Anda di halaman 1dari 19

TUGAS 1

MANAJEMEN STRATEJIK

Oleh :

Nayla Agmi Darma 1910521017

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021
1. Ringkasan chapter 1 buku “strategic management” edisi 16 oleh Fred R.David and
Forest R.David ?

CHAPTER 1
STRATEGIC MANAGEMENT ESSENTIALS

Definisi Manajemen Strategis


Manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang
memampukan sebuah organisasi mencapai tujuan. Manajemen strategis berfokus pada usaha
untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan, serta system informasi computer untuk mencapai keberhasilan
organisasional. Istilah manajemen strategis digunakan untuk merujuk pada perumusan,
implementasi, dan evaluasi strategis, sedangkan perencanaan strategis merujuk hanya pada
perumusan strategis. Tujuan manajemen strategis adalah untuk mengeksploitasi serta
menciptakan berbagai peluang baru dan berbeda untuk esok, perencanaan jangka panjang dan
jangka pendek serta berusaha untuk mengoptimalkan tren-tren dewasa ini untuk esok.
Rencana strategis adalah teknik permainan sebuah perusahaan. Persis seperti sebuah tim
sebak bola memerlukan taknik main yang baik agar menang,suatu perusahaan mesti memiliki
rencana strategis yang baik untuk dapat bersaing dengan sukses. Rencana strategis dihasilkan
dari pilihan manajerial yang sulit atas banyak alternative yang baik, dan hal ini menandakan
komitmen pada pasar, kebijakan, prosedur, dan operasi tertentu di atas tindakan yang lain “ yang
kalah menguntungkan”.

Tahap-Tahap Manajemen Strategis


Proses manajemen strategis terdiri atas tiga tahap yaitu :
1. Perumusan strategis
Perumusan strategis mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan
ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal,
penetapan tujuan jangka panjang,pencarian strategi alternative, dan pemilihan strategi
tertentu untuk mencapai tujuan.
2. Penerapan strategis
Penerapan strategis mengharuskan perusahaan menetapkan tujuan tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya, sehingga strategi-strategi
yang telah dirumuskan dapat dijalankan. Penerapan strategis mencakup pengembangan
budaya yang supportif pada strategi, penciptaan struktur organisasional yang efektif,
pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta
pemanfaatan system informasi, dan pengairan kompetensi karyawan dengan kinerja
organisasi.
Penerapan strategi disebut dengan tahap aksi dari manajemen strategis. Menerapkan
strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah
dirumuskan. Seringkali dianggap sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen strategis,
penerapan atau implementasi strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan
personal. Keberhasilanya tergantung pada kemampuan manajer, memotivasi karyawan, yang
lebih merupakan seni daripada pengetahuan. Keterampilan interpersonal sangat penting bagi
penerapan strategi yang berhasil. Dan ini sangat mempengaruhi arah gerak sebuah organisasi.

3. Penilaian strategis
Ini adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer mesti tahu kapan strategi
tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian maupun evaluasi strategi merupakan salah satu
cara untuk memperoleh informasi. Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar yaitu :
• Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan strategi saat
ini.
• Pengukuran kinerja.
• Pengambilan langkah korektif

Mengintegrasikan Intuisi dan Analisis


Proses manajemen strategis dapat di deskripsikan sebagai sebuah pendekatan yang
obyektif, logis, dan sistematis untuk membuat keputusan-keputusan besar dalam organisasi.
Manajemen strategis betusaha mengorganisir informasi kualitatif dan kuantitatif sedemikian
rupa, sehingga memungkinkan diambilnya keputusan yang efektif dalam kondisi ketidakpastian
yang melingkupi. Namun manajemen strategis bukan ilmu murni yang mampu menawarkan
pendekatan yang nyaman, rapi, dan sangat jelas.
Berdasarkan pengalaman, penilaian, dan perasaan masa lalu, kebanyakan orang mengakui
bahwa intusi sangat penting untuk membuat keputusan strategis yang baik. Intusisi secara khusus
berguna untuk membuat keputusan dalam situasi yang ditandai oleh ketidakpastian. Intuisi juga
membantu ketika terdapat berbagai variable yang saling terkait atau ketika orang mesti memilih
dari beberapa alternative yang masuk akal. Beberapa manajer dan pemilik bisnis mengaku
memiliki kemampuan luar biasa untuk menggunakan intuisi dalam membangun strategi yang
cemerlang.

