Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT yang
akan selalu menjadi panutan untuk seluruh umat islam . Dengan perjuangan Baginda Besar Nabi
Muhammad SAW umat manusia bangkit dari zaman jahiliyah menuju jaman Terang Benderang .
Maka dari itu sudah sepantasnya kita sebagai umatnya untuk selalu mengenang Nabi Muhammad
SAW dan berusaha sekuat tenaga untuk mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh beliau.
Karena apa yang telah dikatakan, dilakukan, dan ditetapkan oleh beliau telah menjadi sumber
dasar segala hukum islam setelah Al Qur’an yang sudah tidak diragukan kebenarannya. Karena
dengan selalu mengikuti apa yang telah diajarkan kepada kita maka kita akan diakui sebagai
Salah satu cara untuk menunjukkan kecintaaan kita kepada Nabi Besar Muhammad saw
adalah dengan selalu mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi
Muhammad SAW yang diadakan setiap tanggal 12 Rabi’ul Awwal ini harus dijadikan sebagai
media untuk meningkatkan kecintaan muslim kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga
akhirnya tercipta sebuah generasi yang selalu mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dan
senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi muslim yang seperti cerminan beliau. Dan akhirnya
semoga kita semua dijadikan sebagai umat yang mendapat syafa’at dari beliau .
V. PENYELENGGARA
Acara ini diselenggarakan oleh :
OSIS SMKS BINA POTENSI
VI. PELAKSANA
Panitia Penyelenggara terdiri dari siswa dan siswi SMKS BINA POTENSI.
XI. ANGGARAN/DANA
1. Dekorasi /Dokumentasi : Rp. 350.000,00
2. Pembicara : Rp. 300.000,00
3. Konsmsi Panitia : Rp. 250.000,00
4. Konsumsi Pembicara Dan Undangan : Rp. 450.000,00
Jumlah : Rp. 1.350.000,00
XII. SUMBER DANA
Dana yang akan kita gunakan bersumber dari : SMKS BINA POTENSI
XIII. PENUTUP
Demikian Proposal Kegiatan Maulid Nabi ini kami buat. Harapan kami agar kegiatan ini
mampu menjadikan motivasi dan inspirasi untuk kita semua. Motivasi agar generasi mendatang
menjadi lebih baik dari sekarang serta selalu bersemangat untuk mendalami ilmu islam. Inpirasi
bagi seluruh umat islam umumnya dan khususnya bagi generasi muda untuk selalu berusaha
meningkatkan diri dan berusaha untuk selalu mencontoh pribadi Rasulullah saw.
Akhirnya hanya kepada Allah semata semua urusan diserahkan dan hanya kepada-Nyalah
hamba mengharap pertolongan. Semoga segala apa yang kita lakukan mendapatkan kemudahan
dan kesuksesan serta dengan harapan agar kegiatan ini dicatat di sisi Allah sebagai amal ibadah
yang senantiasa diridhoi-Nya. Amin
Nurimani Sulis
Mengetahui,
Kepala Sekolah Pembina Osis
KELOMPOK 1
NURIMANI
SULIS
SITI NUR AZIZAH
SITI FIRYAAL NABILA M
SOYIBATUL ASLAMIYAH
NURUL AINI
RIKE FAHLIA SARI
PROPOSAL BENCANA ALAM
BANJIR
KELOMPOK PUTRA
KHOIRUL NAFRIANSYAH
YUSUF ARIF P
HANIF FATUROHMAN
AHMAD FAUZAN
M.ROYAN
ALTAF ALIVIO
IQBAL ROBUSER
RIZKI PRATAMA
AGUS FIRMANSYAH
MUNAEDI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang selalu peduli dan saling bekerja sama satu dengan
yang lainnya. Hal ini juga tercantum dalam Pancasila sila ke-2 yang berbunyi ,”Kemanusiaan
yang adil dan beradab”.
Selain itu, kini bangsa Indonesia sedang ditimpa berbagai macam bencana alam. Untuk
itu, kita sebagai rakyat Indonesia yang cinta tanah air, kita wajib peduli terhadap bencana-
bencana tersebut dan juga kita harus bersama-sama menggalangkan jiwa untuk membantu
keluarga-keluarga lainnya yang tertimpa musibah.
Oleh karena itu, kami berniat untuk mengadakan PENSI (Pentas Seni) dan memberikan
bantuan untuk menggalang dana melalui acara BAKSOS (Bakti Sosial), dan juga acara tersebut
berguna untuk mengembangkan kretifitas seni siswa SMK BINA POTENSI. Semoga acara ini
dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya.
