Anda di halaman 1dari 6

e-Journal.

Volume 07 Nomor 01 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Februari 2018, Hal 28-33

PENGARUH JENIS DAN MASSA MORDAN TERHADAP HASIL PEWARNAAN


ALAMI BUAH GALING PADA JAKET BATIK BERBAHAN DENIM

Inayatul A’iniyah
Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
inayahainiyah@gmail.com
Siti Sulandjari
Dosen Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
sitisulandjari@unesa.ac.id

Abstrak
Pengembangan pewarna tekstil yang aman untuk lingkungan merupakan salah satu alasan
dilakukan eksplorasi terhadap buah galing (cayratia trifolia). Buah galing mengandung antosianin
sehingga dapat digunakan sebagai pewarna alami tesktil yang ramah lingkungan. Pada penelitian
ini pewarnaan menggunakan buah galing yang sudah matang atau berwarna ungu kehitaman dan
diterapkan pada jaket berbahan denim. Mordan yang digunakan yaitu tawas (Al2SO4)3 dan tunjung
(FeSO4) dengan massa mordan 20 gram, 25 gram dan 30 gram digunakan untuk mengikat zat
warna buah galing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis dan massa
mordan terhadap hasil pewarnaan alami buah galing (cayratia trifolia) pada jaket batik berbahan
denim. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan variabel bebas yaitu jenis mordan yang
meliputi tawas dan tunjung serta massa mordan 20 gram, 25 gram dan 30 gram. Variabel terikat
dalam penelitian ini yaitu hasil pewarnaan yang meliputi kerataan warna, ketajaman warna dan uji
kesukaan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, yang diolah menggunakan
metode analisis statistik anava ganda dengan SPSS 21 dan taraf signifikan α ≤ 0,05.Hasil analisis
anava ganda diketahui bahwa ada pengaruh jenis mordan terhadap hasil pewarnaan alami buah
galing (cayratia trifolia) ditinjau dari aspek ketajaman warna, tetapi tidak berpengaruh pada aspek
kerataan warna dan uji kesukaan. Untuk massa mordan berpengaruh terhadap hasil pewarnaan
alami buah galing (cayratia trifolia) pada aspek kerataan warna, ketajaman warna dan uji
kesukaan. Diperoleh hasil pewarnaan terbaik untuk aspek kerataan warna pada mordan tunjung 30
gram dan untuk aspek ketajaman warna pada mordan tunjung 30 gram.
Kata kunci: Pewarnaan, buah galing, jenis mordan, massa mordan, jaket, denim.

Abstract
Development of safe textile dyes for the environment is one of the reasons for the
exploration galing fruit (cayratia trifolia). The galing fruit contains anthocyanin so it can be used
as a natural textile dye that is eco-friendly. In this research dyeing uses ripe or purple-colored
galing fruit and applied to a denim jacket. Mordant used is alum (Al2SO4)3and tunjung
(FeSO4)with mordan mass 20 grams, 25 grams and 30 grams used for binding galing fruit pigment.
The purpose of this research is knowing the influence of type and mass of mordant to result
natural dyeing galing fruit (cayratia trifolia) to a batik denim jacket. The type of research is
experiment with independent variable that is mordant type which include alum and tunjung and
mordant mass 20 gram, 25 gram and 30 gram. The dependent variable in this research is dyeing
result which includes color flatness, color sharpness and favorite test. The technique of collecting
data is using an observation technique, which is processed by analysis statistic of two-way anava
with SPSS 21 and significant level α ≤ 0,05. The result of two-way anava analysis is founded
which there is influence of mordant type to the result of natural dyeing galing fruit (cayratia
trifolia) in terms of color sharpness aspect, but it does not effect on aspect of color flatness and
favorite test. On mordant masses affect the results of natural dyeing galing fruit (cayratia trifolia)
on aspect of color flatness, color sharpness and favorite test. The best dyeing results are mordan
tunjung 30 grams on the aspect of color flatness and color sharpness.
Keyword: Coloring, galing fruit, mordan type, mordan mass, jackets, denim.

PENDAHULUAN Batik tulis dan batik cap merupakan suatu kar-


ya seni yang memiliki kekhasan baik motif ataupun

28
e-Journal. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Februari 2018, Hal 28-33

warnanya. Terdapat beberapa macam teknik mem- roleh hasil buah galing dapat digunakan sebagai ba-
batik yaitu batik celup ikat, batik tulis, batik cap dan han pewarna tekstil. Hasil pewarnaan yang digunakan
batik printing. Membatik dapat menggunakan bahan sebagai eksperimen lanjutan yaitu pewarnaan alami
pewarna sintetis ataupun bahan pewarna alami buah galing menggunakan kain denim karena tingkat
Diantara tanaman yang bisa digunakan sebagai ketajaman warna pada kain denim lebih baik dari kain
pewarna alami yaitu tanaman galling. Merupakan ta- cotton primissima. Mordan yang digunakan yaitu ta-
naman yang berasal dari family vitaceae umumnya was dan tunjung serta massa mordan 20 gram, 25
dikenal sebagai fox grape. Tanaman ini biasanya dite- gram dan 30 gram. Untuk mordan baking soda tidak
mukan di dataran rendah baik di daerah tropis mau- menghasilkan warna sehingga tidak digunakan pada
pun subtropis di kawasan Asia, India, dan Australia eksperimen lanjutan.
(Purushothama, 2001). Bagian dari tanaman yang di- Pewarnaan alami buah galing dengan menggu-
manfaatkan sebagai pewarna alami yaitu buahnya. nakan mordan tawas dan tunjung ini jika diterapkan
Pemanfaatan buah galing diharapkan mampu diguna- pada produk yang sedang diminati masyarakat akan
kan sebagai zat warna alami tekstil yang ramah ling- meningkatkan nilai jualnya. Salah satu produk yang
kungan. Penelitian tentang buah galing sebagai zat pe- sedang diminati masyarakat yaitu jaket. Terdapat
warna alami pada makanan telah dilakukan oleh beberapa jenis jaket diantaranya yaitu anorak jaket,
Panarigas (2015), dijelaskan dalam penelitiannya bah- bush jaket, battle jaket, dan bomber jaket. Untuk jenis
wa buah galing menghasilkan warna merah pada jaket yang digunakan pada penelitian ini dan sedang
makanan serta berpotensi sebagai sumber pigmen an- menjadi tren yaitu jenis bomber jaket.
tosianin. Menurut Poespo (2001:08), bomber jaket me-
Kelompok pigmen flavonoid (antosianin dan rupakan model jaket yang mengadaptasi jaket para
flavon atau flavonol) biasanya terdapat dalam va- penerbang pesawat “bomber” (PDII) yang sudah di-
kuola, khususnya pada bunga dan buah dengan ber- sederhanakan dan populer dikalangan umum dengan
bagai warna. Pigmen antosianin larut di dalam air. ciri khas “ribbing” pada krah, manset lengan baju,
Antosianin memberi warna merah, merah muda, ungu, dan kelim di bagian bawah jaket. Pemakain jaket
dan biru. Karena sifat ion antosianin, intensitas dan membentuk “blouson” di daerah pinggang. Dilengka-
warnanya tergantung pada pH. Apabila pH men- pi bukaan depan dengan tutup tarik (zipper) dari metal
dekati 7 terbentuk semu-basa yang tidak berwarna atau plastik yang kokoh. Bahan yang digunakan mi-
(Mulyani, 2006:73). salnya jeans, gabardin, corduroy, drill dan wool.
Menurut Singh (2002:30), dyeing is a process Berdasarkan uraian di atas maka selayaknya
of transferring the dye to the substrate to get the dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Jenis Dan
permanent colour. the method used for dyeing Massa Mordan Terhadap Hasil Pewarnaan Alami
depends or chemical structure as well as physical Buah Galing (Cayratia Trifolia) Pada Jaket Batik
characteristic if the dyestuff as well as the fibres. Berbahan Denim”. Rumusan masalah pada penelitian
Yang artinya pewarnaan adalah proses pemindahan ini adalah sebagai berikut (1) Bagaimanakah penga-
zat warna ke substrat untuk mendapatkan warna per- ruh jenis dan massa mordan terhadap hasil pewarnaan
manen. metode yang digunakan untuk pewarnaan ter- alami buah galing (cayratia trifolia) pada jaket batik
gantung pada struktur kimia serta karakteristik fisik berbahan denim dengan menggunakan mordan tawas
zat warna dan juga seratnya. Pada proses pewarnaan dan tunjung serta massa mordan 20 gram, 25 gram,
baik pewarnaan alami ataupun sintetis dibutuhkan zat dan 30 gram? (2) Manakah hasil pewarnaan terbaik
tambahan yaitu mordan. dari jenis mordan dan massa mordan yang berbeda
Menurut Gratha (2014:15), mordan berfungsi pada pewarnaan alami buah galing (cayratia trifolia)?
untuk membentuk jembatan kimia antara zat warna (3) Manakah hasil pewarnaan yang paling disukai dari
dengan serat sehingga afinitas (daya tarik) zat warna jenis mordan dan massa mordan yang berbeda pada
meningkat terhadap serat dan berguna untuk mengha- pewarnaan alami buah galing?.
silkan warna yang baik. Terdapat beberapa jenis mor- Tujuan penelitiannya sebagai berikut (1) Un-
dan yang bisa digunkan dalam proses pewarnaan di- tuk mengetahui pengaruh jenis dan massa mordan
antaranya yaitu tawas, tunjung, baking soda, kapur terhadap hasil pewarnaan alami buah galing (cayratia
tohor, garam, dll. Proses pemberian mordan pada pe- trifolia) pada jaket batik berbahan denim dengan
warnaan dapat dilakukan dengan beberapa teknik ya- menggunakan mordan tawas dan tunjung serta massa
itu mordanting pendahuluan (pre-mordanting), mor- mordan 20 gram, 25 gram, dan 30 gram. (2) Untuk
danting simultan (meta-chrom, mono chrom), dan mengetahui hasil pewarnaan terbaik dari jenis mordan
mordan akhir (after chrom). dan massa mordan yang berbeda pada pewarnaan a-
Eksperimen pendahuluan pada pewarnaan ala- lami buah galing (cayratia trifolia). (3) Untuk menge-
mi buah galing ini dilakukan sebanyak dua kali. Mor- tahui hasil pewarnaan yang paling disukai dari jenis
dan yang digunakan yaitu tawas, tunjung dan baking mordan dan massa mordan yang berbeda pada pewar-
soda dengan massa mordan 20 gram, 25 gram dan 30 naan alami buah galing.
gram. Bahan pewarna yang digunakan yaitu buah ga- METODE PENELITIAN
ling. Pada eksperimen pendahuluan pertama menggu- Jenis Penelitian
nakan kain cotton primissima dan eksperimen penda-
huluan kedua kain denim. Dari hasil pengujian dipe-

29
e-Journal. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Februari 2018, Hal 28-33

Menurut Arikunto (2010:09), eksperimen ada-


lah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
(hubungan kasual) antara dua faktor yang sengaja Penimbangan
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau
mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu. Penghalusan

Rancangan Penelitian Perebusan


Rancangan penelitian yang digunakan adalah:
Pendinginan
Tabel 1. Rancangan Penelitian
Y Y
X Pengendapan
Y1 Y2 Ekstrak Buah
X1.1 X1.1 Y1 X1.1 Y2 Galing Penyaringan
X X1 X1.2 X1.2Y1 X1.2Y2
X1.3 X1.3Y1 X1.3Y2 Gambar 1. Proses Ekstraksi Buah Galing
X2.1 X2.1Y1 X2.1Y2
X2 X2.2 X2.2Y1 X2.2Y2 2. Proses Membatik
X2.3 X2.3Y1 X2.3Y2 a. Menggambar motif batik pada kain denim.
Keterangan : b. Mencanting motif
X : Jenis mordan c. Mencelupkan kain pada bahan pewarna alami
X1 : Mordan tawas selama 30 menit. Selanjutnya diangin-angin-
X1.1 : Massa mordan tawas 20 gram kan.
X1.2 : Massa mordan tawas 25 gram d. Mencelupkan masing-masing kain pada larutan
X1.3 : Massa mordan tawas 30 gram mordan tunjung 20 gr/lt, 25 gr/lt atau 30 gr/lt
X2 : Mordan tunjung selama 15 menit jika menggunakan mordan
X2.1 : Massa mordan tunjung 20 gram tunjung. Kemudian diangin-anginkan.
X2.1 : Massa mordan tunjung 25 gram e. Mencelupkan masing-masing kain pada larutan
X2.1 : Massa mordan tunjung 30 gram mordan tawas 20 gr/lt, 25 gr/lt atau 30 gr/lt se-
Y : Kriteria hasil pewarnaan lama 15 menit jika menggunakan mordan ta-
Y1 : Kerataan warna was. Kemudian diangin-anginkan.
Y2 : Ketajaman warna f. Mengulangi proses pencelupan pada bahan pe-
warna dan larutan mordan sebanyak 6x.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian g. Melepas lilin/nglorot.
Menyiapkan alat dan bahan : h. Membilas kain dengan air bersih untuk meng-
1. Alat hilangkan sisa malam.
a. Ember i. Mencuci kain dengan sabun khusus batik un-
b. Penyaring tuk menguji ketahanan luntur warna
c. Timbangan
d. Pengaduk dari kayu Teknik pengumpulan data
e. Kompor Teknik pengumpulan data dilakukann dengan cara
f. Baskom observasi kepada 30 orang yang terdiri yang terdiri
g. Blender dari 3 dosen PKK UNESA sebagai responden terlatih
h. Alat penjemuran dan 27 mahasiswa Tata Busana UNESA sebagai res-
i. Canting elektrik ponden semi terlatih.
j. Pensil Teknik Analisis Data
2. Bahan Teknik analisis data yang digunakan dalam pene-
a. Buah galing 3 kg litian ini adalah analisis varians klasifikasi ganda
b. Air bersih 15 liter dengan bantuan program komputer SPSS 21. Dengan
c. Kain denim dengan ukuran 6m nilai signifikan α<0,05 maka Ha diterima dan α >0,05
d. Mordan tunjung, baking soda dan tawas de- maka Ho ditolak.Hal ini bertujuan untuk mengetahui
ngan massa 20 gram, 25 gram, dan 30 gram. pengaruh jenis dan massa mordan terhadap hasil
e. Malam/ lilin pewarnaan alami buah galing (cayratia trifolia) pada
jaket batik berbahan denim.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu : Hasil Penelitian
1. Membuat ekstrak buah galing.

Buah Galing Pencucian


30
e-Journal. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Februari 2018, Hal 28-33

Hasil penelitian yang didapat dalam penelitian Mean tertinggi dimiliki massa mordan 30 gram yaitu
ini adalah data-data tentang penilaian respon yaitu 3,7 dan 3,73 dengan kriteria ketajaman warna baik.
pengaruh jenis dan massa mordan terhadap hasil pe- Pada perbedaan jenis mordan menunjukkan va-
warnaan alami buah galing pada jaket batik berbahan riasi mean ketajaman warna. Massa mordan 20 gram,
denim. Hasil tersebut dinilai dalam tiga macam kriteria 25 gram dan 30 gram mordan tunjung memiliki hasil
yaitu kerataan warna, ketajaman warna, dan uji mean ketajaman warna lebih tinggi dari mordan tawas.
kesukaan.
Hasil mean kerataan warna yang menggunakan
jenis mordan tawas dan tunjung dengan massa mordan
20 gram, 25 gram dan 30 gram ditampilkan pada diag-
ram 1.

Gambar 4. Nilai Mean Uji Kesukaan

Gambar 2. Nilai Mean Kerataan Warna Dari gambar 4. dapat dijelaskan bahwa pada
aspek uji kesukaan terdapat kecenderungan berbeda
Dari gambar 2 dapat dijelaskan bahwa pada as- hasil terutama pada perbedaan massa mordan. Pada
pek kerataan warna terdapat kecenderungan berbeda perbedaan massa mordan menunjukkan kecende-
hasil terutama pada perbedaan massa mordan. Pada rungan semakin banyak mordan yang digunakan se-
perbedaan massa mordan menunjukkan kecende- makin tinggi mean uji kesukaan. Mean terendah pada
rungan semakin banyak mordan yang digunakan se- penggunaan massa mordan 20 gram yaitu 3,5 dan me-
makin tinggi mean kerataan warna. Mean terendah an tertinggi dimiliki massa mordan 30 gram yaitu 3,8.
pada penggunaan massa mordan 20 gram, yaitu 2,6 Pada perbedaan jenis mordan menunjukkan
dan 2,66 dengan kriteria kerataan warna cukup baik. tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara mean
Mean tertinggi dimiliki massa mordan 30 gram, yaitu mordan tawas dan tunjung. Terlihat pada nilai mean
3,7 dan 3,8 dengan kriteria kerataan warna baik. pada massa mordan 20 gram, 25 gram dan 30 gram
Pada perbedaan jenis mordan menunjukkan memiliki nilai mean yang sama antara jenis mordan
variasi mean kerataan warna. Pada massa 20 gram tawas dan tunjung.
mordan tunjung memiliki mean kerataan warna lebih
tinggi dari mordan tawas. Pada massa mordan 25 Pembahasan
gram mordan tunjung dan mordan tawas memiliki Pembahasan hasil analisis data statistik varians
mean kerataan warna yang sama. Pada massa mordan klasifikasi ganda tentang “Pengaruh Jenis Dan Massa
30 gram mean kerataan warna mordan tawas lebih Mordan Terhadap Hasil Pewarnaan Alami Buah
tinggi dari mordan tunjung. Galing Pada Jaket Batik Berbahan Denim”. Adapun
pembahasan dari keseluruhan aspek adalah sebagai
berikut :
1. Pengaruh jenis dan massa mordan terhadap
hasil pewarnaan alami buah galing (cayratia
trifolia) pada jaket batik berbahan denim deng-
an menggunakan mordan tawas dan tunjung
serta massa mordan 20 gram, 25 gram, dan 30
gram.
Dari hasil analisis statistik untuk jenis mordan,
pada aspek kerataan warna diperoleh F=0,168 dan
taraf signifikan α=0,682 atau >0,05. Dengan demi-
Gambar 3. Nilai Mean Ketajaman Warna kian kerataan warna tidak dipengaruhi oleh jenis
mordan. Untuk massa mordan pada aspek kerataan
Dari gambar 3 dapat dijelaskan bahwa pada as- warna diperoleh nilai F=70,150 dan taraf signifi-
pek ketajaman warna terdapat kecenderungan berbeda kan α=0,000 atau <0,05. Dengan demikian kerata-
hasil terutama pada perbedaan massa mordan. Pada an warna dipengaruhi oleh massa mordan. Hal ini
perbedaan massa mordan menunjukkan kecen- sesuai dengan pendapat Gratha (2014:15), mordan
derungan semakin banyak mordan yang digunakan berfungsi untuk membentuk jembatan kimia an-
semakin tinggi mean ketajaman warna. Mean terendah tara zat warna dengan serat sehingga afinitas (daya
pada penggunaan massa mordan 20 gram yaitu 2,16 tarik) zat warna meningkat terhadap serat dan ber-
dan 2,3 dengan kriteria ketajaman warna cukup baik. guna untuk menghasilkan warna yang baik. Oleh

31
e-Journal. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Februari 2018, Hal 28-33

karena itu penambahan massa mordan pada proses kan α=0,024 atau <0,05. Dengan demikian uji ke-
pewarnaan akan mempengaruhi daya ikat bahan sukaan dipengaruhi oleh massa mordan.
celup pada kain sehingga warna yang dihasilkan Dilakukan uji lanjutan dengan uji Duncan di-
lebih merata. peroleh hasil pewarnan yang paling banyak di-
Dari hasil analisis statistik untuk jenis mordan, sukai yaitu pada massa mordan 30 gram dengan
pada aspek ketajaman warna diperoleh F=64,939 jenis mordan tawas dan tunjung. Hal tersebut se-
dan taraf signifikan α=0,028 atau <0,05. Dengan suai dengan pendapat dari Wagiyono (2013:10),
demikian ketajaman warna dipengaruhi oleh jenis bahwa uji kesukaan didasarkan pada pengindraan
mordan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rosyida suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran a-
(2014:116), kepekatan warna yang baik dipenga- tau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda
ruhi jenis mordan yang berbeda tergantung pada karena adanya rangsangan yang diterima alat
besar kecilnya pH didalam mordan. Untuk massa indra yang berasal dari indra tersebut. Rang-
mordan pada aspek ketajaman warna diperoleh sangan yang didapat pada saat mengamati jaket
nilai F=120,544dan taraf signifikan α=0,000 atau yaitu berupa warna hasil pewarnaan alami buah
<0,05. Dengan demikian ketajaman warna di- galing pada jaket. Hasil pewarnaan pada massa
pengaruhi oleh massa mordan. Menurut (KBBI, mordan 30 gram dengan mordan tawas dan tun-
2017), Mordan merupakan pengikat zat warna jung diperoleh warna yang seimbang antara kom-
agar tidak melarut dalam air atau kelembapan. binasi jaket dengan warna jaket.
Oleh karena itu penambahan massa mordan men-
jadikan zat warna melekat lebih kuat pada serat
dan tidak mudah larut dalam air. PENUTUP
2. Hasil pewarnaan terbaik dari jenis mordan Simpulan
dan massa mordan yang berbeda pada pewar- Berdasarkan hasil observasi, analisis data serta
naan alami buah galing (cayratia trifolia). pembahasan tentang pengaruh jenis dan massa
Hasil pewarnaan terbaik jika dilihat dari aspek mordan terhadap hasil pewarnaan alami buah galing
kerataan warna yaitu jenis mordan tunjung deng- (cayratia trifolia) pada jaket batik berbahan denim,
an massa mordan 30 gram. Sesuai dengan penda- dapat disimpulkan sebagai berikut :
pat WHO (2006:420), salah satu sifat dari ferro 1. Jenis mordan tawas dan tunjung tidak berpengaruh
sulfat heptahidrat larut dalam air sehingga ferro terhadap hasil pewarnaan pada aspek kerataan
sulfat mudah tercampur dengan zat warna dan warna. Sedangkan massa mordan 20 gram, 25
menjadikan warna lebih merata. Menurut (Sukan- gram, dan 30 gram berpengaruh terhadap hasil pe-
darrumidi, 1999), tawas mempunyai sifat yang warnaan pada aspek kerataan warna. Untuk jenis
dapat menarik partikel-partikel lain sehingga be- mordan tawas dan tunjung serta massa mordan 20
rat, ukuran dan bentuknya menjadi semakin besar gram, 25 gram, dan 30 gram berpengaruh terhadap
dan mudah mengendap. Karena sifat tawas yang hasil pewarnaan pada aspek ketajaman warna.
mudah mengendap menjadikan kerataan warna 2. Hasil pewarnaan terbaik jika dilihat dari aspek ke-
yang kurang baik dalam proses pewarnaan. rataan warna yaitu jenis mordan tunjung dengan
Pada aspek ketajaman warna diperoleh hasil massa mordan 30 gram. Pada aspek ketajaman
terbaik yaitu jenis mordan tunjung dengan massa warna diperoleh hasil terbaik yaitu jenis mordan
mordan 30 gram. Sesuai dengan pendapat (Pring- tunjung dengan massa mordan 30 gram.
godigdo, 2010:326), Ferrosulfat merupakan jenis 3. Hasil pewarnan yang paling banyak disukai yaitu
garam yang bersifat higroskopis artinya mudah pada massa mordan 30 gram dengan jenis mordan
menyerap uap air dalam udara. Karena sifat fer- tawas dan tunjung. Hal tersebut sesuai dengan kri-
rosulfat yang mudah menyerap uap air menjadi- teria hasil pewarnaan pada aspek uji kesukaan ya-
kan serat yang telah dicelup larutan mordan fer- itu jika responden menyukai semuai bagian jaket.
rosulfat mudah menyerap zat warna yang berupa
air sehingga warna kain menjadi tajam. Menurut Saran
Handayani (2013:06), salah satu sifat dari tawas Adapun saran berdasarkan hasil yang didapat
yaitu menjernihkan air. Oleh karena itu hasil pe- yang dilengkapi dengan penyajian data dan analisis
warnaan yang menggunakan mordan tawas akan data tentang pengaruh jenis dan massa mordan ter-
lebih muda dari zat warna aslinya. hadap hasil pewarnaan alami buah galing (cayratia
3. Hasil pewarnaan yang paling disukai dari jenis trifolia) pada jaket batik berbahan denim yaitu:
mordan yang berbeda pada pewarnaan alami 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pe-
buah galing. nambahan zat pembantu yang lain pada zat warna
Dari hasil analisis statistik untuk jenis mordan, buah galing sehingga diperoleh hasil pewarnaan
pada aspek uji kesukaan diperoleh F=0,000dan yang bervariasi.
taraf signifikan α=1,000 atau >0,05. Dengan de- 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang me-
mikian uji kesukaan tidak dipengaruhi oleh jenis tode pewarnaan yang baik yaitu dengan pencelu-
mordan. Untuk massa mordan pada aspek uji ke- pan atau pemolesan sehingga hasil pewarnaan
sukaan diperoleh nilai F=3,798 dan taraf signifi- maksimal.

32
e-Journal. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Februari 2018, Hal 28-33

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut agar pewar- Rosjida, Elvia dan Jauhara. 2011. Batik Kerja 2. Sura-
naan alami yang menggunakan buah galing tidak baya: Tiara Aksa.
mudah teroksidasi serta kekuatan warna pada Panarigas, D.H., dan Idiawati, N. 2015. Stabilitas
bahan tekstil lebih baik. Ekstrak Pigmen Dari Buah Lakum (Cayratia
Trifolia (L). Domin) dan Aplikasinya Sebagai
DAFTAR PUSTAKA Pewarna Pangan. JKK. Volume 4(3). Hala-
man 1-8.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Su- Purushothama S, Viswanath S, Kunhikannan C. 2001.
atu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Maha- Economic valuation of extractive conservation
satya. in a tropical deciduous forest in Madhya
Calasibetta, Charlotte dan Tortora Phillis. 2003. The Pardesh. India : J Trop Eco. Hal. 41:61–72.
Fairchid Dictinoary of Fashion (Third Edi- Singh, Rajbir. 2002. Synthetic Dyes. New Delhi:
tion). New York. Fairchils Publication, Inc. Mittal Publications.
Gratha, Benny. 2012. Panduan Mudah Belajar Sukandarrumidi. 1999. Tambang dan Sumber Per-
Membatik. Jakarta: Demedia. tambangan. Yogyakarta: Gajah Mada Univer-
Gratha, Benny. 2012. Panduan Mudah Belajar Mem- sity Press.
batik. Jakarta: Demedia. Wagiyono. 2003. Menguji Kesukaan Secara Organo-
Handayani, Tuty. 2013. Apotik hidup. Jakarta: Padi. leptik. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
KBBI online http://kbbi.web.id/mordan#main (Diak- dan Menengah Departemen Pendidikan Nasio-
ses pada 18 Juli 2017) nal.
Pringgodigdo, A.G. 2010. Ensiklopedi Umum. Yog- World Health Organization. 2006. The International
yakarta: Kanisius. Pharmacopoeia Fourth Edition. Geneva:
WHO Press.

33

Anda mungkin juga menyukai