Mengadaptasi perubahan
Proses manajemen strategi didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi mesti secara
terus menerus memonitor berbagai peristiwa dan trend internal serta eksternal, sehingga
perubahan dapat dibuat pada waktu ketika dibutuhkan. Laju perubahan mempengaruhi organisasi
sangat drastis. Untuk bertahan semua organisasi harus mampu dengan cerdik mengidentifikasi
serta menyesuiakan diri dengan perubahan. Manajemen strategis bertujuan membantu organisasi
untuk beradaptasi secara efektif terhadap perubahan dalam jangka panjang.

Istilah-istilah kunci dalam manajemen Strategis

1) Keunggulan Kompetitif

Pada intinya, manajemen strategis adalah tentang bagaimana memperoleh dan


mempertahankan keunggulan kompetitif. Ini dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dapat
dilakukan dengan jauh baik oleh sebuah perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan-
perusahaan saingan”. Ketika suatu perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat
dilakukan oleh perusahaan saingan, ini dapat merepresentasikan keunggulan kompetitif.
Memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif sangat penting bagi keberhasilan
jangka panjang sebuah organisasi.
Normalnya, sebuah perusahaan dapat mempertahankan suatu keunggulan kompetitifnya
selama kurun waktu tertentu saja sebab perusahaan-perusahaan saingan akan segera meniru dan
mendesak keunggulan tersebut. Sebuah perusahaan mesti berjuang untuk meraih keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan dengan cara :

• Terus menerus beradaptasi pada perubahan dalam trend serta kegiatan eksternal dan
kemampuan, kompetensi, serta sumberdaya internal, dan
• Efektif merumuskan, menerapkan dan menilai berbagai strategi yang semakin menguatkan
faktor-faktor tersebut.

Semakin banyak perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan


internet untuk penjualan langsung dan untuk komunikasi dengan pemasok, konsumen, kreditor,
mitra, pemegang saham, klien, dan pesaing yang tersebar secara global. Perdagangan maya
memungkinkan perusahaan untuk menjual produk, mengiklankan, membeli suplai, melacak
inventori, meniadakan kerja administratif konvensional, serta berbagai informasi. Secara total
perdagangan maya meminimalisir pengeluaran dan mengatasi masalah yang terkait dengan jarak,
waktu dan ruang dalam melaksanakan bisnis. Dan demikian menghasilkan layanan konsumen
yang lebih baik, efisiensi yang lebih besar, produl yang lebih bagus, dan profitabilitas yang
tinggi.

2) Penyusunan strategi
Penyusunan strategis adalah individu-individu yang paling bertanggung jawab bagi
keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi. Para penyusun strategi memiliki beragam gelar
jabatan, seperti pejabat eksekutif kepala, presiden, pemilik, ketua dewan direksi, direktur
eksekutif, penasehat, dekan, atau wirausahawan. Penyusunan strategis membantu sebuah
organisasi mengumpulkan, menganalisis, serta mengorganisasi informasi. Mereka melacak
kecenderungan industry dan kompetitif, mengembangkan peramalan dan analisis scenario,
mengevaluasi kinerja korporat dan individual, mencari peluang pasar, mengidentifikasi ancaman
terhadap bisnis, dan mengembangkan rancangan aksi yang kreatif. Para perencana strategis
umumnya berperan sebagai pendukung atau staff. Biasanya ditemukan di level manajemen atas,
mereka memiliki otoritas yang sangat besar untuk membuat keputusan di dalam perusahaan.

