellin yang berputar seperti baling-baling untuk
menggerakkan sel bakteri. Flagela atau flagellum berdasarkan letak dan jumlahnya,
dikelompokkan menjadi monotrik dengan memiliki satu flagellum dan letaknya pada
salah satu ujung selnya atau polar. Flagela lopotrik dengan lopho berarti sekumpulan
dan trichus yaitu rambut, adalah sekumpulan rambut yang ada dua atau lebih flagella
dan terletak di salah satu ujung sel (polar). Flagela amphitrik dengan memiliki satu
flagellum atau sekumpulan flagella yang berada di kedua ujung sel bakteri dan ada
juga flagella pertirik yaitu dengan memiliki banyak flagella pada seluruh permukaan
sel bakteri (Boleng, D. T., 2015).
Metode yang digunakan dalam praktikum morfologi bakteri ini yaitu metode
hanging drop atau preparat tetesan bergantung. Preparat tetes bergantung
memungkinkan pemeriksaan organisme hidup yang tersintensi dalam zat air. Preparat
ini di peroleh dengan menaruh setetes zat alir yang mengandung organisme pada kaca
objek dan menutup nya dengan kaca.kaca yang sangat tipis dinamakan kaca tutup
untuk mengurangi laju penguraian dan penguapan atau meniadakan aliran udara
tetesan itu biasa nya dilingkari dengan jeli petroleom atau bahan serupa sehingga
antara kaca objek dan kaca penutup tertutup rapat (Pelczar & Chan, 2005).
Gambar 4.1 Pengambilan isolat untuk hanging drop
Berdasarkan cara pergerakannya mikroba dapat dibagi yaitu mikroba yang
bergerak secara motil dan non motil. Mikroba motil adalah mikroba yang dapat
bergerak karena mempunyai flagella, sedangkan bakteri yang non motil tidak dapat
bergerak karena tidak memiliki flagella untuk dapat melihat pergerakan dari mikroba
dapat dilakukan pengamatan dengan cara preparat tetesan bergantung dan keuntungan
preparat tetesan bergantung ini adalah preparat ini dilindungi oleh vaselin sehingga
tidak terjadi penguapan bakteri sehingga dapat juga dilihat dengan media padat
(Pelczar, 2005).
Preparat basah dipriksa dengan mikroskop medan terang, sangatlah penting untuk
menyesuaikan untuk menyesuaikan sumber cahayanya dengan benar. Intensitas
cahaya dapat dikurangi dengan filter khusus mikroskopi medan gelap dan mikroskop
kontras fase memberikan keuntungan khusus untuk pemeriksaan sel-sel mikroba yang
tidak diwarnai yang tersuspensi dalam cairan. Ada dua macam preparat yang bersifat
basah yaitu sekapan basah dan tetes bergantung kedua macam preparat tersebut
menggunakan setetes cairan yang mengandung mikroba hidup, preparat ini digunakan
dalam mikrobiologi untuk pengamatan bentuk organisme seperti bakteri dan jamur
(Pelczar & Chan 2005).
Berdasarkan praktikum tentang hanging drop ini atau tetesan bergantung ini
bertujuan untuk mengamati pergerakan bakteri, dalam pengamatan ini digunakan
suatu alat yaitu mikroskop. Menurut Prescott (1993: 20), bahwa mikroskop
digunakan untuk melihat mikroorganisme yang tidak terlihat oleh mata telanjang,
karena kita dapat menggunakan perbesaran agar mikroorganisme terlihat dengan
jelas. Perbesaran total objek dapat dengan mengalihkan perbesaran lensa objek
dengan mengalihkan perbesaran lensa okuler.
Pergerakan pada bakteri yang bersifat motil menunjukkan pergerakan yang lebih
kompleks menuju ke arah tertentu (bukan gerak brown), sedangkan gerak pada
bakteri yang bersifat tidak motil adalah gerak maju mundur secara zig-zag yang
disebut dengan gerak brown. Menurut Pelczar (2011: 4), gerak brown terjadi karena
adanya benturan dengan molekul air. Gerakan ini terjadi karena adanya tumbukan
antara molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid.
a) Bacillus subtilis
Pada praktikum kali ini Bacillus subtilis berbentuk bacil yang merupakan bakteri
berbentuk batang dan tergolong motil yang berarti menunjukkan pergerakan yang
lebih kompleks menuju ke arah tertentu (bukan gerak brown) pada metode hanging
drop.
Pada literatur penelitian “Identifikasi Keberagaman Bakteri Pada Commercialseed
Pengolah Limbah Cair Cat”, bakteri Bacillus subtilis ini tergolong motil tetapi
terkadang reaksi nonmotil terjadi. Bakteri ini merupakan gram positif pada kultur
muda. memproduksi spora yang biasanya resisten pada panas, aerob (beberapa
spesies anaerob fakultatif), katalase positif, dan oksidasi bervariasi. Tiap spesies
berbeda dalam penggunaan gula, sebagian menyerang dan sebagian tidak (Cowan,
1974). Bakteri golongan Bacillus merupakan bakteri golongan Gram positif, namun
bakteri pembentuk spora ini menjadi golongan Gram negatif ketika memasuki fase
stasioner dalam pertumbuhannya. Sebagian besar Bacillus merupakan bakteri mesofil
yang tumbuh dengan temperatur optimal antara 30-45°C, meski ada beberapa yang
termasuk golongan termofil dengan temperatur optimal pada 65°C (Todar, 2009).
Gambar 4.2 Bacillus subtilis
(sumber : Jurnal : Identifikasi Keberagaman Bakteri Pada Commercialseed
Pengolah Limbah Cair Cat)

