Anda di halaman 1dari 14

KULIAH 9

KONSEP ENERGI KINETIK


DAN GAYA FLUIDA
Anisa Aulia Sabilah, S.Kel., M.Si.

MADYA (TINGKAT II)


T.A. 2021/2022
OUTLINE
01 03
Energi kinetik Gaya untuk
gerakan fluida menggerakkan fluida

02 04
Gelombang laut reguler
Perlambatan fluida (Gelombang Airy)
ENERGI KINETIK GERAKAN FLUIDA
 Energi mekanik adalah energi yang dimiliki benda karena sifat geraknya. Energi mekanik terdiri dari energi
potensial dan energi kinetik.
 Energi kinetik adalah energi yang dimiliki fluida karena geraknya. Makin besar kecepatan fluida bergerak,
maka energi kinetiknya juga akan semakin besar.
 Energi kinetik dirumuskan sebagai : Ek = ½ m v^2
Ek = energi kinetik (J)
m = massa fluida (kg)
v = kecepatan fluida (m/s)
 Perubahan energi kinetik dapat dirumuskan sebagai : Δk = ½ Δ m v2^2 – ½ Δ m v1^2
 Tinggi kecepatan (velocity head) adalah tinggi kolom air pada titik yang merupakan aliran fluida yang
mengalir (seolah-olah dipaksa berhenti).
 Apabila fluida diam (tidak mengalir) maka tinggi kecepatan adalah sama dengan nol.
 Persamaan atau rumus tinggi kecepatan dapat diturunkan dari hukum kekekalan energi suatu cairan yang
memasuki pipa atau tabung vertikal.
 Dengan mengabaikan gesekan antara aliran dengan tabung, maka selama proses, energi kinetik akan
diubah seluruhnya menjadi energi potensial, sesuai persamaan seperti berikut:
𝒎𝒗𝟐 𝒗𝟐
= 𝒎. 𝒈. 𝒉𝒗 atau 𝒉𝒗 =
𝟐 𝟐.𝒈
Contoh Soal
Suatu sistem aliran air mempunyai kecepatan = 5
m/detik. Berapakah tinggi kecepatan ekivalen?

Diketahui: v = 5 m/s
g = 9,8 m/s2

Ditanyakan: hv . . . .?

Penyelesaian:
𝒗𝟐 𝟓𝟐
𝒉𝒗 = = = 𝟏, 𝟐𝟕 𝒎
𝟐. 𝒈 𝟐 𝒙 𝟗, 𝟖

Jadi, tinggi kecepatannya adalah 1,27 meter.


PERLAMBATAN FLUIDA

Zat cair tidak ideal:


Kehilangan engergi Kehilangan energi
minyak, cairan dengan
karena gesekan karena penyusutan
kekentalan
Perubahan Penampang Pipa Pada Perubahan Pipa Diameter Besar
ke Diameter Kecil

Pada Lubang Pemasukan ke Pipa Pada Belokan Pipa


GERAK FLUIDA
 Gerak fluida => Aliran fluida

 Momentum atau gerak suatu partikel : perkalian massa (m) dengan kecepatan (v).

 Partikel-partikel aliran fluida memiliki momentum. Oleh karena kecepatan aliran berubah baik dalam
besarannya maupun arahnya, maka momentum partikel fluida juga akan berubah.

 Menurut Hukum II Newton, diperlukan gaya untuk menghasilkan perubahan tersebut yang sebanding
dengan besarnya kecepatan perubahan momentum.

 Hukum II Newton => Gaya yang bekerja pada partikel fluida sama dengan massa partikel fluida dikalikan
dengan percepatan gerak fluida.

𝒅𝑽 𝒅
𝑭 = 𝒎𝒂 = 𝒎 = (𝒎𝑽)
𝒅𝒕 𝒅𝒕

 Aplikasi Hukum II Newton pada partikel fluida ideal ini menyatakan bahwa:

gaya tekanan yang bekerja pada partikel) + (gaya gravitasi yang bekerja pada partikel) =

(massa partikel) x (percepatan gerak partikel).


Hukum II Newton

“Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda tidak sama
dengan nol, maka benda tersebut mengalami percepatan gerak
searah gaya. Percepatan berbanding lurus dengan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa.”
MASSA TAMBAH
Bila suatu benda bergerak dengan percepatan uniform di dalam fluida, maka benda tersebut
akan mengalami hambatan pada percepatannya, yang besarnya sama dengan hasil perkalian
antara percepatan dengan besaran yang disebut sebagai massa tambah benda.

Bila sebuah dayung dimasukkan ke dalam air kemudian digerakkan dengan


percepatan, maka akan berakibat pada bergeraknya air.
GELOMBANG AIRY
 Teori Gelombang Airy (teori amplitudo kecil) diturunkan berdasarkan persamaan
Laplace untuk aliran tak rotasi (irrotational flow) dengan kondisi batas di dasar laut
dan di permukaan air.

 Kondisi batas di permukaan air didapat dengan melinierkan persamaan Bernoulli


untuk aliran tak mampat.

 Penyelesaian persamaan tersebut memberikan potensial kecepatan periodik untuk


aliran rotasional. Potensial kecepatan ini kemudian digunakan untuk menurunkan
persamaan dari berbagai karakteristik gelombang seperti fluktuasi muka air,
kecepatan dan percepatan partikel, tekanan, kecepatan rambat gelombang, dan
sebagainya.
Syarat Teori Gelombang Airy

Air dianggap sebagai zat yang Tekanan udara di permukaan


homogen, incompressible, dan air adalah konstan. Tekanan
surface tention diabaikan angin tidak diperhitungkan dan
untuk panjang gelombang > 3 perbedaan tekanan hidrostatik
cm. karena elevasi diabaikan.

Gerakan partikel zat cair Amplitudo gelombang lebih


adalah irrotational. Tidak ada kecil dibandingkan panjang
tegangan geser pada batas air gelombang dan kedalamannya.
- udara atau pada dasar laut Kecepatan partikel air relatif
dan pengaruh angin diabaikan. lebih kecil dibandingkan dengan
kecepatan rambatnya.
Dari gambar diketahui suatu gelombang Persamaan permukaan air:
dengan cepat rambat C dengan kedalaman
d, tinggi gelombang H, dan panjang
gelombang L.sehingga dapat diketahui
periode gelombang sebagai berikut:
Beberapa notasi yang digunakan di dalam perhitungan Gelombang Airy
adalah :
d : jarak antara muka air rerata dan dasar laut (kedalaman laut)
η(x,t) : fluktuasi muka air terhadap muka air diam = η = a cos(kx −σt)
A : amplitudo gelombang
H : tinggi gelombang = 2 a
L : panjang gelombang, yaitu jarak antara dua puncak gelombang yang
berurutan
T : Periode gelombang, yaitu interval waktu yang diperlukan oleh partikel air
untuk kembali pada kedudukan yang sama dengan kedudukan sebelumnya
C : Kecepatan rambat gelombang = L/T
K : angka gelombang = 2π / L
σ : frekuensi gelombang = 2π /T
G : gravitasi = 9,81 m/d2
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai