Anda di halaman 1dari 12

Pembelajaran Daring

Micro Teaching 2021


Diana Rosita
Mengapa Pembelajaran Daring?

“Pendidikan tidak terjadi di dalam ruang antara mulut


guru dan telinga murid. Pendidikan terjadi di ruang di
dalam otak masing-masing”. (Salman Khan)
Alasan dibutuhkannya Pembelajaran Daring

• Kapasitas Pendidikan di Indonesia masih sangat terbatas;


• Sebaran yang kurang merata, sehingga meningkatkan biaya pendidikan dan
akomodasinya;
• Kebanyakan satuan pendidikan belum memiliki sumber daya pendidikan yang
memadai dan berkualitas;
• Belum semua mampu mewujudkan layanan pendidikan dan pelatihan yang
setara dan bermutu;
• Belum menjamin pemenuhan kebutuhan kebutuhan dan permintaan
pendidikan;
• Adanya covid-19, memaksa kita untuk belajar daring.
Karakteristik Belajar Daring

• Daring : • Masif:
Diselenggarakan melalui Pembelajaran dengan jumlah partisipan
jejaring. Setiap maple tanpa batas yang diselenggarakan melalui
menyediakan materi dalam jejaring web
bentuk rekaman video/slide • Terbuka:
show, dengan tugas-tugas Dalam artian terbuka aksesnya bagi
mingguan yang harus dikerjakan kalangan pendidikan, dan masyarakat.
dengan batas waktu pengerjaan (Tergantung pada desain pembelajaran
yang telah ditentukan, dan daring sesuai kebutuhan untuk masif dan
beragam sistem penilaian. terbuka).
Prinsip Desain Pembelajaran Daring

• Identifikasi Capaian Pembelajaran harus mencakup • Menjamin


aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap; keseimbangan
• Menjamin strategi asesmen selaras dengan capaian antara kehadiran
pembelajaran; dosen memberi
materi, interaksi
• Menyusun aktivitas dan tugas pembelajaran secara sosial, tantangan,
progresif, agar siswa dapat mematok target atau beban
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam proses kognitif.
pembelajarannya, seperti: menyajikan materi
pendukung belajar aktif; durasi pembelajaran, jenjang
kesulitan dari mendasar menuju keterampilan yang
lebih tinggi.
Kebutuhan Penyelenggaraan Pembelajaran
Daring

• Modul : materi pada • Infrastruktur: server dan


sistem aplikasi jejaring serta perangkat
pembelajaran daring; untuk keperluan
• Aplikasi: sistem penyimpanan, komputasi,
administrasi dan dan komunikasi;
manajemen pembelajaran • Regulasi: Peraturan
atau pembelajaran daring. Menteri pendidikan dan
kebudayaan, dan
peraturan lainnya.
Implementasi

• Partisipan : tidak banyak yang


menerapkan pengguna • Aktivitas Pembelajaran Daring:
pembelajran daring sesuai dengan “Bukan hanya kumpulan link
perannya dalam proses belajar download, atau upload/download”.
mengajar. Pelaku belajar daring
hendaknya didefinisikan sesuai • Kegiatan ceramah, diskusi
dengan perannya dalam sinkron/asinkron, simulasi,
pembelajaran. percobaan virtual, pengumpulan
• Sumber belajar: Sumber belajar tugas, kuis atau ujian, dan lainnya
berbasis multimedia sangat baik hendaknya difasilitasi dalam
untuk menyajikan materi belajar pembelajaran daring.
melalui visualisasi dan virtualisasi
fakta, konsep, prinsip, proses,
ataupun prosedur.
Proses Pembelajaran Daring
• Membuka Kelas Pembelajaran Daring (menentukan capaian
pembelajaran, aplikasi pembelajaran, materi pembelajaran,
waktu proses belajar; aplikasi pendukung lainnya yang
diperlukan) ;
• Informasi pembukaan kelas pembelajaran daring kepada
siswa;
• Pendaftaran: guru dan siswa;
• Dukungan/kontak person terkait kendala teknis;
• Penjadwalan;
• Pelaksanaan.
Membuat Objek Pembelajaran

• Menetapkan tujuan • Setiap OP (mapel) terdiri atas:


pembelajaran • Pengantar
(menyatakan apa yang
seharusnya diketahui, • Materi Pembelajaran (fakta,
atau dapat dilakukan oleh konsep, prosedur, proses);
siswa setelah • Materi Latihan;
menyelesaikan modul • Materi Asesmen (bisa berupa pretes
instruksional. dan postes);
• Ringkasan pembelajaran
Pengantar

• Pengenalan: untuk menjelaskan kegunaan • Prasyarat: untuk menyampaikan kepada


dari objek pembelajaran; siswa mengenai pengetahuan dan keahlian
• Kepentingan: untuk menginformasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan OP.
kepada peserta didik mengapa mereka • Skenario Pembelajaran: untuk memotivasi
perlu mempelajari materi dalam OP siswa dan menarik perhatian mereka
tersebut dengan menyajikan relevansi dan dengan menghubungkan pada tugas/fungsi
hal-hal yang dapat menimbulkan di dunia kerja.
ketertarikan. • Kerangka Pembahasan: untuk menyajikan
• Kompetensi: untuk menyampaikan kepada daftar topik yang dibahas dalam OP.
siswa hasil yang ingin dicapai dalam OP
dengan menyatakan apa yang akan mampu • Ringkasan: untuk meninjau ulang apa yang
mereka lakukan; telah dipelajari dan menyimpulkan
scenario yang dinyatakan sebelumnya.
Referensi

Bilfaqih, Yusuf dan Qomarudin, Nur.2016.Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran


Daring.Yogyakarta: Deepublish Publisher
Bilfaqih, Yusuf dan Qomarudin, Nur.2015.Esensi Pengembangan Pembelajaran
Daring.Yogyakarta: Deepublish Publisher

Anda mungkin juga menyukai