Castañón, PhDb , Carlo Eduardo Medina-Solís, MScc , Brenda Eréndida Castillo-Silva, PhDd , Oscar Cepeda-Argüelles, PhDe , Luis Alejandro Aguilera-Galaviz, PhDe , Pedro Rosales- García, MSca Pendahuluan Pemeriksaan klinis adalah seperangkat variable yang digunakan oleh professional Kesehatan untuk menentukan adanya suatu penyakit. Tes dingin adalah tes sensitivitas pulpa yang digunakan untuk mendiagnosis pulpa. Tes sensitivitas pulpa didasarkan pada respon subjektif pasien yang dipicu oleh respon stimulus eksternal (dingin) pada system saraf. Pulpa vital merespon positif terhadap tes dingin karena adanya saraf vital fibers, sedangkan pulpa nektorik tidak menunjukkan respon apapun. Oleh karena itu, tes dingin mengevaluasi respons saraf di pulpa, dan bukan vaskularisasi pulpa, yang merupakan indikator vitalitas pulpa. Beberapa peneliti telah melaporkan hasil positif/negatif palsu dari tes sensitivitas pulpa, yang dapat menyebabkan diagnosis pulpitis yang salah. Lokasi penempatan untuk tes, karakteristik gigi, adanya penyakit pada gigi, dan perawatan dikaitkan dengan hasil yang salah.
Pulpitis Reversible dan Irreversible
Vasodilatasi, peningkatan permeabilitas vaskuler, dan ekstravasasi leukosit merupakan perubahan vaskuler yang berhubungan dengan perkembangan pulpa pada pulpa. Tes dingin tidak mengidentifikasi keberadaan atau peradangan pada pulpa. Anamnesis keadaan rongga mulut, pemeriksaan klinis, analisis radiografi, dan tes sensitivitas pulpa digunakan untuk mengidentifikasi pembengkakan pada pulpa. Metode molekuler seperti analisis ekspresi protein (seperti matriks metalloproteinase-8 [MMP8]) dapat menjadi pilihan untuk mengurangi frekuensi respons palsu terhadap uji dingin dalam praktik klinis.
Metode molekuler: MMP-8
Sistem protease yang berbeda, seperti proteinase aspartate, MMP, protwinase serin mengatur matriks ekstraseluler (ECM) jaringan dibawah kondisi patologis dan fisiologis. Protein keluarga MMP memainkan peran ganda dalam pathogenesis, yaitu mereka merangsang respon imun bawaan/ adaptif protektif, serta sebagai penyebab kerusakan jaringan. Kolagenase-1, -2, dan -3 (MMP-1, MMP-8, dan MMP-13, masing-masing) termasuk dalam kelas MMP. Beberapa mekanisme MMP 8 dalam degradasi ECM dentin dan jaringan pulpa adalah sebagai berikut: pelepasan enzim oleh sel inang dan bakteri, fagositosis komponen matriks, pelepasan spesies oksigen reaktuf, dan pelepasan sitokin dan mediator inflamasi. Hasil korelasi antara sensitivitas pulpa dan kadar MM-8 dapat digunakan sebagai referensi, untuk mengurangi terjadinya respon palsu dalam diagnosiss kondisi pulpa. Diskusi Tes dingin Pulpa yang sehat secara klinis tidak menunjukkan gejala, menghasilkan respon yang ringan hingga sedang terhadap stimulus dingin. Respon mereda dalam beberapa detik setelah menghilangkan stimulus. Pada pulpitis reversible (inflamasi terlokalisir), stimulus menyebabkan rasa sakit yang tajam yang mereda setelah stimulus dihilangkan dalam beberapa detik. Namun, inflamasi akut pada pulpa dikaitkan dengan gejala parah pada pulpitis ireversibel. Perubahan suhu menimbulkan rasa sakit yang tajam diikuti oleh rasa sakit berkepanjangan yang tumpul. Dalam praktek klinis, tes sensitivitas pulpa tidak mengidentifikasi keberadaan atau derajat inflamasi pulpa. Aplikasi klinis dari uji dingin.Asosiasi dan korelasi diidentifikasifi ed selama evaluasi kedua (detik dari penghapusan stimulus sampai hilangnya sensasi) dalam tes dingin. Dengan demikian, aplikasi klinis dari tes ini adalah sebagai berikut: respon pasien pada:≥4 detik selama tes dapat menunjukkan kemungkinan adanya penyakit (pulpitis), respons pasien antara 4 dan 5 detik dapat menunjukkan kemungkinan pulpitis reversibel, dan respons pasien antara 6 dan ≥ 10 detik dapat dikaitkan dengan diagnosis pulpitis ireversibel.