Anda di halaman 1dari 6

CESTODA

Cestoda atau cacing pita merupakan cacing berbentuk pipih yang hidup parasit.
Cacing pita termasuk kelas Cestoda, filum Platyhelmintes, terdapat dua ordo yaitu
Pseudophyllidea dan Cyclophyllidea.

Bentuk badan cacing dewasa:

-Memanjang menyerupai pita

-Biasanya pipih atau dorsoventral

-Tidak mempunyai alat cerna

Badan cacing dewasa terdiri atas:

-Skoleks yaitu kepala yang merupakan alat untuk melekat, dilengkapi dengan batil isap atau
dengan lekuk isap.

-Leher yaitu tempat pertumbuhan badan

-Strobila yaitu badan yang terdiri atas segmen-segmen yang disebut dengan proglotid. Tiap
proglotid dewasa mempunyai susunan kelamin jantan dan betina yang lengkap. Keadaan ini
disebut hermafrodit.

Pseudophyllidea

Pseudophyllidea mempunyai skoleks dengan 2 lekuk isap. Cacing yang termasuk


Pseudophyllidea adalah cacing Diphyllobothrium latum dan D.mansoni (Diphyllobothrium
binatang)

A. Diphyllobothrium Latum
 Hospes dan Nama Penyakit
Hospes definitif: Manusia
Hospes reservoar: Anjing, kucing dan lebih jarang 22 mamalia lainnya antara lain
walrus, singa laut, beruang, babi dan serigala
Penyakit yang ditimbulkan: Difilobotriasis
 Morfologi
a. Panjangnya sampai 10 m
b. Terdiri dari 3000-4000 proglotid
c. Telur mempunyai operkulum berukuran 70 x 45 mikron
 Daur Hidup

 Patologi dan Gejala Klinis


Gejala saluran cerna seperti diare, tidak nafsu makan, makan dan tidak enak di perut.
Bila cacing hidup di permukaan usus halus, dapat timbul anemia hiperkrommakrositer
karena cacing banyak menyerap vitamin B12. Sedangkan bila jumlah cacing banyak =,
mungkin terjadi sumbatan usus secara mekanik atau obstruksi usus karena cacing-
cacing itu menjadi seperti benang kusut.
 Pengobatan
Penderita diberikan obat Atabrin dalam keadaan kosong disertai pemberian Na-
bikarbonas dosis 0,5 g dua jam setelah makan obat diberikan sebagai pencahar
magnesium sulfat 15 g.
B. Sparganosis
 Hospes dan Nama Penyakit
Hospes Definitif: Anjing, kucing
Hospes Perantara: Manusia (bila mengandung sparganum)
 Daur Hidup

 Patologi dan Gejala Klinis


Penderita dapat menunjukkan sakit lokal, urtikaria raksasa yang timbul secara periodik,
edema dan kemerahan yang disertai menggigil, demam, dan hipereosinofilia.
 Pengobatan
Untuk pengobatan dilakukan pembedahan dan pengangkatan larva.

Cyclophyllidea
Chclophyllidea mempunyai skoleks dengan 4 batil isap dan dilengkapi rostelum dengan atau
tanpa kait-kait, lubang kelamin terdapat di pinggir proglatid unilateral atau bilateral selang-
seling. Rostelum adalah penonjolan di skoleks. Lubang uterus tidak ada.

A. Taenia saginata
 Hospes dan Nama Penyakit
Hospes definitif: Manusia
Hospes perantara: Hewan memamah biak dari keluarga Bovidae seperti sapi, kerbau.
Nama penyakit: Teniasis saginata
 Morfologi
a. Berukuran panjang
b. Terdiri atas kepala yang disebut skoleks, leher dan strobila yang merupaka ruas-
ruas proglotid sebanyak 1000-2000 buah
c. Panjang cacing 4-12 meter atau lebih
d. Skoleks hanya berukuran 1-2 milimeter
e. Mempunyai 4 batil isap dengan otot-otot yang kuat, tanpa kait-kait
f. Bentuk leher sempit, ruas-ruas tidak jelas dan di dalamnya tidak terlihat struktur
tertentu
 Daur Hidup

 Patologi dan Gejala Klinis


Cacing dewasa Taenia saginata biasanya menyebabkan gejala klinis yang ringan
seperti sakit ulu hati, perut merasa tidak enak, mual, muntah, diare, pusing atau gugup.
Gejala tersebut disertai dengan ditemukannya proglotid cacing yang bergerak-gerak
lewat dubur bersama dengan atau tanpa tinja.
 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya proglotid yang akitf bergerak dalam tinja,
keluar spontan. Juga dengan ditemukannya telur dalam tinja atau usap anus. Proglotid
kemudia diidentifikasi dengan merendamnya dalam cairan laktofenol sampai jernih.
 Pengobatan
Obat yang digunakan dapat dibagi dalam:
-Obat lama: kuinakrin, amodiakuin, niklosamid
-Obat baru: prazikuantel dan albendazol
B. Taenia Solium
 Hospes dan Nama Penyakit
Hospes definitf: Manusia
Hospes perantara: Babi
Nama penyakit: Teniasis solium
 Morfologi
a. Berukuran panjang 2-4 meter, kadang-kadang 8 meter
b. Terdiri dari skoleks, leher, dan strobila yang terdiri atas 800-1000 ruas proglotid
c. Skoleks yang bulat berukuran kira-kira 1 milimeter mempunyai 4 buah batil isap
dengan rostelum yang mempunya 2 baris kait-kait, masing-masing sebanyak 25-30
buah.
 Daur Hidup

 Patologi dan Gejala Klinis


Cacing dewasa biasanya berjumlah seekor tidak menyebabkan gejala klinis. Bila ada,
dapat berupa nyeri ulu hati, mencret, mual, obstipasi dan sakit kepala.
 Diagnosis
a. Ekstirpasi benjolan yang kemudian diperiksa secara histopatologi
b. Radiologis dengan CT scan
c. Deteksi antibodi dengan teknik ELISA
d. Deteksi coproantigen pada tinja
e. Deteksi DNA dengan teknik PCR
 Pengobatan
Untuk pengobatan penyakit teniasis solium digunakan prazikuantel.

Anda mungkin juga menyukai