Anda di halaman 1dari 6

1.

PENERAPAN KOMUNIKASI PADA ANAK DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Seorang anak dan remaja menuntut kebutuhan kehidupan yang menantang.


Kemampuan fisik, psikososial, kognitif, dan moral dikembangkan, diperluas, disaring dan
disinkronisasi, sehingga individu dapat menjadi anggota masyarakat yang diterima
produktif. Lingkungan tempat individu mengembangkan keterampilan juga meluas serta
beranekaragam. Dengan pengkajian spesifik-usia, perawat harus meninjau harapan
perkembangan yang tepat untuk setiap kelompok manusia, misalnya, sebelum mengkaji
perilaku beresiko, perawat perlu mengetahui bahwa adolesens normalnya berusaha
mencapai identitas diri sambil mengembangkan kecocokan kode normal dengan
masyarakat.
Perawat perlu mengarahkan anak usia sekolah dan adolesens pada perilaku
perkembangan yang normal, membantu dalam memaksimalkan kemampuannya dan
menggunakan kemampuannya untuk kooping. Perawat meningkatkan kesehatan anak dan
adolesens, dengan membantu mencapai keseimbangan perkembangan yang penting.
Perawat jugaharus sangat melibatkan anak atau adolesens dalam merencanakan proses
perkembangannya. Karena preadolens memiliki keterampilankognitif dan sosial yang
meningkat, mereka lebih mampu untuk merencanakan aktivitas perkembangannya.
Penyelesaian masalah menjadi lebih terarah dan rumit serta menghasilkan pencapaian
yang mereka inginkan. Pada langkah ini, partisipasi aktif dapat memulai suatu cara
keterlibatan dalam keperawatan kesehatan sepanjang kehidupannya. Anak menjadi
mandiri untuk mandi, berpakaian, dan merawat kebutuhan personal lain. Mereka
mengambangkan keinginan personal yang kuat dalam prosesnya, kebutuhan ini akan
dipenuhi. Penyakit dan hospitalisasi mengancam pengendalian anak dalam area ini. Maka
sangat penting mengizinkan mereka untuk berpartisipasi dalam perawatan dan
mempertimbangkan kemandirian sebanyak mungkin. Anak yang dalam perawatannya
membutuhkan pembatasan cairan, jangan berikan kesempatan untuk memutuskan jumlah
cairan yang mereka minum dalam 24 jam, tetapi mereka dapat membantu memutuskan
jenis minuman apa dan tetap melakukan pencatatan masukan yang akurat.
Asupan nutrisi penting bagi anak perawat juga harus menganjurkan orang tua
untuk menyediakan beragam makanan dalam jumlah yang adekuat bagi anak-anaknya
untuk mendukung pertumbuhan dan energi untuk bermain. Perawat perlu menganjurkan
restoran ini menyajikan daging yang tidak bersama roti dan dipanggang, minuman yang
dibuat dari yogurt rendah lemak atau susu krim, dan buah serta sayuran yang seger atau
sajikan dalam bentuk rendah kalori.

2. PENERAPAN KOMUNIKASI PADA ORANG DEWASA DALAM PELAYANAN


KESEHATAN

Masa dewasa adalah periode yang penuh tantangan, penghargaan dan krisis.
Tantangan ini meliputi tuntutan kerja dan membentuk keluarga, meskipun orang dewasa
juga dapat diberi penghargaan karena kesuksesan karier mereka dan kehidupan pribadi
mereka. Perkembangan kedewasaan mencakup perubahan yang teratur dalam karakter
dan sikap. Perubahan perkembangan berdasarkan karakter awal yang membantu perilaku
dan karakteristik selanjutnya. Perkembangan setiap orang, bagaimanapun, merupakan
sebuah proses yang unik (Haberetal, 1992).

a. Perkembangan Fisiologis
Perubahan fisik, kognitif dan psikososial serta masalah kesehatan pada wanita
hamil dan keluarga usia subur sangat luas.

b. Perkembangan Kognitif
Kebiasaan berpikir rasional meningkat secara tepat pada masa dewasa awal dan
tengah. Pengalaman pendidikan formal dan informal, pengalaman hidup secara
umum, dan kesempatan pekerjaan secara dramatis meningkatkan konsep individu,
pemecahan masalah dan keterampilan motorik. Mengidentifikasi area pekerjaan yang
diinginkan adalah tugas utama dewasa awal. Ketika seseorang mengetahui persiapaan
pendidikannya, keahliaanya, bakat dan karakteristik kepribadian, pilihan pekerjaan
menjadi lebih mudah, dan biasanya meraka akan lebih puas dengan pilihannya.
Pemahaman dewasa tentang bagaimana dewasa belajar membantu perawat dalam
mengembangkan rencana-rencana pengajaran. Dewasa mamsuki situasi belajar
mengajar dengan latar belakang pengalaman yang unik, termasuk penyakit. Karena
perawat selalu memandang orang dewasa sebagai individu. Kepatuhan terhadap
program seperti pengobatan, tindakan, dan perubahan gaya hidup seperti berhenti
merokok termasuk proses membuat keputusan.

c. Perkembangan Psikososial

1) Karier
Laki-laki dan wanita mud berharap mempunyai karier yang
memungkinkan mereka mewujudkan impian pekerjaan sejak mereka kecil.
Mereka memadukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam karier
tradisional dan nontradisional. Pekerjaan yang sukses tidak hanya menjamin
keamanan ekonomi tetapi juga hubungan hubungan yang akrab, aktifitas sosial,
dukungan dan penghormatan dari teman sejawat. Pernikahan dengan pasangan
bekerja meningkat. Pernikahan dengan pasangan bekerja memiliki keuntungan
dan liabilitas (Resonfeld, 1992).

2) Seksualitas
Perkembangan karakteristik seksual sekunder terjadi selama masa
adolesens. Perkembangan fisik diikuti oleh kemampuan menampilkan tindakan
seksual. Dewasa awal biasanya mempunyai kematangan emosi untuk menambah
kemampuan fisik dan karena itu dapat mengembangkan hubungan seksual yang
matang. Akan tetapi, dewasa yang gagal mencapai tugas perkembangan integrasi
personal mengembangkan hubungan secara superfisial dan stereotip (Haber et al,
1992).

3) Siklus Kelahiran Anak


Konsepsi, kehamilan, kelahiran dan puerperium adalah utama siklus
melahirkan. Terjadi perubahan kompleks selama fase tersebut. Whall dan Fawcett
(1991) dan Ruchala dan Halstead (1994) telah mendemonstrasikan perubahan
yang signifikan pada wanita terhadap kondisi fisiologisnya, emosi dan citra tubuh
selama trimester kedua kehamilan dan selama awal peurperium.

4) Laktasi
Atau proses pemberian air susu ibu (ASI), menawarkan banyak manfaat
baik untuk ibu baru dan bayinya. Bagi ibu yang tidak berpenglaman, menyusui
juga dapat menjadi sumber ansietas dan frustasi. Wanita yang tidak pernah
berhubungan dengan wanita lain yang juga menyusui dan yang pernah sedikit
atau tidak pernah berhubungan dengan bayi baru lahir membutuhkan bantuan
untuk menyusui secara benar (Lawrence,1994).

3. PENERAPAN KOMUNIKASI PADA LANSIA DALAM PELAYANAN


KESEHATAN
Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pension, biasanya antara usia 65 dan 75
tahun. Jumlah kelompok usia ini meningkat drastic dan ahli demografi memperhitungkan
peningkatan populasi lansia sehat terus meningkat sampai abad selanjutnya. Profesional
kesehatan lebih banyak meluangkan waktu dengan lansia dalam perawatan kesehatan,
karena mereka harus berfokus untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
khususnya. Lansia membutuhkan bantuan yang lebih besar dalam identifikasi, definisi,
dan resolusi masalah yang mempengaruhi mereka. Insiden masalah kesehatan kronis
yang lebih besar, kemajuan teknologi dan masalah ekonomi, sosial, dan kesehatan
konteporer masa kini mendorong professional perawatan kesehatan berfokus pada
peningkatan harapan dan kualitas hidup (Stanhope dan Lancaster, 1992).

a. Sikap Perawat Terhadap Lansia


Penting bagi perawat untuk mengkaji sikapnya penuaan karena sikap tersebut
mempengaruhi asuhan keperawatan. Untuk memberi asuhan yang efektif, perawat harus
menciptakan sikap positif terhadap lansia. Sikap negative dapat mengakibatkan
penurunan rasa nyaman, adekuat, dan kesejahteraan klien. Lebih jauh lagi, sikap tersebut
dapat menyebabkan penurunan kualitas asuhan. Klien dalam fasilitas perawatan jangka
panjang memberi tantangan khusus bagi perawat. Klien ini sering kali memandang diri
sendiri sebagai pecundang, dan mungkin masyarakat juga memandang mereka seperti itu.
Perawat dapat meningkatkan kemandirian dan harga diri klien yang merasa bahwa hidup
tidak lagi berharga.
Perawata harus menjelaskan sikap pribadi dan nilai tentang lansia untuk
memberikan perawatan paling efektif. Usia, pendidikan, pengalaman kerja, dan lembaga
pekerjaan seorang perawat mempengaruhi steriotip. Pengalaman pribadi dengan lansia
sebagai anggota keluarga dapat juga memepengaruhi sikap. Karena lansia menjadi lebih
lazim dalam pelayanan kesehatan, maka penting sekali bagi perawat untuk
mengembangkan pendekatan asuhan yang positif pada klien lansia.

b. Pelayanan Perawatan Kesehatan Komunitas dan Panti


1) Perawatan Rumah
Pelayanan perawatan kesehatan di rumah dan rumah tangga bertujuan mencegah
atau menunda institusionalisasi lansia yang memerlukan bantuan dengan aktivitas
sehari-hari. Lembaga ini mungkin lembaga pemerintah, swasta, atau sukarela.
Beberapa perawatan dirumah dibayar oleh asuransi Medicare dan kesehatan.
Perawatan diberikan oleh perawat dan ahli terapi professional atau staf anprofesional,
seperti pembantu rumah tangga.

