Disusun oleh:
Nama : drg. Suhermawan
NIP : 198807042020121001
Angkatan : IV
No. Urut : 03
Jabatan : Dokter Gigi Ahli Pertama
Gol/Ruang : III/b
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Selajambe
Coach : Dra. Ine Marlina, M.T.
Mentor : H. Nana Sutrisna, SKM, S. Kep. Ns, MM
i
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
drg. Suhermawan
NIP. 198807042020121001
Menyetujui,
Pembimbing, Mentor,
Narasumber,
ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat
penulis bertugas yaitu UPTD Puskesmas Selajambe.
Penulisan rancangan aktualisasi ini disusun sebagai syarat untuk
melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada Pelatihan
Dasar (LATSAR) golongan III di PPSDM Jawa Barat.
Penulis menyadari dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini
tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bupati Kabupaten Kuningan.
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Jawa Barat.
3. Drs. Yayat Supriana, MSI selaku narasumber dalam Seminar Laporan
Aktualisasi.
4. H. Nana Sutrisna, SKM, S.Kep.Ns, MM selaku Kepala UPTD
Puskesmas Selajambe.
5. Dra. Ine Marlina, M.T.selaku coach dalam penyusunan rancangan
aktualisasi.
6. Segenap Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar.
7. Keluarga saya yang selalu memberi semangat pada saya dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
8. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar golongan III tahun 2021, terutama
pada rekan angkatan IV atas kerjasamanya melalui kegiatan Latsar
yang telah diikuti bersama
Penulis menyadari rancangan aktualisasi ini belumlah sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan dan perbaikan rancangan aktualisasi ini sehingga nantinya
dapat memberi manfaat bagi bidang pekerjaan dan penerapan di lapangan
serta bisa dikembangkan lebih lanjut. Amin
drg. Suhermawan
NIP. 198807042020121001
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 65
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas wilayah, jumlah dan persebaran wilayah selajambe ...... 11
Tabel 2.2 Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin .. 11
Tabel 2.3 Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat desa .............. 13
Tabel 2.4 jenis dan Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Selajambe ......... 16
Tabel 2.5 Indikator kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI................... 30
Tabel 2.6 Hak dan Kewajiban ASN .......................................................... 30
Tabel 2.7 Faktor Faktor Whole Of Goverment ......................................... 33
Tabel 3.1 Identifikasi isu .......................................................................... 37
Tabel 3.2 Analisis Isu dengan metode ASTRID ....................................... 40
Tabel 3.3 Gagasan Pemecahan Isu ........................................................ 44
Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi ............................................................ 48
Tabel 3.5 Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan........................................62
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral Pembangunan
Nasional. Perencanaan pembangunan nasional dituangkan dalam Undang-
Undang R.I. Nomor 17 tahun 2007 dalam bentuk Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025, yang dilaksanakan
secara bertahap (Gita & Kartini, 2016)
Tahun 2015 – 2019 kita memasuki Rencana Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahap ke 3, RPJMN 2015-2019 bidang kesehatan dituangkan
Kementerian Kesehatan dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 – 2019 dengan Visi “Masyarakat Sehat yang Mandiri
dan Berkeadilan “ (Gita & Kartini, 2016)
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019
antara lain :
1. Penguatan pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care).
2. Penerapan pelayanan kesehatan dengan pendekatan berkelanjutan
mengikuti siklus hidup manusia (continuum of care).
3. Intervensi berbasis risiko kesehatan (health risk).
Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1
menyatakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ditujukan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan
kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan
pemulihan kesehatan gigi oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau
masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan.
Pertimbangan risiko dan dampak kesehatan gigi dan mulut menjadi
perhatian pemerintah sehingga dibuat peta jalan (roadmap) pelayanan
kesehatan gigi dan mulut untuk jangka panjang (2015-2030) yang akan
diterjemahkan dalam rencana aksi yang menjadi prioritas nasional setiap lima
tahun ke depan (Gita & Kartini, 2016).
Oleh karena itu, tidak hanya peran tenaga kesehatan saja, tetapi juga
dibutuhkan peran serta pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan
1
kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut
masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan pengertian Puskesmas yang
tercantum dalam Permekes Nomor 75 Tahun 2014 yaitu fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (PERMENKES, 2014).
Tenaga kesehatan di puskesmas termasuk dalam ASN yang memiliki
pengertian sebagai warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk bekerja di instansi
pemerintah dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. UU No.5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara berisi tentang pengelolaan ASN. Peran
ASN adalah sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat
pemersatu bangsa. Hal ini menunjukkan jika orientasi ASN adalah menjadi
pelayan masyarakat. ASN juga diharapkan mengutamakan prinsip
profesionalisme yang memiliki kompetensi, kualifikasi, objektivitas,
transparansi, serta bebas dari praktik KKN yang berbasis pada manajemen
sumber daya manusia dan mengedepankan merit system dalam mewujudkan
birokrasi pemerintah yang baik.
Untuk menjalankan peran ASN sebagai pelayan publik, pelaksana
kebijakan publik, dan perekat pemersatu bangsa dibutuhkan sumber daya
manusia yang handal untuk melaksanakan tugasnya dan diharapkan dapat
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam memberikan pelayanan
pada masyarakat. Salah satu hal utama dalam mewujudkan ASN yang
berkualitas adalah dengan pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan Peraturan
LAN nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil, bentuk pendidikan dan pelatihan ASN adalah Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III yang dilaksanakan untuk membentuk nilai-nilai dasar PNS yang
disebut dengan istilah ANEKA yang bertujuan agar PNS dapat
mengaktulisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugasnya.
Sesuai peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI No tahun
2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I, II
2
dan III maka penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) dilakukan
dengan pola baru. Setelah pembentukan nilai-nilai dasar ASN yang
mencakup ANEKA, agenda penting yang harus dilakukan oleh peserta
pendidikan dan pelatihan adalah habituasi. Agenda habituasi memfasilitasi
peserta untuk melakukan proses aktualisasi melalui pembiasaan diri
terhadap kompetensi yang telah diperoleh melalui mata diklat yang telah
dipelajari. Selain itu, dalam proses habituasi peserta dibekali dengan
konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan
aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja, dan penyajian hasil
aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan bukti belajar yang relevan.
Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk menjadikan
kelima nilai dasar menjadi aktual / nyata terjadi / sesungguhnya ada sesuai
dengan tugas fungsi pokok sebagai Penjaga Tahanan. Aktualisasi tersebut
disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA dan mata diklat lain, tugas pokok dan
fungsi serta visi dan misi unit kerja, kegiatan yang sehari-hari dilakukan di unit
kerja, modifikasi agar terjadi peningkatan kualitas pelayanan dan dapat juga
berupa inovasi yang sebelumnya belum pernah dilakukan (Basseng &
Purwana, 2015).
Kompetensi yang dibangun dalam latsar CPNS golongan III adalah
kompetensi PNS sebagai pelayan publik yang diindikasikan dengan
kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu kemampuan
mewujudkan akuntabilitas, kemampuan mengedepankan kepentingan
nasional (nasionalisme), kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik,
kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu dan kemampuan untuk tidak
korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi dilingkungan
instansinya (Basseng & Purwana, 2015).
Salah satu yang tenaga kesehatan dalam menciptakan visi dan misi
puskesmas adalah dokter gigi ahli pertama. Dokter gigi harus mampu
mengidentifikasi isu-isu yang berkembang di masyarakat maupun di dalam
instansi kerja dan memberikan alternatif pemecahanannya melalui beberapa
kegiatan aktualisasi. Kegiatan aktualisasi yang dilakukan harus menerapkan
konsep nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi (ANEKA).
3
Harapan dari aktualisasi dapat berkontribusi melalui kegiatan-kegiatan yang
bersifat solutif dan inovatif sehingga bisa menjadi ASN yang professional
(Basseng & Purwana, 2015).
Pada dasarnya isu yang muncul dapat bersumber dari individu, unit
kerja, maupun organisasi. Dari hasil pengamatan tersebut isu-isu yang dapat
diambil, antara lain : 1) Kurangnya sosialisasi di UPTD Puskesmas Selajambe
tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya, 2 Standar
Operasional Pelayanan Poli Gigi yang belum disesuaikan dengan kondisi
Pandemi, 3) Belum adanya alur pelayanan dan tata tertib di poli gigi UPTD
Puskesmas Selajambe, 4) Formulir screning pencegahan Covid 19 bagi pasien
sebelum masuk ke Poli Gigi, 5) Sarana dan prasarana di poli yang tidak
berfungsi maksimal, 6) Kurangnya APD Hazmat dalam pelayanan di Poli Gigi
Puskesmas Selajambe.
Untuk kebutuhan aktualisasi maka dipilih satu isu yang menjadi prioritas
untuk dipecahkan melalui gagasan-gagasan yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar
PNS yang akan dituangkan dalam sebuah rancangan aktualisasi. Isu yang
ditentukan yaitu kurangnya sosialisasi di UPTD Puskesmas Selajambe tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya. Berdasarkan uraian
diatas, penulis memuat rancangan aktualisasi dan habituasi dengan judul
“Upaya Peningkatan Sosialisasi di UPTD Puskesmas Selajambe Tentang
Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut Serta Pencegahannya.
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan
SARS-CoV-2 yang merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara
lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas
hingga pada kasus yang berat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal dan bahkan kematian. Manifestasi klinisnya muncul dalam 2
hari hingga 14 hari setelah terjadi pajanan. Hingga saat ini masih diyakini
bahwa transmisi penularan COVID-19 adalah melalui droplet dan kontak
langsung, kecuali bila ada tindakan medis yang memicu terjadinya aerosol
(misalnya resusitasi jantung paru, pemeriksaan gigi seperti penggunaan scaler
ultrasonik dan high speed air driven, pemeriksaan hidung dan tenggorokan,
4
pemakaian nebulizer dan pengambilan swab) dimana dapat memicu terjadinya
resiko penularan melalui airborne.
Penambahan dan penyebaran kasus COVID-19 secara global
berlangsung cukup cepat. Pada tanggal 28 Maret 2020 WHO risk assessment
memasukkannya dalam kategori Very High dimana pada saat itu telah
dilaporkan total temuan kasus infeksi sebesar 571.678 kasus dengan total
26.494 kematian. Kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia pertama kali
ditemukan pada 2 Maret 2020, kasus ini terus bertambah hingga pada hari ke
62, yaitu tanggal 3 Mei 2020 total kasus positif sebanyak 11.192 kasus, 1.876
kasus sembuh dan 845 kasus meninggal.
Berdasarkan data kemenkes per tanggal 8 Juni 2021 jumlah pasien yang
terkomfirmasi covid 19 sebanyak 1.863.031 jiwa , pasien sembuh sebanyak
1.711.565, sedangkan pasien meningal sebanyak 51.803 jiwa .
COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO,
2020). Secara nasional melalui Keputusan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 9A Tahun 2020 yang diperbarui melalui
Keputusan nomor 13 A Tahun 2020 telah ditetapkan Status Keadaan Tertentu
Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.
Berdasarkan laporan dari koordinator pemegang program upaya
kesehatan masyarakat bahwa selama tahun 2020 kegiatan penyuluhan
kesehatan gigi tidak terlaksana karena adanya pandemi, kemudian berdasarkan
pengamatan saya selama 5 bulan bekerja di Puskesmas Selajambe bahwa
kunjungan poli gigi untuk tindakan kuratif gigi cukup banyak baik dari kalangan
siswa sekolah dan masyarakat umum.
5
3. Tujuan
a. Umum :
b. Khusus
4. Manfaat Penulisan
1) Mendukung visi dan misi, motto dan tata nilai UPTD Puskesmas
Selajambe.
6
2) Meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat di wilayah
Selajambe secara menyeluruh dan berkesinambungan.
c. Bagi Masyarakat
7
BAB II .
GAMBARAN UMUM
A. DISKRIPSI ORGANISASI
1. PROFIL ORGANISASI
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan
perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya diwilayah kerjanya (Permenkes No. 75 Tahun 2014).
Operasionalisasi administratif dan payung hukum UPTD Puskesmas DTP
Selajambe ini berdasarkan Peraturan Bupati Kuningan Nomor 41 Tahun 2016
tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi uraian tugas
serta tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dan Peraturan Bupati
Nomor 69 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana
Teknis pada Dinas dan Badan (UPTD/UPTDB) di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kuningan.
Kebijakan ini tercantum ketentuan tentang Tugas pokok, fungsi dan
uraian tugas UPTD di lingkungan Dinas Kesehatan yaitu melaksanakan
sebagian tugas dinas dibidang pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya di tingkat kecamatan. Adapun izin operasional UPTD Puskesmas DTP
Selajambe tercantum pada surat Keputusan Bupati nomor
440/KPTS.243.Dinkes/2018, tanggal 3 April 2017 tentang pemberian izin
operasional Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas di Kabupaten
Kuningan.
Kriteria UPTD Puskesmas DTP Selajambe ini termasuk Puskesmas
Pedesaan, sebagaimana lokasi dan aksesibilitasnya dapat digambarkan sebagai
berikut; wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Selajambe meliputi seluruh
wilayah Kecamatan Selajambe yang terdiri dari 7 desa dengan kontur tanah
pedesaan agraris yang berbukit dan lembah dengan suhu udara yang cukup
sejuk. Lokasi gedung Puskesmas berada di di Jalan Siliwangi No. 63 Desa
Selajambe Kec. Selajambe Kab. Kuningan,dengan jarak33,581 km dari ibukota
kecamatan ke Pusat kota Kabupaten Kuningan. Letaknya yang relatif strategis
8
dengan jalan raya memungkinkan aksesibilitas kemudahan masyarakat untuk
datang mendapatkan pelayanan kesehatan.
Batas administratif wilayah kerjanya adalah sebelah Utara berbatasan
dengan Kecamatan Ciniru KabupatenKuningan, sebelah Selatan berbatasan
dengan Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis, sebelah Barat berbatasan
dengan Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan, dan sebelah Timur berbatasan
dengan Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan. Gambaran peta wilayah kerja
UPTD Puskesmas DTP Selajambe disajikan pada gambar 1 dalam peta wilayah
kerja sebagai berikut :
Gambar 2.1
Peta Posisi Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Selajambe
Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan
9
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah dan Persebaran Penduduk
Tabel 2.2
10
7. 30 – 34 466 455 921
11
Tabel 2.3
Foru POSYANDU
Dan
m Kade Poli Posk
N Nama Posb a
Desa r nde esde Prata Mady Purna Mandir
O Desa/Kel indu Seh
Siag Aktif s s ma a ma i
at
a
1 Selajambe 1 20 0 0 1 1 0 0 3 1
2 Ciberung 1 20 0 0 1 1 0 0 3 1
3 Cantilan 1 15 0 0 1 1 0 0 2 1
4 Kutawaringi 1 15 0 1 1 1 0 0 2 1
n
5 Bagawat 1 15 0 1 1 1 0 0 2 1
6 Jamberama 1 10 0 1 1 1 0 0 1 1
7 Padahurip 1 16 1 0 1 1 0 0 2 1
Jumlah 7 111 1 3 7 7 0 0 15 7
12
2. VISI DAN MISI
a. Visi Organisasi
UPTD Puskesmas DTP Selajambe mempunyai Visi yang
berkesesuaian dengan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan,
yaitu :
” Maju, Mandiri, Berkualitas serta mengutamakan kepuasan
pelanggan dalam seluruh aspek pelayanan menuju Kecamatan
Selajambe yang Mandiri, Agamis, dan Sejahtera Tahun 2018”.
b. Misi Organisasi
Untuk mencapai Visi organisasi tersebut disusun misi dalam 5 (lima)
point di UPTD Puskesmas DTP Selajambesebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan prima kepada semua pelanggan Puskesmas;
2. Mendorong kemandirian Hidup Bersih dan Sehat bagi keluarga dan
masyarakat;
3. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan pelayanan
Kesehatan;
4. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Konsultasi Pembangunan
Berwawasan Kesehatan dan Lingkungan;
5. Menjadikan Puskesmas sebagai pusat penunjang pemeriksaan
kesehatan tingkat pertama.
c. Motto
Motto kebijakan manajemen penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
UPTD Puskesmas DTP Selajambe adalah “Bekerja Ikhlas, Tuntas,
Cerdas dan Berkualitas”.
13
3. STRUKTUR ORGANISASI
14
Tabel 2.4
Jenis dan Jumlah Ketenagaan di UPTD Puskesmas Selajambe
Tahun 2021
PANGKAT /
NO NAMA JABATAN
GOL
H. NANA SUTRISNA, SKM, S.Kep,Ners, MM Pembina /
1 Ka. UPTD
NIP. 19671226 198803 1 003 IV A
HARRY SUCIPTA, SKM Penata Tk I / Ka. Sub. Bag
2
NIP. 19670702 198803 1 010 III D TU
DEDE ENDIH, S.Kep,Ners. Penata Tk I /
3 Perawat
NIP. 19711202 199203 1 004 III D
ROHMANSYAH, SKM Penata Tk I / Promkes
4
NIP. 19770801 200604 1 005 III D
MIMIN RUSMINI, AM.Keb Penata Tk I /
5 Bidko
NIP. 19670626 198703 2 006 III D
YUDIN SUHENDAR, AMKG Penata Tk I / Perawat Gigi
6
NIP. 19670905 198903 1 009 III D
LENY FITRIYANI,AM.Keb Penata Tk I / Bidan
7
NIP. 196912121991032007 III D
WASIS WINDYATMIKO, AM.Keb Penata Tk I / Bidan
8
NIP. 19740826 199301 2 001 III D
9 TITIN RAHMIATI, A.Md.Keb Penata Tk I / Bidan
NIP. 19740918 199302 2 001 III D
10 H.DEDE ADE,S.Kep,Ners Penata Tk I / Perawat
NIP.197302161994031003 III D
11 dr.DIAH CAHYANI SEPTIANINGRUM Penata / Dokter
19830924 201409 2 001 III C
12 IRUS SUSILAWATI, S.Kep,Ners Penata / Perawat
NIP. 198012172007012003 III C
13 ATIK RAHMAWATI,S.Kep,Ners Penata / Perawat
197910162006042015 III C
14 PITNARIAH, S.Kep Penata / Perawat
NIP. 19820812 200701 2 004 III C
Penata Muda
15 Pel TU
TARSIWA Tk I
NIP. 196302141989031008 III B
Penata Muda
16 Dokter Umum
dr.GENGGAM JAGAD AGAMI Tk I
Nip. 198901252014091001 III B
Penata Muda CPNS Dokter
17
drg. SUHERMAWAN Tk I/ Gigi
NIP.198807042020121001 III B
18 KOSASIH, Amd. Kep Pengatur Tk I Perawat
NIP. 198105182014101001 II D
19 IDA ANDRIYANI, Amd.Kep. Pengatur Tk I Perawat
Nip. 19811005 201409 2 001 II D
15
20 ROKAESIH, Amd.Keb Pengatur / Bidan
Nip. 19831216 201704 2 002 II C
21 DWI RAMAHAWATISARI, Amd.Keb Pengatur / Bidan
Nip. 19860214 201704 2 006 II C
22 ID0 Pengatur / Pel TU
NIP.196812192009061001 II C
23 TETI FEBRIANTI, Amd. Keb Pengatur / CPNS Bidan
NIP. 199302062020122003 II C
11 SASTRIYADI, S.Kep. Ns
Perawat
NITP. 6114 19910603 3 001
16
Petugas
17 TOHA Kebersihan
NITP. 6114 19860708 3 001
18 SUMARNA, Pengemudi
NITP. 6114 19760211 2 001
Petugas Rekam
19 RENI YULIANI, SE Medik
NITP.6114 19930524 3 001
Analis
25 YULI YULIAWATI, Amd.Ak Kesehatan
4. TATA NILAI
a. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya, UPTD Puskesmas DTP Selajambe
berkomitmen untuk menerapkan Tata Nilai, sebagai berikut : Bekerja
secara “BIJAK”.
