Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan suatu pasar untuk memperjualbelikan sekuritas

yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi

(Tandelilin, 2010: 26). Pasar ini bertujuan untuk mempertemukan antara pemilik

modal (investor) dengan emiten (Hermuningsih, 2012: 2). Pasar modal memiliki

dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pada

pasar modal adalah menyalurkan dana dari investor ke perusahaan sedangkan

fungsi keuangannya adalah reward bagi investor atas hasil investasinya berupa

keuntungan untuk memaksimalkan kekayaan. Instrumen yang ditawarkan melalui

pasar modal adalah instrumen yang berbentuk surat-surat berharga (sekuritas)

atau efek. Instrumen itu terbagi atas dua kelompok besar, yaitu instrumen

kepemilikan (ekuitas), seperti saham dan instrumen hutang seperti obligasi

perusahaan (Darmadji dan Fakhruddin, 2011: 2).

Investor menginvestasikan dananya dengan membeli saham pada suatu

perusahaan yang tercatat di BEI untuk memperoleh return atau pendapatan dari

investasi yang dilakukannya (Komala, 2013). Investasi tersebut memiliki berbagai

macam risiko dan ketidakpastian yang sulit untuk diprediksi oleh para investor

karena terjadi fluktuasi harga saham yang naik dan turun dengan cepat (Habib,

2016). Hal ini menyebabkan para investor harus berhati-hati dalam memutuskan
2

investasi saham yang akan dilakukan. Berikut gambaran beberapa return saham

perusahaan perbankan yang dapat dilihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Daftar Return Saham Perusahaan Perbankan Tahun 2017-2018

Return Saham (%)


No. Kode Perusahaan Tahun
2017 2018
1. AGRS 53,33 3,47
2. BABP 2 (1,96)
3. BACA (30,32) 38,88
4. BBCA (35,44) (88,12)
5. BBHI 8,65 51,32
6. BBNI 35,15 (11,11)
7. BBRI (19,11) 0,555
8. BBYB 35,13 (29)
9. BDMN 103,21 9,35
10. BGTG 66 (1,2)
11. BINA 10,55 (32,66)
12. BMAS 83,17 (6,12)
13. BMRI 3,55 (7,81)
14. BNBA (14,64) 3,731343
15. BNII 32 (21,96)
16. BSIM 58,55 (37,5)
17. BTPN (10,2) 30,3
18. DNAR 50,53 (1,42)
19. MAYA (52,47) 82,46
20. MCOR 87,71 (33,64)
21. MEGA (44,33) 46,70659
22. NISP 121,89 (54,4)
23. NOBU 4,91 4,16
24. PNBN (0,43) 0,43
25. PNBS 30 (23,07)
JUMLAH 579,43 (78,61)
RATA-RATA RETURN 23,18 (3,14)
Sumber : www.idx.com (Data Diolah), 2020
3

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata return saham

perbankan mengalami penurunan secara signifikan pada periode tahun 2017 dan

2018. Hal ini dapat terjadi karena meningkatnya inflasi di Indonesia yang

mengakibatkan menurunnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga keinginan

masyarakat untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan, termasuk

perusahaan perbankan menjadi berkurang. Berkurangnya kegiatan investasi yang

dilakukan di Indonesia menyebabkan pertumbuhan ekonomi mengalami

perlambatan dan tingkat profitabilitas perusahaan menjadi menurun sehingga

menyebabkan kinerja perusahaan tersebut menurun. Kondisi menurunnya kinerja

perusahaan ini mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut menurun

dan return saham juga menurun (idx.co.id). Oleh karena terjadinya fluktuasi pada

return saham dari beberapa perusahaan perbankan dan secara keseluruhan rata-

rata return saham perusahaan perbankan mengalami penurunan dari tahun 2017

sampai dengan 2018, maka peneliti menggunakan return saham sebagai variabel

dalam penelitian ini.

Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu aspek yang

fundamental mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan

berdasarkan analisis rasio keuangan perusahaan dalam suatu periode. Khusus

untuk lembaga keuangan, dalam rangka melakukan analisis fundamental perlu

dipertimbangkan rasio-rasio keuangan CAMEL, yaitu Capital, Asset Quality,

Management, Earning Ability, Liquidity. Rasio-rasio keuangan CAMEL

merupakan factor-faktor keuangan yang dipakai dasar menilai tingkat kesehatan

bank oleh Bank Indonesia (SK Bank Indonesia No.30/12/KEP/DIR, 30 April


4

1997 junto SE Bank Indonesia No. 6/23/DPNP, 31 Mei 2004 dalam Totok

Budisantoso, 2006). Tujuan penilaian ini adalah (1) untuk memastikan bahwa

pengelolaan bank telah dilakukan sejalan dengan asas-asas perkreditan yang sehat

dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan (2) untuk menetapkan dasar arah

pembinaan dan pengembangan, baik secara individual maupun industri

perbankan secara menyeluruh.

Bila lembaga keuangan bank meningkat kesehatannya diharapkan

kinerjanya juga meningkat sehingga menunjang reputasinya, terutama bagi bank

yang terdaftar di pasar modal. Kinerja bank yang baik tentu akan memberikan

keyakinan investor untuk bisa memperoleh return saham yang memadai. Dalam

kaitan ini, menjadi penting untuk melihat sejauh mana rasio-rasio keuangan

CAMEL mempengaruhi return saham. Jika pemegang saham mendapat return

saham yang tinggi untuk lembaga keuangan bank yang memiliki rasio-rasio

keuangan CAMEL yang baik, ini berarti pasar memberikan respons yang

signifikan. Demikian juga sebaliknya jika rasio-rasio keuangan CAMEL tidak

berpengaruh terhadap return saham, berarti pasar kurang meresponsnya atau

pelaku pasar modal memiliki informasi lain yang lebih relevan baginya untuk

membuat keputusan investasi. Pengelola dan pemilik lembaga keuangan bank

yang terdaftar di pasar modal paling berkepentingan untuk mengetahui sejauh

mana rasio-rasio kinerja keuangan yang relevan dengan lini usahanya mampu

direspons pasar terutama pengaruhnya terhadap return saham karena hal ini akan

membantu mempermudah mencari tambahan modal (jika diperlukan) ke pasar

modal.
5

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah rasio CAR, NPL, ROA dan LDR secara parsial berpengaruh terhadap

Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI)?

2. Apakah rasio CAR, NPL, ROA dan LDR secara simultan berpengaruh

terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)?

1.3 Batasan Penelitian

Dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi penelitian yang berkaitan

dengan objek dan periode pengamatan pada penelitian. Untuk objek penelitian

terbatas hanya pada Bank Umum dan untuk periode pengamatan yaitu dari tahun

2017 sampai dengan tahun 2018.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah rasio CAR, NPL, ROA dan LDR berpengaruh

secara parsial terhadap Return Saham.

2. Untuk mengetahui apakah rasio CAR, NPL, ROA dan LDR secara simultan

berpengaruh terhadap Return Saham.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian di atas maka diharapkan hasil

penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis

kepada berbagai pihak yaitu:


6

1. Manfaat Teoritis

Penulis sangat berharap hasil dari penelitian yang dilakukan dapat

menjadi salah satu tambahan referensi yang berguna bagi penelitian

selanjutnya dan dapat menambah pemahaman mengenai pengaruh rasio

CAMEL terhadap Return Saham pada perusahaan perbankan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan penulis mampu untuk

merealisasikan apa yang didapat selama duduk di bangku kuliah

universitas dalam kehidupan realitas dunia usaha sehingga mampu

menambah pengalaman dan kualitas penulis.

b. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mampu menambah wawasan

informasi bagi dunia pendidikan serta menambah bahan wacana bagi

mahasiswa yang memilih topik penelitian serupa.

c. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mampu memberikan

masukan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam hal

menganalisis kinerja keuangan sebagai dasar yang obyektif dalam

mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai