MANAJEMEN STRATEJIK
Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
1. Ringkasan chapter 1 buku “strategic management” edisi 16 oleh Fred R.David and
Forest R.David ?
CHAPTER 1
STRATEGIC MANAGEMENT ESSENTIALS
3. Penilaian strategis
Ini adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer mesti tahu kapan strategi
tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian maupun evaluasi strategi merupakan salah satu
cara untuk memperoleh informasi. Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar yaitu :
• Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan strategi saat
ini.
• Pengukuran kinerja.
• Pengambilan langkah korektif
Mengadaptasi perubahan
Proses manajemen strategi didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi mesti secara
terus menerus memonitor berbagai peristiwa dan trend internal serta eksternal, sehingga
perubahan dapat dibuat pada waktu ketika dibutuhkan. Laju perubahan mempengaruhi organisasi
sangat drastis. Untuk bertahan semua organisasi harus mampu dengan cerdik mengidentifikasi
serta menyesuiakan diri dengan perubahan. Manajemen strategis bertujuan membantu organisasi
untuk beradaptasi secara efektif terhadap perubahan dalam jangka panjang.
1) Keunggulan Kompetitif
• Terus menerus beradaptasi pada perubahan dalam trend serta kegiatan eksternal dan
kemampuan, kompetensi, serta sumberdaya internal, dan
• Efektif merumuskan, menerapkan dan menilai berbagai strategi yang semakin menguatkan
faktor-faktor tersebut.
2) Penyusunan strategi
Penyusunan strategis adalah individu-individu yang paling bertanggung jawab bagi
keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi. Para penyusun strategi memiliki beragam gelar
jabatan, seperti pejabat eksekutif kepala, presiden, pemilik, ketua dewan direksi, direktur
eksekutif, penasehat, dekan, atau wirausahawan. Penyusunan strategis membantu sebuah
organisasi mengumpulkan, menganalisis, serta mengorganisasi informasi. Mereka melacak
kecenderungan industry dan kompetitif, mengembangkan peramalan dan analisis scenario,
mengevaluasi kinerja korporat dan individual, mencari peluang pasar, mengidentifikasi ancaman
terhadap bisnis, dan mengembangkan rancangan aksi yang kreatif. Para perencana strategis
umumnya berperan sebagai pendukung atau staff. Biasanya ditemukan di level manajemen atas,
mereka memiliki otoritas yang sangat besar untuk membuat keputusan di dalam perusahaan.
7) Strategi
Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi
bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi
pasar, likuiditas, dan joint ventura. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan
manajemen puncak dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah besar. Selain itu, strategi
mempengaruhi perkembangan jangkan panjang perusahaan, biasanya untuk lima tahun ke depan,
dan karenanya berorientasi ke masa yang akan datang.
8) Tujuan Tahunan
Tujuan tahunan adalah tonggak jangka pendek yang mesti dicapai organisasi untuk
meraih tujuan jangka panjangnya. Seperti tujuan jangka panjang, tujuan tahunan mesti terukur,
kuantitatif, menantang, realistis, konsisten, dan terprioritas. Tujuan tersebut ditetapkan di level
korporat, divisional, dan fungsional dalam sebuah organisasi besar. Tujuan tahunan mesti dibuat
untuk bidang manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan, serta
sistem informasi manajemen. Serangkaian tujuan tahunan penting dalam penerapan strategi,
sementara tujuan jangka panjang terutama penting dalam perumusan strategis. Tujuan tahunan
merepresentasikan dasar bagi pengalokasian sumberdaya.
9) Kebijakan
Kebijakan adalah sarana yang dengan tujuan tahuanan akan dicapai. Kebijakan,
meliputi pedoman, aturan, dan prosedur yang ditetapkan untuk mendukung upaya pencapaian
tujuan yang tersurat. Kebijakan adalah panduan untuk mengambil keputusan dan menangani
situasi yang repetitif atau berulang-ulang.
Kebijakan sangat penting bagi penerapan atau implementasi strategi sebab mereka
menjabarkan pengharapan organisasi pada karyawan dan manajernya. Kebijakan memungkinkan
konsistensi dan kordinasi di dalam dan antar departemen organisasional. Banyak riset
menunjukkan bahwa angkatan kerja sehat dapat secara lebih efektif dan efisien
mengimplementasikan strategi.
Ini merupakan sebuah model komprehensif dari proses manajemen strategis yang
diterima secara luas. Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi merepresentasikan sebuah
pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan, menerapkan, dan menilai strategi.
Penerapan proses manajemen strategis umumnya lebih formal di organisasi-organisasi
yang lebih besar atau mapan. Formalitas disini merujuk pada partisipan, tanggungjawab, otoritas,
tugas, dan pendekatan yang ditetapkan. Bisnis yang lebih kecil cenderung lebih tidak formal.
Perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang kompleks senantiasa berubah dengan cepat,
seperti perusahaan teknologi, cenderung lebih formal dalam perencanaan strategis mereka.
Perusahaan yang memiliki banyak devisi, produk, pasar cenderung lebih formal dalam
mengaplikasikan konsep manajemen strategis. Formalitas yang lebih besar dalam menerapkan
proses manajemen strategis umumnya secara positif terkait dengan biaya, cakupan, akurasi, dan
keberhasilan rencana di semua jenis dan ukuran organisasi.
Keuntungan Keuangan
Organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategis lebih menguntungkan dan
berhasil daripada yang tidak. Bisnis menggunakan berbagai konsep manajemen strategis
menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktivitas
dibandingkan dengan perusahaan yang tanpa aktivitas perencanaan strategi yang
sistematis.perusahaan yang berkinerja tinggi cenderung membuat perencanaan sistematis untuk
mempersiapkan diri menghadapi fluktuasi masa depan dalam lingkungan internal dan eksternal.
Dan juga biasanya menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang relatif lebih baik.
Keuntungan Non-Keuangan
Selain membantu perubahan menghindari bencana keuangan, manajemen strategi
menawarkan keuntungan nyata lain, seperti meningkatnya kesadaran akan ancaman eksternal,
membaiknya pemahaman akan strategi pesaing, naiknya produktivitas karyawan, menurunnya
resistensi pada perubahan, dan pemahaman yang lebih jelas akan relasi kinerja dan imbalan.
Manajemen strategis meningkatkan kapabilitas pencegahan persoalan organisasi sebab ia
mendorong interaksi antarmanajer di semua level divisional dan fungsional.
Selain memberdayakan manajer dan karyawan, manajemen strategis sering menciptakan
keteraturan dan disiplin pada suatu perusahaan yang dengan cara lain kacau. Ia bisa menjadi
awal dari sebuah system manajerial yang efisien dan efektif, dan juga membangkitkan kembali
kepercayaan pada strategi bisnis yang saat itu dijalankan atau menunjukkan perlunya aksi-aksi
korektif. Greenley menyatakan bahwa manajemen strategis menawarkan keuntungan-keuntungan
berikut :
7. Gambarkan dan jelaskan proses manajemen stratejik dengan menggunakan the strategic
management model oleh Fred R.David dan Forest R.David ?
Proses manajemen strategis dapat dengan cukup mudah dipelajari dan
diaplikasikan dengan menggunakan sebuah model. Setiap model merepresentasikan
proses tertentu. Kerangka kerja diilustrasikan di gambar dibawah ini :
Sumber : Fred R David, “ How Companies Define Their Mission,” Long Range Planning
22, no.3 : 40
Ini merupakan sebuah model komprehensif dari proses manajemen strategis yang
diterima secara luas. Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi merepresentasikan
sebuah pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan, menerapkan, dan menilai
strategi.
Menilai visi, misi, tujuan, dan strategi yang dimiliki suatu organisasi saat ini
merupakan titik mula yang logis untuk manajemen startegis sebab situasi dan kondisi
perusahaan saat ini memungkinkan menghalangi strategi tertentu dan bahkan mendikte
langkah aksi khusus. Setiap organisasi mempunyai visi, misi, tujuan, dan strategi,
meskipun elemen-elemen ini tidak dirancang, dituliskan, atau dikomunikasikan secara
sadar.
Proses manajemen strategis dinamis dan terus menerus. Satu perubahan di salah
satu komponen utama dalam model tersebut dapat mendorong perubahan disalah satu
atau semua komponen lain. Dan juga penyelenggaraan pertemuan manajemen strategis
secara periodik perlu dilakukan ini bertujuan untuk mendorong kreativitas dan
keterbukaan dari para partisipan. Komunikasi yang baik dan umpan balik dibutuhkan di
dalam keseluruhan proses manajemen strategis.
Penerapan proses manajemen strategis umumnya lebih formal di organisasi-
organisasi yang lebih besar atau mapan. Formalitas disini merujuk pada partisipan,
tanggungjawab, otoritas, tugas, dan pendekatan yang ditetapkan. Bisnis yang lebih kecil
cenderung lebih tidak formal. Perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang
kompleks senantiasa berubah dengan cepat, seperti perusahaan teknologi, cenderung
lebih formal dalam perencanaan strategis mereka. Perusahaan yang memiliki banyak
devisi, produk, pasar cenderung lebih formal dalam mengaplikasikan konsep manajemen
strategis. Formalitas yang lebih besar dalam menerapkan proses manajemen strategis
umumnya secara positif terkait dengan biaya, cakupan, akurasi, dan keberhasilan rencana
di semua jenis dan ukuran organisasi.