SISTEM KARDIOVASKULER
TUJUAN
TATA KERJA
1. Suruhlah orang percobaan (OP) berbaring terlentang dengan tenang selam 10 menit (pada
tatacara yang baku OP seharusnya berbaring selama 20 menit).
P-CPT.1 Mengapa OP harus berbaring selama 10 menit?
2. Selama menunggu, pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas OP.
3. Setelah OP berbaring 10 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap menit sampai
terdapat hasil yang sama (tekanan basal) 3 kali berturut-turut (selisih hasil 3 kali
pengukuran ≤5 mmHg.
P-CPT.3 Apakah kontraindikasi untuk melakukan Cold-pressor test?
4. Tanpa membuka manset suruhlah OP memasukkan tangan kirinya ke dalam wadah berisi
air es (4ºC) sampai pergelangan tangan.
5. Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, tetapkanlah tekanan sitolik dan
diastoliknya.
P-CPT.5 bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah
orang percobaaan dengan cepat?
P-CPT. 6 Apa yang diharapkan terjadi pada tekanan darah orang pecobaaan
selama pendinginan? Terangkan mekanismenya.
6. Catatlah hasil pengukuran tekanan darah OP selama pendinginan
Bila pada pendinginan tekanan sistolik dana tau tekanan distolik naik ≥15 mmHG. Maka
OP termasuk golongan hiperreaktor.
Bila kenaikan tekanan darah masih di bawah angka-angka tersebut di atas, maka OP
temasuk golongan hiporeaktor. (Kasagi F; Akahoshi M; K. Relation between cold pressor
test and development if hypertension based on 28- year follow-up. Hypertension.
1995;25: 71-76)
P-CPT.7 Apa gunanya kita mengetahui bahwa seseorang termasuk golongan
hiperreaktor atau hipreaktor?
7. Suruhlah OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan
sistolik dan diastoliknya tiap menit sampai kembali ke tekanan darah basal.
8. Bila anda mengalami kesulitan untuk mengukur tekanan darah OP pada detik ke 30 dan
60 pendinginan, pengukuran dapat dilakukan dengan cara berikut:
Ukur tekanan darah sistolik OP saja pada detik ke 30 dan 60 pendinginan. Suruhlah OP
segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan
diastoliknya tiap menit sampai kembali ke tekanan darah basal. Setelah tekanan darah OP
kembali ke tekanan darah basal, suruhlah OP kembali memasukkan tangan kirinya ke
dalam air es lagi, dan kali ini ukurlah tekanan darah diastolic OP saja pada detik ke 30
dan 60 pendinginan.
JAWABAN PERTANYAAN
P-CPT.2 Keadaan basal ialah keadaan pada orang terjaga yang sel-sel tubuhnya
dalam tingkat metabolisme minimal.
P-CPT.4 Bila seseorang yang telah berusia 18 tahun atau lebih mempunyai tekanan
darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolic ≥90 mmHg (The
Seventh report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII)).
Systolic Diastolic
P-CPT.5 Tentukan tekanan darah sistolik orang percobaan dengan cara palpasi.
Pompalah manset sehingga tekanannya ± 30 mmHg di atas tekanan sistolik
tersebut. Latihlah diri saudara sehingga dapat mengukur tekanan darah
orang percobaan ini.
TUJUAN
TATA KERJA
P-YMCA.1 OP harus sudah dilatih agar terbiasa dengan protocol tes, beristirahat
dengan cukup, tidak melakukan olahraga apapun sebelum tes.
P-YMCA.2 Hasil tes dapat dipengaruhi oleh banyak faktor lain selain kesanggupan
kardiovaskular, seperti emosi, kelelahan, olahraga sebelum tes, istirahat,
frekuensi denyut nadi maksimal yang berbeda dari rata-rat populasi, dan
kesalahan penghitungan.