Anda di halaman 1dari 2

Levels of Matrix Metalloproteinase-8 and Cold Test in Reversible and Irreversible Pulpitis

Concepción Aguirre-López, MSca , Nuria Patiño-Marín, PhDa,∗ , Gabriel Alejandro Martínez-


Castañón, PhDb , Carlo Eduardo Medina-Solís, MScc , Brenda Eréndida Castillo-Silva, PhDd ,
Oscar Cepeda-Argüelles, PhDe , Luis Alejandro Aguilera-Galaviz, PhDe , Pedro Rosales-
García, MSca
Pendahuluan
Pemeriksaan klinis adalah seperangkat variable yang digunakan oleh professional Kesehatan
untuk menentukan adanya suatu penyakit. Tes dingin adalah tes sensitivitas pulpa yang
digunakan untuk mendiagnosis pulpa. Tes sensitivitas pulpa didasarkan pada respon
subjektif pasien yang dipicu oleh respon stimulus eksternal (dingin) pada system saraf. Pulpa
vital merespon positif terhadap tes dingin karena adanya saraf vital fibers, sedangkan pulpa
nektorik tidak menunjukkan respon apapun. Oleh karena itu, tes dingin mengevaluasi
respons saraf di pulpa, dan bukan vaskularisasi pulpa, yang merupakan indikator vitalitas
pulpa. Beberapa peneliti telah melaporkan hasil positif/negatif palsu dari tes sensitivitas
pulpa, yang dapat menyebabkan diagnosis pulpitis yang salah. Lokasi penempatan untuk
tes, karakteristik gigi, adanya penyakit pada gigi, dan perawatan dikaitkan dengan hasil yang
salah.

 Pulpitis Reversible dan Irreversible


Vasodilatasi, peningkatan permeabilitas vaskuler, dan ekstravasasi leukosit merupakan
perubahan vaskuler yang berhubungan dengan perkembangan pulpa pada pulpa. Tes dingin
tidak mengidentifikasi keberadaan atau peradangan pada pulpa. Anamnesis keadaan rongga
mulut, pemeriksaan klinis, analisis radiografi, dan tes sensitivitas pulpa digunakan untuk
mengidentifikasi pembengkakan pada pulpa. Metode molekuler seperti analisis ekspresi
protein (seperti matriks metalloproteinase-8 [MMP8]) dapat menjadi pilihan untuk
mengurangi frekuensi respons palsu terhadap uji dingin dalam praktik klinis.

 Metode molekuler: MMP-8


Sistem protease yang berbeda, seperti proteinase aspartate, MMP, protwinase serin
mengatur matriks ekstraseluler (ECM) jaringan dibawah kondisi patologis dan fisiologis.
Protein keluarga MMP memainkan peran ganda dalam pathogenesis, yaitu mereka
merangsang respon imun bawaan/ adaptif protektif, serta sebagai penyebab kerusakan
jaringan. Kolagenase-1, -2, dan -3 (MMP-1, MMP-8, dan MMP-13, masing-masing) termasuk
dalam kelas MMP. Beberapa mekanisme MMP 8 dalam degradasi ECM dentin dan jaringan
pulpa adalah sebagai berikut: pelepasan enzim oleh sel inang dan bakteri, fagositosis
komponen matriks, pelepasan spesies oksigen reaktuf, dan pelepasan sitokin dan mediator
inflamasi. Hasil korelasi antara sensitivitas pulpa dan kadar MM-8 dapat digunakan sebagai
referensi, untuk mengurangi terjadinya respon palsu dalam diagnosiss kondisi pulpa.
Diskusi
 Tes dingin
Pulpa yang sehat secara klinis tidak menunjukkan gejala, menghasilkan respon yang ringan
hingga sedang terhadap stimulus dingin. Respon mereda dalam beberapa detik setelah
menghilangkan stimulus. Pada pulpitis reversible (inflamasi terlokalisir), stimulus
menyebabkan rasa sakit yang tajam yang mereda setelah stimulus dihilangkan dalam
beberapa detik. Namun, inflamasi akut pada pulpa dikaitkan dengan gejala parah pada
pulpitis ireversibel. Perubahan suhu menimbulkan rasa sakit yang tajam diikuti oleh rasa
sakit berkepanjangan yang tumpul. Dalam praktek klinis, tes sensitivitas pulpa tidak
mengidentifikasi keberadaan atau derajat inflamasi pulpa. Aplikasi klinis dari uji
dingin.Asosiasi dan korelasi diidentifikasifi ed selama evaluasi kedua (detik dari
penghapusan stimulus sampai hilangnya sensasi) dalam tes dingin. Dengan demikian,
aplikasi klinis dari tes ini adalah sebagai berikut: respon pasien pada:≥4 detik selama tes
dapat menunjukkan kemungkinan adanya penyakit (pulpitis), respons pasien antara 4 dan 5
detik dapat menunjukkan kemungkinan pulpitis reversibel, dan respons pasien antara 6 dan
≥ 10 detik dapat dikaitkan dengan diagnosis pulpitis ireversibel.

Anda mungkin juga menyukai