Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

ZAT PEWARNA ALAM (ZPA) DARI BAHAN DAUN JATI

Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Pelajaran Seni Rupa Kelas XI Semester II

Disusun oleh kelas XI-E kelompok 2:

Alya Azizah

Angelina Ramadani

Dapa Rian Pramudita

Dwi Saharani

Irna Waelah

Lingga Aradhea

Reynila Bintang Laura

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH X

SMA NEGERI 1 CIBINGBIN

Jl. Sukamaju No 34.A Kec. Cibingbin Kab. Kuningan 45587

2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas segala rahmat dan berkah serta
karunia-Nya yang Maha Segala-Nya, akhirnya penulisan laporan ini dapat terselesaikan.

Judul dari laporan ini adalah “Laporan Praktikum Pembuatan Zat Pewarna Alam (ZPA) Dari
Bahan Ubi ungu’.

Laporan ini disusun untuk mengetahui hasil pratik yang telah dilaksanakan dalam pembuatan
pewarna alam dengan menggunakan bahan daun jati. Penulis sangat menyadari masih begitu
banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, maka penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan, semoga laporan ini berguna bagi
penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Kuningan, Maret 2024

Penulis

BAB I

MEMBUAT ZAT PEWARNA ALAM DARI BAHAN UBI UNGU

Sekarang ini pewarna atau zat warna pada tekstil sudah sangat berkembang sehingga kita
dapat dengan mudah menemukan warna yang bervariasi dari pakaian. Tetapi jangan lupakan
juga pewarna yang berasal dari alam yang biasa disebut pewarna alami. Pewarna tersebut
walaupun mudah hilang tetapi limbah maupun residunya tidak berbahaya sehingga tidak
merusak lingkungan.
Oleh karena itu kelompok kami mencoba membuat pewarna alami dari bahan yang banyak
dijumpai pada lingkungan sekitar yaitu menggunkan ubi ungu, dimana bagian buah ubi ungu
yang kami jadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan zat pewarna alami. Adapun bahan,
alat serta proses pembuatanya sebagai berikut :

1. Alat dan Bahan

NO NAMA ALAT DAN BANYAK ILUSTRASI/GAMBAR

BAHAN

1 Ubi Ungu Segar 500 Grm

2 Air 5 Liter

3 Kompor 1 buah
4 Panci 1 buah

5 Gelas Ukur 1 buah

6 Timbangan 1 buah
7. parutan

1. Proses Pembuatan Zat Pewarna Alam dari Bahan Ubi Ungu.

Pada proses pembuatan zat pewarna alam dengan bahan Ubi ungu, kami melakukan proses
ekstraksi yaitu dari ubi ungu menggunakan perbandingan 1:10, artinya ubi ungu yang
digunakan sebanyak 500grm dan air yang ditambahkan sebanyak 5000 ml / 5 Liter kemudian
akan menjadi zat pewarna alam. Beikut ini adalah langkah-langkah proses ekstraksi untuk
mengeksplorasi zat pewarna alam:

1. Ubi ungu dengan berat 500 grm yang sudah bersih kemudian bersihkan lalu haluskan
denagan cara di parut.
2. Masukkan ubi ungu yang telah dihaluskan kedalam panci. Tambahkan air dengan
perbandingan 1:10. Contohnya jika berat bahan yang diekstrak 500gr maka airnya 5 liter.
3. Rebus Bahan hingga volume air menjadi setengahnya (2,5liter). Jika menghendaki
larutan zat warna jadi lebih kental volume sisa perebusan bisa diperkecil misalnya
menjadi sepertiganya. Sebagai indikasi bahwa pigmen warna yang ada dalam tumbuhan
telah keluar ditunjukkan dengan air setelah perebusan menjadi berwarna. Jika larutan
tetap bening berarti tanaman tersebut hampir dipastikan tidak mengandung pigmen
warna.
4. Saring dengan kasa penyaring larutan hasil proses ekstraksi tersebut untuk memisahkan
dengan sisa bahan yang diesktrak (residu). Larutan ekstrak hasil penyaringan ini disebut
larutan zat warna alam. Setelah dingin larutan siap digunakan.

Dokumentasi Praktikum
1. Penyimpanan Zat Pewarna Alam dari Bahan Ubi ungu

Hasil Ekstraksi dari bahan yang digunakan yaitu ubi ungu kemudian menjadi zat pewarna
alami dapat disimpat pada wadah yang bersih dan tertutup. Kemudian untuk penyimpanan
bisa di tempatkan pada suhu ruang atau tidak terkena secara langsung sinar matahari.

ZPA Ubi ungu penyimpanan menggukana mika plastik

BAB II

EKSPLORASI ZAT PEWARNA ALAM (ZPA) DARI BAHAN UBI UNGU

Zat Warna Alam dan Teknik Pencelupannya Menurut R.H.MJ. Lemmens dan N Wulijarni-
Soetjipto (1999). Sebagian besar warna dapat diperoleh dari produk tumbuhan, pada jaringan
tumbuhan terdapat pigmen tumbuhan penimbul warna yang berbeda tergantung menurut
struktur kimianya. Golongan pigmen tumbuhan dapat berbentuk klorofil, karotenoid,
flovonoid dan kuinon.

Untuk itu pigmen – pigmen alam tersebut perlu dieksplorasi dari jaringan atau organ
tumbuhan dan dijadikan larutan zat warna alam untuk pencelupan bahan tekstil. Proses
eksplorasi dilakukan dengan teknik ekstraksi dengan pelarut air.