3) Pernyataan Visi dan Misi


Organisasi artinya mengembangkan suatu pernyataan visi untuk menjawab pertanyaan,
“ Kita ingin menjadi seperti apa ?” mengembangkan penyataan visi sering kali dipandang
sebagai langkah pertama dari perencanaan strategis, bahkan mendahului pembuatan pernyataan
misi. Banyak pernyataan visi berupa satu kalimat tunggal.
Pernyataan misi adalah “ pernyataan tujuan yang secara jelas membedakan satu bisnis
dari perusahaan-perusahaaan lain yang sejenis. Sebuah pernyataan visi menunjukkan cakupan
operasi perusahaan dalam hal produk dan pasar. Pernyataan misi yang jelas melukiskan nilai dan
prioritas dari sebuah organisasi. Mengembangkan sebuah pernyataan misi memaksa penyusun
strategi untuk berfikir mengenai hakikat dan cakupan operasi saat ini dan menilai potesi pasar
dan aktivitas di masa yang akan datang. Pernyataan misi secara umum menggambarkan arah
masa depan suatu organisasi.

4) Peluang Dan Ancaman Eksternal


Sebagian besar peluang dan ancaman berada di luar kendali organisasi, maka karena
itulah kata eksternal dipilih disini. Perubahan-perubahan ini menciptakan jenis konsumen yang
berbeda dan konsekuensinya kebutuhan akan tipe produk, jasa, dan strategi yang juga berbeda.
Ancaman eksternal yang serius akhir-akhir ini yang semakin menggerus pangsa pasar adalah
sistem penjualan online.
Peluang dan ancaman lain bisa jadi meliputi munculnya aturan perundang-undangan
yang baru, introduksi produk baru oleh pesaing, bencana nasional, atau penurunan nilai dollar.
Kekuatan pesaing juga menjadi sebuah ancaman. Salah satu aspek utama dari manajemen
strategis adalah perusahaan perlu merumuskan berbagai strategi untuk mengambil keuntungan
dari peluang eksternal dan menghindari atau meminimalkan dampak ancaman eksternal. Karena
alas an ini identifikasi, pengawasan, dan evalusi peluang dan ancaman eksternal sangat penting
bagi keberhasilan.

5) Kekuatan dan Kelemahan Internal


Kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas terkontrol suatu organisasi yang
mampu dijalankan dengan sangat baik atau buruk. Mereka muncul dalam manajemen,
pemasaran, keuangan, operasi, penelitian dan pengembangan, dan aktivitas sistem informasi
manajemen suatu bisnis. Mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal
organisasional dalam wilayah fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen
strategis yang esensial. Organisasi berjuang sekaligus meniadakan kelemahan internal.
Kelemahan dan keuntungan keuntungan relatif adalah informasi yang penting, dan
dapat ditentukan lebih oleh elemen-elemen keberadaan daripada kinerja. Faktor internal dapat
ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk menghitung rasio, mengukur kinerja, dan
membandingkan dengan pencapaian masa lalu dan rata-rata industri. Berbagai macam survey
juga bisa dilakukan untuk menilai faktor-faktor internal seperti semangat kerja, efektifitas
produksi, dan loyalitas konsumen.
6) Tujuan Jangka Panjang
Tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil-hasil spesifik yang ingin diraih oleh suatu
organisasi terkait dengan misi dasarnya. Jangka panjang berarti lebih dari satu tahun. Tujuan
sangat penting bagi keberhasilan organisasional sebab ia menyatakan arah, membantu dalam
evaluasi, menciptakan sinergi, menjelaskan prioritas, memfokuskan kordinasi, dan menyediakan
landasan bagi aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, serta pengontrolan.

7) Strategi
Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi
bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi
pasar, likuiditas, dan joint ventura. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan
manajemen puncak dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah besar. Selain itu, strategi
mempengaruhi perkembangan jangkan panjang perusahaan, biasanya untuk lima tahun ke depan,
dan karenanya berorientasi ke masa yang akan datang.

8) Tujuan Tahunan
Tujuan tahunan adalah tonggak jangka pendek yang mesti dicapai organisasi untuk
meraih tujuan jangka panjangnya. Seperti tujuan jangka panjang, tujuan tahunan mesti terukur,
kuantitatif, menantang, realistis, konsisten, dan terprioritas. Tujuan tersebut ditetapkan di level
korporat, divisional, dan fungsional dalam sebuah organisasi besar. Tujuan tahunan mesti dibuat
untuk bidang manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan, serta
sistem informasi manajemen. Serangkaian tujuan tahunan penting dalam penerapan strategi,
sementara tujuan jangka panjang terutama penting dalam perumusan strategis. Tujuan tahunan
merepresentasikan dasar bagi pengalokasian sumberdaya.

9) Kebijakan
Kebijakan adalah sarana yang dengan tujuan tahuanan akan dicapai. Kebijakan,
meliputi pedoman, aturan, dan prosedur yang ditetapkan untuk mendukung upaya pencapaian
tujuan yang tersurat. Kebijakan adalah panduan untuk mengambil keputusan dan menangani
situasi yang repetitif atau berulang-ulang.
Kebijakan sangat penting bagi penerapan atau implementasi strategi sebab mereka
menjabarkan pengharapan organisasi pada karyawan dan manajernya. Kebijakan memungkinkan
konsistensi dan kordinasi di dalam dan antar departemen organisasional. Banyak riset
menunjukkan bahwa angkatan kerja sehat dapat secara lebih efektif dan efisien
mengimplementasikan strategi.

Model Manajemen Strategis


Proses manajemen strategis dapat dengan cukup mudah dipelajari dan diaplikasikan
dengan menggunakan sebuah model. Setiap model merepresentasikan proses tertentu. Kerangka
kerja diilustrasikan di gambar dibawah ini :
Sumber : Fred R David, “ How Companies Define Their Mission,” Long Range Planning 22,
no.3 : 40

Ini merupakan sebuah model komprehensif dari proses manajemen strategis yang
diterima secara luas. Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi merepresentasikan sebuah
pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan, menerapkan, dan menilai strategi.
Penerapan proses manajemen strategis umumnya lebih formal di organisasi-organisasi
yang lebih besar atau mapan. Formalitas disini merujuk pada partisipan, tanggungjawab, otoritas,
tugas, dan pendekatan yang ditetapkan. Bisnis yang lebih kecil cenderung lebih tidak formal.
Perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang kompleks senantiasa berubah dengan cepat,
seperti perusahaan teknologi, cenderung lebih formal dalam perencanaan strategis mereka.
Perusahaan yang memiliki banyak devisi, produk, pasar cenderung lebih formal dalam
mengaplikasikan konsep manajemen strategis. Formalitas yang lebih besar dalam menerapkan
proses manajemen strategis umumnya secara positif terkait dengan biaya, cakupan, akurasi, dan
keberhasilan rencana di semua jenis dan ukuran organisasi.

Manfaat-Manfaat Manajemen Strategis


Manfaat utama dari manajemen strategis untuk membantu organisasi merumuskan
strategi-strategi yang lebih baik melalui penggunaan pendekatan terhadap pilihan strategi yang
lebih sistematis, logis, dan rasioanal. Ini tentunya akan terus menjadi manfaat terbesar dari
manajemen strategis, namun berbagai riset kini menunjukkan bahwa proses, alih-alih keputusan
atau dokumen, merupakan konstribusi yang lebih penting dari manajemen strategis. Komunikasi
adalah kunci bagi manajemen strategis yang berhasil. Melalui keterlibatan di dalam prosesnya,
manajer dan karyawan berkomitmen untuk mendukung organisasi. Dialog dan partisipasi
merupakan bahan penyusun penting.
Pelaksanaan manajemen strategis utamanya adalah proses untuk mencapai pemahaman
dan komitmen dari semua manajer dan karyawan. Pemahaman merupakan manfaat paling
penting, serta diikuti oleh komitmen. Manfaat besar pada akhirnya adalah hadirnya peluang
bahwa proses tersebut menyediakan ruang yang mampu memperdayakan individu.
Pemberdayaan merupakan tindakan meningkatkan efektifitas karyawan dengan mendorong
mereka berpartisipasi di dalam pembuatan keputusan dan untuk mengambil inisiatif serta
menggunakan imajinasi mereka.

Keuntungan Keuangan
Organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategis lebih menguntungkan dan
berhasil daripada yang tidak. Bisnis menggunakan berbagai konsep manajemen strategis
menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktivitas
dibandingkan dengan perusahaan yang tanpa aktivitas perencanaan strategi yang
sistematis.perusahaan yang berkinerja tinggi cenderung membuat perencanaan sistematis untuk
mempersiapkan diri menghadapi fluktuasi masa depan dalam lingkungan internal dan eksternal.
Dan juga biasanya menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang relatif lebih baik.

Keuntungan Non-Keuangan
Selain membantu perubahan menghindari bencana keuangan, manajemen strategi
menawarkan keuntungan nyata lain, seperti meningkatnya kesadaran akan ancaman eksternal,
membaiknya pemahaman akan strategi pesaing, naiknya produktivitas karyawan, menurunnya
resistensi pada perubahan, dan pemahaman yang lebih jelas akan relasi kinerja dan imbalan.
Manajemen strategis meningkatkan kapabilitas pencegahan persoalan organisasi sebab ia
mendorong interaksi antarmanajer di semua level divisional dan fungsional.
Selain memberdayakan manajer dan karyawan, manajemen strategis sering menciptakan
keteraturan dan disiplin pada suatu perusahaan yang dengan cara lain kacau. Ia bisa menjadi
awal dari sebuah system manajerial yang efisien dan efektif, dan juga membangkitkan kembali
kepercayaan pada strategi bisnis yang saat itu dijalankan atau menunjukkan perlunya aksi-aksi
korektif. Greenley menyatakan bahwa manajemen strategis menawarkan keuntungan-keuntungan
berikut :

• Memungkinkan identifikasi, pemprioritasan, dan pemanfaatan peluang yang muncul.


• Menyediakan pandangan yang objektif tentang persoalan manajemen.
• Merepresentasikan sebuah kernagka kerja untuk aktivitas koordinasi dan kontrol yang baik.
• Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang tidak menguntungkan.
• Memungkinkan keputusan besar yang mampu mendukung tujuan yang sudah ditetapkan.
• Memungkinkan alokasi yang lebih efektif dari waktu dan sumberdaya untuk mengejar
peluang yang telah diidentifikasi.
• Memungkinkan pengalokasian sumberdaya yang lebih sedikit untuk memperbaiki kesalahan
atau membuat berbagai keputusan ad-hoc.
• Menciptakan kerangka kerja bagi komunikasi internal antarpersonal.
• Membantu mengintegrasikan perilaku individual menjadi upaya bersama.
• Menyediakan landasan untuk mengklarifikasi tanggung jawab individual.
• Mendorong hadirnya pemikiran ke depan.
• Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menangani persoalan
dan peluang.
• Mendorong perilaku yang positif terhadap perubahan.
• Menciptakan kedisiplinan dan formalitas pada manajemen bisnis.

Mengapa Beberapa perusahaan Tidak Melakukan Perencanaan Strategis


Beberapa perusahaan tidak melakukan perencanaan strategis, sementara beberapa
perusahaan yang lain menjalankannya, seperti tidak menerima dukungan dari para manajer dan
karyawan. Beberapa alasan untuk buruknya perencanaan strategis adalah :
▪ Struktur penghargaan yang buruk
▪ Dalam pergulatan untuk bertahan
▪ Menyia-nyiakan waktu
▪ Terlampau mahal
▪ Kemalasan
▪ Puas dengan keberhasilan
▪ Takut gagal
▪ Kepercayaan diri yang berlebihan
▪ Pengalaman buruk masa lalu
▪ Kepentingan pribadi
▪ Ketakutan akan sesuatu yang belum jelas
▪ Perbedaan pendapat
▪ Kecurigaan

Lubang Perangkap Dalam Manajemen Strategis


Beberapa lubang perangkap untuk diwaspadai dan dihindari dalam perencanaan strategis
adalah :
▪ Menggunakan perencanaan strategis untuk meraih control atau keputusan dan sumberdaya.
▪ Melakukan perencanaan strategis hanya untuk memuaskan persyaratan akreditasi dan
regulative.
▪ Terlalu tergesa-gesa beralih dari pengembangan misi ke perumusan strategi.
▪ Gagal mengkomunikasikan rencana kepada para karyawan, yang terus bekerja dalam
kegamangan.
▪ Manajer puncak membuat banyak keputusan intuitif yang berlawanan dengan rencana
formal.
▪ Gagal menggunakan rencana sebagai standar untuk mengukur kinerja.
▪ Mendelegasikan perencanaan kepada “perencana” alih-alih melibatkan manajer.
▪ Gagal untuk melibatkan semua karyawan kunci dalam seluruh fase perencanaan.
▪ Gagal untuk menciptakan iklim kolaboratif yang mendukung perubahan.
▪ Menganggap perencanaan tidak penting atau tidak perlu.
▪ Menjadi terpaku pada persoalan-persoalan yang yang dihadapi saat ini, sehingga tidak
mampu membuat persiapan yang memadai.
▪ Bersikap terlalu formal dalam perencanaan, sehingga fleksibilitas dan kretivitas terhambat.

Panduan untuk Manajemen Strategis yang Efektif


Sebuah panduan penting untuk manajemen strategis yang efektif adalah keterbukaan.
Kesediaan dan keinginan untuk mempertimbangkan informasi baru, sudut pandang baru, gagasan
baru, dan kemungkinan baru adalah hal yang penting, semua organisasi mesti memiliki
semangat untuk mencari dan belajar. Manajer dan karyawan mesti mampu mendeskripsikan
posisi para penyusun strategi, disiplin semacam ini akan mendorong munculnya pemahaman dan
pembelajaran.

Etika Bisnis dan Manajemen Strategis


Etika bisnis dapat didefinisikan sebagai prinsip-prinsip dalam organisasi yang menjadi
pedoman dalam pengambilan keputusan dan perilaku. Etika bisnis yang baik merupakan salah
satu prasyarat manajemen strategis yang baik. Kesadaran yag terus meningkat mengenai
pentingnya etika bisnis. Para penyusun strategis adalah individu yang paling bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip etika yang baik dipertimbangkan dan dipraktikkan di
dalam organisasi. Semua perumusan, penerapan, dan penilaian strategis mempunyai konsekuensi
etis.
Para penyusun strategis bertanggung jawab secara moral pada perusahaan. Dan juga
bertanggung jawab untuk mengembangkan, mengkomunikasikan dan melaksanakan kode etik
bisnis untuk organisasi mereka. Salah satu bagian integral dari tanggung jawab semua manajer
adalah menunjukkan kepemimpinan etika melalui contoh dan demontrasi yang terus-menerus.
Manajer memegang posisi yang memungkinkan mereka untuk mempengaruhi serta mendidik
banyak orang. Ini membuat manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan
cara pengambilan keputusan yang etis.
Beberapa tindakan bisnis yang dapat digolongkan tidak etis mencakup iklan atau label
yang menyesatkan, berbahaya bagi lingkungan hidup, keamanan produk dan jasa buruk, hasil
penggelapan, perdagangan orang dalam, produk dumping atau cacat di pasar asing, kurangnya
pemberian kesempatan yang setara bagi kaum perempuan dan minoritas, harga yang terlampau
tinggi, pengambilalihan yang diwarnai pertikaian, pemindahan pekerjaan ke luar negeri, dan
pemerasan buruh yang tidak tergabung dalam serikat buruh.

Membandingkan Bisnis dan Strategi Militer


Satu perbedaan mendasar antara strategi militer dan bisnis adalah bahwa strategi bisnis
dirumuskan, diterapkan, dan dinilai dengan asumsi kompetesi, sementara strategi militer
didasarkan atas asumsi konflik. Namun demikian, konflik militer dan persaingan bisnis sangat
mirip, sehingga banyak teknik manajemen strategis dapat diterapkan. Para penyusun strategis
bisnis memiliki akses ke wawasan berharga para pemikir militer yang telah diolah selama kurun
waktu yang panjang. Perumusan dan penerapan strategis yang unggul dapat mengalahkan
keunggulan lawan dalam hal jumlah dan sumberdaya.
Baik organisasi bisns maupun militer mesti beradaptasi pada perubahan dan terus-
menerus memperbaiki diri agar sukses. Tak jarang, perusahaan tidak mau mengubah strategi
mereka ketika kondisi lingkungan dan persaingan membutuhkan adanya perubahan.

Hakikat Persaingan Global


Organisasi yang menjalankan operasi bisnis lintas batas negara disebut perusahaan
internasional atau perusahaan multinasonal. Istilah perusahaan induk merujuk kepada perusahaan
yang berinvestasi pada operasi internasional, sementara negara tuan rumah adalah negara tempat
bisnis tersebut dijalankan. Secara konseptual, proses manajemen strategis sama untuk perusahaan
multinasional sebagaimana perusahaan yang murni domestik, namun demikian prosesnya lebih
kompleks untuk perusahaan internasional karena hadirnya lebih banyak variabel dan relasi.
2. Siapakah manajer stratejik ?
Manajer stratejik artinya manajer yang bekerja pada bidang manajemen stratejik.
Manajer stratejik yang paling penting dan kelihatan adalah manajer puncak, manajer
puncak adalah manajer tingkatan yang paling penting dalam organisasi yang bertanggung
jawab mengelola seluruh pekerjaan organisasi.

3. Apakah nama khas manajer stratejik ?


Manajer stratejik memiliki nama khas yaitu direktur utama, presiden direktur dan
chief executive officer (CEO).

4. Berikan 20 contoh manajer stratejik ?


a. Nicke widyawati k. Pahala N. mansury
b. Elia massa manik l. Syahril japarin
c. Budi gunadi sadikin m. Ririek adriansyah
d. Erick thohir n. Royke tumilaar
e. Kartika wirjoatmodjo o. Budi syarif santoso
f. Zulkifli zaini p. Heru setiawan
g. Wahyu suparyono q. Nur pamudji
h. Sofyan basir r. Gatot mudiantoro suwondo
i. suprajarto s. Erry widiastono
j. Silmy karim t. Budiman parhusip

5. Apakah pekerjaan manajer stratejik ?


Ada tiga pendapat tentang pekerjaan manajer strategik.
• Pertama secara sederhana, pekerjaan manajer strategik adalah manajemen
strategik. Secara sederhana pula, manajemen strategik adalah pekerjaan manajer
strategik.
• Kedua, pekerjaan manajer strategik adalah manajemen strategik, yang terdiri dari
empat pekerjaan yaitu merencana strategi, mengorganisasi strategi, memimpin
strategi, dan mengawas strategi (Robbins dan Coulter, 2002 : 198).
• Ketiga, pekerjaan manajer strategik adalah manajemen strategik, yang terdiri dari
tiga pekerjaan yaitu merumuskan strategi, mengimplementasikan strategi, dan
mengevaluasi strategi (David, 2002 : 5)

6. Apakah pengertian manajemen stratejik ?


Manajemen stratejik adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk
memanfaatkan segala kekuatannya untuk mengambil sejumlah peluang yang terdapat
dilingkungannya. Untuk itu perusahaan perlu menyerasikan kekuatan dirinya dengan
kondisi lingkungan yang dihadapinya agar tujuan yang ditetapkan tercapai.

7. Gambarkan dan jelaskan proses manajemen stratejik dengan menggunakan the strategic
management model oleh Fred R.David dan Forest R.David ?
Proses manajemen strategis dapat dengan cukup mudah dipelajari dan
diaplikasikan dengan menggunakan sebuah model. Setiap model merepresentasikan
proses tertentu. Kerangka kerja diilustrasikan di gambar dibawah ini :

Sumber : Fred R David, “ How Companies Define Their Mission,” Long Range Planning
22, no.3 : 40
Ini merupakan sebuah model komprehensif dari proses manajemen strategis yang
diterima secara luas. Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi merepresentasikan
sebuah pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan, menerapkan, dan menilai
strategi.
Menilai visi, misi, tujuan, dan strategi yang dimiliki suatu organisasi saat ini
merupakan titik mula yang logis untuk manajemen startegis sebab situasi dan kondisi
perusahaan saat ini memungkinkan menghalangi strategi tertentu dan bahkan mendikte
langkah aksi khusus. Setiap organisasi mempunyai visi, misi, tujuan, dan strategi,
meskipun elemen-elemen ini tidak dirancang, dituliskan, atau dikomunikasikan secara
sadar.
Proses manajemen strategis dinamis dan terus menerus. Satu perubahan di salah
satu komponen utama dalam model tersebut dapat mendorong perubahan disalah satu
atau semua komponen lain. Dan juga penyelenggaraan pertemuan manajemen strategis
secara periodik perlu dilakukan ini bertujuan untuk mendorong kreativitas dan
keterbukaan dari para partisipan. Komunikasi yang baik dan umpan balik dibutuhkan di
dalam keseluruhan proses manajemen strategis.
Penerapan proses manajemen strategis umumnya lebih formal di organisasi-
organisasi yang lebih besar atau mapan. Formalitas disini merujuk pada partisipan,
tanggungjawab, otoritas, tugas, dan pendekatan yang ditetapkan. Bisnis yang lebih kecil
cenderung lebih tidak formal. Perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang
kompleks senantiasa berubah dengan cepat, seperti perusahaan teknologi, cenderung
lebih formal dalam perencanaan strategis mereka. Perusahaan yang memiliki banyak
devisi, produk, pasar cenderung lebih formal dalam mengaplikasikan konsep manajemen
strategis. Formalitas yang lebih besar dalam menerapkan proses manajemen strategis
umumnya secara positif terkait dengan biaya, cakupan, akurasi, dan keberhasilan rencana
di semua jenis dan ukuran organisasi.

8. Apakah pengertian keunggulan kompetitif ?


Keunggulan kompetitif artinya kemampuan strategis perusahaan dalam
persaingan bisnis. Menurut Michael Porter, keunggulan kompetitif harus mampu
menjelaskan dan menanamkan nilai bisnis kepada konsumen sehingga mampu
membentuk persepsi tersendiri di mata konsumen. Artinya pebisnis harus meyakinkan
konsumen untuk bersedia mengeluarkan waktu dan uangnya untuk mendapatkan manfaat
dan nilai sepadan.

9. Gambarkan dan jelaskan bagaimana cara mendapatkan dan mempertahankan keunggulan


kompetitif ?
Semakin banyak perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dengan
memanfaatkan internet untuk penjualan langsung dan untuk komunikasi dengan
pemasok, konsumen, kreditor, mitra, pemegang saham, klien, dan pesaing yang tersebar
secara global. Perdagangan secara online memungkinkan perusahaan untuk menjual
produk, mengiklankan, membeli suplai, melacak inventori, meniadakan kerja
administratif konvensional, serta berbagai informasi. Secara total perdagangan secara
online meminimalisir pengeluaran dan mengatasi masalah yang terkait dengan jarak,
waktu dan ruang dalam melaksanakan bisnis. Dan demikian menghasilkan layanan
konsumen yang lebih baik, efisiensi yang lebih besar, produl yang lebih bagus, dan
profitabilitas yang tinggi.
Ketika suatu perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan
oleh perusahaan saingan, ini dapat merepresentasikan keunggulan kompetitif.
Memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif sangat penting bagi
keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi.sebuah perusahaan dapat
mempertahankan suatu keunggulan kompetitifnya selama kurun waktu tertentu saja sebab
perusahaan-perusahaan saingan akan segera meniru dan mendesak keunggulan tersebut.
Sebuah perusahaan mesti berjuang untuk meraih keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan dengan cara :
• Terus menerus beradaptasi pada perubahan dalam trend serta kegiatan eksternal
dan kemampuan, kompetensi, serta sumberdaya internal, dan
• Efektif merumuskan, menerapkan dan menilai berbagai strategi yang semakin
menguatkan faktor-faktor tersebut.

10. Mengapa manajer stratejik perlu mempelajari teori manajemen stratejik ?


Karena Teori manajemen strategik membantu manajer strategik mengelola
(memanagement) strategi organisasi, menentukan bisnis perusahaan yang igin dimasuki
atau dinaungi, membantu menciptakan strategi kompetitif dalam perusahaan dan
meminimalisir biaya atau masalah serta masih banyak lainnya

Anda mungkin juga menyukai