TUJUAN
Adapun tujuan dengan diadakannya Pensi dan penyerahan bantuan ini adalah sebagai berikut :
o Untuk mengembangkan potensi dalam diri siswa terutama pada bidang seni, dan
o Untuk membantu korban bencana alam.
JENIS KEGIATAN
- Pembagian bantuan
- Bakti Sosial
- Bazaar
Adapun waktu kegiatan pensi dan pembagian bantuan tersebut diadakan pada :
Hari, tanggal : Sabtu, 29 Januari 2020
Tempat : SMK BINA POTENSI
Waktu : Pukul 09.00 – selesai
SUSUNAN ACARA
SUSUNAN PANITIA
RENCANA ANGGARAN
1. Pemasukan
Rp 38.000.000,-
2. Pengeluaran
Rp 38.000.000,-
BAB II
PEMBAHASAN
BENCANA BANJIR
Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul jika
air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air
sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi.
Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga
membawa lumpur berbau yang dapat menutupsegalanya setelah air surut. Banjir adalah hal
yang rutin.
Jenis-jenis Banjir
Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga,
yaitu banjir sungai, banjir danau, danbanjir laut pasang.
Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap. Contoh ketika banjir suangai Citarum Karawang, Jawa Barat.
Dibawah ini adalah data dari contoh banjir sungai.
Banjir Sungai Citarum semakin meluas pada Rabu (24/3), merendam 10 kecamatan dengan
15.510 rumah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sehari sebelumnya, sembilan kecamatan
dengan 9.561 rumah terendam air setinggi rata-rata tiga meter. Dampak banjir yang meluas di 10
kecamatan tersebut memicu tanggapan Bupati Karawang Dadang S Muchtar yang
menyayangkan upaya pengendalian banjir yang dinilai terlambat itu. Menurut Dadang,
Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) II selaku pengelola Waduk Ir Juanda Jatiluhur seharusnya
sejak awal mengoptimalkan pelepasan/penggelontoran air waduk untuk mencegah banjir di
Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Karawang dan di Bekasi. Dadang berharap instansi
terkait segera menempuh langkah antisipasi untuk mencegah meluasnya banjir. PJT II, kemarin,
mengoptimalkan penggelontoran air Bendung Curug dan Bendung Walahar ke tiga saluran
induk, yakni Tarum Barat, Tarum Utara, dan Tarum Timur, untuk mengurangi debit air yang
mengalir ke hilir Sungai Citarum.
Langkah itu dilakukan untuk mengurangi luas genangan air di sepanjang aliran sungai yang
meliputi 10 kecamatan. Kesepuluh kecamatan tersebut adalah Karawang Barat (dengan 7.389
rumah terendam), Karawang Timur (412 rumah), Teluk Jambe Timur (3.576 rumah), Teluk
Jambe Barat (494 rumah), Ciampel (81 rumah), Batujaya (250 rumah), Pakisjaya (1.533 rumah),
Rengasdengklok (486 rumah), dan Klari (97 rumah). Kecamatan terakhir yang ikut terendam
banjir, sejak Rabu dini hari, adalah Kecamatan Jayakerta (1.192 rumah).
Adapun luas sawah terendam banjir di Karawang, per Selasa, mencapai 817 hektar dan tersebar
di tujuh kecamatan, yakni Teluk Jambe Timur (180 ha), Karawang Barat (9 ha), Klari (5 ha),
Ciampel (67 ha), Teluk Jambe Barat (130 ha), Batujaya (32 ha), dan Pakisjaya (342 ha). Usia
padi 1-10 hari (persemaian) dan sekitar 50 ha usia 11-100 hari. Menurut Kepala Dinas Pertanian
Karawang Nahrowi Muhamad Nur, luas sawah yang terendam pada Rabu siang bertambah
menjadi 842 ha seiring meluasnya genangan. Penambahan terjadi di tujuh kecamatan tersebut.
