LP Colic Abdomen
LP Colic Abdomen
KOLIK ABDOMEN
1. Pengertian
timbul dan bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen (perut). Hal
yang mendasari hal ini adalah infeksi pada organ di dalam perut (mencret,
(gilroy, 2013).
Kolik abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul secara tiba-
tiba dan kadang hilang dan merupakan variasi kondisi dari yang sangat
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem
anus.
dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh
sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan
oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai
kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan
b. Tenggorokan (Faring)
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang, Keatas
c. Kerongkongan (Esofagus)
d. Lambung
memecahkan protein).
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
vena porta.
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus
terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir
di ligamentum Treitz.
adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah
bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
empedu.
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus
buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari
2) Kolon Transversum ;
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah
serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada
sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai
cacing.
buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai
rongga abdomen).
i. Rektum dan Anus
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika
kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul
j. Pankreas
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
k. Hati
l. Kandung Empedu
3. Etiologi
a. Secara mekanis :
karena radang) ;
2) Karsinoma ;
dalam usus) ;
b. Fungsional (Non-Mekanik)
3) Enteritis regional ;
distensi dan kontraksi otot, bukan karena iritasi lokal, robekan atau luka
serangan dan lamanya serangan, yaitu akut atau kronik (berulang), yang
kemudian dibagi lagi atas kasus bedah dan non bedah (pediatrik).
harus dicari dulu penyebab organik, bila tidak ditemukan bisa dipikirkan
banyak memakan waktu dan biayaPada umumnya batu empedu dapat dibagi
a. Tipe kolesterol.
c. Tipe campuran.
Batu kolesterol terjadi akibat gangguan hati yang mengekskresikan
dalam empedu.
(amin huda:2015)
5. Patofisiologi
traktus intestinal. Rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan
bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen. Hal yang mendasari
adalah infeksi dalam organ perut (diare, radang kandung empedu, radang
kandung kemih). Sumbatan dari organ perut (batu empedu, batu ginjal).
Akut abdomen yaitu suatu kegawatan abdomen yang dapat terjadi karena
masalah nyeri abdomen yang terjadi tiba-tiba dan berlangsung kurang daari
24 jam. Colic abdomen terkait pada nyeri perut serta gejala seperti muntah,
abdomen nyeri dapat berasal dari organ dalam abdomen, termasuk nyeri
viseral. Dari otot lapisan dinding perut. Lokasi nyeri perut abdomen
6. Manifestasi Klinis
minimal.
atau tidak ada kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi
difus minimal.
e. Strangulasi
7. Komplikasi
b. Kolik biliaris ;
d. Gangren
e. Sepsis
f. Fistula
Fistula adalah saluran abnormal yang terbentuk antara dua organ. Batu
g. Peritonitis
rongga perut ;
h. Ileus
Ilues dapat terjadi karena batu menyumbat isi usus. Dapat terjadi bila
8. Pemeriksaan Penunjang
lipatan usus ;
9. Penatalaksanaan
beresiko ;
1. Pengkajian
Menurut Amin Huda (2015) dalam buku Aplikasi Nanda dan NIC-
a. Identitas
Meliputi identitas klien, yang terdiri dari nama, umur, alamat, status
1) Pola nutrisi
karena trauma.
ketergantungan obat.
7) Seksualitas / reproduksi
8) Peran
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
a) GCS
b) Tingkat Kesadaran
c) Tanda-tanda Vital
Jam I : tiap 15 menit, Jam II : tiap 30 menit, Jam III : tiap 4 jam,
e) Tinggi badan
2) Head to toe
a) Kepala
b) Wajah
c) Leher
jungularis.
d) Thoraks
1. Payudara
mulai erektil,
2. Jantung
a. Volume darah
minggu.
e) Abdomen
tinggi fundus.
2. Diagnosa Keperawatan
kontraksi organ)
b. Resiko defisit volume cairan b/d intake yang kurang dan diaphoresis
kontraksi berlebihan.
3. Penyimpangan KDM Hernia strangulate
Hernia inkarserata
KOLIK ABDOMEN
Volvulus usus
Apendisitis akut Kehamilan ektopik
Kolesistitis akut Aneurisma yang pecah
Obstruktif
Pancreatitis akut Pendarahan limpa, hati
Perforasi organ dalam
Hambatan pasase dalam
Peradangan organ Perdarahan
Peningkatan metabolism
anaerob GANGGUAN RASA
NYAMAN NYERI
NYERI
RESIKO CIDERA
4. Rencana Keperawatan
kontraksi organ).
b. Resiko defisit volume cairan b/d intake yang kurang dan diaphoresis.
berlebihan
5. Implementasi
6. Evaluasi
b. Resiko defisit volume cairan b/d intake yang kurang dan diaphoresis ;
DAFTAR PUSTAKA
Nettina, Sandra M. 2014. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih Bahasa Setiawan
dkk. Ed. 1. Jakarta : EGC.
Sjamsuhidajat, Wim dc Jong, 2014. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC.
Slamet Suyono. 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Prof. Dr. SpPD.
KE., FKUI Jakarta.
Smeltzer Suzanne C. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Alih Bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk Ed.
8. Jakarta : EGC