Proses pembuatan larutan zat warna alam adalah proses untuk mengambil pigmen – pigmen
penimbul warna yang berada di dalam tumbuhan baik terdapat pada daun, batang, buah,
bunga, biji ataupun akar. Proses eksplorasi pengambilan pigmen zat warna alam disebut
proses ekstraksi. Proses ektraksi ini dilakukan dengan merebus bahan dengan pelarut air.
Bagian tumbuhan yang di ekstrak adalah bagian yang di indikasikan paling kuat/banyak
memiliki pigmen warna misalnya bagian daun, batang, akar, kulit buah, biji ataupun buahnya.

Tahap eksplorasi zat pewarna alam dari bahan ubi ungu bertujuan untuk mengukur sejauh
mana zat pewarna yang telah dibuat untuk kemudian diterapkan pada kain, adapun kain yang
digunakan yaitu kain katun. Untuk proses eksplorasinya melalui beberapa tahap yaitu
mordanting, pencelupan dan fixsasi. Lebih kanjut akan dibahas sebagai berikut:

1. Alat dan bahan yang digunakan:

NO NAMA BARANG GAMBAR BARANG

1 Ubi ungu
2 Kain ukuran 5x5 cm

3 Deterjen Bubuk/ sabun


baby (untuk Mordanting)
4 Tawas (untuk Fixasi)

5 Wadah plastik

6 Parutan

1. Proses Pencelupan.
 Proses Mordanting, Bahan tekstil yang hendak diwarna harus diproses mordanting
terlebih dahulu. Proses mordantingini dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik zat
warna alam terhadap bahan tekstil serta berguna untuk menghasilkan kerataan dan
ketajaman warna yang baik. Proses mordanting dilakukan sebagai berikut:
1. Potong bahan tekstil sebagai sample untuk diwarna dengan ukuran 10 X 10 cm atau
sesuai keinginan sebanyak 8 lembar (disesuaikan dengan jumlah anggota kelompok).
2. Rendam bahan tekstil yang akan diwarnai dalam larutan Detergen bubuk atau bisa
menggunakan sabun baby. Perendaman dilakukan selama 1 jam. Bisa juga direndam
selama semalam. Setelah itu bahan dicuci dan dianginkan.
Dokumentasi Perendaman Kain Dokumentasi Penjemuran kain

 Proses Pencelupan Zat Warna Alam

Setelah bahan dimordanting dan larutan fixer siap maka proses pencelupan bahan

tekstil dapat segera dilakukan dengan jalan sebagai berikut :

1. Siapkan larutan zat warna alam hasil proses ekstraksi dalam tempat pencelupan .
2. Masukkan bahan tekstil yang telah dimordanting kedalam larutan zat warna alam dan
diproses pencelupan selama 15 – 30 menit.
3. Jemur kain hingga kering
4. Lakukan proses pencelupan minimal 3 kali pencelupan pada zat pewarna.

DOKUMENTASI PROSES PENCELUPAN KAIN

Pencelupan Ke 1 Pencelupan Ke 2
Pencelupan Ke 3

 Proses Fixer (Pengunci Warna)

Pada proses pencelupan bahan tekstil dengan zat warna alam dibutuhkan proses fiksasi (fixer)
yaitu proses penguncian warna setelah bahan dicelup dengan zat warna alam agar warna
memiliki ketahanan luntur yang baik. Ada 3 jenis larutan fixer yang biasa digunakan yaitu
tunjung (FeSO4), tawas, atau kapur tohor (CaCO3). Pada praktikum kali ini, kami
menggunakan Tawas sebagai pengunci warna. Adapun proses yang kami lakukan sebagai
berikut :
DOKUMENTASI PROSES PENCELUPAN KAIN PADA LARUTAN FIXER MENGGUNAKAN
TAWAS

Contoh Perendaman Kain Dengan larutan Tawas Contoh Penjemuran Kain Setelah Direndam
Dengan Larutan Tawas

HASIL EXPLORASI ZPA KUNYIT

HASIL EXPLORASI ZAT PEWARNA ALAM DARI BAHAN KUNYIT

PADA KAIN KATUN UKURAN 5 X 5 CM

KAIN 1 KAIN 2 KAIN 3


KAIN 4 KAIN 5 KAIN 6

KAIN 7 KAIN 8

BAB III

SARAN DAN TIDAK DIREKOMENDASIKAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan kelas XI-A Kelompok 1 membuat Zat
Pewarna Alam dari Bahan ubi ungu kami menyimpulkan:

1. Ekstark ubi ungu dapat digunakan sebagai zat pewarna alam untuk tekstil dengan bantuan
mordanting yang kami lakukan menggunakan sabun bayi dan larutan fixer menggunakan
tawas.
2. Hasil warna pada kain katun terlihat menyala dan bagus setelah kain filakukan
pencelupan sebanyak 5 kali menggunakan ZPA dari ubi ungu, setelah sebelumnya
dilakukan mordanting dan terakhir direndam dengan larutan fixer tawas.
3. Dari kelompok kami penggunaan ZPA dari bahan ubi ungu sangat tidak
merekomendasikan untuk penggunaan pewarnaan pada kain katun karena hasil yang
diperoleh kurang bagus warna yang di keluarkan tidak terlalu bagus dan juga pewarna
yang di hasil mengeluarkan bau tak sedap

Anda mungkin juga menyukai