Bersih, Ikhlas, Jujur, Aman, Komunikatif
Bersih : Memberikan pelayanan kepada semua
pelanggan dengan mengutamakan
kebersihan meliputi kebersihan alat, tempat
dan petugas;
Ikhlas : Memberikan pelayanan kepada seluruh
lapisan masyarakat sesuai kebutuhan, tanpa
17
diskriminasi dan tanpa mengharap imbalan;
Jujur : Sikap keterbukaan dalam pelayanan, dengan
aturan kerja yang jelas, ringkas dan tuntas
sehingga bisa dipahami oleh sasaran
pelayanan;
Aman : Memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap
pengguna layanan kesehatan;
Komunikatif : Setiap pelayanan dilakukan secara komunikatif
serta responsif dalam menanggapi masalah
pelayanan kesehatan di wilayah kerja.
b. Budaya Kerja
Dalam merealisasikan tata nilai tersebut, UPTD Puskesmas DTP
Selajambe menerapkan budaya kerja “ SeLaJamBe CeRah”.
Kependekkan dari “Senyum, Layani, Jaminan Aman, Bersih, Cepat dan
Ramah”.
18
kreditnya terdiri dari :
a. Pendidikan, meliputi :
19
2. Peran serta dalam kegiatan seminar/lokakarya di bidang kesehatan
gigi dan mulut;
3. Keanggotaan dalam organisasi profesi Dokter Gigi;
2. PROFIL PESERTA
A. Identitas Diri
Nama drg. Suhermawan
Jenis Kelamin Laki - laki
Tempat, tanggal lahir Sidoarjo, 4 Juli 1988
Kewarganegaraan Indonesia
Status Perkawinan Sudah Menikah
Tinggi, berat badan 161 cm, 65 kg
Kesehatan Baik
Agama Islam
B. Riwayat pendidikan
1995 – 2001 SD Ma’arif YPM Wonocolo Sidoarjo
2001 – 2004 SMP Negeri 1 Taman Sidoarjo
2004 – 2007 SMA Negeri 21 Surabaya
2007 – 2011 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
2011 – 2013 Profesi Kedokteran Gigi Universitas Jember
20
C. Riwayat Pekerjaan
2014 Klinik PTPN Argosari Madiun Jawa Timur
2014 – 2020 Puskesmas Merancang Berau Kaltim
2021 – sekarang Puskesmas Selajambe Kuningan Jabar
21
d. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu kepada institusi
maupun kinerja organisasi kepada stakeholderslainnya.
e. Akuntabilitas Stakeholder
Akuntabilitas stakeholder adalah tanggungjawab organisasi pemerintah
untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsive dan
bermartabat.
Indikator-indikator akuntabilitas yaitu :
a. Kepemimpinan
Sikap seorang pemimpin yang dapat memberikan contoh kepada orang
lain, (lead by example) berkomitmen serta memberikan efek positif
pada pihak lain dan dapat dijadikan sebagai solusi tentunya.
b. Transparansi
Sikap terbuka sehingga dapat meningkatkan komunikasi
kelompok,perlindungan, akuntabilitasi dalam keputusan serta
meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara menyeluruh.
c. Integritas
Menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, maka
institusi dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik
dan/ atau stakeholders
d. Tanggungjawab (responsibilitas).
Memberikan kewajiban kepada setiap individu dan lembaga, bahwa
ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas, sedangkan
ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas
organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat
dipercaya.
g. Keseimbangan
Dalam lingkungan kerja perlu adanya keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
22
h. Kejelasan
Individu atau kelompok harus memiliki gambaran yang jelas tentang
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian
fokus utama kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab,misi organisasi, kinerja yang diharapkan, dan sistem
pelaporan.
i. Konsistensi
Faktor yang menjamin stabilitas sehingga tercipta lingkungan kerja
yang akuntabel .
2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat diartikan sebagai pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati
bangsa lain. Indikator nilai nasionalisme sesuai lima sila Pancasila,
(Kusumasari, Dwiputrianti, & Allo, 2015) meliputi :
a. Ketuhanan Yang MahaEsa
1) Menghormati pemeluk agamalain
2) Toleransi terhadap kegiatan agamalain
3) Percaya dan taqwa kepada Tuhan sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing
4) Tidak memaksakan agama atau kepercayaan kepada oranglain
b. Kemanusiaan yang adil danberadab
1) Menghargai persamaan hak dan kewajiban sesamamanusia
2) Saling mencintai sesamamanusia
3) Mengembangkan sikap tenggangrasa
4) Tidak semena-mena terhadap oranglain
5) Menjunjung tinggi nilaikemanusiaan
6) Gemar melakukan kegiatankemanusiaan
7) Berani membela kebenaran dankeadilan
8) Sikap hormat-menghormati dengan bangsalain
c. PersatuanIndonesia
1) Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi ataugolongan.
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dannegara.
3) Cinta Tanah Air danBangsa.
23
4) Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah AirIndonesia.
5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
ber- Bhineka TunggalIka.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanan dalam
permusyawaratanperwakilan
1) Mengutamakan kepentingan negara danmasyarakat
2) Tidak memaksakan kehendak kepada oranglain.
3) Utamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mufakat dalam semangatkekeluargaan.
5) Iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah.
6) Musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yangluhur.
7) Keputusan harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral
kepada Tuhan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
serta nilai kebenaran dankeadilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia
1) Perbuatan yang cerminkan sikapkekeluargaan/gotong-royong.
2) Bersikapadil.
3) Keseimbangan antara hak dankewajiban
4) Menghormati hak-hak oranglain
5) Suka memberi pertolongan kepada oranglain
6) Menjauhi sikap pemerasan terhadap oranglain
7) Tidak boros dan bergaya hidupmewah
8) Tidak merugikan kepentinganumum
9) Suka bekerjakeras
10) Menghargai hasil karya oranglain
11) Mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilansosial
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan (Kumorotomo, Wirapradja, &
24
Imbaruddin, 2015)
Berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN), kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagaiberikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dandisiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpatekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etikapemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakannegara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif danefisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawaiASN.
Nilai-nilai dasar etika publik menurut UU ASN tahun 2014 yakni
sebagaiberikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi NegaraPancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidakberpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsipkeahlian.
25
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etikaluhur.
g. Mempertanggung-jawabkan tindakan dan kinerjanya kepadapublik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dansantun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitastinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dankerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerjapegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalampekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistemkarir.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik: 1) Dimensi
Kualitas Pelayanan Publik; 2) Dimensi Modalitas; 3) Dimensi Tindakan
Integritas Publik. Selanjutnya, berikut ini adalah sebagian dari sumber-
sumber kode etik yang telah berkembang dalam sistem administrasi
publik sejak kemerdekaan :(Kumorotomo, Wirapradja, & Imbaruddin,
2015)
a. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan
Pegawai Negeri Sipil dan Anggota AngkatanPerang.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji
Pegawai NegeriSipil.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai NegeriSipil.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa
Korps dan Kode Etik Pegawai NegeriSipil
e. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang DisiplinPNS
f. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN)
Para pegawai dan pejabat perlu terus diingatkan akan rujukan kode
etik PNS yang tersedia. Sosialisasi dari sumber-sumber kode etik itu
beserta penyadaran akan perlunya mentaati kode etik harus dilakukan
secara berkesinambungan dalam setiap jenis pelatihan kepegawaian
26
untuk melengkapi aspek kognisi dan aspek profesionalisme dari
seorang pegawai sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan janji pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil yang tercermin dalam tindakan kita untuk
menjaga mutu kinerja pegawai sesuai dengan standar operasional yang
berlaku serta berdasarkan prinsip efektifitas, efisien, inovasi dan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi dari perubahan, beserta
analisis dampaknya (Yuniarsih & Taufiq, 2015)
Indikator komitmen mutu diantaranya :
a. Profesionalisme, bertindak secara profesional sesuai dengan profesi
yang dijabat dalam menjaga kualitaspelayanan.
b. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan
dengan arah dan tujuan untuk kualitaspelayanan.
c. Konsisten, yaitu sikap berkesinambungan dan terus menerus untuk
senantiasa menjaga kualitaspelayanan.
d. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa pemborosan sumber daya danwaktu.
e. Efektif adalah berhasil guna, menunjukan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasilkerja.
f. Inovatif adalah sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide kreatifitas
untuk meningkatkan mutupelayanan.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi (Korupsi, 2015)
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-
nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi
sebagai berikut :
27
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerjakeras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
28
Tabel 2.5 Indikator Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
29
Hak dan kewajiban ASN menurut UU No. 5 Tahun 2014 Pasal 1,
butir 3 dan Pasal 7 tergambar dalam tabel berikut;
30
2. Pelayanan Publik
Tujuan dari pelayanan publik adalah adanya birokrasi pemerintah
yang lebih baik. Oleh karena itu disahkan UU No. 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
Peningkatan kualitas pada pelayanan publik merupakan parameter
penilaian tingkat kemajuan reformasi birokrasi dan good governance
(penyelenggaraan pemerintahan yang baik).
Tuntutan akan pelayanan publik adalah cepat prosesnya, murah
biayanya, mudah persyaratannya dan adanya jalur pengaduan. Tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan prima akan terus menguat. Oleh karena
itu penyelenggara layanan publik wajib melakukan inovasi-inovasi agar
masyarakat puas.
Ada 8 area perubahan dalam pelayanan public yaitu organisasi, tata
laksana, peraturan perundang-undangan, pengawasan, SDM, aparatur,
akuntabilitas, pelayanan publik, dan mindset and cultural set aparatur.
3. Whole of Government
Whole of Government atau WoG merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah dengan menerapkan perspektif bahwa
pemerintah adalah suatu kesatuan sehingga dibutuhkan upaya-upaya
kolaboratif dari berbagai sektor pemerintahan agar pelayanan
terhadap publik dapat meningkat.
Pengambilan keputusan-keputusan dalam pendekatan Whole of
Government harus berdasarkan prinsip bahwa segala keputusan
yang diambil, atau tindakan yang dilakukan memiliki tujuan untuk
kepentingan bersama.
Komunikasi, koordinasi, dan integrasi antar sektor adalah kunci
dari pelaksanaan Whole of Government. Hal ini bertujuan agar tidak
terjadi keputusan atau kepentingan yang bertabrakan dan tidak
sejalan.
