Kelas : 2K3
NPM : 2042083
BAB XII
1. PENDAHULUAN
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan
hal yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan. Jika asumsi dikhususkan
mengenai populasi (umumnya mengenai nilai parameter populasi), itu disebut hipotesis
statistic. Contoh :
a. Peluang lahirnya bayi laki-laki = 0,5
b. 30% masyarakat adalah golongan A
Langkah untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis dinamakan
pengujian hipotesis
𝐻0 ditolak
b. Simpangan baku tidak diketahui
- 𝐻0 ∶ 𝜇 = 𝜇0
- 𝐻1 ∶ 𝜇 ≠ 𝜇0
𝑥 𝑏𝑎𝑟− 𝜇0
Maka : 𝑡 = 𝑠 / √𝑛
1 1 1
𝐻0 kita terima jika −𝑡1 − 2 𝑎 < 𝑡 < 𝑡1 − 2 𝑎 dengan 𝑡1 − 2 𝑎 diapat dari daftar
1
distribusi t dengan peluang (1 − 𝛼) dan dk = (n – 1). Dalam hal lainnya
2
𝐻0 ditolak
𝐻0 ditolak
8. MENGUJI VARIANS 𝝈𝟐
a. Uji dua pihak
Perumusannya adalah :
- 𝐻0 ∶ 𝜎 2 = 𝜎02
- 𝐻1 ∶ 𝜎 2 ≠ 𝜎02
(𝑛−1)𝑠2
Maka : 𝑋 2 = 𝜎02
2 2 2 2
Terima 𝐻0 jika 𝑋1/2𝑎 < 𝑋 2 < 𝑋1−1/2𝑎 dimana 𝑋1/2𝑎 dan 𝑋1−1/2𝑎 didapat dari
daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = (n – 1) dan masing masing dengan
1 1
peluang 2 𝑎 dan (1 − 2 𝑎). Dalam hal lain, 𝐻0 ditolak
𝑛1 𝑛2
Terima 𝐻0 jika −𝑧1/2(1−𝛼) < 𝑧 < 𝑧1/2(1−𝛼) dengan 𝑧1/2(1−𝛼) didapat dari daftar
1
distribusi normal baku dengan peluang 2 (1 − 𝛼). Dalam hal lainnya 𝐻0 ditolak
𝑛1 𝑛2
Dengan….
2
(𝑛1 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠22
𝑠 =
𝑛1 + 𝑛2 − 2
1 1 1
𝐻0 kita terima jika −𝑡1 − 2 𝑎 < 𝑡 < 𝑡1 − 2 𝑎 dengan 𝑡1 − 2 𝑎 diapat dari daftar
1
distribusi t dengan peluang (1 − 𝛼) dan dk = (n1 + n2 – 2). Dalam hal lainnya
2
𝐻0 ditolak
c. 𝜎1 ≠ 𝜎1 dan kedua duanya tidak diketahui
𝑥 𝑏𝑎𝑟 1 − 𝑥 𝑏𝑎𝑟 2
𝑡` =
2 2
√ 𝑠1 + 𝑠2
𝑛1 𝑛2
Terima 𝐻0 jika :
𝑤1 𝑡1 + 𝑤2 𝑡2 𝑤1 𝑡1 + 𝑤2 𝑡2
− < 𝑡` <
𝑤1 + 𝑤2 𝑤1 + 𝑤2
Dengan…..
𝑠12
𝑤1 =
𝑛1
𝑠22
𝑤2 =
𝑛2
1
𝑡1 = 𝑡 (1 − 𝛼) , (𝑛1 − 1)
2
1
𝑡2 = 𝑡 (1 − 𝛼) , (𝑛2 − 1)
2
d. Observasi berpasangan
- 𝐻0 ∶ 𝜇𝐵 = 0
- 𝐻1 ∶ 𝜇𝐵 ≠ 0
𝐵 𝑏𝑎𝑟
𝑇=
𝑠𝐵 /√𝑛
1 1 1
𝐻0 kita terima jika −𝑡1 − 2 𝑎 < 𝑡 < 𝑡1 − 2 𝑎 dengan 𝑡1 − 2 𝑎 diapat dari daftar
1
distribusi t dengan peluang (1 − 2 𝛼) dan dk = (n – 1). Dalam hal lainnya 𝐻0 ditolak