Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

R DENGAN CKD
Disusun guna melengkapi tugas Stase Keperawatan Medikal dengan Dosen
Pembimbing Dr. Rondhianto, S.Kep., Ns., M.Kep

oleh
Andhika Satriya Putra
NIM 182310101112

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET, TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021

1
KASUS
Seorang wanita usia 61 tahun dirawat di RSBS dengan keluhan utama nyeri pada
abdomen dan mual sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, sakit kepala sudah
dirasakan sejak 3 minggu sebelumnya, hilang timbul, sakit dirasakan diseluruh
kepala Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, tekanan darah pada
lengan kanan, lengan kiri, tungkai kanan, dan tungkai kiri didapatkan hasil secara
berurutan yaitu 190/120 mmHg, 160/90, sistolik 180 mmHg , sistolik 155 mmHg,
nadi 92 kali/menit regular, nafas 20 kali/menit dan temperatur 37º C. Mata
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Jantung dan paru-paru dalam batas
normal. Pemeriksaan abdomen ditemui bising pada regio hipokondrium kanan dan
regio costovertebre angle kanan dan tidak ditemukan edema pada kedua tungkai.
Hasil laboratorium: Darah rutin dalam batas normal, urinalisa didapatkan dalam
batas normal. Fungsi ginjal: ureum dan kreatinin dalam batas normal, profil lipid
dalam batas normal. Rontgen thorak PA ditemukan jantung dan paru dalam batas
normal. Hasil USG ginjal: sonografi kedua ginjal sesuai dengan gambaran ginjal
normal. Hasil angiografi arteri renalis: stenosis 80-90% pada arteri renalis dextra.
Hasil funduskopi didapatkan retinopati hipertensi KW I.

2
I. Identitas Klien
Nama : Ny. R No. RM : 120313
Umur : 61 tahun Pekerjaan :-
Jenis Kelamin :P Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 31-10-21
Pendidikan :- Tanggal Pengkajian : 1-11-21
Alamat : Dusun Krajan Sumber Informasi : Klien dan keluarga

II. R
i
w
a
y
a
t
K
e
s
e
h
a
t
a
n
1. D
i
a
g
n
o
s
a
M
e
d
i
k
:

3
CKD
2. Keluhan Utama:
Nyeri pada Abdomen, Mual, sesak
3. Riwayat penyakit sekarang:
Mual, terbaring lemas, sesak
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami dan hospitalisasi :
CKD, DM, TBC
b. Alergi (obat, makanan, plester, dingin, debu dll):
Pirazinamid
c. Imunisasi:
Tidak terkaji
d. Kebiasaan/pola hidup/life style: (PHBS, makan, minum,
istirahat)
Tidak Terkaji
e. Obat-obat yang digunakan:
Tidak Terkaji
5. Riwayat penyakit keluarga:
Tidak Terkaji