Whole of Government merupakan suatu integrasi atau pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan.
31
Tujuan Whole of Government yaitu sebagai pembangunan
kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik.
Whole of Government penting untuk dilaksanakan dikarenakan
adanya faktor-faktor sebagai berikut;
Tabel 2.7 Faktor-Faktor Whole of Government
Faktor External Faktor Internal Konteks Indonesia
1. Dorongan publik 1. Ketimpangan Keragaman latar
untuk pemerintah
kapasitas sektoral belakang nilai, budaya,
yang lebih baik.
2. Situasi dan dinamika 2. Perbedaan orientasi dan adat istiadat yang
kebijakan yang lebih mendorong adanya
sektor yang
baik.
mendorong adanya disintegrasi bangsa.
mentalitas silo.
E. ROLE MODEL
Nama Lengkap : Markis Kido
Profesi : Olahragawan
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Sabtu, 11 Agustus 1984
Zodiac : Leo
Hobby : Sepakbola
Warga Negara : Indonesia
Saudara : Bona Septano, Pia Zebadiah
Bernadet
Ayah : Djumharbey Anwar
Ibu : Yul Asteria Zakaria
32
Markis Kido (kelahiran di Jakarta, 11 Agustus 1984) yaitu salah satu
pemain bulu tangkis Indonesia yang mempunyai segudang prestasi di kancah
Internasional melalui cabang olahraga buluangkis. Dia putra Djumharbey Anwar,
seorang perantau asal Minangkabau.
Pada saat berpasangan dengan Hendra Setiawan pada nomor ganda putra
sempat menduduki peringkat pertama BWF sebagai ganda putra terbaik dunia
.Mereka yaitu pasangan andalan Indonesia setelah pensiunnya pasangan
Chandra Wijaya/Sigit Budiarto dan meredupnya pasangan Luluk Hadianto/Alvent
Yulianto Chandra. Markis Kido bersama pasangannya Hendra Setiawan sukses
meraih Juara alam tahun 2007 dan meraih medali emas pertama sebagai
Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 sebagai cabang bulu tangkis ganda putra. Di
partai final pada tanggal 16 Agustus 2008 itu, mereka sukses menaklukkan
pasangan RRC Cai Yun/Fu Haifeng melewati pertarungan sengit 3 set dengan
skor 12-21, 21-11, 21-16.
33
Legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido, meninggal dunia, Senin
(14/6/2021). Semasa hidupnya, Markis Kido telah banyak mempersembahkan prestasi
untuk Merah Putih, terutama saat memenangkan Olimpiade 2008 bersama Hendra
Setiawan.
Prestasi Internasional :
34
2007: Juara 2 untuk ganda putra China Masters di Cina
2007: Juara 3 untuk ganda putra Denmark Open di Denmark
2007: Juara 3 untuk ganda putra Macau Open di Makau
2007: Juara 3 untuk ganda putra Yonex Japan Open di Jepang
2007: Juara 3 untuk ganda putra Aviva Singapore Open di Singapura
2007: Juara 3 untuk ganda putra Proto Eon Malaysia Open di Malaysia
2008: Juara pertama untuk ganda putra Olimpiade Beijing di Beijing,
Cina
2008: Juara 3 untuk tim beregu Piala Thomas di Jakarta, Indonesia
2008: Juara pertama tim ganda putra Proton Malaysia Open di Malaysia
Sebagai warga negara Indonesia kita patut bangga atas prestasi Markis
Kido karena selama berkarir sebagai pemain Bulutangkis beliau telah total
memberikan segala kemampuan untuk mengukir prestasi Intersional demi nama
baik Indonesia, kita patut mencontoh sikap Nasionalisme, cinta tanah air yang di
miliki oleh Markis Kido, karena telah menginspirasi banyak anak muda Indonesia
untuk meneruskan perjuangannya di bidang bulutangkis.
Kita sebagai Aparatur Sipil Negara tentu harus menteladani sikap
nasionalisme dan cinta tanah air dari Markis Kido dengan berprestasi dan
melakukan yang terbaik di bidang masing masing.
35
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan latar belakang di atas, maka daftar isu yang diperoleh
dalam lingkungan kerja wilayah UPTD Puskesmas Selajambe dikaitkan dengan
Nilai dasar ASN dan peran dan kedudukan ASN yaitu Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan WoG, dapat ditampilkan pada tabel sebagai berikut :
36
Tabel 3.1. Identifikasi Isu
37
screning Publik formulir screening screening dan
pencegahan pasien covid menanyakan langsung
- Wog
Covid 19 bagi yang belum di kepada pasien
pasien sebelum laksanakan
masuk ke Poli sehingga pasien
Gigi hanya d tanyakan
secara lisan saja
.
5. Sarana dan - Pelayanan Beberapa fungsi Kursi dan alat gigi bisa
prasarana di publil kursi gigi yang di gunakan dengan
poli yang tidak tidak berjalan maksimal agar
- WoG
berfungsi dengan maksimal menunjang pelayanan
maksimal - Manajemen sehingga yang maksimal
ASN menghambat
pelayanan
kesehatan gigi
dan mulut
6. Kurangnya APD - Pelayanan Kekurangan APD APD dapat terpenuhi
Hazmat dalam Publil hazmat saat dengan cukup
pelayanan di pelayanan sehingga pelayanan
- WoG
Poli Gigi tindakan kesehatan gigi dan
Puskesmas - Manajemen pengobatan gigi mulut dapat berjalan
Selajambe ASN dan mulut , dengan menjalankan
karena dokter gigi protokol kesehatan
mempunyai dengan ketat.
resiko yang tinggi
karena
berhadapan
dengan pasien
yang membuka
masker
38
B. Penetapan penyebab
a. Penetapan Isu utama dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu ASTRID (aktual,
spesifik, transformasi, relevan, inovasi, dapat dilaksanakan sesuai masa
pelatihan)
39
Tabel 3.2. Analisis Isu dengan metode ASTRID
Keterangan isu :
1. Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta
pencegahannya di karenakan masa pandemi di UPTD Puskesmas Selajambe
2. Standar Operasional Pelayanan Poli Gigi yang belum disesuaikan dengan kondisi
Pandemi
3. Belum adanya alur pelayanan dan tata tertib di poli gigi UPTD Puskesmas
Selajambe
4. Formulir screning pencegahan Covid 19 bagi pasien sebelum masuk ke Poli Gigi
5. Sarana dan prasarana di poli yang tidak berfungsi maksimal
6. Kurangnya APD Hazmat dalam pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Selajambe
40
Gambar 3.1 Diagram Analis Isu Utama Dengan Metode Fish Bone
Keterangan :
1. Akibat : Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut
serta pencegahannya di pada masa pandemi covid 19 di UPTD Puskesmas
Selajambe
2. Penyebab :
a. Manusia :
1) Petugas menjalankan instruksi pemerintah mengurangi kerumunan
2) Tidak ada anak sekolah tatap muka
3) Petugas Belum mempelajari teknologi terkini
b. Metode :
1) Kejadian yang baru
2) Belum ada petunjuk pelaksanaan dalam masa pandemi
41
c. Material :
1) Covid 19
2) menggunakan apd baik penyuluh atau peserta
3) Tingkat kepatuhan menggunakan masker rendah
4) Anggaran puskesmas di alihkan k covid
d. Alat :
1) Kurang update teknologi informatika
2) penyesuaian media penyuluhan kondisi pandemi
42
Gambar 3.2 Diagram Alur Pemecahan Isu
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya di UPTD Puskesmas Selajambe pada masa pandemi
covid 19
2. Standar Operasional Pelayanan Poli Gigi yang belum disesuaikan dengan kondisi Pandemi
3. Belum adanya alur pelayanan dan tata tertib di poli gigi UPTD Puskesmas Selajambe
4. Formulir screning pencegahan Covid 19 bagi pasien sebelum masuk ke Poli Gigi
5. Sarana dan prasarana di poli yang tidak berfungsi maksimal
6. Kurangnya APD Hazmat dalam pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Selajambe
44
D. DISKRIPSI KETERKAITAN ISU DENGAN MANAJEMEN ASN, PELAYANAN
PUBLIK, DAN WHOLE OF GOVERMENT
Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta
pencegahannya di karenakan adanya pandemi covid 19 di UPTD Puskesmas
Selajambe sangat tekait dengan kedudukan ASN dalam NKRI yaitu dalam nilai
pelayanan publik , bahwa isu di atas terkait untuk menjaga tanggung jawab petugas
pelayanan dalam memberikan pelayanan promotif dan preventif terlebih dalam masa
pandemi covid, di samping kita menjaga kesehatan masyarakat , petugas juga harus
menjaga kesehatan petugas kesehatan sendiri dan keluarga.
Keterkaitan isu utama denagan manajemen ASN adalah Melaksanakan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional di tengah situasi pandemi covid 19
serta memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait bidang kesehatan gigi di masa pandemi covid 19.
Keterkaitan isu utama dengan Whole of Goverment adalah adanya
kerjasama, sinergitas dan kolaborasi antara pihak di dalam internal puskesmas
sendiri yaitu antara dokter gigi dengan kepala puskesmas , dengan koordinator
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan perawat gigi , sedangkan kerjasama,
sinergitas dan kolaborasi antara pihak ekternal puskesmas adalah dengan pihak
sekolah, pihak kader kesehatan di desa, dan pihak advertising/ percetakan dalam
hal hal kreatif media promosi.
45
E. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
Berdasarkan hasil analisis Analisis Kriteria Isu Menggunakan ASTRID
(Aktual, Spesifik, Tranformasi, relevan, Inovasi, Dapat diselesaikan sesuai
masa pelatihan), telah ditentukan 1 (satu) isu yang dapat dikembangkan
menjadi berbagai kegiatan untuk penyelesaian masalah dengan melibatkan
komponen yang ada. Dalam rancangan aktualisasi ini terdiri atas tahapan :
1 . Pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau permasalahan yang
terjadi dan harus segera dipecahkan ;
2 . Pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya dalam
daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan, dan output kegiatan ;
3 . Pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan yaitu pelayanan publik, Whole of Government,
dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan baik secara langsung
maupun tidak langsung ;
4 . Pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi ;
5 . Pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata
pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan
terhadap nilai- nilai organisasi.
