Disusun oleh :
Kelompok 1 XI IPA
Isidora Paskalia (11)
Bernardinus Rosari (03)
Dendy Sitorus (07)
Nelson Valentino (19)
Valleria Inge Prakusya (27)
Pewarna alami merupakan zat warna dari bahan-bahan alami yang umumnya berasal
dari ekstrak tumbuhan dan hewan. Kulit bawang merah dapat diekstraksi untuk mengambil
pigmen warna pada kulitnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengoptimalkan proses
pembuatan pewarna alami kulit bawang merah dan mengetahui perbedaan warna antara
kain yang menggunakan zat warna kulit bawang merah dengan mordan dan tanpa mordan.
Kulit bawang merah diekstraksi untuk memperoleh pigmen warna dengan menggunakan
proses ekstraksi panas. Variasi yang digunakan yaitu jenis kain (katun); massa kulit
(200 gr); volume air ( 2 liter ); proses mordanting (tanpa mordan, dengan mordan); waktu
perendaman mordan (1 jam ); waktu perendaman zat warna kulit bawang merah
(1 jam). Mordan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jeruk nipis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan mordan menyebabkan
perbedaan warna. Warna kain yang menggunakan mordan jeruk nipis lebih tua
dibandingkan dengan kain yang tidak menggunkan mordan karena jeruk nipis memiliki
kandungan asam sitrat yang sangat tinggi untuk mengikat zat warna.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat-Nya, kami
bisa menyelesaikan penelitian yang berjudul "Pengaruh Mordan Jeruk Nipis Terhadap
Pewarna Tekstil dari imbah Kulit Bawang Merah." Meski mendapatkan kendala, namun
kai bisa melaluinya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan tepat waktu. Tak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran dan pembimbing yang
telah membantu dalam mengerjakan karya ilmiah ini dan senantiasa memberi masukan.
Karya ilmiah ini memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat tentang
bagaimana cara memanfaatkan limbah organik kulit bawang merah sebagai pewarna alami
pada kain. Selain itu, penelitian ini juga mengajak masyarakat untuk mengurangi
penggunaan pewarna sintetis yang dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan dan
berbahaya untuk kesehatan manusia.
Kami menyadari ada banyak kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya ilmiah ini. Kami juga berharap
semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan dan manfaat bagi pembaca.
Demikian sepatah dua patah kata dari kami, Terima kasih.
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
I. PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3 Manfaat........................................................................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.5 Hipotesis......................................................................................................... 2
II. KAJIAN TEORI ................................................................................................. 3
2.1 Kajian Teori.......................................................................................................... 3
2.2 Metode Penelitian................................................................................................. 3
2.2.1 Rancangan Penelitian...................................................................................... 3
2.2.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................... 4
2.2.3 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................. 4
2.2.4 Alat dan Bahan................................................................................................ 4
2.2.5 Langkah - Langkah......................................................................................... 5
II. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................ 6
3.1 Harapan dan Saran............................................................................................. 6
III PENUTUP............................................................................................................ 6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1. Menghemat biaya dengan menggunakan pewarna alami dibanding menggunakan
bahan kimia.
2. Mengetahui potensi kulit bawang merah sebagai zat alami yang memberikan warna
pada katun.
3. Menemukan inovasi pewarna tekstil yang lebih sehat untuk masyarakat.
4. Mengurangi pencemaran lingkungan akibat penggunaan zat pewarna sintetis.
1.5 Hipotesis
Ada perbedaan antara kain yang menggunakan zat warna kulit bawang merah dengan
mordan jeruk nipis dan tanpa mordan.
1
https://eprints.uny.ac.id, diakses 2 Maret 2023, pukul 07.00 WIB.
2
https://eprints.ubnes.ac.id, diakses 2 Maret 2023, pukul 07.15 WIB.
3
https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=71014, diakses 2 Maret 2023, pukul 07.37 WIB.
2.2. Metode Penelitian
B. Alat-alat
Beberapa alat yang digunakan untuk proses pewarnaan adalah: karet, gunting,gelas
ukur,timbangan/neraca, kompor,panci, sendok kayu, kasa penyaring, dan baskom.
2.2.5 Langkah- Langkah
1. Siapkan 2 kaos putih polos yang akan diberi motif dengan teknik jumputan
menggunakan bahan pengikat (karet) pada proses pencelupan warna.
4. Bersihkan kulit bawang merah dari kotoran-kotorang yang tercampur pada kulit
bawang merah.
5. Keringkan kulit bawang merah yang sudah bersih di oven selama 10 menit sampai
kadar air berkurang.
6. Timbang kulit bawang merah seberat 200 gr.
7. j Masukkan kulit bawang merah tersebut ke dalam panci. Tambahkan air dengan
perbandingan 1:10 yaitu 2 liter untuk 200 gr kulit bawang merah.
8. i Rebus bahan hingga volume air menjadi setengahnya (1 liter). Sebagai indikasi
bahwa pigmen warna yang ada dalam tumbuhan telah keluar ditunjukkan dengan air
setelah perebusan menjadi berwarna.
9. iSaring larutan hasil proses ekstraksi tersebut menggunakan kasa penyaring untuk
memisahkan dengan sisa bahan yang diesktrak (residu). Larutan ekstrak hasil
penyaringan ini disebut larutan zat warna alami. Setelah dingin larutan siap
digunakan.
10. Kaos putih yang telah dimordan dan tidak dimordan diberi motif dengan teknik
jumputan menggunakan pengikat (karet).
11. Siapkan larutan zat warna alam hasil proses ekstraksi dalam tempat pencelupan.
12. Masukkan bahan tekstil yang telah dijumput ke dalam larutan zat warna kulit
bawang merah dan diamkan selama 1 jam.
13. Angkat dan buka ikatan karet, lalu dibilas dengan air bersih dan dikeringkan di
tempat teduh. Kaos jumputan dari zat warna kulit bawang merah dengan mordan
jeruk nipis dan tanpa mordan pun jadi. Dari hasil pewarnaan ini kita dapat
membedakan tingkat warna antara kedua kaos tersebut.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN