ELEKTRONIKA ANALOG
Disusun oleh :
REZA NANDIKAST.M.Eng
NIDN:1009078603
BAB I
PENGUAT OP-AMP DENGAN MASUKAN INVERTING
A. TUJUAN
B. PERALATAN
1. Oscilloscope
2. FunctionGenerator
3. Module Op ampCharacteristics
C. TEORI
Op amp memiliki karakteristik yang mana meliputi:
1. Fleksibilitas
2. Impedansi masukan tinggi, sehingga ini tidak membebani sumbersinyal
3. Common-moderejection
4. Gain yangtinggi
5. Impedansi keluaran rendah, yang memungkinkan untuk memberikan arus
impedansi rendah kebeban
Gambar 1-1 menunjukkan simbol untuk op amp dan pin-out untuk 741 yang
digunakan dalam percobaan ini. Catatan plus dan minus input. Dalam gambar 1-2
mengamati bahwa masukan diferensial memungkinkan untuk koneksi mode untuk
memberikan penolakan sinyal yang tidak diinginkan. Keluaran nya adalah emitter
followeruntukmemberikansinyaloutputyangimpedansinyarendah,single-ended
output. Op amp adalah high gain, penghubung langsung penguat linear diferensial.
Rresponkarakteristiknyayangdikendalikanoleheksternalumpanbaliknegatifdari
output untuk masukan. Secara luas digunakan dalam semua tahap darielektronik.
Dalam gambar 1-1,-(negatif) masukan adalah inverting. Ketika sinyal
diterapkan ke input ini, output adalah 180° phase dengan input. + (Plus) input
noninverting. Output adalah dalam tahap dengan masukan ketika input diterapkan
ke terminal ini. Satu fakta penting lainnya tentang op amp: sebagian besar
membutuhkan sumber daya ganda, walaupun beberapa unit beroperasimemuaskan
dengan catu dayatunggal.
Dasar sirkuit op amp ditunjukkan dalam gambar 1-3. Resistor RF adalah jalan
umpan balik dari output untuk Input. Umpan balik negatif. Dengan sinyal yang
diterapkan ke negatif input, output terbalik. Jika sinyal diterapkan ke input positif,
seperti yang terlihat dalam gambar 1-3, output adalah dalam tahap dengan input.
Perhatikan bahwa umpan balik masih terhubung ke input pembalikan.
Untuk sirkuit dari gambar 1-3, output dari op amp didefinisikan dengan :
oleh
: Dengan tanda minus menunjukkan output terbalik. Penguatan ini ditentukan
ditentukan oleh rasio RF untuk RR. Mari kita lihat beberapa pembalikan op amp
contoh. Misalkan RF = 10 kΩ dan RR = 5000 Ω. Op amp gain adalah:
karang, jika RF = 5 kΩ dan RR = 10 kΩ, kemudian dan tegangan keluaran
setengah input. Dari contoh-contoh yang dapat Anda lihat bahwa jika RR >
D RF, output lebih kecil daripada input. Juga perhatikan hubungan langsung
en
mendapatkan perlawanan rasio
ga
n
de
m
ik
ia
n
ke
un
tu
ng
an
da
ri
sir
ku
it
ad
al
ah
de
ng
an
ou
tp
ut
te
rb
ali
k
se
Gambar 1-1. (a) op amp symbol dan skematik; (b) khas gaya kasus; (c) 741 pin-out.
A. LANGKAH KERJA
A. TUJUAN
B. PERALATAN
1. Oscilloscope
2. FunctionGenerator
3. Module Op ampCharacteristics
C. TEORI
Dalamcontohinididasarkanpadagambar2-1,gainselalulebihbesar dari
kesatuan dalam noninverting penguat. Ini bisa dilihat dengan mempelajari
persamaan Gain non-inverting opamp:
D. LANGKAHKERJA
OP-AMP OSCILLATOR
A. TUJUAN
B. PERALATAN
1. Oscilloscope
2. Module Op ampOscillator
C. TEORI
Wien-bridge oscillator
Dimana Jembatannya
Mengapa rangkaian ini diberi embel-embel jembatan (bridge) ? Dimana
jembatannya?Pertanyaaninimungkinsedikitmengganggupikiranandayangtidak
melihatadajembatanpadarangkaiangambar-3.Bagaimanakalaugambar-3dibuat
kembali menjadi gambar-4 berikutini.
Tentu sekarang anda sudah dapat melihat ada jembatannya bukan. Ya,
rangkaian yang berbentuk seperti dioda bridge itulah jembatannya, jembatan Wien.
Distorsi frekuensi resonansi
Dengan menggunakan rumus-3, rangkaian gambar-3 (atau gambar-4) akan
menghasilkan gelombang sinusoidal dengan frekuensi 1.59 kHz. Tetapi kalau anda
berkesempatan mencoba rangkaian ini dan mengukur hasilnya dengan osiloskop
atau frekuesi counter, ternyata frekuensi resonansinya adalah 1.65 kHz. Hal ini
memang diketahui karena adanya distorsi pada rangkaian penggeser phasa yang
non-linier. Untuk mengkompensasi distorsi tersebut, dapat digunakan rangkaian
umpanbalik nonlinear. Misalnya dengan mengganti resistor Rg dengan lampu dc
6volt1watt,tentubesarresistorRfjugaharusdisesuaikanagartetapnilainyalebih kurang
2Rg. Besar arus yang melewati lampu tidak akan menyalakannya, tetapi cukup
untuk memanaskan filamennya. Besar resistansi lampu akan berubah-ubah karena
pasan sesuai dengan besar arus yang melewatinya. Ini yang membuat penguatan
op-amp mejadi tidak liner. Pada rangkaian pembangkit sinyal sinus jembatan
Wien yang lebih profesional biasanya kompensasi ini dibuat dengan
menambahkan rangkaian AGC (automatic gaincontroller).
D. LANGKAHKERJA
A. TUJUAN
B. PERALATAN
1. Oscilloscope
2. FunctionGenerator
3. Module Op ampAmplifier
C. TEORI
D. LANGKAHKERJA
3. Amati sinyal keluaran ketika mengatur VR di posisi tengah. Apa yang terjadi
dengan sinyal keluaran?jelaskan!
- Pada posisi setengah putaran, input yang didapatkan yaitu : 134.4 mVdan
output yang didapatkan yaitu : 3.08V.
4. Atur tingkat sinyal input dengan mengamati sinyal keluar maksimumtidak
cacat di osiloskop
- Pada posisi maksimum putaran, input yang didapatkan yaitu : 368 mVdan
output yang didapatkan yaitu : 8.4 V.
5. Perhatikan output penguat. Menggambar bentuk gelombang input dan output
dalam tahap yangtepat.