b) Escherichia coli
Pada praktikum kali ini Escherichia coli berbentuk cocobacil atau bulat batang
dan tergolong non motil yang berarti menunjukkan pergerakan gerak maju mundur
secara zig-zag yang disebut dengan gerak brown pada metode hanging drop.
Pada literatur “Penelitian Karakter Permukaan Escherichia coli yang Diisolasi
dari Susu Kambing Peranakan Ettawah yang Berperan terhadap Kemampuan Adesi
pada Sel Epitelium Ambing”, Escherichia coli Escherichia coli merupakan bakteri
Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter
0,7 μm, lebar 0,4-0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif. Bentuk sel dari bentuk seperti
coocal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora.
Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak
berkapsul. Escherichia coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus
dengan tepi yang nyata (Jawetz et al., 1995).
Gambar 4.3 Escherichia coli
(sumber : Jurnal “Penelitian Karakter Permukaan Escherichia coli yang Diisolasi
dari Susu Kambing Peranakan Ettawah yang Berperan terhadap Kemampuan Adesi
pada Sel Epitelium Ambing”)
c) Staphylococcus aureus
Pada praktikum kali ini Staphylococcus aureus berbentuk coccus atau batang dan
tergolong motil dengan flagella peritrich yang berarti menunjukkan pergerakan yang
lebih kompleks menuju ke arah tertentu (bukan gerak brown) pada metode hanging
drop.
Pada literatur “Penelitian Identifikasi dan Karakteristik Staphylococcus Sp. dan
Streptococcus Sp. dari Infeksi Ovarium Pada Ayam Petelur Komersial”,
Staphylococcus aureus berbentuk coccus berdiameter 0,5-1,5 µm. Bakteri ini non
motil, membentuk non spora anaerob fakultatif. Memerlukan nutrisi yang kompleks
untuk pertumbuhannya .Bakteri ini temasuk bakteri Gram positif, sehingga
menyebabkan hasil dari pengecatan gram akan ditemukan bakteri bentuk bulat
bergerombol berwarna keunguan, tidak membentuk spora, dan tidak berkapsul.

Gambar 4.4 Staphylococcus aureus


(sumber : Journal “An Eye on Staphylococcus aureus Toxins: Roles in Ocular
Damage and Inflammation”)
d) Pseudomonas fluorescens
Pada praktikum kali ini Staphylococcus aureus berbentuk coccus atau batang dan
tergolong motil dengan flagella peritrich yang berarti menunjukkan pergerakan yang
lebih kompleks menuju ke arah tertentu (bukan gerak brown) pada metode hanging
drop.
Pada literatur “ Penelitian Identifikasi dan Karakterisasi Bakteri Pseudomona
Pada Tanah yang Terindikasi Terkontaminasi Logam” Bakteri Pseudomonas
fluorescens sendiri memiliki karakteristik seperti, gram negatif, berbentuk batang
(rods) atau kokus (coccus), aerob obligat, motil mempunyai flagel polar. Bakteri ini,
oksidase positif, katalase positif, nonfermenter dan tumbuh dengan baik pada suhu
4oC atau dibawah 43oC. Bakteri genus ini memproduksi beberapa enzim seperti
protease, amilase, dan lipase. Selain itu bakteri Pseudomonas juga dapat menguraikan
protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan
senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana (Suyono dan Farid, 2011).

Gambar 4.5 Pseudomonas fluorescens


(sumber : Jurnal “ Penelitian Identifikasi dan Karakterisasi Bakteri Pseudomona
Pada Tanah yang Terindikasi Terkontaminasi Logam”)

e) Salmonella typhi
Pada praktikum kali ini Salmonella typhi berbentuk bacil atau bulat dan bertanda
positif atau tergolong motil dengan flagella peritrich yang berarti menunjukkan
pergerakan yang lebih kompleks menuju ke arah tertentu (bukan gerak brown) pada
metode hanging drop.
Pada literatur “Penelitian Bakteri Gram Negatif (Enterobacteriaceae dan Non
Enterobacteriaceae)” Escherichia coli adalah bakteri yang berbentuk batang
berukuran 0,7 – 1,5 μm x 2,0 – 5,0 μm, bersifat gram gram negatif sehingga
mempunyai komponen outer layer (lapisan luar) yang tersusun dari lipopolisakarida
dan dapat berfungsi sebagai endotoksin serta bergerak dengan flagel peritrik
(Kuswiyanto, 2017).
Gambar 4.6 Salmonella typhi
(sumber : Jurnal “Penelitian Bakteri Gram Negatif (Enterobacteriaceae dan Non
Enterobacteriaceae)”)
Berdasarkan hasil percobaan pengamatan morfologi bakteri dapat disimpulkan
semua bakteri biakan Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Pseudomonas
fluorescens dan Salmonella typhi bersifat motil dengan flagel atau menunjukkan
pergerakan yang lebih kompleks menuju ke arah tertentu (bukan gerak brown),
terkecuali bakteri Escherichia coli, bakteri ini tergolong non motil atau menunjukkan
pergerakan gerak maju mundur secara zig-zag yang disebut dengan gerak brown.
Prinsip metode Hanging drop atau biasa dikenal dengan preparat tetes bergantung
merupakan salah satu cara untuk mengamati mikroba yang berada di genangan air.
Menurut Prescott (2010: 1), bahwa preparat tetes bergantung memungkinkan
pemeriksaan organisme hidup yang tersintensi dalam zat air. Preparat ini di peroleh
dengan menaruh setetes zat alir yang mengandung organisme pada kaca objek dan
menutup nya dengan kaca kaca yang sangat tipis dinamakan kaca tutup untuk
mengurangi laju penguraian dan penguapan atau meniadakan aliran udara.tetesan itu
biasa nya dilingkari dengan jeli petroleom atau bahan serupa sehingga antara kaca
objek dan kaca penutup tertutup rapat.
V. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pengamatan morfologi bakteri dapat disimpulkan
bahwa metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu metode hanging drop atau
preparat tetesan bergantung. Preparat tetes bergantung memungkinkan pemeriksaan
organisme hidup yang tersintensi dalam zat air. Hasil yang diperoleh dari pengamatan
morfologi bakteri ini yaitu semua bakteri biakan Bacillus subtilis, Staphylococcus
aureus, Pseudomonas fluorescens dan Salmonella typhi bersifat motil dengan flagel
atau menunjukkan pergerakan yang lebih kompleks menuju ke arah tertentu (bukan
gerak brown), terkecuali bakteri Escherichia coli, bakteri ini tergolong non motil atau
menunjukkan pergerakan gerak maju mundur secara zig-zag yang disebut dengan
gerak brown.
5.2 Saran
Lakukan setiap langkah kerja secara aseptis demi keselamatan praktikan. amati
secara teliti hasil dari mikroskop agar tidak salah menentukan morfologi bakteri.
DAFTAR PUSTAKA

Boleng, D. T. 2015. Bakteriologi Konsep-Konsep Dasar. Malang: Penerbitan


Universitas Muhammadiyah Malang.
Darkuni, Noviar. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi dan Mikologi).Malang
Pendidikan Nasional
Madigan, M. Martinko, J. 2006. Brock Biology of Microorganisms. Pearson
Education: p.1096
Pelczar, Michael J. dan E.C.S. Chan. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 2. Jakarta:
UI-Press.
Ristiati, Ni Putu. 2000. Pengantar Mikrobiologi Umum. 2000. Jakarta: Dep
artemen Universitas Negeri Malang
Sharma, P., Singh,L., Dilbaghi,N. 2009.Optimization of Process Variable for
Decolorization of Disperse Yellow 211 by Bacillus subtilis using Box-
Behnken Design. Journal of Hazardous Materials. Vol 164. pp 1024-1029.
Toelle, N.N., Lenda, V. 2014. Identifikasi dan Karakteristik Staphylococcus Sp. dan
Streptococcus Sp. dari Infeksi Ovarium Pada Ayam Petelur Komersial. J.
Ilmu Ternak, 1(7), 32-37.
LAMPIRAN
Buku
Jurnal

Anda mungkin juga menyukai