2) Day-Care
Day-care memberi alternative institusionalisasi, menawarkan pelayanan
kesehatan dan rehabilitative. Klien Day-care biasanya tidak sakit serius, meskipun
mereka mungkin memiliki kondisi atau ketidkmampuan kronis yang membatasi
kemandirian. Partisipan yang tinggal dengan anggota keluarga harus meninggalkan
keluarganya selama hari perawatannya. Day-care sekaligus memungkinkan keluarga
mempertahankan pekerjaan dan aktivitas lain (Stanhope dan Lancaster,1992).
3) Respite Care
Respite care adalah pembebasan sementara bagi pemberi perawat primer pada
dewasa tua yang bergantung padanya. Pelayanan ini diberikan dirumah atau institusi.
Respite care memungkinkan pemberi perawatan jauh dari rumah untuk beberapa jam.
Tuntutan perawatan kontinu penyakit yang serius anggota keluarga yang bergantung
padanya dapat menimbulkan sters emosi dan fisik. Penelitian mengindikasikan bahwa
respite services menurunkan stress pemberi perawatan.

4) Perawatan Jangka Panjang


Penurunan kesehatan, penurunan sumber fisik dan manusia, dan peningkatan
ketergantungan mungkin mengharuskan lansia untuk tinggal dalam fasilitas
perawatan jangka panjang. Fasilitas terus memberikan asuhan keperawatan yang
lama, perawatan medis, dan pelayanan personal atau psikososial. Rumah perawatan
merupakan tempat yang lazim tempat diberikan perawatan jangkak panjang. Seiring
peningkatan harapan hidup, meningkatkan juga kemungkinan memasuki rumah
perawatan. Keputusan untuk memperoleh perawatan tersebut tidak dengan mudah
dibuat, dan lansia dan keluarga memerlukan banyak dukungan, selain itu, pertolongan
perawat mungkin diperlukan dan menentukan fasilitas yang tepat. Jika mungkin,
fasilitas harus dekat dengan rumah klien dan keluarga agar lebih mudah melakukan
kunjungan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Sap 5 Kep Kritis
    Sap 5 Kep Kritis
    Dokumen3 halaman
    Sap 5 Kep Kritis
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 1 Kep Kritis
    Sap 1 Kep Kritis
    Dokumen3 halaman
    Sap 1 Kep Kritis
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 8
    Sap 8
    Dokumen3 halaman
    Sap 8
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 1 Kep Kritis
    Sap 1 Kep Kritis
    Dokumen3 halaman
    Sap 1 Kep Kritis
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 1 Kep Kritis
    Sap 1 Kep Kritis
    Dokumen3 halaman
    Sap 1 Kep Kritis
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 8 Kep Kritis
    Sap 8 Kep Kritis
    Dokumen4 halaman
    Sap 8 Kep Kritis
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 7
    Sap 7
    Dokumen4 halaman
    Sap 7
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 4
    Sap 4
    Dokumen3 halaman
    Sap 4
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 4
    Sap 4
    Dokumen3 halaman
    Sap 4
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 7
    Sap 7
    Dokumen4 halaman
    Sap 7
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 11
    Sap 11
    Dokumen3 halaman
    Sap 11
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 9
    Sap 9
    Dokumen4 halaman
    Sap 9
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 9
    Sap 9
    Dokumen3 halaman
    Sap 9
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 11
    Sap 11
    Dokumen4 halaman
    Sap 11
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 5
    Sap 5
    Dokumen3 halaman
    Sap 5
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 12
    Sap 12
    Dokumen5 halaman
    Sap 12
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 4
    Sap 4
    Dokumen4 halaman
    Sap 4
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 3
    Sap 3
    Dokumen4 halaman
    Sap 3
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 2
    Sap 2
    Dokumen3 halaman
    Sap 2
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 7
    Sap 7
    Dokumen4 halaman
    Sap 7
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 2
    Sap 2
    Dokumen4 halaman
    Sap 2
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 4
    Sap 4
    Dokumen3 halaman
    Sap 4
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 24
    Sap 24
    Dokumen4 halaman
    Sap 24
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 2
    Sap 2
    Dokumen3 halaman
    Sap 2
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Isu Etik Dalam Praktek Kep Eutanasia, Aborsi, Transplantasi Organ, Sporting Divas
    Isu Etik Dalam Praktek Kep Eutanasia, Aborsi, Transplantasi Organ, Sporting Divas
    Dokumen15 halaman
    Isu Etik Dalam Praktek Kep Eutanasia, Aborsi, Transplantasi Organ, Sporting Divas
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Komunikasi
    Pengertian Komunikasi
    Dokumen6 halaman
    Pengertian Komunikasi
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Paradigma Dan Falsafah Keperawatan
    Paradigma Dan Falsafah Keperawatan
    Dokumen6 halaman
    Paradigma Dan Falsafah Keperawatan
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap 1
    Sap 1
    Dokumen3 halaman
    Sap 1
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Konsep Berpikir Kritis
    Konsep Berpikir Kritis
    Dokumen2 halaman
    Konsep Berpikir Kritis
    Mawar Eka Putri
    Belum ada peringkat