Kepala Biro Operasi dan Konservasi PJT II Sutisna Pikrasaleh menjelaskan, debit yang dialirkan
ke tiga saluran dioptimalkan hingga kapasitas maksimal, yakni 27 meter kubik per detik ke
Tarum Barat, 52,5 meter kubik per detik ke Tarum Timur, dan 80 meter kubik per detik ke
Tarum Utara. Pemecahan air menuju Tarum Barat dan Tarum Timur dilakukan di Bendung
Curug. Adapun untuk Tarum Utara dilakukan di Bendung Walahar. Dilaporkan pula, pelepasan
air bendung berangsur-angsur membuat tinggi muka air (TMA) bendungan utama Waduk
Jatiluhur menurun. TMA pada Rabu siang 108,27 meter di atas permukaan laut (dpl), menurun
dibandingkan dengan pada Minggu malam yang mencapai 108,41 meter dpl atau Selasa pagi
yang setinggi 108,39 meter dpl. Meski pelepasan air tiga bendung di Waduk Jatiluhur ke tiga
saluran induk telah dioptimalkan, debit air yang mengalir ke hilir Citarum tetap tinggi. Debit air
yang keluar dari Bendung Walahar, Rabu pagi, mencapai 1.600 meter kubik per detik dan
merupakan yang tertinggi dalam sebulan ini. Hujan di hulu dan sejumlah anak sungai membuat
debit tetap tinggi. Naiknya muka air Citarum memperluas genangan banjir di Karawang.
Persawahan di kanan dan kiri sungai yang sebelumnya kering, seperti Desa Curug, Kecamatan
Klari; Desa Mulyasejati, Mulyasari, dan Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, mulai tergenang air
pada Rabu pagi. Petani pun mempercepat panen untuk menyelamatkan padi.
Sejumlah jalan antarkecamatan dan antardesa/kelurahan yang sebelumnya kering, seperti Jalan
Raya Ranggagede, Jalan Raya Tanjung Mekar, dan Rawagempol (Kecamatan Karawang Barat),
Jalan Kertabumi, serta jalanan di beberapa kawasan perumahan, seperti Perum Karaba Indah,
Galuh Mas, Sukaharja, Bintang Alam (Kecamatan Teluk Jambe Timur) juga mulai tergenang.
Banjir juga memicu kemacetan, terutama di akses menuju dan dari Pintu Tol Karawang Barat.
Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol. Contoh banjir danau adalah banjir
ketika situ gintung pada tahun 2009. Berita banjir bandang di Jakarta Jumat pagi (27/3/09) sangat
mengejutkan. Dengan korban lebih dari 50 orang meninggal tentusaja ini sebuah bencana yang
cukup serius terjadi di dekat Ibu Kota lagi. Melihat sepintas pada peta-peta yang dikoleksi
kesimpulan sementara yang ada adalah “keringkan saja danau ini, dan jangan dibendung lagi“.
Kesimpulan ini mungkin mengagetkan karena disitu ada sebuah taman wisata yg sangat bagus.
Namun alasan sederhana dibawah barangkali perlu dipikirkan secara seksama. Dibawah ini
adalah gambar korban banjir situ gintung.
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi. Dibawah ini adalah beberapa daerah
yang terkena banjir laut pasang.
JAKARTA
Air pasang kembali melanda kawasan Jakara Utara. Akibatnya beberapa ruas jalan mengalami
kemacetan dan tak jarang motor yang melintas pun akhirnya mogok. Seperti dilansir situs TMC
Polda Metro Jaya, Senin (12/1/2009) air pasang ini terdapat di enam titik ruas jalan di antaranya,
Jalan Martadinata Pos I dengan ketinggian air mencapai 10 cm. Kemudian, depan Pospol Volker
setinggi 30 cm,Jalan Baru Ancol dengan ketinggian air 20 cm, depan Alexis Pademangan
setinggi 10 cm, dan Penjaringan tepatnya Muara Baru Ujung setinggi 40 cm serta Teluk Gong
setingi 30 cm.“Untuk di Penjaringan karena ketinggian air pasang cukup tinggi, akibatnya
banyak motor yang mogok ketika melintas,” ujar petugas Satwil Jakut Aiptu Guntur. Dia
menambahkan saat ini walaupun terdapat air pasang, namun sejumlah arus lalu lintas tidak
sampai dialihkan oleh petugas. “Masih normal ,hanya ketika melintas dititik -titik tersebut
kendaraan berjalan harus pelan -pelan karena situasi benar -benar padat ,” jelasnya. (ram)
JAKARTA-Banjir rob akibat pasang air laut yang biasanya hanya melanda perumahan warga
Jakarta Utara kini semakin meluas hingga menggangu aktivitas bisnis. Genangan air yang
mencapai luas satu kilometer itu diakibatkan lambatnya pembangunan tanggul dan perilaku
masyarakat. Permukaan air setinggi pinggang orang dewasa di mulai menutupi Jalan Muara Baru
di Kelurahan Penjaringan dan Jalan R.E Martadinata, Kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Banjir mulai terjadi pukul 10.00 WIB dan mulai surut pukul 15.00 WIB. Akibatnya terjadi
kemacetan di ruas jalan tersebut dan tertundanya sejumlah kegiatan bisnis. Seorang distributor
ikan, Saiful Bakrie (21), mengaku banjir membuatnya tertunda untuk memasok ikan ke sejumlah
restoran di Jakarta. Akibatnya pesanan ada yang dibatalkan.
Untuk menjaga pelanggan, terkadang dia harus menerobos banjir dengan menggunakan jasa
angkut becak. “Biayanya operasional bisa naik, untuk mencapai pusat grosir ikan perlu
mengeluarkan biaya Rp70 ribu pulang balik,” ungkapnya di Jakarta, Senin (1/12/2008). Apalagi
waktunya bisa habis untuk menunggu banjir mulai surut, luas genangan air yang mencapai satu
kilometer itu bsia sampai malam baru mulai surut. “Hanya mobil besar yang bisa menerobos,
mobil ukuran sedang tidak bisa. Apalagi motor,” kata Arafiq (20), suplier ikan di restoran
kawasan Jakarta Selatan.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto tanggul di Muara Angke dan Muara Baru,
Penjaringan, Jakarta Utara, sudah hampir selesai dibangun. Pembangunan tanggul sepanjang
3.400 meter terbuat dari beton dan batu kali. Ketinggian tanggul mencapai 1,3 meter hingga 2
meter dari permukaan tanah atau 3 meter dari ketinggian air di pelabuhan Tanjung Priok. “Dapat
mengantipasi rob hingga tahun 2025 nanti,” ungkap Prijanto.
Ketinggian tersebut diperkirakan sudah mencapai batas aman dari ketinggian rob. Bahkan
apabila terjadi penurunan tanah dan kenaikan pasang laut tanggul ini cukup aman mencegah air
pasang masuk. Dengan perkiraan catatan tertinggi air pasang 2,2 meter saja, tanggul masih
memiliki jarak aman 60-80 centimeter. Namun tanggul yang berada di luar wilayah Pemprov
DKI itu hingga kini masih belum ada aktivitasnya. Tanggul di wilayah otorita Pelindo II di sisi
timur Muara Baru belum terlihat ada aktifitas pembangunan tanggul. Sama halnya tanggul yang
ada di wilayah Pelabuhan Ikan Zamzami, Muara Baru, yang menjadi tanggung jawab
Departemen Perikanan dan Kelautan. “Sama sekali belum ada aktifitas,” ungkap Lurah
Penjaringan Budi Santoso. Humas Pelindo II Hambar Wiyadi mengatakan PT Pelindo II Tanjung
Priok akan membangun dermaga baru di sebelah barat yang saat ini menjadi gudang
penyimpanan batu bara. “Kami akan bangun tanggul permanen sepanjang 200 meter
termasuk break water nya,” ungkap Hambar.
Karawang
Sedikitnya seratus rumah di Kec. Cilebar dan Tempuran Kab. Karawang diterjang limpasan
pasang air laut (rob), Selasa (13/1) kemarin. Bahkan, 10 hektare tambak udang dan bandeng siap
panen, juga turut tersapu rob. Di Kec. Cilebar, limpasan pasang air laut merendam rumah warga
di Dusun Sukamulya, Desa Pusakajaya Utara, antara pukul 8.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Ketinggian air berkisar antara 50 sentimeter sampai dengan dua meter.
Menurut Kepala Desa Pusakajaya Utara Warman Abdurahman, di sepanjang Pantai Cilebar
tercatat ada sekitar 100 rumah yang terkena gulungan ombak. Ia pun memerintahkan warganya
untuk segera mengungsi sebelum ombak yang lebih besar datang lagi. Warman menyebutkan,
akibat terjangan ombak dengan ketinggian dua meter tersebut, sedikitnya 10 rumah mengalami
kerusakan cukup parah. Bahkan, satu di antaranya ambruk. Salah seorang warga, Rohim (32),
menyebutkan, para penghuni sepuluh rumah itu telah mengungsi. “Tetapi, yang lain masih
bertahan karena tidak memiliki tempat tinggal lain,” ucapnya.
Selain merusak rumah, limpasan pasang air laut itu juga merusak jalan sepanjang satu kilometer.
Ketinggian air di jalan tersebut mencapai 50 sentimeter sehingga menyebabkan kendaraan-
kendaraan yang melintas tak mampu menembus jalanan karena mogok setelah mesin kendaraan
terendam air. Menurut Warman, rendaman air baru surut sekitar pukul 13.30 WIB. Karena
khawatir akan ada rob lanjutan, maka para nelayan pun urung melaut. Sementara itu, di Kec.
Tempuran, rob menyapu 12 rumah dan menggagalkan panen tambak udang dan bandeng seluas
10 hektare. Berbeda dengan di Kec. Cilebar, rob melanda pesisir Pantai Ciparagejaya, Desa
Ciparagejaya, sekitar pukul 13.00 WIB. Sejak empat hari lalu, nelayan Ciparagejaya mulai
menghentikan aktivitasnya melaut. Mereka khawatir dengan kondisi laut yang tidak menentu.
Menurut Manajer Koperasi Unit Desa Mina Singaperbangsa, Aep Suhardi, akibat musibah itu,
petani tambak menderita kerugian cukup besar. “Sedangkan angka kerugiannya masih kami
hitung,” ungkapnya.
Selain itu, rob juga telah melumpuhkan aktivitas di tempat pelelangan ikan setempat. Dalam
pandangan nelayan, sia-sia mereka melaut saat kondisi cuaca buruk karena hasilnya tidak akan
maksimal. Sementara itu, di wilayah Karawang Kota, hujan deras turun sepanjang hari kendati
beberapa saat sempat berhenti. Namun, belum ada laporan adanya banjir di wilayah tersebut.
Bahkan, ketinggian Sungai Citarum masih dalam keadaan normal.
CILACAP
Kawasan air pasang (rob) di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah (Jateng) meluas, dampak dari
kerusakan hutan mangrove akibat ilegal loging. Ketinggian air pasang juga sudah
mengkhawatirkan warga yang bermukim diwilayah Segara Anakan dan sejumlah kecamatan di
Cilacap barat.
Sejumlah kecamatan yang kini menjadi langganan rob, adalah kecamatan yang sebelumnya
merupakan hutan mangrove, antara lain di Kampunglaut di desa Ujung Gagak dan Ujung Alang,
Kec/Desa Bantarsari, Kec. Gandrungmangu meliputi Desa Cisumur, Kec. Kawunganten di Desa
Cisumur, Kedungreja, Sidaurip, Grugu Ujungmaning dan sejumlah desa di Cilacap barat.“Desa
dan kecamatan tersebut sebelumnya adalah hutan mangrove. Hilangnya mangrove akibat ilegal
loging dan sedimentasi menyebabkan kawasan rob makin meluas dan tinggi,” kata Camat
Kampunglaut Herdiman. Selain ancaman air pasang yang datang secara mendadak, hilangnya
mangrove telah dirasakan olah masyarakat perikanan tangkap, akibatnya jumlah tangkapan
semakin berkurang dan suhu udara yang semakin panas.
Hardiman, menambahkan, ratusan rumah di Segara Anakan tergenang air pasang yang mencapai
ketinggian diatas lutut orang dewasa. “Rob datang secara tiba-tiba, pada musim hujan kali ini
frekwensinya rob makin tinggi,” terangnya, Raratusan hektar lahan persawahan tidak bisa
ditanam akibat terinterusi air laut, antara lain lahan di Ujung gagak, motean dan klaces. Guna
mengurangi kawasan rob, pihak Perhutani tahun ini sudah menanam mangrove sebanyak 700
ribu batang dikawasan kosong dan tahun sebelumnya mencapai 2 juta batang. Sementara di
wilayah Cilacap barat masih terdapat 400 hektar lahan kosong yang saat ini masih merupakan
sengketa antara Perhutani dan warga. Lahan bekas hutan mangrove berada di Kec. Bantarsari
Gandrungmangu dan Kec, Kawunganten.“Kita sudah melakukan pendekatan terhadap
masyarakat agar kawasan kosong tersebut ditanam mangrove kembali melalui lembaga
masyarakat desa sekitar hutan (LMDH). Dan nampaknya sudah ada titik terang, warga sudah
mulai menyadari fungsi mangrove mereka mau kita ajak kerja sama, ” tambahnya.
Sering sekali terjadinya banjir, dan hampir setiap kali hujan, maka pasti ada saja daerah yang
terkena banjir. Apa penyebab banjir itu, secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai
berikut.
Pendangkalan sungai,
Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
1. Rusaknya areal pemukiman penduduk,
3. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
BAB III
PENUTUP
Dengan demikian proposal ini dibuat dalam rangka menggalang dana untuk korban bencana
alam dan juga agar dapat meningkatkan kretifitas siswa SMK BINA POTENSI Kami berharap,
acara ini bisa bermanfaat banyak. Terimakasih.
Mengetahui,
Kepala Sekolah