Nama kelompok 6:
DTM ARWINSYAH 6213311069
SYAHPRICAP SILALAHI 6213311082
KURNIATMAN ZEBUA 6213311008
Pertanyaan:
sesi 1:
Jawaban:
Jawaban:
1) Kemampuan Menyadari Diri
Kemampuan Mengeksplorasi potensi yang ada, dan mengembangkannya kearah
kesempurnaan dan menyadarinya sebagai kekuatan
2) Kemampuan Bereksistensi
Manusia bersifat aktif dan manusia dapat menjadi manejer terhadap lingkungannya.
3) Pemilikan Kata Hati
Kemampuan membuat keputusan tentang baik/benar dengan yang buruk/salah bagi manusia.
Cara meningkatkan : melatih akal/kecerdasan dan kepekaan emosi.
4) Moral (etika)
Perbuatan yang dilakukan/nilai-nilai kemanusiaan. Bermoral sesuai dengan kata hati yang baik
bagi manusia, dan sebaliknya. Etiket hanya sekedar kemampuan bersikap/mengenai sopan
santun.
5) Kemampuan Bertanggung Jawab
Suatu perbuatan harus sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
6) Rasa Kebebasa (Kemerdekaan)
Kebebasan yang terikat(bertanggung jawab). Tugas pendidikan membuat pesreta didik merasa
merdeka dalam menjalankan tuntutan kodrat manusia.
7) Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak
Dapat ditempuh dengan pendidikan disiplin:
a. Disiplin Rasional -> dilanggar -> rasa Salah
b. Disiplin Afektif -> dilanggar -> rasa Gelisah
c. Disiplin Sosial -> dilanggar -> rasa Malu
d. Disiplin Agama -> dilanggar -> rasa Berdosa
8) Kemampuan menghayati Kebahagian kesanggupan menghayati kebahagiaan berkaitan
dengan 3 hal : Usaha, norma-norma, dan Takdir.
Sesi 2:
Jawaban:
Jawaban:
Sesi 3:
2. Oleh: Alfahrezi
Mengapa pendidikan harus berlandaskan pada filsafat Pancasila, dan bagaimana jika filsafat
Pancasila di tiadakan?
Jawaban:
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual
kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam
sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi
suatu bangsa yang dianutnya.
Dan jika filsafat pancasila di tiadakan maka hal tersebut melanggar kaidah didirikannya suatu
negara karena tidak memiliki hasil pemikiran yang mendalam sebagai kesatuan dari norma dan
nilai yang paling dianggap benar adil dan Bijaksana.