Rancangan kegiatan aktualisasi adalah Optimalisasi sosialisasi
tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya di
karenakan adanya pandemi covid 19 di UPTD Puskesmas Selajambe
46
47
Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi
48
meningkatka
n mutu
pemerataan
pelayanan
Kesehatan
Prediksi Analisa Jika kegiatan melakukan pengumpulan data pendahuluan tidak menerapkan nilai nilai dasar akuntabilitas :
dampak jika nilai maka akan menyebabkan Data tidak dapat dipertanggung jawabkan dan
nilai ANEKA tidak di etika publik : tidak ada semangat dalam menjalankan kegiatan, tidak memelihara dan menjunjung tinggi etika
terapkan luhur dalam melakukan koordinasi.
2. Melakukan 2. Melakukan 2.1 Persetujuan 2.1 Saya melakukan Kontribusi Visi 1. Ikhlas
konsultasi dan 1 konsultasi dan kepla konsultasi memiliki Menjadikan 2. Jujur
koordinasi dengan koordinasi dengan puskesmas keterkaitan nilai Puskesmas 3. komunikatif
Kepala Puskesmas kepala puskesmas tentang rencana akuntabilitas (hasil Selajambe Maju,
dan pihak sekolah kegiatan berupa konsultasi dapat Mandiri,
risalah rapat dipertanggungjawa Berkualitas serta
bkan, mengutamakan
nasionalisme kepuasan
(musyawarah pelanggan
dalam mengambil dalam seluruh
keputusan), etika aspek pelayanan
publik(bersikap menuju
hormat dan sopan Kuningan
santun), Mandiri, Agamis,
Wog ( Koordinasi dan sejahtera
dengan atasan Kontribusi Misi :
2. Melakukan 2.2 Persetujuan 2.2 Saya melakukan Sesuai dengan
2 konsultasi dan kepla Sekolah konsultasi memiliki misi puskesmas
koordinasi dengan tentang rencana keterkaitan nilai yang ke 1,3
kepala sekolah kegiatan berupa akuntabilitas (hasil yaitu
risalah rapat konsultasi dapat 1Memberikan
dipertanggungjawab pelayanan prima
kan, nasionalisme kepada semua
49
(musyawarah dalam pelanggan
mengambil Puskesmas
keputusan), etika 3Memelihara
publik(bersikap dan meningkatkan
hormat dan sopan mutu pemerataan
santun),Wog ( pelayanan
Koordinasi dengan Kesehatan
atasan)
Prediksi Analisa Jika kegiatan melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kepala Puskesmas tidak menerapkan nilai
dampak jika nilai akuntabilitas : maka data tidak dapat dipertanggung jawabkan,
nilai ANEKA tidak di etika publik : maka tidak bersikap hormat dan santun
terapkan nasionalisme : pengambilan keputusan tidak dilakukan secara musyawaah
3. Melakukan 3. Melakukan 3.1 Persetujuan 3.1 Saya melakukan Kontribusi Visi: 1. Bersih
Sosialisasi 1 konsultasi dengan kepala konsultasi memiliki Menjadikan 2. Ikhlas
Kesehatan Gigi dan kepala puskesmas puskesmas keterkaitan nilai Puskesmas 3. Jujur
Mulut pada masa tentang rencana akuntabilitas Selajambe Maju, 4. komunikatif
pandemi untuk anak kegiatan (kegiatan yang Mandiri,
sekolah dasar dapat Berkualitas serta
melalui daring dipertanggungjawab mengutamakan
dengan media video kan, nasionalisme kepuasan
youtube, poster, (musyawarah dalam pelanggan
dan spanduk mengambil dalam seluruh
keputusan), etika aspek pelayanan
publik(bersikap menuju
hormat dan sopan Kuningan
santun) Mandiri, Agamis,
dan sejahtera
3. Melakukan 3.2 Kesepakatan 3.2 Saya melakukan Kontribusi Misi,
2 koordinasi dengan dengan rekan koordinasi memiliki sesuai dengan
rekan kerja dan kerja dan pihak keterkaitan nilai misi puskesmas
pihak pihak yang pihak terkait Nasionalisme
50
terkait (musyawarah dalam yang ke 1,2,3,4
mengambil :
keputusan), etika 1. Memberikan
publik(bersikap pelayanan
hormat dan sopan prima kepada
santun). WoG semua
(koordinasi dengan pelanggan
atasan dan rekan) Puskesmas
2. Mendorong
3. Membuat materi 3.3 Tersedianya 3.3 Saya melakukan
3 kemandirian
penyuluhan materi pembuatan materi
kesehatan gigi dan penyuluhan memiliki keterkaitan Hidup Bersih
mulut secara umum kesehatan gigi nilai Komitmen dan Sehat bagi
dengan dan mulut mutu (melakukan keluarga dan
menggunakan kegiatan inovatif masyarakat
media video dengan sepenuh 3. Memelihara dan
youtube, poster, alat hati), Etika Publik, meningkatkan
peraga gigi yang Nasionalisme mutu
dilaksanakan secara pemerataan
daring pelayanan
3. Menyiapkan daftar 3.4 Terisinya daftar 3.4 Saya membuat Kesehatan;
4 hadir penyuluhan hadir peserta daftar hadir dalam 4. Menjadikan
kesehatan melakukan kegiatan Puskesmas
kesehatan gigi dan penyuluhan memiliki sebagai Pusat
mulut. keterkaitan dengan Konsultasi
penuh tanggung Pembangunan
jawab Berwawasan
Akuntabilitas Kesehatan dan
Lingkungan
51
saat sosialisasi. membuat keterkaitan nilai
penyuluhan Komitmen mutu
menjadi menarik (melakukan
kegiatan inovatif
dengan sepenuh
hati).
Prediksi Analisa Jika kegiatan melakukan sosialisasi Kesehatan Gigi dan Mulut pada masa pandemi untuk anak sekolah dasar
dampak jika nilai melalui daring dengan media video youtube/ poster, leaflet tidak menerapkan nilai maka :
nilai ANEKA tidak di Akuntabilitas : tidak ada sara tanggung jawab dalam menjalankan penyuluhan
terapkan Nasionalisme : tidak memiliki rasa persatuan dan musyawarah mufakat
etika publik : tidak bersikap hormat dan sopan
Komitmen mutu : tidak melakukan kegiatan yang inovatif dan sepenuh hati
4. Melakukan 4. Melakukan 4.1 Persetujuan 4.1 Saya melakukan Kontribusi Visi : 1. Bersih
Penyuluhan 1 konsultasi dengan kepala konsultasi memiliki Menjadikan
Kesehatan Gigi dan kepala puskesmas puskesmas keterkaitan nilai Puskesmas 2. Ikhlas
Mulut pada tentang rencana akuntabilitas Selajambe Maju,
masyarakat dengan kegiatan (kegiatan yang Mandiri,
menerapkan dapat
52
protokol kesehatan dipertanggungjawab Berkualitas serta 3. Jujur
dengan media kan, nasionalisme mengutamakan
poster, spanduk, (musyawarah dalam kepuasan 4. aman
dan video youtube mengambil pelanggan
keputusan), etika dalam seluruh 5. komunikatif
publik(bersikap aspek pelayanan
hormat dan sopan menuju
santun), Kuningan
Mandiri, Agamis,
4. Melakukan 4.2 Terjalinnya 4.2 Saya melakukan dan sejahtera
2 koordinasi dengan koordinasi koordinasi memiliki Kontribusi Misi,
rekan kerja dan dengan pihak keterkaitan nilai sesuai dengan
pihak terkait pihak yang Nasionalisme misi puskesmas
terkait (musyawarah dalam yang ke 1,2,3,4
mengambil :
keputusan), etika 1. Memberikan
publik(bersikap pelayanan
hormat dan sopan prima
santun). Wog ( kepada
koordinasi dengan semua
lintas sektor yaitu pelanggan
perangkat desa
Puskesmas
setempat )
2. Mendorong
kemandirian
4. Membuat materi 4.3 Tersedianya 4.3 Saya melakukan Hidup Bersih
3 penyuluhan materi pembuatan materi dan Sehat
kesehatan gigi dan penyuluhan memiliki keterkaitan bagi
mulut pada kesehatan gigi nilai Komitmen keluarga dan
masyarakat dengan dan mulut mutu (melakukan masyarakat
menggunakan kegiatan inovatif 3. Memelihara
video, poster, dengan sepenuh
53
spanduk dan hati). dan
peragaan langsung. meningkatka
n mutu
4. Menyiapkan daftar 4.4 Tersedia daftar 4.4 Saya melakukan pemerataan
4 hadir untuk hadir peserta kegiatan pelayanan
komitmen menjaga penyuluhan memiliki Kesehatan;
kesehatan gigi dan keterkaitan dengan
4. Menjadikan
mulut. penuh tanggung
Puskesmas
jawab
Akuntabilitas sebagai
Pusat
4. Melakukan 4.5 Terlaksananya 4.5 Saya melakukan Konsultasi
5 penyuluhan penyuluhan penyuluhan memiliki Pembangun
Kesehatan Gigi dan Kesehatan Gigi keterkaitan nilai an
Mulut pada dan Mulut pada Komitmen mutu Berwawasan
masyarakat secara masyarakat (melakukan Kesehatan
tatap muka dengan dengan kegiatan inovatif dan
menerapkan menerapkan dengan sepenuh Lingkungan
protokol kesehatan protokol hati), melakukan
dengan media kesehatan penyuluhan dengan
video, spanduk, penuh tanggung
poster , dan model jawab
gigi Akuntabilitas
Prediksi Analisa Jika kegiatan melakukan Melakukan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada masyarakat dengan
dampak jika nilai menerapkan protokol kesehatan tidak menerapkan nilai maka :
nilai ANEKA tidak di Akuntabilitas : tidak ada sara tanggung jawab dalam menjalankan penyuluhan
terapkan Nasionalisme : tidak memiliki rasa persatuan dan musyawarah mufakat
etika publik : tidak bersikap hormat dan sopan
Komitmen mutu : tidak melakukan kegiatan yang inovatif dan sepenuh hati
5. Membuat media 5. Melakukan 5.1 Persetujuan 5.1 Saya melakukan Kontribusi Visi : 1. Ikhlas
promosi kesehatan 1 konsultasi dengan kepala konsultasi memiliki
54
berupa poster, kepala puskesmas puskesmas keterkaitan nilai Menjadikan 2. Jujur
spanduk, dan video tentang rencana akuntabilitas Puskesmas
youtube. kegiatan (kegiatan yang Selajambe Maju, 3. komunikatif
dapat Mandiri,
dipertanggungjawab Berkualitas serta
kan, nasionalisme mengutamakan
(musyawarah dalam kepuasan
mengambil pelanggan
keputusan), etika dalam seluruh
publik(bersikap aspek pelayanan
hormat dan sopan menuju
santun) Kuningan
Mandiri, Agamis,
5. Membuat desain 5.2 Tersedianya 5.2 Saya melakukan dan sejahtera
2 media promosi media promosi pembuatan materi Kontribusi Misi,
berupa kesehatan gigi memiliki keterkaitan sesuai dengan
poster,spaduk, dan mulut dalam nilai Komitmen misi puskesmas
video youtube bentuk mutu (melakukan yang ke 1,2,4 :
poster/leflet/ kegiatan inovatif 1 Menggerakan
spaduk/ video dengan sepenuh Pembangunan
youtube hati Inovatif Berwawasan
membuat media Kesehatan di
promosi sesuai wilayah Kerjanya.
dengan Memberikan
perkembangan pelayanan prima
informasi dan kepada semua
teknologi) pelanggan
Puskesmas
2 Mendorong
kamandirian Hidup
Bersih dan Sehat
bagi keluarga dan
55
masyarakat
4 Menjadikan
Puskesmas
sebagai Pusat
Konsultasi
Pembangunan
Berwawasan
Prediksi Analisa Jika kegiatan m Membuat media promosi kesehatan berupa poster/ leflet/ spanduk/ video youtube. tidak
dampak jika nilai menerapkan nilai maka :
nilai ANEKA tidak di Akuntabilitas : isi dari media penyuluhan tidak dapat di pertanggung jwabkan
terapkan Nasionalisme : tidak melakukan musyawarah dalam penentuan isi media penyuluhan
etika publik : tidak bersikap hormat dan sopan rekan kerja
Komitmen mutu : tidak melakukan kegiatan yang inovatif dan sepenuh hati
6. Melakukan 6. Melakukan 6.1 Persetujuan 6.1 Saya melakukan Kontribusi Visi : 1. Bersih
pelayanan 1 konsultasi dengan kepala konsultasi memiliki Menjadikan
konsultasi dan kepala puskesmas. puskesmas keterkaitan nilai Puskesmas 2. Ikhlas
tindakan Gigi Mulut tentang rencana akuntabilitas Selajambe Maju,
di Puskesmas kegiatan (kegiatan yang Mandiri,
Selajambe untuk dapat Berkualitas serta 3. Jujur
masyarakat pasca dipertanggungjawab mengutamakan
mendapatkan kan, nasionalisme kepuasan 4. aman
sosialisasi. (musyawarah dalam pelanggan
mengambil dalam seluruh 5. komunikatif
keputusan), etika aspek pelayanan
publik(bersikap menuju
hormat dan sopan Kuningan
santun) Mandiri, Agamis,
dan sejahtera
6. Pasien mendaftar di 6.2 Tersedianya 6.2 Tersedianya nomer
56
2 loket pendaftaran nomer antrian antrian memiliki Kontribusi Misi,
sesuai alur keterkaitan nilai sesuai dengan
pelayanan Anti korupsi misi puskesmas
Puskesmas (melakukan yang ke 1,2,3,4
Selajambe pelayanan sesuai :
urutan), 1. Memberikan
Komitemen Mutu pelayanan
(memberikan prima kepada
pelayanan yang semua
inivatif yang pelanggan
bermutu),
Puskesmas
2. Mendorong
6. Pasien 6.3 Pasien 6.3 Saya melakukukan kemandirian
3 mendapatkan mendapatkan pelayanan Hidup Bersih
konsultasi dan pelayanan kesehatan gigi dan dan Sehat
pelayanan kesehatan dan mulut sesuai bagi keluarga
kesehatan gigi dan konsultasi dengan nilai etika dan
mulut tentang gigi dan publik (melayani masyarakat
mulut pasien dengan 3. Memelihara
hormat dan sopan), dan
Akuntabilitas meningkatkan
(melaksanakan mutu
tugas dengan pemerataan
penuh tanggung
pelayanan
jawab),
Kesehatan;
Nasionalisme (
melayani 4. Menjadikan
masyarakat dengan Puskesmas
sepenuh hati), sebagai Pusat
Konsultasi
57
6. Mengisi dan menulis 6.4 Tersedianya 6.4 Mengisi rekam Pembanguna
4 seluruh tindakan rekam medik medik sesuia n
konsultasi dan untuk dengan nilai Berwawasan
tindakan pelayanan menuliskan Akuntabilitas Kesehatan
kesehatan gigi dan segala tindakan (melaksanakan dan
mulut dan kunsultasi tugas yang dapat di Lingkungan
yang telah di pertanggungjawabk
dapatkan pasien an), Komitmen
Mutu (melakukan
pelayanan dengan
Inovatif yang
bermutu)
Prediksi Analisa Jika kegiatan Melakukan pelayanan konsultasi dan tindakan Gigi Mulut di Puskesmas Selajambe untuk
dampak jika nilai masyarakat pasca mendapatkan sosialisasi tidak menerapkan nilai :
nilai ANEKA tidak di Akuntabilitas : Tindakan pelayanan gigi dan mulut tidak dapat di pertanggung jawabkan
terapkan Nasionalisme : tidak melayani masyarakat dengan semangat dan sepenuh hati
etika publik : tidak bersikap hormat dan sopan kepada pasien
Komitmen mutu : tidak melakukan pelayanan yang inovatif dan bermutu
Anti korupsi : tidak melakukan pelayanan secara adil
7. Pengisian “BUKU 7. Melakukan 7.1 Persetujuan 7.1 Saya melakukan Kontribusi Visi : 1. Ikhlas
DIARY GIGIQU” 1 konsultasi dengan kepala konsultasi memiliki Menjadikan
yang berisi evaluasi kepala puskesmas. puskesmas keterkaitan nilai Puskesmas 2. Jujur
kegiatan yang tentang rencana akuntabilitas Selajambe Maju,
dilakukan. kegiatan (kegiatan yang Mandiri, 3. komunikatif
dapat Berkualitas serta
dipertanggungjawab mengutamakan
kan, nasionalisme kepuasan
(musyawarah dalam pelanggan
mengambil dalam seluruh
keputusan), etika
58
publik(bersikap aspek pelayanan
hormat dan sopan menuju
santun) Kuningan
Mandiri, Agamis,
dan sejahtera
7. Membuat buku diary 7.2 Adanya buku 7.2 Saya melakukan Kontribusi Misi,
2 yang berisi hasil diary yang berisi pengisian diary sesuai dengan
kegiatan yang kinerja yang memiliki misi puskesmas
dilakukan dan kasus terdapat penyulit keterkaitan nilai yang ke 1,3 :
yang dialami pasien sebagai bahan akuntabilitas 1 Memberikan
sebagai bahan evaluasi dan (kegiatan yang pelayanan prima
evaluasi kinerja serta hasil edukasi dapat kepada semua
hasil edukasi kepada kepada pasien dipertanggungjawa pelanggan
pasien untuk untuk bkan), anti Puskesmas
selanjutnya di selanjutnya korupsi 3 Memelihara
laporkan kepada dilaporkan (Melakukan dan meningkatkan
Kepala Puskesmas kepada Kepala rekapan hasil mutu pemerataan
Puskesmas. kegiatan dengan pelayanan
jujur, dan Kesehatan
bertanggung
jawab).
59
dipertanggungjawa
bkan),
nasionalisme
(musyawarah
dalam evaluasi),
Anti Korupsi
(melaporkan
kegiatan yang di
lakukan dengan
sebenar benarnya)
Prediksi Analisa Jika kegiatan Melakukan pelayanan konsultasi dan tindakan Gigi Mulut di Puskesmas Selajambe untuk
dampak jika nilai masyarakat pasca mendapatkan sosialisasi tidak menerapkan nilai :
nilai ANEKA tidak di Akuntabilitas : catatan tidak dapat di pertanggung jawabkan
terapkan Nasionalisme : tidak melakukan musyawarah dalam evaluasi kegiatan
etika publik : tidak bersikap hormat dan sopan kepada pimpinan
Anti korupsi : tidak membuat catatan dengan apa adanya dan jujur
60
F. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan
Setelah dilakukan pemecahan isu menjadi kegiatan dan menyusun tahapan kegiatan, maka diperlukan jadwal kegiatan
dalam rangka pelaksanaan aktualisasi dan habituasi di UPTD Puskesmas Selajambe pada tanggal 18 Juni 2021 - 23 Juli 2021,
sehingga kegiatan aktualisasi dan habituasi dapat berjalan dengan baik dan maksimal, adapun jadwal kegiatan yang telah
disusun tercantum dalam tabel 3.5
Bulan/ Tanggal
Juni Juli
No Kegiatan Bukti Kegiatan
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Melakukan
1. pengumpulan data V V 1) Foto hasil kegiatan
pendahuluan
61
Melakukan 1) Notulen hasil konsultasi
konsultasi dan dengan Kepala
Puskesmas dan PJ UKP
koordinasi 2) Foto kegiatan konsultasi
2. dengan Kepala V V V V
Puskesmas dan
Pihak Sekolah
Melakukan 1) Notulen hasil konsultasi
Sosialisasi dengan Kepala
Puskesmas
Kesehatan Gigi
2) Surat persetujuan
dan Mulut pada kegiatan
masa pandemi 3) Foto kegiatan konsultasi
untuk anak 4) Materi sosialisasi dengan
V V V V V V V V V
3. sekolah dasar video/poster/leaflet.
melalui daring 5) Foto kegiatan saat
dengan media memberikan materi
6) Foto pemberian
video youtube,
souvenir
poster, dan 7) Daftar hadir peserta
spanduk
62
1) Notulen hasil
konsultasi dengan
Melakukan Kepala Puskesmas
Penyuluhan 2) Surat persetujuan
Kesehatan Gigi kegiatan
dan Mulut pada 3) Foto kegiatan
masyarakat konsultasi
dengan 4) Materi sosialisasi
menerapkan V V V V V V V V V dengan lcd dan
poster/leaflet/phanto
4. protokol m gigi.
kesehatan 5) Foto kegiatan saat
melalui media memberikan materi
video youtube, 6) Foto pemberian
poster, dan souvenir
spanduk 7) Daftar hadir peserta
63
Melakukan 1) Notulen hasil konsultasi
pelayanan dengan Kepala
Puskesmas
konsultasi dan
2) Foto kegiatan konsultasi
tindakan Gigi 3) Foto pelayanan kesehatan
Mulut di gigi dan mulut di
Puskesmas puskesmas Selajambe
6. V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Selajambe
untuk
masyarakat
pasca
mendapatkan
sosialisasi
Pengisian 1) Notulen hasil konsultasi
“BUKU DIARY dengan Kepala
Puskesmas
GIGIQU” yang
7. V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 2) Foto kegiatan konsultasi
berisi evaluasi 3) Foto Buku Diary GigiQu
kegiatan yang yang telah terisi catatan
dilakukan. selama kegiatan
64
BAB IV
AKTUALISASI
65
kesehatan Sekolah (UKS), dan perawat gigi
66
Gambar 4.3 Foto konsultasi dengan Kepala
Puskesmas
67
2. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kepala Puskesmas dan pihak
sekolah
SDN 3 Selajambe
4. Tahap Kegiatan 4.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan
kepala puskesmas
68
Wog ( Koordinasi dengan atasan)
69
protokol kesehatah, karena berdasarkan pengalaman
mengajar daring banyak di temui kendala seperti tidak
semua siswa memiliki laptop dan gadget, sinyal yang
tidak stabil, tingkat kehadiran yang sangat kurang.
10. Analisa dampak jika akuntabilitas:
maka data tidak dapat dipertanggung jawabkan,
nilai nilai ANEKA tidak
di terapkan
etika publik :
maka tidak bersikap hormat dan santun
nasionalisme :
pengambilan keputusan tidak dilakukan secara
musyawaah
3. Melakukan Sosialisasi Kesehatan Gigi dan Mulut pada masa pandemi untuk
anak sekolah dasar melalui tatap muka dengan media video youtube, poster,
spanduk
No. Rencana Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil
1. Sumber Kegiatan Pelayanan Publik
2. Tanggal Pelaksanaan 18 – 26 Juni 2021
3. Lokasi/Tempat UPTD Puskesmas Selajambe
4. Tahap Kegiatan 4.1 Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
70
4.6 Melakukan penyuluhan Melakukan Sosialisasi
Kesehatan Gigi dan Mulut pada masa ublic r untuk
anak sekolah dasar melalui video youtube, poster,
dan spanduk dengan tatap muka sesuai protokol
kesehatan
71
5.3 Tersedianya materi penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut
72
Gambar 4.13 Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
pada anak sekolah
6. Nilai-nilai ANEKA 6.1 Saya melakukan konsultasi memiliki keterkaitan nilai
akuntabilitas (kegiatan yang dapat
yang diaktualisasikan
dipertanggungjawabkan, nasionalisme (musyawarah
dalam mengambil keputusan), etika publik(bersikap
hormat dan sopan santun)
6.2 Saya melakukan koordinasi memiliki keterkaitan nilai
Nasionalisme (musyawarah dalam mengambil
keputusan), etika ublic(bersikap hormat dan sopan
santun). WoG (koordinasi dengan atasan dan rekan)
6.3 Saya melakukan pembuatan materi memiliki
keterkaitan nilai Komitmen mutu (melakukan kegiatan
inovatif dengan sepenuh hati), Etika Publik,
Nasionalisme
6.4 Saya melakukan kegiatan penyuluhan memiliki
keterkaitan dengan penuh tanggung jawab
Akuntabilitas
6.5 Saya menyiapkan souvenir memiliki keterkaitan nilai
Komitmen mutu (melakukan kegiatan inovatif dengan
sepenuh hati).
6.6 Saya melakukan penyuluhan memiliki keterkaitan nilai
Komitmen mutu (melakukan kegiatan inovatif dengan
sepenuh hati), Akuntabilitas (melakukan penyuluhan
dengan penuh tanggung jawab)
7. Kontribusi terhadap 7.1 Kontribusi Visi :
Menjadikan Puskesmas Selajambe Maju, Mandiri,
Visi Misi Organisasi
Berkualitas serta mengutamakan kepuasan
pelanggan dalam seluruh aspek pelayanan menuju
Kuningan Mandiri, Agamis, dan sejahtera
7.2 Kontribusi Misi :
sesuai dengan misi puskesmas yang ke 1,2,3,4 :
1. Memberikan pelayanan prima kepada semua
pelanggan Puskesmas
2. Mendorong kemandirian Hidup Bersih dan Sehat
bagi keluarga dan masyarakat
3. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan
73
pelayanan Kesehatan;
4. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Konsultasi
Pembangunan Berwawasan Kesehatan dan
Lingkungan
74
3. Lokasi/Tempat Kantor Desa Ciberung Kecamatan Selajambe
4. Tahap Kegiatan 4.1 Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
75
Gambar 4.14 Materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
pada masa pandemi covid 19
76
Gambar 4.16 Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
di desa Ciberung
6. Nilai-nilai ANEKA 6.1 Saya melakukan konsultasi memiliki keterkaitan nilai
akuntabilitas (kegiatan yang dapat
yang
dipertanggungjawabkan, nasionalisme (musyawarah
diaktualisasikan dalam mengambil keputusan), etika publik(bersikap hormat
dan sopan santun),
77
Lingkungan
3. Jujur
4. aman
5. komunikatif
5. Membuat media promosi kesehatan berupa poster, spanduk, dan video youtube.
No. Rencana Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil
1. Sumber Kegiatan Inovasi
2. Tanggal Pelaksanaan 18 – 23 Juni 2021
3. Lokasi/Tempat UPTD Puskesmas Selajambe
4. Tahap Kegiatan 4.1 Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
78
Ga
mbar 4.15 Media promosi kesehatan gigi mulut terdiri
dari video, poster, dan spanduk
Link video youtube :https://youtu.be/hMHgz_DOxJI
79
10. Analisa dampak jika Akuntabilitas :
isi dari media penyuluhan tidak dapat di pertanggung
nilai nilai ANEKA tidak
jwabkan
di terapkan Nasionalisme :
tidak melakukan musyawarah dalam penentuan isi media
penyuluhan
etika publik :
tidak bersikap hormat dan sopan rekan kerja
Komitmen mutu :
tidak melakukan kegiatan yang inovatif dan sepenuh hati
80
Gambar 4.16 Nomer antrian puskesmas Selajambe
5.3 Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan dan konsultasi
tentang gigi dan mulut
81
Mutu (memberikan pelayanan yang inivatif yang bermutu),
6.3 Saya melakukukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
sesuai dengan nilai etika publik (melayani pasien dengan
hormat dan sopan), Akuntabilitas (melaksanakan tugas
dengan penuh tanggung jawab), Nasionalisme ( melayani
masyarakat dengan sepenuh hati),
c. Jujur
d. aman
e. komunikatif
82
etika publik : tidak bersikap hormat dan sopan kepada pasien
Komitmen mutu :
tidak melakukan pelayanan yang inovatif dan bermutu
Anti korupsi :
tidak melakukan pelayanan secara adil
7. Pengisian “BUKU DIARY GIGIQU” yang berisi evaluasi kegiatan yang dilakukan
83
5.2 Adanya buku diary yang berisi kinerja yang terdapat
penyulit sebagai bahan evaluasi dan hasil edukasi
kepada pasien untuk selanjutnya dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas
6. Nilai-nilai ANEKA yang 6.1 Saya melakukan konsultasi memiliki keterkaitan nilai
akuntabilitas (kegiatan yang dapat
diaktualisasikan
dipertanggungjawabkan, nasionalisme (musyawarah
dalam mengambil keputusan), etika publik(bersikap
hormat dan sopan santun)
84
8. Penguatan Nilai-Nilai 8.1 a. Ikhlas
Organisasi b. Jujur
c. komunikatif
9. Evaluasi Kegiatan ini berjalan lancar dan sesuai rencana
10. Analisa dampak jika Akuntabilitas :
catatan tidak dapat di pertanggung jawabkan
nilai nilai ANEKA tidak
Nasionalisme :
di terapkan
tidak melakukan musyawarah dalam evaluasi kegiatan
etika publik :
tidak bersikap hormat dan sopan kepada pimpinan
Anti korupsi:
tidak membuat catatan dengan apa adanya dan jujur
85
5. Menjadikan Puskesmas sebagai pusat penunjang pemeriksaan
kesehatan tingkat pertama.
Kegiatan Aktualisasi ini juga mendukung motto Puskesmas
Selajambe yaitu “Bekerja Ikhlas, Tuntas, Cerdas dan Berkualitas”.
Kegiatan Aktualisasi ini juga sejalan dengan tata nilai
Puskesmas Selajambe yaitu Bersih, Ikhlas, Jujur, Aman,
Komunikatif
Bersih : Memberikan pelayanan kepada semua
pelanggan dengan mengutamakan
kebersihan meliputi kebersihan alat, tempat
dan petugas;
Ikhlas : Memberikan pelayanan kepada seluruh
lapisan masyarakat sesuai kebutuhan, tanpa
diskriminasi dan tanpa mengharap imbalan;
Jujur : Sikap keterbukaan dalam pelayanan, dengan
aturan kerja yang jelas, ringkas dan tuntas
sehingga bisa dipahami oleh sasaran
pelayanan;
Aman : Memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap
pengguna layanan kesehatan;
Komunikatif : Setiap pelayanan dilakukan secara komunikatif
serta responsif dalam menanggapi masalah
pelayanan kesehatan di wilayah kerja.
Kegiatan Aktualisasi tersebut juga sejalan dengan budaya kerja
Puskesmas Selajambe “ SeLaJamBe CeRah”. Kependekkan dari
“Senyum, Layani, Jaminan Aman, Bersih, Cepat dan Ramah”.
86
meningkatkan peran serta Pimpinan dan Tenaga Kesehatan dalam
masa pandemi covid 19 dalam bidang promosi dan preventif, meskipun
dalam masa pandemi covid yang menyebabkan kegiatan kegiatan
promosi dan preventif banyak di kurangi, tetapi tidak mengurangi tekad
kami sebagian tenaga kesehatan garda terdepan untuk menjalankan
tugas dan fungsi utama Puskesmas yaitu sebagai pelaksana kegiatan
promosi dan preventif sesuai dengan Permenkes 43 tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
4.1.2.3 Pribadi
Kegiatan Aktualisasi Optimalisasi sosialisasi tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya di
karenakan adanya pandemi covid 19 di UPTD Puskesmas
Selajambe mempunyai manfaat bagi pribadi sendiri yaitu
Meningkatkan peran tenaga kesehatan gigi pada masa pandemi Covid
19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sebagai ASN
yang bekerja di sektor kesehatan sebagai seorang dokter gigi, sudah
seharusnya memegang teguh nilai-nilai dasar ASN ketika menjalankan
tugas dan fungsinya baik di dalam gedung maupun di luar gedung.
Dokter gigi diharapkan mampu meningkatkan pelayanan publik
kesehatan gigi dan mulut di UPTD Puskesmas Selajambe sesuai Nilai
dasar ASN (ANEKA), sebagai tenaga kesehatan diharapkan mampu
mewujudkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal bagi
masyarakat. Sebagai ASN, dokter gigi juga diharapkan mampu
mengimplementasikan nilainilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA)
yang nantinya menjadi pegangan dan pedoman.
87
biasanya di lakukan seperti Posyandu, Prolanis, dan Usaha Kesehatan Gigi
Masyarakat Desa.
Dengan adanya pandemi covid 19 ini juga menyebabkan banyak kegiatan
yang dilakukan secara online termasuk pembelajaran sekolah juga dilakukan secara
online/ daring, akan tetapi penerapan pembelajaran online/daring bagi siswa sekolah
juga memiliki banyak kendala yaitu di antaranya tidak semua siswa memiliki laptop
atau smartphone, tidak semua orang tua siswa menguasai teknologi digital, serta
jaringan seluler yang belum cukup baik menjangkau seluruh wilayah.
88
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Isu yang dipilih dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai
dasar ASN yaitu Optimalisasi sosialisasi kesehatan gigi dan mulut serta
pencegahannya pada masa pandemi covid 19 di UPTD Puskesmas
Selajambe. Guna menjawab dan menyelesaikan permasalahan tersebut,
seluruh kegiatan aktualisasi dan habituasi diarahkan dan difokuskan pada
Peningkatan Promosi Pentingnya menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di masa
Pandemi Covid 19 di Wilayah UPTD Puskesmas selajambe Kabupaten
Kuningan yang diimplementasikan melalui 7 (Tujuh) kegiatan, meliputi:
1) Melakukan pengumpulan data pendahuluan
2) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kepala Puskesmas dan
pihak sekolah
3) Melakukan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada masyarakat
dengan menerapkan protokol kesehatan
4) Melakukan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada masyarakat
dengan menerapkan protokol kesehatan
5) Membuat media promosi kesehatan berupa poster, spanduk, dan video
youtube.
6) Melakukan pelayanan konsultasi dan tindakan Gigi Mulut di Puskesmas
Selajambe untuk masyarakat pasca mendapatkan sosialisasi.
7) Pengisian “BUKU DIARY GIGIQU” yang berisi evaluasi kegiatan dan
masukan selama kegiatan aktualisasi dan habituasi.
Hasil kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilakukan bertujuan untuk
Meningkatan pengetahuan Masyarakat tentang pentingnya menjaga
Kesehatan Gigi dan Mulut pada masa pandemi covid 19 di Wilayah UPTD
Puskesmas Selajambe Kabupaten Kuningan serta meningkatkan peran
tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Selajambe khususnya Dokter gigi dan
Perawat gigi dalam memberi edukasi promotif dan preventif kepada
masyarakat sebagai dukungan terhadap visi dan misi Puskesmas. Selain itu,
6 kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilakukan juga bertujuan untuk
mengetahui proses penerapan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) melalui
89
beberapa kegiatan. Adapun uraian secara terperinci hasil dari setiap kegiatan
yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengumpulan data pendahuluan kepada pihak terkait guna
mendapatkan data dan informasi yang dapat di pertanggung jawabkan
agar kegiatan aktualisasi dan habituasi dapat terlaksana dengan
lancar.
2. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kepala Puskesmas dan
pihak sekolah guna mendapatkan dukungan dan masukan dari kepala
puskesmas, rekan kerja , pihak sekolah dan aparat kampung untuk
melakukan kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut.
3. Melakukan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada masyarakat
dengan menerapkan protokol kesehatan dapat terlaksana dengan
lancar dengan adanya dukungan dari berbagai pihak terkait dan
masukan dari pihak sekolah untuk melakukan promosi ksehatan
secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara
tertib.
4. Terlaksanya Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada masyarakat
dengan menerapkan protokol kesehatan dengan lancar, kegiatan
tersebut di lakukan di sela sela kegiatan vaksinasi covid 19 di desa
Ciberung.
5. Tersedianya media promosi kesehatan berupa poster, spanduk, dan
video youtube yang berguna sebagai media penyampaian informasi
yang di sesuaikan dengan kondisi pandemi covid 19.
6. Terlaksananya pelayanan konsultasi dan tindakan Gigi Mulut di
Puskesmas Selajambe untuk masyarakat pasca mendapatkan
sosialisasi dengan lancar , kegiatan ini berisi menerima konsultasi dan
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah
dan masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku
pada masa pandemi covid 19.
7. Tersedianya “BUKU DIARY GIGIQU” yang berisi evaluasi kegiatan
dan masukan selama kegiatan aktualisasi dan habituasi.
Seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan beberapa
kendala yang ditemui dapat teratasi dengan baik oleh penulis dengan
bantuan mentor dan rekan kerja penulis di UPTD Puskesmas Kedungreja
90
Kabupaten Cilacap. Adapun nilai-nilai ANEKA yang telah diaktualisasikan
dapat tercapai dan melebihi dari yang dirancangkan pada laporan aktualisasi.
5.2 Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi dengan nilai-
nilai ANEKA memberikan dampak yang positif baik untuk CPNS, Anak Sekolah,
masyarakat maupun unit atau organisasi perangkat daerah tempat bekerja. Berikut
beberapa rekomendasi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi peserta latsar
Menjadi tenaga kesehatan yang mampu menjalankan tugas dan fungsi sesuai
jabatan yang di emban sehingga lebih sering berinteraksi langsung dengan
masyarakat. Melayani masyarakat tidak hanya di dalam gedung tapi juga di
luar gedung dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA
2. Bagi UPTD Puskesmas Selajambe
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan di masa pandemi
sebagai bentuk peran puskesmas di bidang promosi dan preventif kesehatan
dengan tetap menjalankan standat kesehatan yang berlaku pada masa
pandemi covid 19, terlebih kegiatan UKGS dan UKGMD tidak bisa di lakukan
secara rutin pada masa pandemi ini.
3. Bagi anak
Aktif mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di masa
pandemi akan membantu anak anak mencegah kejadian sakit gigi, karena
pada masa pandemi pelayanan kesehatan gigi dan mulut tidak bisa berjalan
seperti sebelum adanya pandemi.
4. Bagi Masyarakat
Mendorong masyarakat untuk aktif mengetahui informasi pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut pada masa pandemi , karena pelayanan kesehatan
igi dan mulut tidak seoptimal seperti sebelum adanya pandemi.
91
DAFTAR PUSTAKA
Gita, & Kartini. (2016). Rencana Aksi Nasional Pelayanan Gigi dan Mulut tahun
2015-2019. Jakarta.
Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS " Manajemen
Aparatur Sipil Negara ". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Ferrijana, S., Suhartono, B., & Erawanto, S. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS " Kesiapsiagaan Bela Negara ". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R., & Imbaruddin, A. (2015). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II " Etika Publik ". Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., & Allo, E. L. (2015). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan " Akuntabilitas ". Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Yuniarsih, T., & Taufiq, M. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan "
Komitmen Mutu ". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
92
LAMPIRAN – LAMPIRAN
2. Foto kegiatan koordinasi dan pengumpulan data dengan Kepala tata usaha,
penanggung jawab usaha kesehatan masyarakat, penanggung jawab usaha
kesehatan sekolah
93
3. Foto Daftar kunjungan poli gigi awal tahun 2021
94
2. Foto lembar persetujuan mentor dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi dan
habituasi
3. Foto Kegiatan konsultasi dan koordinasi dengan rekan kerja (perawat gigi )
95
4. Foto Kegiatan konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait yaitu kepala
sekolah dan guru kelas SDN 3 Selajambe
96
2. Phantom gigi untuk praktek menggosok gigi
97
5. Pembagian masker bagi peserta yang belum memakai masker
98
7. Pembagian doorprise bagi peserta yang aktif
99
9. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan protokol kesehatan yang tertib
100
2. Media promosi kesehatan gigi dan mulut
101
4. Daftar Hadir
102
Lampiran kegiatan 5 Kegiatan membuat media promosi kesehatan berupa
poster, spanduk, dan video youtube.
103
3. Media Promosi berupa poster
104
105
4. Pemasangan wall paper di ruangan poli gigi
106
Lampiran Kegiatan 6 Kegiatan melakukan pelayanan konsultasi dan tindakan
Gigi Mulut di Puskesmas Selajambe untuk masyarakat pasca mendapatkan
sosialisasi.
1. Nomor Antrian UPTD Puskesmas Selajambe
107
Kegiatan 7 Kegiatan Pengisian “BUKU DIARY GIGIQU” yang berisi evaluasi
kegiatan yang dilakukan
1. Buku Kegiatan GigiQu
108
109