4
Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
…….. : Tinggal serumah
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Keluarga mengatakan klien tidak akan mau untuk dibawa ke RS apabila keluhan yang
dirasakan tidak begitu parah. Klien biasanya hanya meminum obat apotek untuk
meredakan gejala yang klien rasakan
Interpretasi :
Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan kurang baik
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
 Antropometry
Sebelum sakit:
IMT = BB/TB2  50/(1,50)2 = 22.22. Hal ini menunjukkan bahwa IMT klien berada
pada kategori normal (IMT wanita dewasa normal = 18,7-23,9).
Saat sakit:
IMT = BB/TB2  50/(1,55)2 = 22.22. Hal ini menunjukkn bahwa IMT pasien berada
pada kategori normal (IMT wanita dewasa normal = 18,7-23,9).
Kategori: kurus/normal/overweight/obesitas
Interpretasi :
Berat badan klien dalam rentang normal
 Biolaboratory test :
Hb : 9.5 gr/dL (normal Hb : 12-16 gr/dL)
Leukosit : 21.4 x 103/µL (normal leukosit : 4.3 – 10.8 x 103 /µL)
Neutrofilia : 58% (normal neutrofil : 40-60%)
Hematokrit: 29.2% (normal hematocrit : 37%-45%)
Urea: 205.8 mg/dL (normal urea: 10-50 mg/dL)
Kreatinin: 5.2 mg/dL (normal kreatinin 0,6–1,2 mg/dL)
Interpretasi :
-
 Clinical Sign :
Sebelum sakit : tidak terkaji
Saat sakit : klien tampak kurang berenergi dan wajah lemas, mata terlihat mengantuk dan
sayu, mukosa bibir sedikit kering, CRT<2 detik
Interpretasi :
Klien mengalami penurunan pada tanda klinis akibat penyakitnya
Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Pola makan Sebelum sakit Saat sakit
Nafsu makan Baik Sedikit menurun
Porsi makan Habis Tidak habis
Frekuensi 3x sehari 2x sehari
Jumlah Satu piring Seperempat piring
Minum ±7 gelas tiap hari ±6 gelas tiap hari
3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
BAK Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 3-4x sehari 3x sehari
Jumlah - 700 cc
Warna Coklat hitam Coklat
Bau Tidak bau Tidak bau
Karakter Tidak terkaji Tidak terkaji
BJ Tidak terkaji Tidak terkaji
Alat bantu Tidak terpasang kateter terpasang kateter
Kemandirian Dibantu Dibantu keluarga/petugas
(mandiri/dibantu)
Interpretasi:
Output BAK menurun ketika MRS karena adanya gangguan ginjal pada klien, klien perlu
dibantu keluarga/petugas untuk mengakses kamar mandi.

BAB Sebelum sakit Saat di rumah sakit


Frekuensi 2x sehari 1x sehari
Jumlah - ± 200 cc
Konsistensi Padat, lembut Sedikit encer
Warna Coklat kekuningan Coklat
Bau Khas feses Khas feses
Karakter - -
Alat bantu Tidak menggunakan alat bantu Tidak menggunakan alat bantu
Kemandirian Dibantu Dibantu keluarga ke kamar
(mandiri/dibantu) mandi
Interpretasi:
Klien sedang tirah baring sehingga pengeluaran feses tidak rutin, BAB dibantu keluarga

Interpretasi pola eliminasi:

4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sebelum sakit : klien melakukan pekerjaannya setiap hari yakni sebagai mahasiswa. Saat
sakit klien lebih banyak diam dan duduk di tempat tidurnya.
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Skor total 14
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas,
3: dibantu alat, 4: mandiri

5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Durasi 6-7 jam (21.00-04.00) 7 jam (21.00-04.00)
Gangguan tidur Tidak terdapat gangguan tidur Tidak ada gangguan tidur
Keadaan bangun Semangat dan segar Nyaman
Tidur
Interpretasi :
Tidak terdapat gangguan tidur pada klien

6. Pola kognitif & perceptual


Fungsi Kognitif dan Memori
:
Klien dapat mengingat memori tentang dirinya dan keluarganya, serta klien dapat memberikan
feedback yang baik ketika diajak bicara.

Fungsi dan keadaan indera :


Kondisi pengindera kulit, mata, hidung, mulut dalam kondisi yang normal.
Interpretasi :
Tidak terdapat masalah

7. Pola persepsi diri


Gambaran diri :
Tidak Terkaji

Ideal diri :
Klien tidak merasa malu dengan keadaannya yang sekarang. Klien berharap dapat
segera sembuh kembali sehingga dapat melakukan aktivitas seperti sehari-harinya.

Harga diri :
Tidak terkaji

Peran Diri :
Tidak Terkaji

Identitas Diri :
Tidak Terkaji

Interpretasi :
Pola persepsi diri klien sedikit terganggu karena merasa tidak berguna selama sakit
8. Pola seksualitas & reproduksi
Pola seksualitas
Tidak Terkaji

Fungsi reproduksi
Tidak Terkaji

Interpretasi :

9. Pola peran & hubungan


Hubungan dengan anggota keluarga, dan tetangga sekitar rumahnya baik.
Interpretasi :
Fungsi,pola peran dan hubungan klien tergolong baik

10. Pola manajemen koping-stress


Dalam menghadapi stress akibat penyakitnya, klien berdoa dan pasrah kepada
Tuhannya. Klien lebih banyak diam tidak mau bercerita dan selalu berdoa kepada
tuhan agar senantiasa diberikan kesehatan
Interpretasi :
Klien termasuk tipe tertutup dan menyembunyikan perasaan yang dimilikinya,

11. Sistem nilai & keyakinan


Tidak Terkaji
Interpretasi :

IV. Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum:
Kesadaran compos mentis (E4V5M6)
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 120/80 mm/Hg
- Nadi : 88 X/mnt
- RR : 28 X/mnt
- Suhu : 36,4°C

Interpretasi :
Tekanan darah normal dan frekuensi napas klien normal. Suhu tubuh normal dan denyut
nadi normal.
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
I : Bentuk Kepala simetris, tidak ada lesi, persebaran rambut rata dan berwarna
hitam, tidak ada ketombe, wajah simetris.
2. Mata
I: Mata bersih, conjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-),oedema (-), fungsi
pengelihatan menurun (mata terkadang kabur)
3. Telinga
I: Fungsi pendengaran baik, telinga simetris, tidak ada serumen, tidak terjadi
gangguan pendengaran
P: Tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
I: Tidak terkaji
5. Mulut
I : Mukosa bibir pucat, warna bibir tidak cyanosis, bentuk bibir simetris, tidak ada
stomatitis, tidak ada lesi, lidah simetris, tonsil normal, tidak terdapat karang gigi,
klien mampu menelan dan mengunyah.
Jantung
Tidak terkaji
Paru
I : dada pasien terlihat simetris, tidak ada lesi, iktus kordis tidak nampak,
pengembangan dada sama, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, irama napas
regular, warna kulit dada klien putih, tidak ada pembengkakan pada daerah dada
klien
P : tidak ada nyeri tekan pada daerah dada klien, tidak ada pembengkakan
P : sonor
A : vesikuler (+)

5. Abdomen
I : bentuk abdomen flat, umbilicus tampak bersih, tidak ada lesi maupun bekas
operasi bentuk simetris kanan kiri, tidak ada jaringan parut, perut tampak membuncit
P : bising usus normal 9x/menit (normalnya : 5-35x/menit), bising pada regio
hipokondrium kanan dan regio costovertebre angle kanan
P : tidak ada nyeri tekan di empat kuadran, tidak ada pembengkakan
A : timpani pada keempat kuadran

6. Urogenital

7. Ekstremitas
- Ekstremitas atas: tangan kanan terpasang infuse. Warna kulit pucat, tidak ada edema, tidak
ada sianosis
- Ekstremitas bawah : tidak ada edema, terdapat bekas luka garukan
- Kemampuan otot
44
44
8. Kulit dan kuku Kulit
Kulit
I : Turgor normal, kulit putih
P : Tidak ada nyeri tekan
Kuku
I : Kuku pendek kondisi bersih
P : Tidak ada nyeri tekan, CRT 2 <dtk

9. Keadaan lokal
Saat pengkajian klien composmentis, sedang berbaring lemah di tempat tidur,
aktivitas dibantu keluarga

V. Terapi
Tanggal : 1 November 2021

Nama Obat/ Dosis Jenis Indikasi Kontra Mekanisme Efek


Cairan Infus indi kasi samping

Ondansetron 8 mg Antiemetik Mencegah dan Jika Menderita Bekerja Sakit kepala


mengobati ketidakteratura dengan Sembelit
mual dan n irama menghambat Lelah dan
muntah. jantung, ikatan lemah
penyakit liver, serotonin pada Meriang
gangguan reseptor 5HT3 Mengantuk
pencernaan (sentron), Pusing
sehingga
membuat
penggunanya
tidak mual
dan berhenti
muntah.
Antrain 1 gr Anti Nyeri Dapat Hipersensitivita Menghambat > Mual,
meringankan s prostaglandin. muntah
rasa sakit, Gangguan hati Prostaglandin >Diare,
terutama nyeri dan ginjal adalah zat yang Sembelit
kolik dan berat. terdapat dalam >Radang
sakit setelah Anak-anak usia tubuh yang lambung rasa
operasi. Wanita hamil dapat perih atau
dan menyusui. menyebabkan sakit pada
reaksi uluhati
peradangan (gastritis)
berupa rasa alias sakit
nyeri dan maag
pembengkakan. >Hiperhidrosi
s (keringat
berlebih)
>Retensi
cairan dan
garam dalam
tubuh
Ceftriaxone 1 gr Antibiotik Untuk >Alergi Menghambat >Bengkak,
sefalosporin mencegah terhadap pertumbuhan nyeri, dan
infeksi pada ceftriaxone atau bakteri atau kemerahan di
luka operasi. antibiotik membunuh tempat
golongan bakteri suntikan
sefalosporin >Reaksi alergi
>Menderita >Mual atau
penyakit liver, muntah
penyakit ginjal, >Sakit perut
diabetes, >Sakit kepala
malnutrisi, atau pusing
penyakit >Lidah sakit
kantong atau bengkak
empedu, atau >Berkeringat
gangguan
pencernaan,
seperti kolitis
VI Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
a. Pemeriksaan Laboratorium
No Jenis Nilai normal Hasil
pemeriksaan (rujukan)
Nilai Satuan
1. Hematologi
Hemoglobin 11.5-16.5 Gr/dL 9.5
Lekosit 4,3-10,8 109 /L 21.4
Hematokrit 37-45 % 29.2
Trombosit 150-400 109 /L 326
2. Elektrolit
Natrium (Na) 135-150 mmol/L 138.68
Kalium (K) 3.6-5.5 mmol/L 7.34
Calsium 1-10.4 mg/dL 7.98
Clorida (Cl) 96-106 mmol/L 104.21
3. Faal Ginjal
Kreatinin 0,6-102 mg/dL 5.02
Urea 10-50 mg/dL 205.8

b. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Radiologi
Cor : Apeks bergeser ke laterokaudal
Pulmo : Tampak opasitasi pada lapang atas kanan yang menarik fissura minor
Sinus : Costophrenicus kanan kiri
ANALISA DATA

NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Gangguan pada ginjal Kelebihan Volume
1) Klien mengatakan BAK tidak Cairan
sesering sebelumnya
Penurunan kadar protein
dalam darah
DO :
1) Perut klien tampak membuncit
Kadar albumin menurun
2) Wajah klien tampak lemas, pucat
3) Mukosa bibir tampak kering
Hb : 9.5 gr/dL Pelepasan renin angiotensin
Leukosit : 21.4 x 103/µL
Hematokrit: 29.2%
Cairan keluar dari
Urea: 205.8 mg/dL intravaskuler ke interstitial
Kreatinin: 5.2 mg/dL

Edema

Kelebihan Volume Cairan

2. DS : Penurunan fungsi ginjal Kerusakan


1) Klien mengatakan gatal pada kakinya Integritas Kulit
2) Klien mengatakan kulitnya sedikit
mengelupas pada bekas luka garukan Peningkatan kadar kratinin dan
BUN serum
DO :
1) Mukosa bibir tampak kering
Azotemia
2) Hb : 9.5 gr/dL
3) Leukosit : 21.4 x 103/µL
4) Hematokrit: 29.2%
Sindrom uremia
5) Urea: 205.8 mg/dL
6) Kreatinin: 5.2 mg/dL
Pruritus

Kerusakan Integritas Kulit

3. DS : Penurunan fungsi ginjal Risiko Infeksi


1) Klien mengatakan tidak nafsu makan
dan mual
Kekebalan tubuh menurun
DO :
1) Pasien memiliki riwayat penyakit
diabetes melitus Kateter invasif
2) Wajah klien tampak lemas, pucat
3) Mukosa bibir tampak kering
4) Hb : 9.5 gr/dL Risiko Infeksi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Diagnosis Keperawatan (Problem- Tanggal Tanggal


No Keterangan
Etiologi-Sign/Symptoms perumusan pencapaian
1. Kelebihan volume cairan b.d disfungsi 1 November 3 November
ginjal d.d pasien mengatakan sudah tidak 2021 2021
terlalu sering BAK, perut pasien
membuncit.

2. Kerusakan intregitas kulit b.d penurunan turgor 1 November 3 November


kulit d.d pasien mengatakan gatal pada 2021 2021
ekstremitas bawah, terdapat bekas luka garukan
dan sedikit kulit mengelupas pada bekas luka

3. Resiko infeksi b.d fungsi kekebalan tubuh 1 November 3 November


menurun d.d pasien yang memiliki riwayat 2021 2021
penyakit diabetes melitus, tidak nafsu makan,
mual, muntah, tampak lemah
PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVE


(SDKI) (SLKI) NSI (SIKI)
1. Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan intervensi selama Monitor Elektrolit
b.d disfungsi ginjal d.d 3x24 jam diharapkan keluaran urine
1) Jaga pencatatan intake/asupan dan
pasien mengatakan sudah normal
output yang akurat
tidak terlalu sering BAK, Kriteria Hasil :
2) Monitor tanda-tanda vital pasien
perut pasien membuncit. 1. Urin output selama 8 jam 3) Monitor indikasi kelebihan
2. Keseimbangan intake dan output cairan/retensi
selama 24 jam 4) Monitor makan atau cairan yang
3. Berat jenis urin dikonsumsi dan hitung asupan
4. Warna urin kalori harian
5) Berikan cairan dengan tepat

2. Kerusakan intregitas kulit Setelah dilakukan intervensi selamaPengecekan Kulit


b.d penurunan turgor kulit 3x24 jam, diharapkan kulit tetap terjaga
1) Periksa kulit dan selaput lendir
d.d pasien mengatakan Kriteria Hasil:
terkait dengan adanya kemerahan
gatal pada ekstremitas 1. Integritas kulit yang baik bisa
bawah, terdapat bekas dipertahankan (sensasi, elastisitas, 2) Amati warna, bengkak, pulsasi,
17
luka garukan dan sedikit temperatur, hidrasi, pigmentasi) tekstur, edema, dan ulserasi pada
kulit mengelupas pada 2. Tidak ada luka/lesi pada kulit ekstremitas
bekas luka
3. Perfusi jaringan baik 3) Monitor warna dan suhu kulit
4. Menunjukkan pemahaman dalam
4) Monitor kulit untuk adanya ruam
proses perbaikan kulit dan
dan lecet
mencegah terjadinya cedera
berulang

3. Resiko infeksi b.d fungsi Setelah dilakukan intervensi selama Kontrol Infeksi
kekebalan tubuh menurun 3x24 jam, diharapkan resiko infeksi 1) Lingkungan setelah dipakai
d.d pasien yang memiliki pada klien berkurang pasien lain
riwayat penyakit diabetes 2) Pertahankan teknik isolasi
melitus, tidak nafsu Kriteria Hasil: 3) Batasi pengunjung bila perlu
makan, mual, muntah, 1. Klien bebas dari tanda dan gejala 4) Instruksikan pada pengunjung
tampak lemah infeksi untuk mencuci tangan saat

2. Mendeskripsikan proses penularan berkunjung dan setelah

penyakit, faktor yang berkunjung meninggalkan pasien

mempengaruhi penularan serta 5) Gunakan sabun antimikrobia

penatalaksanaannya untuk cuci tangan

3. Menunjukkan kemampuan untuk 6) Cuci tangan setiap sebelum dan

mencegah timbulnya infeksi sesudah tindakan keperawatan

4. Jumlah leukosit dalam batas normal 7) Gunakan baju, sarung tangan

5. Menunjukkan perilaku hidup sehat sebagai alat pelindung


8) Pertahankan lingkungan aseptik
18
selama pemasangan alat
9) Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
10) Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
11) Tingkatkan intake nutrisi
12) Berikan terapi antibiotik bila
perlu

19
IMPLEMENTASI

Hari, No Jam IMPLEMENTASI EVALUASI Paraf


Tanggal Dx FORMATIF
Rabu, 1 15.00 1) Menjaga pencatatan intake dan output akurat 1) Klien mengatakan BAK sudah mulai
03/11/2021 teratur
2) Memonitor tanda-tanda vital pasien
2) Klien dapat mengetahui penyebab
3) Memonitor indikasi retensi kerusakan integritas kulit karena riwayat
kesehantannya Ns.
4) Memberikan cairan dengan tepat
3) Klien mengatakan rasa gatal berkurang Andhika
2 16.00 1) Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
2) Memobilisasi pasien setiap dua jam sekali
3) Memonitor kulit akan adanya kemerahan
4) Mengamati warna, bengkak, pulsasi, tekstur, edema,
dan ulserasi pada ekstremitas
5) Memonitor kulit untuk adanya ruam dan lecet
3 18.00
1) Menginstruksikan pada pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
meninggalkan pasien
2) Mempertahankan lingkungan aseptik selama
pemasangan alat
3) Meningkatkan intake nutrisi
4) Memberikan terapi antibiotik bila perlu
Hari, No Jam IMPLEMENTASI EVALUASI Paraf
Tanggal Dx FORMATIF
Kamis, 1 07.15 1) Memonitor tanda-tanda vital 1) Keluarga mengatakan mobilisasi pasien
04/11/2021 baik
2) Memonitor indikasi kelebihan retensi
2) Keluarga mengatakan BAK mulai
3) Memberikan cairan yang tepat teratur Ns.
Andhika
1) Memobilisasi pasien setiap 2 jam sekali
2 09.00
2) Memonitor aktivitas dan mobilisasi pasien
3) Memonitor status nutrisi pasien

3 13.00 1) Mempertahankan lingkungan aseptik selama


pemasangan alat
2) Menggunakan kateter intermiten untuk menurunkan
infeksi kandung kencing
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KASUS KELOLAAN

DIAGNOSA 1 : Kelebihan Volume Cairan

No Evaluasi Paraf

1 S : Klien mengatakan BAK sudah mulai teratur

O:
Tekanan Darah : 120/80 mm/Hg
Nadi : 88 X/mnt
RR : 20 X/mnt
Suhu : 36,4°C
(Ns. Andhika)
A : masalah kelebihan volume cairan, perencanaan efektif

P : lanjutkan intervensi

I:
1. Memonitor intake dan output
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Kolaborasi pemberian analgetik

E : Klien lebih rileks dan tampak tenang


CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KASUS KELOLAAN

DIAGNOSA 2 : Kerusakan Integritas Kulit

No Evaluasi Paraf

1
S : Pasien mengatakan rasa gatal berkurang

O:
Tekanan Darah : 120/80 mm/Hg
Nadi : 88 X/mnt
RR : 20 X/mnt
Suhu : 36,4°C (Ns. Andhika)
Kulit sedikit lebih lembab

A : masalah kerusakan integritas kulit

P : lanjutkan intervensi

I:
1. Memonitor warna dan suhu kulit
2. Memonitor adanya ruam dan lecet
3. Kolaborasi pemberian analgetik

E : Klien lebih rileks dan tampak tenang


CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KASUS KELOLAAN

DIAGNOSA 3 : Resiko Infeksi

No Evaluasi Paraf

1
S : Pasien mengatakan tidak merasakan sakit saat berkemih

O:
Tekanan Darah : 120/80 mm/Hg
Nadi : 88 X/mnt
RR : 20 X/mnt
Suhu : 36,4°C (Ns. Andhika)
Tidak ada warna kemerahan pada kateter

A : masalah resiko infeksi

P : lanjutkan intervensi

I:
1. Tingkatkan intake nutrisi
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Kolaborasi pemberian analgetik

E : Klien lebih rileks dan tampak tenang

Anda mungkin juga menyukai